Pemodelan Struktur

Pembebanan Struktur

 Dead Load ( Beban Mati)

Beban mati adalah beban yang berasal dari berat struktur itu sendiri seperti
pelat, balok dan kolom. Beban mati ini dihitung secara otomatis oleh program
ETABS.
 Super Impossed Dead Load ( SIDL/Beban Mati Tambahan)
Beban mati tambahan adalah beban tambahan yang membebani struktur utama,
beban ini dapat berubah-ubah/tidak tetap.
Dinding = 2,5 𝑘𝑁/𝑚2
Plafond + Rangka = 0,18 𝑘𝑁/𝑚2
Berat Penggantung = 0,07 𝑘𝑁/𝑚2
 Berat MEP = 0,4 𝑘𝑁/𝑚2
Keramik = 0,24 𝑘𝑁/𝑚2
Spesi = 0,315 𝑘𝑁/𝑚2
 Live Load (LL/Beban Hidup)
Beban Hidup adalah beban yang terjadi akibat penghunian atau pengguanaan
suatu gedung. Beban hidup diperoleh dari SNI 1727:2013 tabel 4-1.
 Beban Gempa
Beban gempa adalah beban yang disebabkan oleh getaran/guncangan dari
dalam bumi akibat gelombang seismik. Beban gempa dihitung menggunakan
metode respons spectrum.
Ketentuan umum yang digunakan adalah SNI 1726-2012 Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Gedung dan Non Gedung.
Berikut ini adalah beberapa parameter yang digunakan dalam mendasain
bangunan tahan gempa.
a. Kategori Resiko Struktur Bangunan (Tabel 1 SNI 1726:2012)
Bangunan Sekolah Dasar (SD) termasuk kedalam kategori resiko IV

b. Faktor Keutamaan (Tabel 2 SNI 1726:2012)

Kategori resiko IV memiliki faktor keutamaan gempa sebesar 1,5.
c. Koefisien Gempa (Tabel 20 SNI 1726:2012)

d. Respons Spetrum
(http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/)
Grafik respons spektrum daerah kota sorong.

Nilai scale factor diperoleh dari perhitungan:

g .I (9,8)(1.5)
SF = = = 1.83
R 8
Kombinasi Beban

1. 1,4DL + 1,4SDL
2. 1,2DL + 1,2SDL + 1,6LL
3. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL + 0,3 (ρEx + 0,2SDS DL) + 1 (ρEy + 0,2SDS DL)
4. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL - 0,3 (ρEx + 0,2SDS DL) - 1 (ρEy + 0,2SDS DL)
5. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL + 0,3 (ρEx + 0,2SDS DL) - 1 (ρEy + 0,2SDS DL)
6. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL - 0,3 (ρEx + 0,2SDS DL) + 1 (ρEy + 0,2SDS DL)
7. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL + 0,3 (ρEy + 0,2SDS DL) + 1 (ρEx + 0,2SDS DL)
8. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL - 0,3 (ρEy + 0,2SDS DL) - 1 (ρEx + 0,2SDS DL)
9. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL + 0,3 (ρEy + 0,2SDS DL) - 1 (ρEx + 0,2SDS DL)
10. 1,2DL + 1,2SDL + 1,0LL - 0,3 (ρEy + 0,2SDS DL) + 1 (ρEx + 0,2SDS DL)
11. 0,9DL + 0,9SDL + 0,3 (ρEx - 0,2SDS DL) + 1 (ρEy - 0,2SDS DL)
12. 0,9DL + 0,9SDL - 0,3 (ρEx - 0,2SDS DL) - 1 (ρEy - 0,2SDS DL)
13. 0,9DL + 0,9SDL + 0,3 (ρEx - 0,2SDS DL) - 1 (ρEy - 0,2SDS DL)
14. 0,9DL + 0,9SDL - 0,3 (ρEx - 0,2SDS DL) + 1 (ρEy - 0,2SDS DL)
15. 0,9DL + 0,9SDL + 0,3 (ρEy - 0,2SDS DL) + 1 (ρEx - 0,2SDS DL)
16. 0,9DL + 0,9SDL - 0,3 (ρEy - 0,2SDS DL) - 1 (ρEx - 0,2SDS DL)
17. 0,9DL + 0,9SDL + 0,3 (ρEy - 0,2SDS DL) - 1 (ρEx - 0,2SDS DL)
18. 0,9DL - 0,9SDL - 0,3 (ρEy - 0,2SDS DL) - 1 (ρEx - 0,2SDS DL)

Keterangan: - DL = Beban Mati

- SDL = Beban Mati Tambahan
- LL = Beban Hidup
- E = Beban Gempa (arah x dan arah y)
- ρ = 1,3 (untuk kelas situs D, E, F)
- SDS = 1.067
Analisa Struktur
Analisa struktur menggunakan kombinasi beban envelope
 Deformasi Struktur

 Deformasi arah X
 Deformasi Arah Y

 Momen arah 3-3

 Gaya geser arah 2-2