Anda di halaman 1dari 37

BALAI LITBANG GEOTEKNIK

JALAN

PENGENALAN KELITBANGAN
BIDANG JALAN DAN JEMBATAN
CPNS ANGKATAN 2017

Bandung, 24 Mei 2016

Jl. A.H. Nasution No. 264, Bandung 40294. Telp (022) 7802251-53 Fax (022) 7802726
Email: info@pusjatan.pu.go.id, www.pusjatan.pu.go.id
MITIGASI RISIKO LERENG JALAN

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
MITIGASI RISIKO LERENG
JALAN

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
MITIGASI RISIKO LERENG
SANGAT TINGGI
Jenis bangunan Keruntuhan lereng jalan
Klasifikasi rekayasa lereng
tinggi CL RF RM LS DF EB
Pekerjaan tanah Pekerjaan tanah Pengupasan       
Penggalian batu       
Rock Pre-Splitting       
Penggalian tanah         

Rekonstruksi Vegetasi Vegetasi


Timbunan
Penanaman kembali


 

 
 
 
  


Hydroseeding       
Saluran drainase Drainase Saluran samping
     
permukaan dan bangunan terjun
Subsoil drainase
       
hole
Drainase bawah Culverts        
permukaan
Horizontal drain hole       
Drainage well           
Drainage Tunnel           
Pekerjaan lereng Pekerjaan beton Beton semprot
       
semprot (mortar)
Pemilihan bangunan rekayasa Beton
(beton)
semprot
       
Crib work
lereng Pitching work
Crib work (precast)
Stone pitching



 
  
 
 
 


Pengangkuran Pengangkuran Soil nail       
Baut batuan       
Angkur tanah       
Dinding dan Dinding penahan Stone pitching wall      
struktur penahan
Concrete block wall      
Dinding penahan      
Dinding krib      
Dinding gabion       
Dinding tiang      
Dinding Dinding timbunan         
Penangkap (Catch
Dinding gabion        
Wall)
Dinding beton       
Pekerjaan tiang Pekerjaan tiang Tiang Pipa Baja          
Pipa Baja (Bentuk H)          
Shaft work for
         
resistance slide
Pekerjaan Pekerjaan proteksi Jaring batuan         
proteksi
Pagar batuan         
Rock sheed Rock shed        
Debris shed        
Bendungan Slit Dam          
periksa Bendungan periksa
         
(bendungan sabo)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PERENCANAAN TEKNOLOGI
JATUHAN BATUAN

Menahan atau
Aktif mencegah batuan jatuh
Penanganan
longsoran
batuan • Membiarkan batuan
Pasif jatuh
• Tidak merusak dan
membahayakan
pengguna jalan.

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
JATUHAN BATUAN

(Sumber : Wyoming State Geological Survey, (Sumber : Ritchie, 1963)


2014)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENELITIAN TEKNOLOGI
JATUHAN BATUAN

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
KONSEP PEDOMAN
TEKNOLOG JATUHAN
BATUAN
• Konsep Pedoman Perancangan dan pelaksanan beton
semprot untuk pelindung lereng (pusjatan, 2013);
• Pedoman Perancangan Dan Pelaksanaan Penanganan
Keruntuhan Jatuhan Batuan Dengan Metode Jaring Tirai
(pusjatan, 2014);
• Konsep Pedoman Perencanaan Teknis Penanganan
Keruntuhan Jatuhan Batuan Dengan Dinding
Penghalang (pusjatan, 2013);
• Konsep Pedoman Perencanaan Penanganan
Keruntuhan Jatuhan Batuan Dengan Daerah Tangkapan
Batuan (pusjatan, 2013).

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
LOKASI PENERAPAN
TEKNOLOGI JATUHAN
BATUAN
• Ruas Jalan Nasional Ende-Maumere KM 13 dan KM
73
• KM 22+000 - Km 22+225 dan KM 22+785 – KM
22+850 Ruas Jalan Nasional Bts Kota Jayapura/Kab
Jayapura – Sentani.
• Ruas Jalan Nasional Kebon Kopi KM 27+950- KM
28+460

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
RUAS JALAN NASIONAL
ENDE – MAUMERE
KM 13 DAN KM 73

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
KARAKTERISTIK JATUHAN
BATUAN DI RUAS JALAN
ENDE-MAUMERE

Tipikal keruntuhan pada batuan


lapuk dan tanah residual

Contoh longsoran pada batuan lapuk dan tanah residual pada lokasi
KM 13 Ende Maumere

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
KERUNTUHAN JATUHAN
BATUAN DENGAN DAERAH
TANGKAPAN BATUAN
(CACTMENT AREA)

• Untuk semua kasus jenis jatuhan batuan


• Membutuhkan lahan yang cukup lebar dari kaki lereng sampai ke tepi
jalan

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
KERUNTU
Mulai

HAN Belum ada Daerah tangkapan


sudah ada ?
Sudah ada

JATUHAN Perencanaan daerah tangkapan batuan


Evaluasi deerah
tangkapan batuan

BATUAN
c

Karakterisasi kondisi lereng

DENGAN Tentukan rencana kemiringan lereng


galian batuan berdasarkan hasil
analisis stabiitas

DAERAH Pilih potongan melintang lereng galian


yang paling kritis

TANGKAP Tinggi lereng galian

AN
dengan 12 m - 24 m, Tidak
Analisis pemodelan
sudut kemiringan lereng galian
minimum 45o ?

BATUAN Ya

(LANJUTA
Pilih grafik perencanaan daerah
tangkapan batuan yang sesuai dengan
kemiringan dan tinggi lereng galian

N) Plot persentase jatuhan batuan dengan


berbagai kemiringan lereng

Lebar daerah tangkapan batuan

Selesai

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENANGANAN KERUNTUHAN
JATUHAN BATUAN DENGAN
DAERAH TANGKAPAN BATUAN
(LANJUTAN)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENANGANAN
KERUNTUHAN JATUHAN
BATUAN DENGAN JARING
TIRAI

(Sumber : FHWA WA-RD 612.1, 2005)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
Mulai

PERENCANAAN Karakterisasi kondisi


lereng dansurvei
Lakukan evaluasi
lahan
kondisi
lereng

JARING TIRAI
Pemilihan bahan jaring tirai

Tidak Penanganan dengan


Ukuran blok batuan Tidak
Ukuran blok batuan metode yang lain
= 0.6 m 0,6 m -1.5m (jaring tirai tidak dapat
digunakan)

Ya
Ya
Jaring kawat Jaring seling

Penentuan panjang
maksimum kabel seling
penahan jaring

Penentuan tipe pengeliman


jaring tirai

Penentuan luas dan lokasi


pemasangan jaring tirai

Penentuan jarak dan


jumlah angkur

Beban angkur Tidak


minimum yang Metode analitis
digunakan 90 kN ?

Ya Asumsikan jumlah angkur

Metode empiris
Hitung tahanan geser dan
gaya yang bekerja

Pilih grafik yang sesuai


berdasarkan tinggi lereng
dan jarak angkur
Tidak
maksimum
FK > 5

Plot tinggi lereng dengan


jarak angkur maksimum Ya
pada grafik yang terpilih

Jumlah angkur dan


jarak angkur

Pertimbangan estetika

Selesai

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PELAKSANAAN Mulai

JARING TIRAI Persiapan alat dan bahan

Tidak
Memenuhi spesifikasi
(ketentuan 4.2.2 dan 6.6)

Ya

Persiapan kondisi lereng

Pemasangan angkur

Tidak

= 75 % angkur dari
total angkur dalam kondisi
baik

Ya

Penghamparan jaring tirai

Sesuai gambar rancangan / Tidak


Perbaikan
ada kerusakan

Ya

Selesai

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENANGANAN
KERUNTUHAN JATUHAN
BATUAN DENGAN GEOGRID
1. Tipe Geogrid  geogrid biaksial (kedua arah memiliki kuat tarik yang cukup tinggi). Kuat tarik
geogrid yang digunakan tergantung dari ukuran batuan yang ditahan.
2. Untuk umur rencana yang panjang, geogrid yang digunakan haruslah yang mempunyai
stabilitas ultraviolet yang cukup tinggi dan terbuat dari material yang tidak terdegradasi (non-
degradable) seperti PET (polyester).
3. Penyambungan antar panel geogrid yang searah dengan lereng dapat digunakan pin
berbentuk Ր dari material baja dengan panjang sisi pendeknya sekitar 20 cm yang gunanya
mencegah overlap tergeser. Tepi dari gulungan-gulungan geogrid yang bersebelahan harus
ditumpang-tindihkan (overlap) selebar minimal 40 cm dengan jarak minimal 1 meter.
Tumpang tindih harus dibuat pada arah yang sesuai dengan gambar rencana. Di antara pin
tersebut, dapat pula ditambahkan “pengikat” berupa kawat baja guna mencegah bergesernya
tumpang tindih geogrid.
4. Apabila geogrid harus disambung ke arah bawah, lembaran geogrid pada sisi bawah harus
dijepit/diangkur pada sisi atasnya sehingga dapat menjamin lembaran geogrid bagian bawah
tidak membebani lembaran geogrid bagian atas
5. Sisi paling atas/puncak geogrid harus ditempatkan pada daerah yang datar dan harus
diangkur sedemikian rupa sehingga geogrid tidak merosot ke bawah.

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENERAPAN JARING KAWAT
UNTUK KERUNTUHAN
JATUHAN BATUAN

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENERAPAN JARING KAWAT
UNTUK KERUNTUHAN
JATUHAN BATUAN

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENERAPAN JARING KAWAT
UNTUK KERUNTUHAN
JATUHAN BATUAN
(LANJUTAN)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENANGANAN BETON
SEMPROT UNTUK
PELINDUNG LERENG

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENANGANAN BETON
SEMPROT UNTUK
PELINDUNG LERENG
(LANJUTAN)

Menutup keseluruhan lereng

Mengisi area rekahan

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
RUAS JALAN BTS KOTA
JAYAPURA – SENTANI KM
22+000 – 22+850

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
RUAS JALAN BTS KOTA
JAYAPURA – SENTANI KM
22+000 – 22+850
(LANJUTAN)

• Lereng pada ruas jalan tersebut pada umumnya adalah


batuan utramafik dan sedikit tanah berwarna kecoklatan.
• Kondisi material lereng setelah dilakukan pelebaran di
beberapa STA/Titik terlihat mudah lepas, terkekarkan, dip
mengarah ke arah jalan dan berpotensi longsor yang dapat
membahayakan keselamatan bagi pengguna jalan.

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
RUAS JALAN BTS KOTA
JAYAPURA – SENTANI KM
22+000 – 22+850
(LANJUTAN)
 Metode : dry shotcrete
 Faktor yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan
 Pompa /Mesin yang tepat
 Mix Desain yang tepat
 Accelerator
 Nosel yang Tepat
 Compressor
 Operator serta awak yang
handal
 Keamanan dalam bekerja

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
RUAS JALAN BTS KOTA
JAYAPURA – SENTANI KM
22+000 – 22+850
(LANJUTAN)
Shotcrete
Shotcrete

2015

Dari hasil pengamatan teknologi beton semprot untuk pelindung lereng ini cukup efektif
dalam mengatasi runtuhan/jatuhan batuan.

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PENANGANAN
KERUNTUHAN JATUHAN
BATUAN DENGAN DINDING
PENGHALANG

Eksisting slope

Jatuhan
Naterual slope batuan

Debris material
batuan

Buffer wall

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
TIPE DINDING
PENGHALANG

Desain dinding MSE (Sumber : Dinding penghalang beton non


Transportation Research Board, 1996). stuktural (FHWA, 2011)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
TIPE DINDING
PENGHALANG (LANJUTAN)

Dinding penghalang beton Dinding penghalang fleksibel jaring (Sumber


stuktural (FHWA, 2011) FHWA (2011) & Transportation Research Board
(1996))

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
TIPE DINDING
PENGHALANG (LANJUTAN)

Penghalang peredam (Sumber : FHWA, 2011) Kombinasi (Ende-Maumere KM 13)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PERENCANAAN TEKNIS
DINDING PENGHALANG
Kondisi Februari

Kondisi Juli
itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PERENCANAAN TEKNIS
DINDING PENGHALANG
(LANJUTAN)

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
PERENCANAAN TEKNIS
DINDING PENGHALANG
(LANJUTAN)

LAN DAN JEMBATAN ,Bandung, 24 Mei 2016


PERENCANAAN TEKNIS
DINDING PENGHALANG
(LANJUTAN)

q= 3mx0.5xdebris

Tampungan Debris runtuhan batuan

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
UCAPAN TERIMA KASIH

itbangan Bidang Jalan dan Jembatan CPNS angkatan 2017, Bandung, 24 Mei 2016
Terima Kasih

Jl. A.H. Nasution No. 264, Bandung 40294. Telp (022) 7802251-53 Fax (022) 7802726
Email: info@pusjatan.pu.go.id, www.pusjatan.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai