Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN TURAP BATU KALI OUTLET EMBUNG

Pekerjaan Pemasangan Bouwplank

Setelah pengukuran selesai dilanjutkan dengan pemasangan bowplank sebagai acuan untuk pelaksanaan
pekerjaan. Pemasangan bowplank harus dipandu oleh Surveyor agar penempatan bangunan benar-
benar tepat. Pada pelaksanaan pekerjaan ini digunakan bowplank tertutup supaya pekerjaan dapat
dilaksanakan lebih mudah. Jarak pemasangan bouwplank dari struktur terluar bangunan yang akan
dibangun minimal 1 m dan maksimal 2 m.

Teknis pelaksanaan pekerjaan :

a). Melakukan koordinasi dengan pihak direksi untuk pengukuran.

b). Menentukan Lokasi Kerja, konfirmasi dengan pihak direksi.

c). Melakukan Pengukuran dengan menggunakan teodolit dan water pass.

d). Pembuatan patok acuan (bouw plank) setiap 2 meter atau sesuai petunjuk/arahan dari direksi, dibuat
dari kayu ukuran 5/7 cm, ditanam sedalam 40 cm dan diberi cat warna merah untuk memudahkan
pandangan. Untuk keperluan acuan elevasi dipakai papan kayu 2.5/25 cm atau kayu 2.5/7 cm yang
dipakukan pada tiang kayu 5/7 cm. Posisi bouwplank disesuaikan dengan hasil pekerjaan setting out.

e). Membuat peta situasi beserta cross section dan long section.

f). Ploting data ukur ke construction

2. Pekerjaan Kisdam pasir/tanah dibungkus karung plastik bagor 43 cm x 65 cm

Teknis pelaksanaan pekerjaan

a). Persiapan pekerjaan

1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kisdam pasir/tanah dibungkus karung
plastik.

2). Approval material yang akan digunakan.

3). Persiapan lahan kerja.

4). Persiapan alat dan bahan, antara lain : pasir/tanah, karung plastic/bagor, tali rapia, kayu usuk untuk
penyangga, dll.
b). Pelaksanaan pekerjaan

1). Menyiapkan dan memasang bahan pembuat tanggul sementara dari karung plastic yang diisi
pasir/tanah untuk menjaga rembesan.

2). Menyiapkan, menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis pompa yang mampu
menghisap air yang mengandung lumpur dan pasir serta peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk
keperluan pengeringan rembesan.

3). Jenis dan ukuran pompa yang digunakan disesuaikan dengan keadaan lokasi pekerjaan.

4). Mengontrol kondisi lokasi pekerjaan atau tempat-tempat lain untuk mencegah adanya akumulasi
limpasan air.

3. Pekerjaan Dewatering

Dewatering (pekerjaan pengeringan) adalah pekerjaan sipil yang bertujuan untuk dapat mengendalikan
air (air tanah/permukaan) agar tidak mengganggu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi, terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam tanah dan di bawah muka
air tanah. Jadi maksud dan tujuan Dewatering /pekerjaan pengeringan adalah untuk dapat
mengendalikan air tanah, supaya tidak mengganggu /menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi bangunan sipil. Metode yang dapat dipakai untuk pekerjaan dewatering ini adalah metode
Dewatering OPEN PUMPING. Pada metode dewatering ini air tanah dibiarkan mengalir ke dalam lubang
galian, kemudian dipompa keluar melalui sumur/ selokanpenampung di dasar galian.

Pelaksanaan Metode Open Pumping

a). Siapkan saluran untuk mengalirkan air tanah yang dipompa, sejak sebelum penggalian dimulai.

b). Penggalian diakukan sampai kedalaman rencana, bila belum sampai pada kedalaman rencana sudah
tergenang air yang cukup mengganggu pekerjaan galian, maka penggaliannya dilakukan secara
bertahap.

c). Pada setiap tahapan galian dibuat sumur kecil/ selokan tandon air untuk tempat pompa isap.

d). Pada sumur/ selokan tandon air tersebut, dipasang pompa untuk pengeringan .

e). Bila kedalaman galian melebihi kemampuan isap pompa (suction lift), maka pemompaan dapat
diturunkan.

f). Bila galian sangat luas, dapat dilakukan secara bertahap. Dan membuat sumur/ selokan di beberapa
tempat.

4. Pekerjaan Cerucuk Bambu


Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

a). Persiapan pekerjaan

1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Cerucuk Bambu diameter 8 cm 10 cm .

2). Approval material yang akan digunakan.

3). Persiapan lahan kerja.

4). Persiapan alat dan bahan, antara lain : theodolit, kayu/tongkat tanda, meteran , bambu diameter 8
cm 10 cm dll.

b). Pelaksanaan pekerjaan

1). Sebelum di gunakan bambu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk memastikan
bahwa bambu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan.

2). Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk bambu agar mudah menembus ke dalam tanah.

3). Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah memukul kepala
tiang pada ketinggian tertentu.

4). Meratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.

5). Tegakkan tiang cerucuk dan masukkan sedikit ke dalam tanah agar dapat dipukul dengan stabil dan
tetap tegak lurus.

6). Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung atas cerucuk yang sudah diberi topi sampai kedalaman
rencana.

5. Pekerjaan Galian Tanah

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan

1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian tanah.

2). Persiapan lahan kerja.

3). Persiapan alat bantu kerja, antara lain: theodolith, meteran, waterpass, cangkul, belincong, pengki,
benang, selang air, dll.

B. Pekerjaan pembersihan lahan

Lokasi pekerjaan dibersihkan dari semak-semak, pepohonan, rerumputan, sampah-sampah, dll.

C. Pekerjaan pengukuran
1). Setelah posisi titik ukur tetap ditentukan, berdasarkan titik tetap tetap tersebut dilakukan
pengukuran terhadap titik dan elevasi galian tanah.

2). Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.

D. Pekerjaan galian tanah

1). Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul dan belincong, apabila kondisi
lahan memungkinkan pekerjaan galian tanah dapat menggunakan alat bantu excavator.

2). Pasang patok dan benang untuk acuan galian.

3). Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.

4). Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.

5). Galian tanah dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai rencana.

6). Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan menggunakan alat ukur
manual atau dengan theodolith.

7). Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase secukupnya supaya air dapat
segera dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.

8). Melakukan pembersihan lahan pekerjaan dari bekas-bekas hasil pekerjaan.

6. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 3 Pp

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan

1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan batu kali.

2. Approval material yang akan digunakan.

3. Persiapan lahan kerja.

4. Persiapan material kerja, antara lain : batu kali, semen PC, pasir pasang, air, dll.

5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

1. Memastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai
rencana.

2. Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.

3. Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.


4. Hamparkan pasir urug dan ratakan.

5. Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.

6. Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.

7. Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata
mengisi rongga-rongga antar batu kali.

8. Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan
berongga besar.

9. Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.

10.Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.

7. Pekerjaan Pasang Suling – Suling

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan

1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang Suling-suling.

2. Approval material yang akan digunakan.

3. Persiapan lahan kerja.

4. Persiapan material kerja, antara lain : Pipa PVC 2 Inch ,Ijuk, dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

1. Pekerjaan pemasangan suling dari pvc 2 inchi yang dibungkus ijuk diujung pipa bagian dalam dipasang
bersamaan dengan pasangan batu kali.

2. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak tertentu sesuai gambar
rencana. Garis pipa suling berikutnya (diatasnya) dipasang berselang – seling arah vertical.

3. Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar pasangan yang masih baru tersebut
tidak rusak karena air hujan.

8. Pekerjaan Cor Plat Beton Inlet

Teknis pelaksanan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan
1. Pekerjaan pengukuran

Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan pelat. Pada
pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe

2. Pembuatan bekisting

3. Pekerjaan bekisting pelat harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus
cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat yang akan dibuat. Pekerjaan pelat
dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu
6/12, papan plywood.

4. Pabrikasi tulangan

Pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.

B. Pekerjaan bekisting

1. Penyanggah disusun berjajar bersamaan dengan penyanggah untuk balok. Karena posisi pelat lebih
tinggi daripada balok maka penyanggah untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main
frame tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian penyanggah pelat dengan
mengatur base jack dan U-head jack nya.

2. Pada U-head dipasang balok kayu (girder) 6/12 sejajar dengan arah cross brace dan diatas girder
dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.

3. Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk tepi pada pelat dan dijepit
menggunakan siku. Plywood dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat
menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran.

4. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai pelumas agar beton tidak
menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan
bekisting masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.

5. Setelah pemasangan bekisting pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi level pada
bekisting pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk pelat sudah siap.

C. Pekerjaan penulangan

1. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan diangkat
menggunakan tenaga manusia dan dipasang diatas bekisting pelat.

2. Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan sesuai dengan
ukuran yang telah ditentukan.

3. selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.

4. Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan
kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.

5. Setelah pembesian pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk tulangan.
Adapun yang diperiksa untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat
terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat
lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.

D. Pekerjaan pengecoran

Pengecoran pelat dilakukan apabila pekerjaan bekisting dan pembesian pelat telah selesai dikerjakan
dan telah mendapat persetujuan melalui

surat izin pengecoran dari konsultan pengawas.

Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pelat lantai :

1. Supervisor atau Quality Control membuat surat izin pelaksanaan pengecoran pelat kepada konsultan
pengawas.

2. Periksa kebersihan lokasi balok dan pelat sebelum pengecoran.

3. Persiapan pengecoran dengan mendatangkan concrete pump truck dan truck mixer. Concrete pump
truck di datangkan terlebih dahulu sekitar 2 jam sebelum pengecoran untuk melakukan setting posisi
mobil dan pipa cor terlebih dahulu.

4. Beton yang telah datang dituangkan kedalam gerobak untuk dilakukan uji slump beton (Uji
kekentalan).

5. Lakukan uji slump dengan hasil nilai slump 12 ± 2cm.

6. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, beton Ready Mix dituang kedalam concrete pump truck
lalu beton disalurkan melalui pipa cor ke lokasi pengecoran pelat lantai.

7. Padatkan beton dengan menggunakan Concrete Vibrator.

E. Pekerjaan pembongkaran bekisting

Pembongkaran bekisting pelat dilakukan 14 hari setelah pengecoran. Hal ini didasarkan pada nilai kuat
tekan beton yang mampu terbebani pada umur 14 hari dan interpolasi kuat tekan beton pada umur
beton 28 hari.

F. Perawatan atau Curing Beton Pelat

Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap baik dilakukan
perawatan beton. Perawatan dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi permukaan beton dengan
bahan Compound yang dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu.

9. Pekerjaan Pengadaan Pintu Air Manual

Teknis pelaksanaan pekerjaan

1. Persiapan pekerjaan

a). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Pengadaan Pintu Air Manual.
b). Approval material yang akan digunakan.

c). Persiapan lahan kerja.

d). Persiapan alat bantu kerja, antara lain : Baut Jangkar, Penahan, Seal (Penguat) dan Sebagainya.

2. Pelaksanaan pekerjaan

a). Memasang semua bagian dari pekerjaan seperti pada gambar kerja yang disetujui atau atas petunjuk
pengawas pekerjaan.

b). Semua bagian yang ditanam dalam beton harus ditumpu kuat (rigid) dan diteliti/tepat sebelum dan
selama pengecoran. Bila diperlukan dinding plat, sandaran dan ambang harus digrouting seperti
ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Pengawas. Grouting harus dilaksanakan dengan metode
yang disetujui Pengawas dan harus menjamin kesatuan yang utuh.

c). Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian dibersihkan dan dirapikan dan memindahkan semua
kelebihan bahan-bahan dari tempat pekerjaan.

d). Semua gear-reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak pelumas, sesuai syarat dari
pembuat/pabrik. Gear-reducer terbuka harus diberi gemuk kwalitas baik pada giginya (graphitegrease).

e). Menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk jangka waktu selama masa pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai