Anda di halaman 1dari 7

PERKUATAN LERENG MENGGUNAKAN GEOGRID

Disusun Oleh :

Nanda Dwi Wahyuni (1615011028)

Septriza Auli (1615011076)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
BAB I. PENDAHULUAN

Tanah lunak di definisikan sebagai tanah lempung atau gambut dengan kuat geser

kurang dari 25 kN/m2 berdasarkan Panduan Geoteknik 1 No. Pt T-08-2002-B

(DPU),2002a). Jika menggunakan korelasi dari AASHTO M288-06 (CBR≈30

CU), maka nilai kuat geser ini setara dengan nilai CBR lapangan kurang dari 1.

Timbunan yang dibangun di atas tanah lunak cenderung untuk menyebar secara

lateral akibat tekanan tanah horizontal yang bekerja di dalam timbunan. Tekanan

tanah ini menimbulkan tegangan geser horizontal pada dasar timbunan yang

harus ditahan oleh tanah pondasi. Apabila tanah pondasi tidak memiliki tahanan

geser yang cukup, maka akan terjadi keruntuhan.

Pemasangan geogrid berkekuatan tinggi yang direncanakan dengan tepat akan

berfungsi sebagai perkuatan untuk meningkatkan stabilitas serta mencegah

keruntuhan. Geogrid juga akan mengurangi pergeseran horizontal dan vertikal

tanah di bawahnya, sehingga dapat mengurangi penuruan diferensial.


BAB II. PEMBAHASAN

1. Geogrid

Geogrid adalah salah satu jenis material Geosintetik (Geosynthetic) berasal

dari kata geo, yang berarti bumi atau diartikan sebagai tanah, dan kata

synthetic yang berarti bahan buatan dengan bahan polimer. Geogrid

merupakan material yang memiliki bukaan yang cukup besar dan kekakuan

bahan yang lebih baik dibanding Geotekstil. Material dasar Geogrid bisa

berupa Polyester (PS), Polyamide (PM), Polypropylene (PP) dan

Polyethylene (PE).

2. Jenis Geogrid

1) Geogrid Uniaxial

Adalah Geogrid yang mempunyai bentuk bukaan tunggal dalam satu

segmen (ruas). Berfungsi sebagai material perkuatan pada sistem

konstruksi dinding penahan tanah (Retaining Wall) dan perkuatan

lereng (Slope reinforcement).

Gambar. Geogrid Uniaxial.

2) Geogrid Biaxial

Adalah Geogrid yang mempunyai bukaan berbentuk persegi.

Berfungsi sebagai stabilisasi tanah dasar. Seperti pada tanah dasar lunak

(soft clay maupun tanah gambut). Metode kerjanya adalah interlocking,


artinya mengunci agregat yang ada di atas Geogrid sehingga lapisan

agregat tersebut lebih kaku, dan mudah dilakukan pemadatan.

Gambar. Geogrid Biaxial.

3) Geogrid Triax

Adalah Geogrid yang mempunyai bukaan berbentuk segitiga.

Fungsinya sama dengan Biaxial sebagai material stabilisasi tanah dasar

lunak, hanya saja performance nya lebih baik. Hal ini disebabkan

bentuk bukaan segitiga lebih kaku sehingga penyebaran beban

menjadi lebih merata.

Gambar. Geogrid Triax.

3. Kelebihan Pemakaian Geogrid

1) Kekuatan tarik yang tinggi

2) Pelaksanaan yang cepat

3) Pemasangan yang mudah dan dapat membangun lebih tinggi dan tegak

4) Pemasangan dan harga geogrid murah dibandingkan beton


5) Tambahan PVC sebagai pelindung terhadap ultraviolet

6) Merupakan struktur yang fleksibel sehingga tahan terhadap gaya gempa,

7) Tidak mempunyai resiko yang besar jika terjadi deformasi struktur

8) Tipe elemen penutup lapisan luar dinding penahan dapat dibuat

dalam bentuk yang bermacam-macam, sehingga memungkinkan untuk

menciptakan permukaan dinding yang mempunyai nilai estetika.

4. Kekurangan Pemakaian Geogrid

Geogrid tanpa PVC akan mengalami penurunan tingkat kemampuan penahan

gaya tarik. Karena bahan Geogrid sangat peka terhadap naik turunnya

temperature udara, dimana pemuaian akan sangat mudah terjadi terhadap

bahan Geogrid pada saat mendapatkan temperature tinggi. Pemuaian akan

membuat Geogrid getas, dan akhirnya akan mengurangi kuat tekan tarik.
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1) Pemasangan Geogrid berfungsi sebagai perkuatan untuk meningkatkan

stabilitas serta mencegah keruntuhan, mengurangi pergeseran horizontal

dan vertikal tanah di bawahnya sehingga dapat mengurangi penuruan

diferensial.

2) Geogrid adalah salah satu jenis material Geosintetik (Geosynthetic)

merupakan material yang memiliki bukaan yang cukup besar dan

kekakuan bahan yang lebih baik dibanding Geotekstil.

3) Jenis Geogrid yaitu Geogrid uniaxial, Geogrid biaxial, dan Geogrid triax.

2. Saran

Perlu diperhatikan bahwa perkuatan geosintetik tidak akan mengurangi

besarnya konsolidasi jangka panjang atau penurunan sekunder timbunan.

Oleh karena itu apabila kriteria kinerja utama dari suatu bangunan (timbunan)

adalah penurunan, maka penanganan dengan geosintetik tidak sesuai untuk

dipilih.
DAFTAR PUSTAKA

Departamen Pekerjaan Umum, 2009, “Perencanaan dan Pelaksanaan


Perkuatan Tanahdengan Geosintetik”. No.003/BM/2009.

“nalisis stabilitas lereng menggunakan perkuatan geogrid”


https://jurnal.usu.ac.id › index.php › jts › article 

“Makalah metode perkuatan dan perbaikan tanah surface reinforcement”


https://docplayer.info › 72974466-Makalah-metode-perkuatan-dan-perbaikan-
tanah-surface-reinforcement.

Anda mungkin juga menyukai