Kelompok 2 : Anna Priscilia Yesianda (20611031) Aprilyana Hilda Woru (20611068) Anjani Izah Marhani (20611023) Sherly Inggrit Tuflasa (20611065) Gitta Trixie W. (20611043) Leonardus Tebai (20611067) Danev R.B. Saranga (19611025) PENGERTIAN & GAMBARAN UMUM GEOSINTETIK
Geosintetik merupakan istilah umum untuk produk berbentuk lembaran
yang terbuat dari bahan polimer lentur, digunakan dengan tanah, batuan, atau material geoteknik lainnya, sebagai suatu kesatuan pekerjaan buatan manusia, struktur, maupun system (ASTM 4439). Geotekstil adalah produk geosintetik yang terdiri dari jaringan yang beraturan dan terhubung satu sama lainnya, dengan ukuran bukaan lebih besar dari 6,35mm sehingga memungkinkan untuk saling mengunci dengan tanah, batuan, ataupun struktur lain di sekitarnya serta memiliki fungsi primer sebagai perkuatan (ASTM D 4439). KLASIFIKASI & IDENTIFIKASI GEOSINTETIK
Pada dasarnya geosintetik terbagi menjadi dua, yaitu tekstil dan
jaring. Berdasarkan bahannya, kedua jenis geosintetik dibagi menurut bahan sintetik dan alami. Sebagian besar geosintetik terbuat dari polimer sintetik seperti polipropilena (PP), polyester (PET) atau polietilena (PE). Material polimer tersebut sangat tahan terhadap degradasi biologis dan kimiawi. Jenis lain yang jarang digunakan adalah poliamida (PA) atau nilon dan serat kaca. Bahan alami (seperti serat kapas, rami) juga dapat digunakan seperti geotekstil, terutama untuk aplikasi yang bersifat sementara. Berdasarkan sifat permeabilitas, geosintetik terbagi menjadi kedap air dan lolos air. Geotekstil adalah jenis geosintetik yang lolos air yang berasal dari bahan tekstil. Geomembran adalah jenis geosintetik kedap air yang biasa digunakan sebagai penghalang zat cair. Geogrid merupakan suatu contoh dari jenis geosintetik yang berbentuk jarring (web). Fungsi geogrid yang utama adalah sebagai perkuatan. Geogrid dibentuk oleh suatu jaringan teratur dengan elemen-elemen Tarik dan mempunyai bukaan tertentu sehingga saling mengunci dengan bahan pengisi di sekelilingnya. Pada umumnya geosintetik dapat diidentifikasi berdasarkan : Tipe polimer (definisi deskriptif, misalnya polimer berkepadatan tinggi, polimer berkepadatan rendah) Tipe elemen (misalnya filamen, tenunan, untaian, rangka, rangka yang dilapisi) Proses pembuatan (misalnya teranyam, tak teranyam dan dilubangi dengan jarum, tak teranyam dan diikat dengan panas, diperlebar atau ditarik, dijahit, diperkeras, diperhalus) Tipe geosintetik primer (misalnya geotekstil, geogrid, geomembrane) Massa persatuan luas (untuk geotekstil, geogrid, geosynthetic clay liner, dan geosintetik penahan erosi) dan atau ketebalan (untuk geomembrane) Informasi tambahan atau sifat-sifat fisik lain yang dibutuhkan untuk menggambarkan material dalam aplikasi tertentu. FUNGSI GEOSINTETIK Geosintetik memiliki enam fungsi sebagai berikut : a. Filtrasi : untuk mengalirkan air ke dalam system drainase dan mencegah terjadinya migrasi partikel tanah melalui filter. Contoh pada system drainase porous. b. Drainase : untuk mengalirkan air dari dalam tanah. Contoh sebagai drainase dibelakang abutmen atau dinding penahan tanah. c. Separator : digunakan diantara dua material tanah yang tidak sejenis untuk mencegah terjadinya pencampuran material. Contoh bahan ini digunakan untuk mencegah bercampurnya lapis pondasi jalan dengan tanah dasar yang lunak d. Perkuatan : untuk menahan tegangan atau deformasi pada struktur tanah e. Penghalang : untuk mencegah perpindahan zat cair atau gas. Contohnya geomembrane untuk menjaga fluktuasi kadar air pada tanah ekspansif atau pada penampungan sampah f. Proteksi : sebagai lapisan yang memperkecil tegangan local untuk mencegah atau mengurangi kerusakn pada permukaan atau lapisan tersebut. Contohnya tikar geotekstil (mat) untuk mencegah erosi tanah akibat hujan dan aliran air. APLIKASI & DASAR PERENCANAAN 1) Aplikasi pada timbunan diatas tanah lunak. Tanah lunak didefinisikan sebagai tanah lempung atau gambut dengan kuat geser kurang dari 25 kN/m2 berdasarkan panduan geoteknik 1 no. Pt T-08-2002-B (DPU, 2002a). Jika menggunakan korelaasi dari AASHTO M288-06 (CBR=30 cu), maka nilai kuat geser ini setara dengan nilai CBR lapangan kurang dari 1. Fungsi perkuatan pada konstruksi timbunan adalah sebagai berikut : • Meningkatkan factor keamanan rencana • Menambah tinggi timbunan • Mencegah pergeseran timbunan selama pelaksanaan • Memperbaiki kinerja timbunan karena penurunan pasca konstruksi yang seragam 2) Aplikasi pada perkuatan lereng. Lereng tanah yang diperkuat merupakan suatu stabilisasi tanah secara mekanis dengan menggunakan elemen perkuatan sebidang dalam suatu struktur lereng yang mempunyai kemiringan muka kurang dari 70derajat. Sedangkan struktur tanah yang distabilisasi secara mekanis dengan kemiringan muka 70derajat – 90derajat diklasifikasikan sebagai dinding penahan. Fungsi utama dari lereng tanah yang diperkuat adalah : • Meningkatkan stabilitas lereng • Memberikan tahanan lateral selama pemadatan timbunan Keuntungan ekonomis dari perkuatan lereng adalah : • Mengurangi pemakaian lahan lereng dengan perkuatan dapat lebih tegak • Mengurangi volume bahan timbunan • Memungkinkan digunakannya timbunan dengan kualitas yang lebih rendah • Mengurang biaya dengan elemen-elemen penutup Lereng yang diperkuat antaranya diaplikasikan pada pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut : • Konstruksi timbunan jalan baru • Konstruksi timbunan jalan lama • Perbaikan keruntuhan lereng Lereng tanah yang diperkuat dapat pula diaplikasikan dalam konstruksi berikut ini : • Stabilitas permukaan di hulu/hilir dan peningkatan tinggi bending • Konstruksi tanggul permanen dan struktur pemantau banjir sementara • Semakin tegak timbunan abutmen dan pengurangan bentang jembatan • Pelebaran jalan sementara untuk pembuatan jalan memutar • Konstruksi timbunan menggunakan tanah berbutir halus yang jenih air Persyaratan perencanaan untuk lereng yang diperkuat pada intinya sama dengan perencanaan lereng tanpa perkuatan: factor keamanan harus memenuhi untuk jangka Panjang dan jangka pendek terhadap mode-mode keruntuhan yang dapat terjadi. Tiga mode keruntuhan yang dapat terjadi adalah : • Keruntuhan internal, dimana bidang keruntuhan memotong elemen perkuatan • Keruntuhan eksternal, dimana bidang keruntuhan melewati bagian belakang dan dibawah massa tanah yang diperkuat • Keruntuhan gabungan, dimana bidang keruntuhan melewati bagian belakang dan juga memotong massa tanah yang diperkuat 3) Aplikasi pada dinding penahan tanah yang distabilisasi secara mekanis Konstruksi dinding penahan tanah dipilih jika konstruksi lereng dinilai sudah tidak ekonomis dan tidak layak secara teknis. Salah satu jenis dinding penahan tanah adalah dinding penahan tanah yang distabilisasi secara mekanis (mechanically stabilized earth wall, MSEW), selanjutnya disingkat menjadi MSE. Dinding MSE pada dasarnya terdiri dari perkuatan di dalam timbunan tanah yang membantu menahan tekanan tanah lateral. Jika dibandingakan dengan dinding penahan tanah konvensional, dinding MSE biasanya mempunyai beberapa keunggulan. Sistem dinding MSE dapat digambarkan melalui geometri perkuatan, mekanisme transfer tegangan, bahan perkuatan, kemampuan memanjang perkuatan, dan jenis penutup muka serta sambungan. a. Geometri perkuatan Terdiri dari tiga jenis, yaitu : • Linier satu arah : pita (strip), termasuk pita-pita baja beralur atau baja mulus atau pita-pita geosintetik yang dilapis • Komposit satu arah : grid atau tikar Batangan (bar mat) yang dicirikan oleh spasi antar grid yang lebih besar dari 150mm • Bidang datar (planar) dua arah : geosintetik lembaran menerus, anyaman kawat yang dilas, dan wire mesh teranyam. b. Bahan perkuatan Dari jenis bahan, dinding MSE dapat dibagi menjadi perkuatan metalik dan perkuatan non-metalik : • Perkuatan metalik : biasanya besi lunak yang digalvis atau dilapis epoksi • Perkuatan non-metalik : umumnya bahan polimer yang terdiri dari polipropilen, polietilen, atau polyester. c. Kemampuan memanjang perkuatan • Perkuatan yang tidak dapat memanjang : deformasi timbunan pada saat runtuh jauh lebih kecil dari deformasi tanah • Perkuatan yang dapat memanjang : deformasi timbunan pada saat runtuh hamper sama atau bahkan lebih besar daripada deformasi pada tanah