2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Vertical drain, sebagai bahan pemercepat aliran disipasi air pori
sehingga mempercepat proses settlement.
11.
Concrete matras, berbentuk matras atau kasur yang diisi dengan
beton untuk penahan dinding sungai pencegah erosi
12.
Geojute, terbuat dari jaring-jaring atau bahan serat alami seperti
dari serat kelapa sawit untuk penahan erosi .Produk ini mempunyai
aplikasi yang sangat luas di bidang geoteknik & teknik sipil dari mulai
konstruksi jalan raya, embankmen, perkuatan tanah lunak, jalan kereta
api, jembatan, perkuatan lereng dan dinding, waduk, reklamasi pantai dan
lainnya.
GEOTEXTILE
Geotextile meliputi woven (tenun) dan non woven (tanpa tenun). Tenun
dihasilkan dari interlaying antara benang-benang melalui proses tenun,
sedangkan non woven dihasilkan dari beberapa proses seperti : heat
bonded (dengan panas), needle punched (dengan jarum), dan chemical
bonded (enggunakan bahan kimia). Baik woven maupun non woven
dihasilkan dari benang dan serat polimer terutama : polypropelene,
poliester, polyethilene dan polyamide.
Sebenarnya geotekstil pada awalnya dibuat dari berbagai bahan seperti
serat-asli (kertas, filter, papan kayu, bambu) , misalnya penggunaan jute
untuk percepatan konsolidasi sebagi pengganti pasir sebagai bahan
drainase (vertical drain) yang banyak dilakukan di India atau dilakukan di
Belanda dengan menggunakan serat filter.
Perkuatan tanah lunak juga menggunakan papan-papan kayu atau
anyaman bambu yang ditempatkan di atas di atas tanah lunak (jaman
Romawi kuno dan juga di Kalimantan Indonesia). Hanya bahan organik
tersebut mudah lapuk sehingga umur konstruksi tidak dapat lama kecuali
bahan dari bambu atau kayu yang apabila berada dalam air secara terus
menerus akan bersifat permanen.
1. Woven Geotextile
Woven Geotextile adalah lembaran Geotextile terbuat dari bahan serat
sintetis tenunan dengan tambahan pelindung anti ultra violet yang
mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, yang dibuat untuk
mengatasi masalah untuk perbaikan tanah khususnya yang terkait di
bidang teknik sipil secara efisien dan efektif, antara lain untuk mengatasi
atau menanggulangi masalah pembuatan jalan dan timbunan pada dasar
tanah lunak, tanah rawa.
Bahan baku material ini adalah Polypropylene polymer (PP) dan ada juga
dari Polyester (PET) yang didukung oleh hasil test dan hasil riset di
laboratorium, mengikuti standar ASTM, antara lain : kekuatan tarik,
kekuatan terhadap tusukan, sobekan, kemuluran dan juga ketahanan
terhadap mico organisme, bakteri, jamur dan bahan-bahan kimia.
Material ini dibuat dalam berberapa macam tipe. Pemilihan tipe yang
tepat tergantung pada kondisi tanah dasar, fungsi dan beban yang
direncanakan.
2. Non Woven Geotextile
Geotextile (Geotekstil) Non Woven, atau disebut Filter Fabric (Pabrik)
adalah jenis Geotextile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet
kain. Umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther
(PET) atau Polypropylene (PP).Non Woven Geotextile
FUNGSI
Geotextile Non Woven berfungsi sebagai :
1.
Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah
terbawanya partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile
Non Woven adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati
Geotextile tetapi partikel tanah tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya
digunakan pada proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah).
2.
Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk
mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material
yang lainnya.
Contoh penggunaan Geotextile sebagai separator adalah pada proyek
pembangunan jalan di atas tanah dasar lunak (misalnya berlumpur). Pada
proyek ini, Geotextile mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan,
sehingga tidak terjadi pumping effect yang akan mudah merusak
perkerasan jalan. Selain itu keberadaan Geotextile juga mempermudah
proses pemadatan sistem perkerasan.
3.
Stabilization / Stabilisator
Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagai Reinforcement /
Perkuatan. Misalnya dipakai pada proyek-proyek timbunan tanah,
perkuatan lereng dll. Fungsi ini sebenarnya masih menjadi perdebatan
dikalangan ahli geoteknik, sebab Geotextile bekerja menggunakan
metode membrane effect yang hanya mengandalkan tensile
strength (kuat tarik) sehingga kemungkinan terjadinya penurunan
setempat pada timbunan, masih besar, karena kurangnya kekakuan
bahan. Apalagi sifat Geotextile yang mudah mulur terutama jika terkena
air (terjadi reaksi hidrolisis) menjadikannya rawan sebagai bahan
perkuatan lereng.
4.
Lain-lain
Fungsi Geotextile yang lain adalah sebagai pengganti karung goni pada
proses curingbeton untuk mencegah terjadinya retak-retak pada proses
pengeringan beton baru.
2.
3.
4.
5.
Geotekstil non woven atau tanpa tenunan yang terbuat dari serat
polyprophylene melalui proses needle punched adalah cocok untuk
apliaksi pada tanah dasar yang banyak mengandung sisa-sisa tanaman
karena mempunayi daya tahan coblos yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bahan lainnya. Disamping itu geotekstil non woven memiliki sifat
hidrolik propertis yang lebih bagus shingga bisa sekaligus berfunsi
sebagai filter yang hanya melarutkan air tanpa membawa agregat tanah .
Langkah-langkah perhitungan adalah :
1.
2.
1.2
2.
3.
1.
2.
3.
2.
3.
4.
5.