Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAN SALURAN

1 URUTAN PEKERJAAN

1.1 Pekerjaan Persiapan

Penyedia Jasa diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran


dan peil satu sama lain dalam setiap pekerjaan dan melaporkan kepada
Direksi jika terdapat selisih/perbedaan, direksi akan memberikan
keputusan tentang koreksi pembetulannya. Penyedia Jasa tidak
dibenarkan membetulkan sendiri kesalahan tersebut.

1.2 Pekerjaan Dewatering

Pekerjaan Dewatering/pengeringan dilakukan bilamana dilokasi


pekerjaanmasih terdapat genangan air sehingga mengganggu terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Pengeringan ini berkaitan erat dengan
pembuatan kisdam. Selamadalam pelaksanaan Pekerjaan harus selalu
dalam keadaan kering dan olehkarena itu pengeringan dapat dilakukan
dengan peralatan pompa air.

1.3 Pekerjaan Pengukuran Bouwplank

Sebelum pengukuran dimulai, Penyedia Jasa harus memasang


patok-patok ukur dari kayu ukuran 5 x 7 cm, patok-patok tersebut harus
dipasang menonjol di permukaan tanah ± 30 cm dan dipasang tiap 20 m
di atas saluran dan dipasang kokoh.

Bouwplank harus dipasang tiap 25 m diatas saluran dan dibuat dari


kayu ukuran 5 x 7 x 100 cm dipasang kokoh. Selama pekerjaan saluran
masih berlangsung patok-patok ukur dan Bouwplank harus tetap
kedudukannya dan tidak berubah sampai pelaksanaan pekerjaan selesai.

1
Selama pekerjaan saluran masih berlangsung patok-patok ukur dan
bouwplank harus tetap kedudukannya dan tidak berubah sampai
pelaksanaan pekerjaan selesai.

1.4 Pekerjaan Galian dan Urugan

1. Pekerjaan galian untuk drainase dan saluran air

Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-


ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan
bouwplank, tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang
galian supaya tanah galian tidak longsor kembali ke lubang galian. Galian
tanah pondasi digunakan tenaga manual dan peralatan konvensional
seperti cangkul.

1.5 Pekerjaan Urugan Pasir

Pelaksanaan pekerjaan urug pasir dilaksanakan apabila pekerjaan


pengukuran selasai dilakukan. Pekerjaan urugan pasir berfungsi sebagai
alas sebelum pemasangan saluran.

1.6 Saluran Precast U-Ditch

a. Pemasangan Saluran

U-Ditch adalah saluran dari beton bertulang dengan bentuk


penampang huruf U dan juga bisa diberi tutup. Umumnya digunakan
sebagai saluran drainase ataupun irigrasi. Ketinggian saluran terbuka ini
dapat bervariasi mengikuti kebutuhan di lapangan atau elevasi saluran
yang diinginkan. Tipe sambungannya menggunakan plat joint (Plat
embeded dan sambungan but joint atau male female) dimana pada
bagian pertemuan sambungannya cukup diberikan mortar sebagai
penutup nat.

2
b. Prosedur Pengangkutan

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memberikan penjelasan


bagaimana cara packing, penumpukan, pengangkatan, dan pemuatan
Produk Pracetak Saluran Terbuka U (STU/ U-Ditch), serta Pemasangannya
yang tepat untuk menghindari kerusakan -kerusakan yang mungkin
terjadi. Prosedur ini merupakan petunjuk penanganan bagi pihak-pihak
yang bertanggung jawab dalam pemasangan dan pengiriman.
1) Packing
Untuk Produk STU tidak diperlukan packing seperti halnya pada pipa,
karena bentuk STU yang cukup sederhana, akan tetapi dalam pemuatan,
penumpukan, dan pemasangannya hendaknya dilakukan sesuai dengan
petunjuk untuk menghindari kerusakan akibat penanganan yang tidak
benar.

2) Pengangkatan (Loading/Unloading)
Seperti halnya pipa maka untuk loading / unloading dapat menggunakan
beberapa alat seperti :
- Forklift
- Crane
- Back Hoe
Pengangkatan STU dengan menggunakan alat forklift, dengan cara
memasukkan kedua garpu forklift kedalam STU, posisi STU telungkup,
hindarkan mengangkat hanya dengan 1 garpu forklift karena akan tidak
seimbang. Pengangkatan STU dengan menggunakan Crane / Backhoe,
maka diperlukan tali sling, yang mana diikatkan pada besi lifting hook
yang telah disediakan dipabrik. Hindari cara pengangkatan yang dapat
menyebabkan gompal pada beton. (lihat Gambar 1). Membalik posisi
STU, dari posisi telungkup menjadi terbuka ke atas. Dilakukan dengan
peralatan tambahan berupa pin yang dilengkapi dengan lubang untuk
pengikat seling (lihat Gambar 2). Peralatan tersebut dapat diminta dari
pabrik. Hendaknya penempatan STU di lapangan, STU masih dalam
keadaan telungkup.
3
3) Penumpukan / Pemuatan
Penumpukan STU di lapangan maksimum adalah 3 lapis atau setinggi
jangkauan alat handling, mana yang terlebih dulu membatasi. Cara
stacking STU adalah dengan cara menyusun secara berjejeran dan
posisinya telungkup. (posisi Male dan Female End sebaiknya diatur agar
arahnya sama dalam 1 lapis). Agar posisinya rata dan untuk menghindari
kerusakan, sebaiknya antara lapis pertama – kedua dan seterusnya diberi
balok kayu. Posisi kaki-kaki STU antara lapis di atas dan dibawah
hendaknya dibuat sejajar.

4) Pemuatan di truck
Untuk produk berupa STU, pemuatan dilakukan dengan cara meletakkan
STU secara melintang terhadap panjang bak truck dan posisi STU adalah
telungkup.
STU dapat disusun dalam 2 baris (kiri & kanan) dan juga dapat ditumpuk

4
dalam beberapa lapis / sab. Antara STU yang di atas dan yang di bawah
diikat dengan menggunakan tambang plastik/manila yang dikaitkan
dengan angkur yang tersedia pada bak truck. Untuk baris paling belakang
pengikatan dibuat rangkap 4 / 5 sedangkan didepannya dibuat rangkap
2/3. Untuk menghindari putusnya tali karena gesekan beton maka diberi
alas kardus.

c. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan


1) Pekerjaan Persiapan
a) Survey Lapangan
Untuk menentukan peil dan pematokan dilapangan sebagai pedoman
dalam pemasangan. Hal ini dilakukan bersama untuk diketahui pengawas
lapangan agar tidak terjadi kesalahan penentuan as saluran.
Kelengkapan yang diperlukan:
- Data perencanaan
- Alat Ukur terkalibrasi (Theodolit, Bak ukur dll).
- Ketentuan jarak sebagai referensi (Pedoman lapangan).
- Radius tikungan.
- Patok-patok penandaan.

b) Pembersihan Lahan
Dilaksanakan sepanjang jalur pemasangan & lokasi yang sekiranya
akan dijadikan lokasi penumpukan sementara dari produk precast yang
dikirim kelapangan.

2) Pekerjaan Tanah
Penggalian tanah dilakukan secara bertahap, dan disesuaikan dengan
kemampuan panjang pemasangan saluran perhari. Hal ini penting guna
menghindari kerusakan tanah dasar galian apabila turun hujan.
Kedalaman galian dan lebar galian disesuaikan dengan kebutuhan
(Dalamnya galian = dasar saluran + tebal saluran + tebal dinding).

5
Catatan:
Apabila galian terlalu dalam, penimbunan kembali boleh dilakukan hingga
kedalaman yang diinginkan dengan ketentuan dipadatkan secara
bertahap lapis demi lapis (15 Cm). Tanah dasar galian dipadatkan dengan
stamper hingga mencapai kestabilan yang cukup. Sisa tanah galian akan
diratakan diatas kavling ( Tanpa pemadatan). Dengan ketebalan tertentu
(min. 10 Cm), Bedding berupa granular material diratakan diatas dasar
galian dan dipadatkan.

3) Pekerjaan Pemasangan
Pemasanga Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan
maupun elevasi dengan jarak maksimum 20 m untuk menghindari
lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu
pada as saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan
pamasangan saluran.
Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh
proses diatas telah dikerjakan. Dengan bantuan peralatan (untuk
mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau Excavator
dengan tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast saluran
dipasang mengikuti jalur galian yang dibuat dan sebaiknya dari arah hilir
ke hulu.
Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 Cm perlapis )
dengan pemadatan dapat dikerjakan dengan Stamper atau lainnya
dengan material yang sesuai persyaratannya hingga ke finishing surface.

6
1.7 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali

Pelaksanaan pekerjaan urugan tanah kembali/timbunan diambilkan


dari tanah hasil galian, penimbunan dilakukan pada bagian-bagian peil
yang terlalu rendah dan penimbunan kembali sisi luar dan sisi dalam dari
pasangan pondasi batu kali dan penimbunan diatas pondasi foot plate setelah
pondasi cukup kuat. Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan
per lapisan 30 cm serta setiap lapisan dipadatkan dan diratakan dengan mesin
pemadat (stamper) sehingga mencapai kepadatan yang sempurna. Kegiatan-
kegiatan dari pekerjaan urugan tanah kembali ini waktu yang direncanakan dan
rencana kebutuhan tenaga dapat dilihat di lampiran ( perhitungan tenaga dan
waktu).

1.8 Pekerjaan Plesteran + Acian

Plesteran dan Acian hanya pada bagian sambungan beton U-ditch


saja.

1.9 Pekerjaan Penutup Saluran

1. Grill Besi
a) Pekerjaan Grill besi

Pekerjaan pembuatan Grill Besi penutup saluran dilaksanakan


sesuai dengan gambar rencana, dengan kualitas baja profil yang

7
digunakan harus memenuhi ASTMA-36. Untuk Grill pada saluran
setengah terbuka memakai besi Kanal C dilaksanakan dengan
konstruksi seperti pada gambar kerja.

Semua pekerjaan pembuatan Grill Besi penutup saluran harus


dicat dasar satu lapis dengan produk SEIV dan dicat akhir
dengan cat besi produk SEIV (warna ditentukan kemudian).

Anda mungkin juga menyukai