METODE PELAKSANAAN
PENANGANAN LONGSORAN
RUAS JALAN BTS. KOTA MAROS– BTS. KAB. BONE (BA BUN)
PENANGANAN LONGSORAN
RUAS JALAN BTS. KOTA MAROS– BTS. KAB. BONE (BA BUN)
1. Galian Biasa
- Geotextile harus digelarkan secara lepas tanpa kerutan atau lipatan berlebihan.
Geotextile harus digelar dengan arah mesin tegak lurus atau sejajar dengan as
timbunan seperti ditunjukkan pada gambar rencana. Arah tegak lurus dan sejajar
mesin harus saling berlawanan.
- Pada kondisi apapun, Geotextile tidak boleh diseret melalui lumpur atau di atas
benda tajam yang dapat merusak Geotextile. Lapis timbunan penutup harus
ditempatkan di atas Geotextile sedemikian rupa sehingga sekurang kurangnya
suatu lapisan setebal 200 mm berada antara Geotextile dan roda atau roda rantai
baja (track) .Ukuran dan berat dari alat berat harus dibatasi sehingga alur pada
penghamparan pertama di atas Geotextile tidak lebih dari 75 mm untuk
menghindari peregangan Geotextile yang berlebihan. Alat berat tidak
diperbolehkan berbelok pada hamparan timbunan pertama di atas Geotextile.
Pemadatan pada hamparan timbunan pertama di atas Geotextile harus dibatasi
hanya untuk alat penyebar tanah. Alat pemadat getar tidak boleh digunakan pada
hamparan timbunan pertama.
- Gundukan tanah atau metode berdasarkan rekomendasi Pabrik harus digunakan
untuk menahan Geotextile pada tempatnya sampai bahan timbunan penutup
telah ditempatkan.
- Jika Geotextile robek atau berlubang atau sambungan rusak, seperti ditunjukkan
oleh Geotextile yang rusak secara kasat mata, pemompaan (pumping) tanah
dasar, intrusi, atau distorsi badan jalan, urugan di sekeliling daerah yang rusak
atau berdeformasi harus dibongkar dan daerah yang rusak harus diperbaiki oleh
Kontraktor tanpa beban biaya pada Direksi Pekerjaan. Perbaikan harus meliputi
suatu tambalan Geotextile dengan jenis yang sama yang ditempatkan di atas
daerah yang rusak. Tambalan harus dijahit pada semua tepi.
- Pemadat getar atau pemadat kaki domba tidak boleh digunakan untuk
memadatkan timbunan hingga sekurang-kurangnya 0,5 m timbunan telah
menutupi lapisan Geotextile terbawah dan sampai sekurang-kurangnya 0,3 m
timbunan telah menutupi lapisan Geotextile selanjutnya di atas Geotextile
terbawah.
- Metode 2
Setelah pembuatan lantai kerja (jika dibutuhkan), lapis pertama Geotextile
dihamparkan dengan arah melintang timbunan dan dijahit bersama. Geotextile
diregangkan secara manual untuk meyakinkan bahwa kerutan tidak terbentuk
pada Geotextile.
- Penghamparan timbunan harus dengan cara penumpahan ujung (end dumping)
dan disebarkan dari tepi Geotextile. Penghamparan pertama harus ditempatkan
sepanjang tepi luar Geotextile, untuk mengurung gelombang lumpur dan
membuat jalan akses yang diperlukan untuk menempatkan timbunan di tengah
timbunan. Lebar jalan akses ini harus sekitar 5m. Jalan akses di ujung Geotextile
harus mempunyai tinggi minimum terpasang 0,6 m.
- Setelah jalan akses mencapai panjang 15 m, penimbunan untuk jalan akses
harus terus dilakukan sebelum penimbunan bagian tengah. Panjang jalan akses
ini harus dipertahankan tetap 15 m di depan timbunan bagian tengah seperti
ditunjukkan pada gambar rencana. Dengan menjaga gelombang lumpur berada di
depan timbunan dan dengan mencegah pergerakan tepi Geotextile, maka
Geotextile akan tertarik secara efektif. Geotextile harus digelar tidak lebih dari 6m
di depan jalan akses untuk mencegah terjadinya tegangan berlebihan pada
jahitan Geotextile.
- Metode 2
Setelah pembuatan lantai kerja (jika dibutuhkan), lapis pertama Geotextile
dihamparkan dengan arah melintang timbunan dan dijahit bersama seperti pada
Metode 1. Penghamparan pertama timbunan harus disebarkan dari tepi
Geotextile. Penghamparan pertama dimulai di bagian tengah sebelum
penghamparan di bagian tepi luar seperti diperlihatkan pada gambar rencana.
Geotextile harus ditarik secara manual sebelum penghamparan timbunan.
Konstruksi timbunan harus dilanjutkan dengan cara tersebut untuk
penghamparan selanjutnya sampai lapisan Geotextile teratas telah tertutup oleh
timbunan padat setebal 0,3m.
3. Pasangan Batu
- Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan syarat
untuk Galian.
- Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada Gambar, dasar pondasi untuk
struktur dinding penahan harus tegak lurus, atau bertangga yang juga tegak
lurus terhadap muka dari dinding. Untuk struktur lain, dasar pondasi harus
mendatar atau bertangga yang juga horisontal.
- Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung penyaring harus
disediakan bilamana disyaratkan sesuai dengan ketentuan dalam Drainase
Porous.
- Bilamana ditunjukkan dalam Gambar, atau yang diminta lain oleh Direksi
Pekerjaan, suatu pondasi beton mungkin diperlukan. Beton yang digunakan
harus memenuhi ketentuan.
- Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada
sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan
batu yang berukuran sama.
- Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
- Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan
batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk
memasang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua
orang. Menggelindingkan atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru
dipasang tidak diperkenankan.
- Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan
dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik
jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan
selanjutnya landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang
bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
- Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan
merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara
batu yang dipasang terisi penuh.
- Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu haruslah
dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum
mengeras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya
dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru.
- Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali
ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, lubang
sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu
satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm.
- Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka
delatasi harus dibentuk untuk panjang struktur tidak lebih dari 20 m. Delatasi
harus 30 mm lebarnya dan harus diteruskan sampai seluruh tinggi dinding. Batu
yang digunakan untuk pembentukan sambungan harus dipilih sedemikian rupa
sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
disyaratkan di atas.
- Timbunan di belakang delatasi haruslah dari bahan Drainase Porous berbutir
kasar dengan gradasi menerus yang dipilih sedemikian hingga tanah yang
ditahan tidak dapat hanyut jika melewatinya, juga bahan Drainase Porous tidak
hanyut melewati sambungan.
- Sambungan antar batu pada permukaan harus dikerjakan hampir rata dengan
permukaan pekerjaan, tetapi tidak sampai menutup batu, sebagaimana
pekerjaan dilaksanakan.
- Terkecuali disyaratkan lain, permukaan horisontal dari seluruh pasangan batu
harus dikerjakan dengan tambahan adukan tahan cuaca setebal 2 cm, dan
dikerjakan sampai permukaan tersebut rata, mempunyai lereng melintang yang
dapat menjamin pengaliran air hujan, dan sudut yang dibulatkan. Lapisan tahan
cuaca tersebut harus dimasukkan ke dalam dimensi struktur yang disyaratkan.
- Segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu adukan masih baru, seluruh
permukaan batu harus dibersihkan dari bekas adukan.
- Permukaan yang telah selesai harus dirawat seperti yang disyaratkan untuk
Pekerjaan Beton.
- Bilamana pekerjaan pasangan batu yang dihasilkan cukup kuat, dan dalam
waktu yang tidak lebih dini dari 14 hari setelah pekerjaan pasangan selesai
dikerjakan, penimbunan kembali harus dilaksanakan seperti disyaratkan, atau
seperti diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sesuai dengan ketentuan yang
berkaitan dengan Timbunan, atau Drainase Porous.
- Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan untuk
memperoleh bidang antar muka rapat dan halus dengan pasangan batu
sehingga akan memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan pada
tepi pekerjaan pasangan batu
Campuran beraspal (AC-BC Asb) adalah campuran panas antara Agregat dengan
bahan pengikat asphalt keras pen 60 yang campurannya menggunakan asbuton
butir dengankelas penetrasi 15 (0,1 mm) dan kadar abutmen 20 %, yang dicampur
di unit pencampuran Asphalt (UPA), dihampar dan dipadatkan dalam keadaan
panas pada temperatur tertentu, dengan ketebalan padat 6 cm.