3.3 Metode 3
Kontraktor menyiapkan dan mengajukan gambar layout dan detail penampang melintang
dan memanjang yang menunjukan posisi galian serta elevasi tanah asli, catatan laporan kondisi
tanah serta peralatan dan jumlah yang digunakan, dan rencana K3 untuk pekerjaan galian kepada
direksi pekerjaan. Melaksanakan safety meeting sebelum pekerjaan dimulai.
Surveyor membuat titik-titik atau patok batas/boundary galian. Galian tanah mengikuti
patok kerja yang dibuat dilapangan dan dibentuk menurut kelandaian, garis dan elevasi yang
ditentukan dalam gambar kerja serta mencakup pembuangan semua bahan apapun termasuk tanah,
batu, batang pohon dan bahan lain yang tidak digunakan untuk pekerjaan permanent. Pekerjaan
pembentukan harus dilakukan dengan baik dan rapi, dan juga bersih dari bahan-bahan yang dapat
mengganggu kestabilan dari slope. Pelaksanaan pekerjaan senantiasa memperhatikan dimensi dan
elevasi aktual dengan yang ada dalam perencanaan.
Pekerjaan galian dilaksanakan secara bertahap dengan mengupas tanah setiap kedalaman
2 m dan kemudian dibuang di sekitar lokasi yang tidak mengganggu aktifitas pekerjaan. Pelaksana
memperhitungkan kondisi pengambilan tanah terhadap faktor cuaca untuk mengantisipasi
terjadinya genangan air di areal kerja pada saat hujan.
Penahan tanggul tanah atau tindakan lain untuk mengeluarkan air genangan dipasang jika
dibutuhkan agar dapat dipompa keluar areal kerja sehingga pembuatan dan pemeriksaan kerangka
acuan kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan
pekerja maka galian tanah yang lebih dari 5 meter harus dibuat bertangga dengan teras selebar
minimal satu meter atau sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan. Jarak antara peralatan
berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan lainnya lebih dari 1,5m dari tepi galian
parit untuk gorong-gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa atau
struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah ditimbun kembali
dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan. Dalam pelaksanaannya jika
jadwal pekerjaan rencana tidak memungkinkan diselesaikan dengan jumlah alat yang ada, maka
pelaksana akan mempertimbangkan untuk mengadakan tambahan unit agar pelaksanaan dapat
sesuai dengan jadwal. Pelaksana pekerjaan senantiasa mengevaluasi dan monitoring hasil
produktivitas pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan
7. Bekisting
7.1 Metode 1
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan
untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting:
a. Yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan
untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
b. Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak
sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
c. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
d. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring
dengan bantuan alat waterpass.
e. Papan cetakan tidak boleh bocor
f. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
g. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
7.2 Metode 2
Bekisting (formwork) adalah konstruksi bantu/ cetakan yang bersifat sementara yang
digunakan untuk menahan beton selama beton dituangkan, dibuat sesuai dengan bentuk dan
ukuran-ukuran yang ditetapkan spesifikasi dan gambar.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting yaitu :
Pabrikasi bekisting
Pabrikasi bekisting dibuat kokoh (kuat), rapat (agar tidak bocor), mudah untuk penyetelan
dan pembongkaran dengan ketelitian (presisi) ukuran (siku, lurus, dimensi tepat) sesuai dengan
bentuk dan ukuran-ukuran, yang ditetapkan spesifikasi dan gambar.
Pabrikasi bekisting meliputi :
a. Pemasangan kaso horizontal 5/7 cm pada sisi samping bawah papan bekisting
b. Memasang penguat 5/7 cm pada bekisting agar dapat menahan gaya tekan ke arah luar yang
diakibatkan oleh berat bahan adukan yang dituangkan.
c. Pemasangan klos pengikat 2/3 cm
Pemasangan bekisting
a. Membersihkan permukaan bekisting dari kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan
kayu, tanah dan lain-lain.
b. Melapisi permukaan bagian dalam bekisting dengan minyak bekisting
c. Bekisting diletakkan pada tempat yang telah diberi tanda
d. Pemasangan pasak 5/7 cm. Pemasangan penopang/ penyangga 5/7 cm di salah satu sisi
bekisting kemudian dipaku ke pasak
7.3 Metode 3
Tahapan Pekerjaan:
a. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
b. Pemasangan bekisting dikerjakan sesuai gambar rencana
c. Bekisting digunakan untuk 3 kali penggunaan.
d. Bekisting akan dipasang kokoh dan tidak melendut.
e. Bekisting dipasang per segmen dengan panjang maksimal per segmen adalah 5 meter.
f. Permukaan bekisting yang akan bersentuhan langsung dengan beton diberikan minyak
bekisting agar tidak lengket pada saat pembongkaran bekisting.
g. Pembongkaran bekisting ketika umur beton minimal 3 hari
h. Pembongkaran akan kami lakukan dengan teliti agar tidak merusak beton yang telah dicor.
8. Pembesian
8.1 Metode 1
Pekerjaan Pembesian
a. Perakitan tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di
lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi
dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan tulangan :
a) Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran
pondasi setempat.
b) Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.
c) Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh
dan tulangan tidak terlepas
b. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu
berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemasangan tulangan:
a) Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
b) Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada
jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan
dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
c) Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
8.2 Metode 2
Pekerjaan pembesian dapat dilakukan sejak dari awal pelaksanaan proyek dikarenakan
pekerjaan pembesian dapat dilakukan pada tempat lokasi yang berbeda dan tidak tergantung dengan
item pekerjaan lainnya. Besi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang berlaku bebas dari
kotoran, karat, dan bahan lainnya yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap besi. Diameter
besi yang digunakan untuk pembesian disesuaikan dengan gambar detail pembesian yang
tercantum dalam gambar bestek.
8.3 Metode 3
Tahapan Pekerjaan:
a. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
b. Besi dipotong sesuai ukuran pemasangan di lapangan
c. Besi dibengkokkan menggunakan bending sesuai dengan pola pada gambar rencana
d. Besi yang telah dibentuk, dirakit dengan menggunakan kawat ikat
e. Besi diletakkan diatas permukaan plastik alas yang telah terpasang dengan menggunakan
penjaga jarak (beton tahu) dengan ketebalan kurang lebih 5 cm untuk menjaga jarak besi
terhadap dasar tanah ketika dicor nanti.
Contoh :
Pekerjaan Kistdam
1.1. Metode 1
1. Bahan yang digunakan :
a. Kayu 5/4= 10 lonjor
2. Pekerja yang di butuh kan :
Mandor : 1
Pekerja : 5
Untuk efisiensi, pekerjaan kistdam dilaksanakan simultan dengan pekerjaan galian tanah
untuk pondasi.
Pelaksanaan pekerjaan :
f. Pemasangan patok bambu tiap jarak 1 m atau sesuai petunjuk direksi
g. Terpal plastik dipasang dengan cara diikat pada patok bambu yang sudah terpasang;
h. Pada dasar saluran ( bagian luar ), terpal plastik dilipat, kemudian ditumpangi dengan karung
plastik yang berisi pasir
i. Apabila masih ada air yang masuk, maka akan dibuang dengan pompa
j. Setelah selesai pasangan tembok saluran yang sebelah, maka kistdam dipindah dan pasangan
tembok yang sebelah lagi dapat dikerjakan. Pengalihan aliran dilakukan sampai pekerjaan
plesteran pasangan batu selesai.