Anda di halaman 1dari 20

A.

PENGERTIAN GEOSINTETIK
Geosintetik mulai dikenal dan digunakan di dunia pada awal tahun 1970-an.
Sejak tahun 1990-an, bahan geosintetik sudah mulai banyak digunakan pada
proyek-proyek di Indonesia . Geosintetik adalah material yang populer dalam
proyek konstruksi, terutama dalam pembangunan jalan di atas tanah lunak seperti
di Indonesia pada pulau Sumatera dan Kalimantan yang banyak terdapat tanah
gambut. Selain itu geosintetik juga diaplikasikan sebagai filter pada konstruksi
penahan gelombang baik di tepian pantai maupun lepas pantai. Istilah geosintetik
mengacu pada material sintetik yang digunakan dalam permasalahan geoteknik.
Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau
minyak bumi. . Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan
(durabilitity) material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan,
keausan, sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan
untuk pembuatan geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM),
Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE).

Gambar : Aplikasi Geosintetik

Penggunaan geosintetik dalam bidang Teknik Sipil antara lain untuk hal-hal
sebagai berikut :
1.

Perkuatan tanah.
Tanah mempunyai kekuatan atau struktur yang relatif rendah dalam

menahan muatan, tanah tidak dapat mendistribusikan beban yang timbul dengan
baik. Maka diperlukan pengaplikasian geosintetik agar beban yang diterima tanah
dapat didistribusikan secara merata sehingga tidak terjadi kerusakan tanah di satu
titik.
Sebelum pengaplikasian Geosintetik pada tanah, penting dilakukan
pengujian dahulu atas jenis tanah tersebut, terutama untuk pengujian gradasi
tanah. Untuk tanah kasar dan non-kohesif seperti tanah pasiran maupun tanah
kerikil lebih cocok digunakan Geogrid. Sedangkan Geotekstil yang berbentuk
tenunan atau Geocomposite cocok digunakan pada tanah liat atau tanah yang
gradasinya lebih kompak.

Gambar : Geosintetik untuk perkuatan tanah

Keuntungan yang didapat dari penggunaan bahan-bahan geosintetik untuk


perkuatan tanah :
a. Efektif untuk perbaikan tanah.
b. Dapat digunakan di segala jenis tanah.
c. Desai struktur dengan biaya mahal dapat dihindari.
2

d. Perbaikan pondasi jalan, rel kereta api maupun embankments dapat

2.

dengan mudah dicapai.


e. Hanya diperlukan sedikit pengambilan tanah.
f. Peningkatan keamanan dan stabilitas tanggul.
g. Biaya untuk konstruksi dapat dioptimalkan
Pemisahan tanah (separasi)
Penggunaan geosintetik untuk separasi adalah untuk menjaga dua lapisan

tanah (dengan fungsi yang berbeda) selain untuk mencegah tercampurnya gradasi
masing-masing lapisan tanah antara yang bergradasi baik dan yang bergradasi
buruk dan dengan demikian struktur tanah yang bergradasi baik tidak terganggu.

Gambar : Fungsi separasi geosintetik


Fungsi jangka panjang separasi adalah mencegah intermixing, yaitu
pemisahan elemen tanah ataupun memperkuatnya jika diperlukan untuk lapisan
tanah pondasi. Selain itu juga untuk penyaringan, yaitu mencegah migrasi partikel
halus yang terbawa oleh air.
3.
Filtrasi tanah
Fungsi ini hampir mirip dengan fungsi separasi, hanya saja jika separasi
mencegah paktikel-partikel halus sekaligus airnya untuk tidak mencapai material
tanah yang lain, untuk funsi filtrasi hanya mencegah partikel-partikel halus tidak
mencapai material tanah yang lain namun air tetap mengalir ke material tanah
yang lain. Hal ini bertujuan mengurangi kadar air pada material tanah di
bawahnya, biasanya tanah lempung jenuh air yang bersifat ekspansif

Air bebas partikel halus


Partikel halus
Gambar : Skema fungsi filtrasi
4.

Meningkatan kapasitas load-bearing


Penggunaan bahan geosintetik merupakan salah satu metode peningkatan

kapasitas load-bearing yang efektif. Ketika membangun struktur horisontal,


penggunaan geosintetik sangat diperlukan untuk membentuk sebuah dasar
komposit yang kemudian dapat memperkuat tanah dasar, sekalipun tanah tersebut
rawa atau lumpur lunak.

Gambar : Aplikasi geosintetik untuk meningkatkan kapasitas load-bearing


5. Penahan erosi.
Instalasi geosintetik sebagai penahan erosi terdapat pada daerah lereng yang
terjal. Selain itu juga digunakan pada embankments untuk mencegah partikel
tanah tergerus oleh air. Geosintetik yang telah dipasang pada lereng biasanya akan
ditumbuhi oleh tanaman-tanaman dan selanjutnya akan rusak dalam jangka waktu
beberapa tahun. Kemudian harus dilakukan perbaikan atau penggantian material
geosintetik.

Gambar : Geosintetik untuk penahan erosi


Yang termasuk metode aplikasi geosintetik adalah penggunaannya untuk
melindungi sungai, danau, laut dan pantai yang akan dibahas pada pembahasan
jenis-jenis geosintetik.
Dan masih banyak lagi penggunaan bahan geosintetik dalam bidang Teknik
Sipil untuk keperluan perbaikan tanah. Diantaranya untuk perkuatan pada
abutmen dan dinding jembatan, untuk perkuatan pada perkerasan jalan, untuk
perkuatan pondasi dalam dan sebagainya.

Gambar : Aplikasi geosintetik untuk pondasi dalam

B. JENIS GEOSINTETIK
Geosintetik yang ada terdiri dari berbagai jenis dan diklasifikasikan
dalam beberapa bentuk, adapun jenis-jenis yang konvensional antara lain
sebagai berikut :
1. Geotekstil
Adalah bahan lulus air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman
(non-woven) dari benang-benang atau serat- serat sintetik. Tenun
dihasilkan dari 'interlaying' antara benang-benang melalui proses tenun,
sedangkan non woven dihasilkan dari beberapa proses seperti : heat
bonded (dengan panas), needle punched (dengan jarum), dan chemical
bonded (enggunakan bahan kimia). Baik woven maupun non woven
dihasilkan dari benang dan serat polimer terutama : polypropelene,
poliester, polyethilene dan polyamide.
Sebenarnya geotekstil pada awalnya dibuat dari berbagai bahan
seperti serat-asli (kertas, filter, papan kayu, bambu) , misalnya penggunaan
jute untuk percepatan konsolidasi sebagi pengganti pasir sebagai bahan
drainase (vertical drain) yang banyak dilakukan di India atau dilakukan di
Belanda dengan menggunakan serat filter. Perkuatan tanah lunak juga
menggunakan papan-papan kayu atau anyaman bambu yang ditempatkan
di atas di atas tanah lunak (jaman Romawi kuno dan juga di Kalimantan
Indonesia). Hanya bahan organik tersebut mudah lapuk sehingga umur
konstruksi tidak dapat lama kecuali bahan dari bambu atau kayu yang
apabila berada dalam air secara terus menerus akan bersifat permanen.

Gambar : Aplikasi geotekstil


Salah satu aplikasi geotekstil adalah untuk penanganan longsoran,
beberapa penelitian menunjukkan bahwa penanggulangan longsoran
dengan bahan geosintetik atau geotekstil pada ruas jalan sebagai perkuatan
timbunan jalan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Geosintetik atau geotekstil sebagai separator, yaitu mencegah
bercampurnya agregat pilihan dengan lapisan asli tanah lunak .
b. Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan tanah dasar, yang mana
material geosintetik atau geotekstil memiliki properties kekuatan tarik
yang melawan pergerakan tanah dasar baik mengembang ataupun
menyusut.
c. Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan lereng jalan sementara
atau permanen
d. Geomembrane sebagai perkuatan pada bahu jalan, yang berfungsi untuk
mencegah perubahan kadar air pada tanah dasar karena geomembran
mempunyai sifat kedap air, tahan pelapukan terhadap zat kimia tanah,
dan organisme pembusukan dalam tanah, selain itu mempunyai tahanan
terhadap kekuatan tarik terhadap longsoran , daya tahan terhadap sobek,
dan daya tahan coblos yang tinggi.
e. Geotekstil non woven atau tanpa tenunan yang terbuat dari serat
polyprophylene melalui proses needle punched adalah cocok untuk

apliaksi pada tanah dasar yang banyak mengandung sisa-sisa tanaman


karena mempunayi daya tahan coblos yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bahan lainnya. Disamping itu geotekstil non woven memiliki sifat
hidrolik propertis yang lebih bagus shingga bisa sekaligus berfunsi sebagai
filter yang hanya melarutkan air tanpa membawa agregat tanah .
Langkah-langkah perhitungan adalah :
a. Penentuan beban yang bekerja di ruas jalan
b. Analisa stabilitas internal dengan menghitung : tebal lapis perkuatan
tanah, panjang geotekstil di depan dan di belakang bidang longsor,
panjang total geotekstil bidang longsor, panjang overlap bahan
perkuatan, panjang overlap bahan perkuatan, analisis stabilitas lereng,
stabilitas terhadap kuat dukung tanah.
Geotextiles telah digunakan untuk melindungi fosil hominid
footprints dari Laetoli di Indonesia dari erosi, hujan, dan pohon akar.
2. Geogrid
Produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat
(geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya
terbuat dari bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene
(HDPE).
GeoGrid (Enkagrid) merupakan bahan Geosynthetics yang berfungsi
sebagai lapisan perkuatan (reinforcenent) untuk lereng jalan dan lain2,
enkagrid mempunyai kuat tarik yang besar sampai 180 kN, untuk itu
product jenis ini sangat sesuai untuk di pakai pada konstruksi jalan baru
yang lapisan tanah dasarnya ber CBR rendah dibawah 2 %. GeoGrid
sangat baik digunakan pada jalan raya yang berada pada struktur tanah
yang kurang labil, sehingga jalan raya yang berlubang akan dapat teratasi.
Geogrids milik geosynthetics bahan yang memenuhi suatu fungsi
dalam memperkuat struktur tanah. Mereka dibentuk oleh struktur flat
polimer, yaitu dengan sistem saling tegak lurus longitudinal dan lintas
diambil elemen yang dapat disimpan dlm gudang terus oleh menenun,

welding, gluing mengikat atau di persimpangan poin dari biasanya


sehingga membuat apertures dengan ukuran antara 1 dan 10 cm .

Gambar : Geogrid
Hal ini memungkinkan penetrasi partikel tanah / batu atau bahan
lainnya melalui geotechnical mesh apertures dan pembentukan particle
interlocking. Hal ini adalah baik untuk memperkuat particle interlocking
efek bila butir dapat mendorong melalui bertautan dengan setidaknya
setengah dari mereka ke dalam volume di substrat lapisan.
Geogrids digunakan baik untuk memperkuat non-kompak, kompak
dan formasi tanah yang terbuat dari bahan kasar.
Geogrids diklasifikasi sebagai uniaxial dan biaxial grids:
1. Uniaxial grid - kekuatan mesin di arah penguatan yang utama
2. Biaxial grid - kekuatan di salib dan mesin dari arah yang sama geogrid
3. Geomembrane
Geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air,
biasanya dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE).
Geomembranes adalah jenis geosynthetic bahan. Mereka kedap
membranes digunakan secara luas sebagai cut-offs dan liners. Sampai
beberapa tahun terakhir, kebanyakan geomembranes digunakan sebagai
kanal dan kolam liners.

Apliksi : Salah satu yang terbesar saat ini adalah aplikasi di tempat
situs untuk penahanan dari limbah berbahaya atau kota dan leachates. [1]
Dalam banyak aplikasi ini geomembranes bekerja dengan geotextile atau
mesh underliners yang memperkuat atau melindungi lebih fleksibel
geomembrane sambil juga bertindak sebagai seorang diri dan gas untuk
rute leachates limbah yang dihasilkan dalam tertentu.
Komposisi : Geomembranes yang dibuat dari berbagai material.
Beberapa bahan yang rendah geomembrane-Density Polyethylene (LDPE),
High-Density Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC), Polyurea
dan Polypropylene (PP). Lain adalah jenis geomembrane beraspal
geomembrane, yang sebenarnya sebuah layered produk kaca dan bitumemdihamilkan non-woven geotextile.
Karakteristik

Setiap

jenis

bahan

geomembrane

memiliki

karakteristik yang berbeda yang mempengaruhi instalasi prosedur, jangka


hidup dan kinerja. Misalnya, PVC geomembranes sangat fleksibel dan
sebagai hasilnya dapat memenuhi ke permukaan yang tidak rata menjadi
tertusuk. LDPE, di sisi lain, sangat rentan terhadap radiasi UV, dan karena
itu tidak boleh digunakan dalam aplikasi yang akan terkena atau akan
menjadi rapuh dan rentan.
4. Geocomposite
Geocomposites adalah produk polymer, yang dibuat dengan
menghubungkan dua atau lebih jenis geosintetik, misalnya geogrid dengan
non-wovens. Digunakan baik untuk tanah (untuk separasi dan perkuatan)
maupun untuk perkerasana jalan atau pengaspalan (perkuatan dan
perbaikan tanah pondasinya).
Perkuatan menggunakan geocomposite memanfaatkan keunggulan
non-woven geotextile yang dikombinasikan dengan perkuatan woven
geotextile yang dirajut atau disebut geogrid, yang merupakan unit yang
dibentuk oleh jahitan atau melalui thermal bonding.
Geocomposite adalah yang paling sering digunakan sebagai bahan
untuk perkuatan lapisan tanah pondasi aspal. Geocomposite meningkatkan

10

ketegangan kekuatan lapisan aspal, memastikan distribusi beban yang


diterima tanah dapat merata.

Gambar : Geocomposite untuk perkuatan perkerasan

11

C. JENIS TURUNAN GEOSINTETIK


Dari keempat jenis geosintetik konvensional di atas, dikembangkan
jenis-jenis baru dari geosintetik sehingga penggunaan geosintetik dapat
mencakup bidang teknik sipil yang lebih luas lagi. Diantara jenis-jenis
tersebut adalah,
1. Geofabric, semua produk geosintetik yang berbentuk lembaran.
Cracking adalah masalah utama pada perkerasan jalan. Geofabric
dirancang untuk mengatasi masalah cracking ini. Geofabric diletakkan di
bawah tingkat batu jalan sebagai penghalang uap air yang biasa dihasilkan
oleh mobil yang dapat merusak aspal dan sangat mengurangi risiko
keretakan berbentuk seiring waktu karena tanah liat dan / atau air bergerak
atas melalui batu ke permukaan daerah. Juga dapat digunakan ketika
asphalting selama pra-ada aspal beton dan daerah yang bertindak sebagai
geofabric stres menyerap selaput untuk mencegah cracking yang baru
diletakkan di permukaan.

Gambar : Geofabric
2. Geocell, berbentuk sel-sel sebagai bahan penahan erosi atau untuk
perkuatan, geocell terbuat dari bahan High Density Polyethylene (HDPE).
Selain itu penggunaan geocell adalah solusi hemat untuk kebutuhan
rekayasa atau desain.
Aplikasi geocell antara lain untuk :
a. Untuk kereta api dengan solid subgrade
b. Untuk pondasi jalan dengan jenis tanag solid.

12

c. Digunakan untuk menanggung beban pada embankments dan sebagai


penahan dinding
d. Penahan erosi pada sungai-sungai yang dangkal.
e. Untuk pencegahan tanah longsor dengan memperkuat dinding.
f. Untuk memperkuat tanah pasiran, pantai dan sungai.

Gambar : Geocell
3. Geotube, berbentuk tabung memanjang yang digunakan di daerah pantai.
Adalah sel kain besar yang berisi jumlah besar gradasi tanah yang
dimasukkan dalam air sebagai penahan dan pemisah air dan tanah. geotube
diproduksi dari geotextiles dengan kekuatan yang sangat tinggi dan
digabungkan dengan teknik khusus seaming. Mereka dirancang untuk
dapat mengisi hidrolik atau peralatan mekanis. Aplikasi geotube efisien
biaya daripada menggunakan teknik lainnya dan relatif ramah lingkungan.

13

Gambar : Geotube

Gambar : Aplikasi geotube


4. Geobag, berbentuk karung sebagai perkuatan di aliran sungai atau pantai.
Perlindungan pantai direncanakan untuk melindungi daratan terhadap
banjir dan mengurangi erosi serta abrasi pantai yang disebabkan oleh
pergerakan Arus laut yang konstan. Geosintetik digunakan berbagai
macam diantaranya adalah sebagai filter / penyaring di tanggul dan
bendungan, untuk Pondasi di bawah dinding penahan Arus (groyne) dan
pemecah gelombang, geotextile container atau disebut Geobag untuk
melindungi gerusan (menjelajah) di bawah Konstruksi.

14

Sejumlah kasus, tanggul saja tidak cukup untuk pelindung pantai. Struktur
malang, seperti halnya dinding penahan Arus (groyne), pemecah
gelombang dan timbunan di laut sebagai pelindung erosi daerah pantai dan
secara langsung mempengaruhi Arus laut. Dengan matras pasir Brematex,
menyediakan stabilitas sebaik Perlindungan bawah gerusan Konstruksi
(mengampelas perlindungan). Arus untuk udara sedang, direkomendasikan
menggunakan Geobag dua atau tiga lapis. Arus untuk udara tinggi,
sebaiknya menggunakan kontainer Geobag pasir.
Geobag mempunyai nilai minimum kuat tarik 34 kN / m, tahan terhadap
kerusakan erosi dan memiliki kapasitas mulur (pemanjangan). Geobag ini
diangkat dan ditempatkan dengan penjepit khusus "gripper".
Remis dan ganggang dapat melekat secara vertikal pada serat Brematex
sehingga Geobag ini cepat menyatu dengan ekosistem laut.

Gambar : Geobag

15

5. Geocontainer, sebagai bahan pembuat pulau atau konstruksi ditengah laut


dan diturunkan dari kapal .

Gambar : Aplikasi geocontainer


6. Vertical drain, sebagai bahan pemercepat aliran disipasi air pori sehingga
mempercepat proses settlement.

Gambar : Vertical drain

16

7. Concrete mattress, berbentuk matras atau kasur yang diisi dengan beton
untuk penahan dinding sungai pencegah erosi. Gambar di bawah adalah
contoh aplikasi concrete mattress di Sungai Guadalupe di pusat kota San
Jose, Mexico. Menunjukkan menyelesaikan pekerjaan di bawah Highway
280. concrete mattress dimasukkan ke dalam lumpur, hingga tumbuhtumbuhan dasar sungai dapat tumbuh disela-selanya.

Gambar : Concrete mattress


8. Geojute, terbuat dari jaring-jaring atau bahan serat alami seperti dari serat
kelapa sawit untuk penahan erosi. GeoJute karena dibuat dari serat alami
sayuran, undyed dan tak dikelantang, GeoJute tidak akan mempengaruhi
lingkungan. GeoJute mengurangi erosi tanah, menyerap hampir lima kali
sendiri berat dalam air, kemudian melepaskannya pelan-pelan ke dalam
tanah. GeoJute mudah diinstal pada setiap daerah. Angin dan air tidak akan
mengangkat bahan GeoJute. Setiap roll adalah panjang 225 kaki dan lebar
48 inci.

17

Gambar : Geojute
D. JENIS GEOSINTETIK YANG LAIN
Dikarenakan begitu banyaknya bidang dalam teknik sipil yang
memerlukan penggunaan geosintetik untuk perbaikan tanah, maka dibuatlah
berbagai varian dari geosintetik yang dapat memudahkan proses perbaikan
tanah. Banyak sekali jenis yang ada di lapangan, diantaranya adalah,
1. Geoarmour
Materi geosynthetic ditempatkan di atas permukaan tanah bersama-sama
dengan pola-blok baja yang digunakan untuk mencegah erosi.
2. Geobar
Dibuat dr polimer bahan dalam bentuk bar, digunakan dalam kontak
dengan tanah / batuan dan / atau geotechnical bahan lainnya dalam aplikasi
teknik sipil
3. Geoblanket
berpori, biodegradable (sintetis atau alami) struktur yang ditempatkan di
atas tanah untuk sementara erosi aplikasi, sementara biasanya vegetasi
juga ditanam. (sejenis geotextile)

18

4. Geofoam
Sebuah bahan yang dibuat dari polimer yang dibentuk oleh penerapan
polimer dalam bentuk semi-cair, melalui penggunaan yang foaming agent,
dan hasil yang ringan dengan bahan tinggi void konten, yang digunakan
dalam kontak dengan tanah / batuan dan / atau geotechnical bahan lain
dalam aplikasi teknik sipil
5. Geoform
struktur Geosintetik yang diisi dengan tanah atau endapan yang berbentuk
tabung. Standar tabung diameter adalah 3 ft-4ft. dan dapat diinstal hingga
beberapa ribu kaki.
6. Geomat
Struktur tiga dimensi, berpori, dibuat dari polimer struktur yang berbentuk
filaments. Digunakan untuk memperkuat dari akar rumput dan tanaman
kecil (vegetasi) dan memperpanjang kontrol batasan erosi.
7. Geomattress
Juga disebut dengan concrete mattress dalam pembahasan sebelumnya,
yaitu struktur geosynthetic tiga dimensi yang ditempatkan di atas dari
permukaan tanah, kemudian diisi dengan beton mortir atau tanah, untuk
mencegah erosi.
8. Geonet
Desain fungsi drainase kawasan yang digunakan untuk mengalirkan air.
9. Geospacer
merupakan bahan sintetis yang ditempatkan di antara dua bahan sintetis
lain yang bersifat kedap air atau lulus air dan digunakan pada konstruksi
drain.
10. Geostrip
dibuat dr polimer bahan dalam bentuk strip, digunakan dengan tanah /
batuan dan / atau bahan geotechnical lain dalam aplikasi teknik sipil.

19

DAFTAR RUJUKAN
Anonymous. 2005. http://retainingsolution.com.au. Diakses pada tanggal 25 April
2009.
Isparmo. 2008. Inovasi Terbaru Teknologi Geogrid. Jakarta : PT. Multibangun
Rekatama Patria.

20

Anda mungkin juga menyukai