PEMBANGUNAN MARBOT
KAMPUS UNSRI INDERALAYA
1
6. Pasangkan paku dan tarik benang membentuk Pondasi planning kita. Benang tersebut
akan menjadi tanda bagi tukang untuk menggali fondasi dan menyusun batu fondasi.
2
C. Pekerjaan pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi telapak maka untuk pemasangan tulangan dilakukan
dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
- Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turun
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
- Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan
Pengecoran.
D. Pekerjaan pemasangan bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
- Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
- Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
- Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
- Papan cetakan tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
E. Pekerjaan pengecoran
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi telapak yaitu :
- Diatas utugan pasir terlebuh dahulu dilakukan pengecoran lantai ad : 1:3:5 tebal 5 cm
- Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix Formula untuk
menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor
diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini
untuk pekerjaan struktur menggunakan beton readymix mutu K-250.
- Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
- Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran beton
yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
- Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
3
- Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
- Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
- Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat
- Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering
dan setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm
untuk sambungan kolom.
F. Pekerjaan Pemasangan Cerucuk Gelam
Peralatan dan bahan
- Satu Set Palu Tripot/Excavator
- Alat Pertukangan
- Alat bantu lainnya
- Kayu Gelam Uk. 12/14 (dipotong 2 = + 2 m)
Tenaga Kerja
- Pekerja
- Tukang
- Mandor
- Petugas K3
- Operator Alat
Pelaksanaan Pekerjaan :
- Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.
- Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah
- Memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu (lihat Gambar 2).
- Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
- Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul
dcngan stabil dan tetap tegak lurus.
- Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi sampai
kedalaman rencana.
4
b. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik koordinatnya
sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang
dibor pada lantai.
c. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
d. Memasang bekisting sloof. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi
tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah
selama proses pengecoran.
e. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang
digunakan di sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat
sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5mm.
Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4
m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih
dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin
pendek karena bebannya lebih besar di bawah.
f. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom. Untuk
mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang
saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
Tahap Persiapan
Persiapan awal pekerjaan kolom dimulai dengan mempersiapkan semua peralatan yang
dibutuhkan, baik untuk pekerjaan bekisting maupun penulangan. Pekerjaan persiapan meliputi:
Melakukan pemotongan besi tulangan yang akan dipakai (Dia. Tulangan lihat gambar
kerja), Dalam proses ini dilakukan pemotongan besi tulangan dengan alat Bar Cutter.
Penggunaan Bar Cutter ini membuat pekerjaan pemotongan tulangan dalam jumlah
banyak menjadi lebih cepat, rapi dan efesien. Pemotongan besi tulangan dipotong sesuai
dengan kebutuhan.
Melakukan pembengkokan besi tulangan yang akan dipakai (Dia. Tulangan lihat gambar
kerja).
Mempersiapkan bekisting yang akan digunakan untuk kolom
Melakukan pembuatan beton decking yang digunakan sebagai acuan selimut beton. Pada
kolom
Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan selesai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan.
5
1) Pemasangan dan Penyambungan Tulangan Kolom
Pemasangan tulangan kolom pada lantai 1 dipasang dengan menyambungkan tulangan
kolom lantai 1 pada lantai sebelumnya, dan selanjutnya untuk lantai 2 dengan metode yang
sama
2) Perakitan tulangan kolom
a. Perakitan kolom yang dilakukan secara manual oleh pekerja dengan cara mengaitkan
tulangan satu sama tulangan lain dengan kawat bendrat.
b. Setelah tulangan terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton decking
sesuai ketentuan. Beton decking ini berfungsi sebagai selimut beton.
3) Proses pemasangan bekisting kolom
Pemasangan bekesting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan pembesian tulangan telah
selesai dilaksanakan. Berikut ini adalah uaraian mengenai proses pembuatan bekesting
kolom:
- Bersihkan area kolom sebelum memasang bekesting.
- Kemudian ukur sesuai ketentuan dari tulangan terluar kolom, masing-masing dari ke
empat sisinya untuk pemasangan bekesting.
- Rakit bekesting sesuai dengan dimensinya.
- Setelah bekisting jadi, anggkat bekisting tersebut menggunakan tower crane menuju ke
kolom yang ingin dilakukan pengecoran, kegiatan ini dibantu oleh pekerja untuk
memposisikan bekisting dengan tepat.
- Selanjutnya pasang penyangga bekisting kolom dengan menggunakan bantuan besi yang
di kaitkan satu sama lain pada keempat sisinya, hal ini bertujuan agar bekisitng tertahan
dengan kuat saat proses pengecoran dan menghidari terjadinya beton bunting.
4) Proses Pengecoran Kolom
1. Persiapan Pengecoran
Sebelum pengecoran dilakukan ada hal-hal yang harus diperhatikan agar pelaksanaan
dan hasil pengecoran mempunyai kualitas yang baik.
a. Beton segar tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan bekesting (acuan), ukuran,
dan letak baja tulangan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan pemasangan.
b. Pengecoran belum dapat dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan site manager,
pengawas lapangan, dan pengawas quality control.
c. Semua permukaan tempat pengecoran beton (bekesting) harus dibersihkan dari benda-
benda dan kotoran-kotoran debu, sisa potongan besi dan kayu yang dapat merusak
mutu beton.
d. Periksa kerapatan bekesting agar tidak terjadi kebocoran pada saat pengecoran.
e. Pekerjaan pembersihan dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan pekerjaan
pemasangan bekesting selesai dan disetujui oleh pengawas lapangan.
2. Pelaksanaan pengecoran
Proses pelaksanaan pengecoran dilaksanakan sebagai berikut :
6
a. Beton yang digunakan dalam proses pengecoran ini adalah ready mix concrete
dengan mutu K-250. Sebelum beton ready mix ini dituangkan ke cetakan, proyek
tidak lupa melakukan tes slump dan mengambil sampel 6 buah kubus untuk
pengecekkan kuat tekan beton, apakah mutu beton sudah baik atau belum dan
memenuhi standard atau tidak. Setelah selesai, barulah adukan beton disalurkan dari
truk mixer concrete ke tempat pengecoran.
b. Tuangkan beton ready mix concrete dari truk mixer concrete kedalam concrete bucket
lalu diangkut dengan menggunakan tower crane.
c. Selama proses pengecoran terdapat satu orang operator concrete bucket yang bertugas
untuk membuka atau mengunci agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke
area pengecoran.
d. Setalah sampai diarea pengecoran, beton ready mix ditumpahkan kedalam bekisting
dengan bantuan operator concrete bucket dengan membuka penutup bucket agar
beton ready mix keluar melalui bagian bawah concrete bucket.
e. Untuk mendapatkan hasil pengecoran yang maksimal, maka selama terjadinya proses
pengecoran dilakukan proses pemadatan dengan menggunakan vibrator (dengan cara
ditusuk-tusuk sampai benar-benar padat).
f. Ratakan permukaan adukan beton yang telah dipadatkan, dengan menggunakan papan
perata.
5) Pembongkaran bekisting kolom
Pada proyek pembangunan gedung Marbotini, pembongkaran bekisting kolom dilakukan
setelah 24 jam x 2. Pembongkaran bekisting kolom dilakukan dengan cara pelepasan
penyangga, pada proyek ini bekisting kolom mempunyai penyangga yang berupa besi yang
dikaitkan satu sama lain. Kemudian bekisting kolom tersebut diangkat dan dipindahkan ke
tempat yang telah disediakan.
Tahap Perawatan
Pekerjaan perawatan beton pada proyek ini dilakukan setelah pengecoran selesai dilaksanakan.
Pekerjaan perawatan ini dilakukan sampai beton mencapai 7 hari. Perawatan beton dilaksanakan
dengan cara menyiram kolom dengan air, hal ini bertujuan agar kadar air di dalam beton tetap
stabil dan keadaan beton tidak mengering, biasanya proses ini dinamakan curing
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi balok & plat lantai beton dilakukan setelah pekerjaan kolom
sudah selesai. Semua pekerjaan plat lantai ini dilaksanakan di tempat kerja atau lokasi yang telah
direncanakan. Pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan meliputi pembesian, pemasangan
bekisting, pengecoran, dan perawatan. Untuk mendapatkan hasil kerja yang bagus, semua
pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia).
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam pekerjaan ini, antara lain :
Tahap 1. Persiapan
7
Persiapan dimulai dari pengukuran untuk mengatur dan memastikan tingkat kerataan
ketinggian plat lantai. Oleh karena itu, pelaksanaan pekerjaan ini membutuhkan alat bantu
theodolit. Kemudian pekerjaan dilanjutkan dengan membuat bekisting balok dan plat lantai.
Bekisting tersebut harus sesuai dengan gambar kerja. Pemotongan plywood yang akan
digunakan sebagai bekisting harus cermat sehingga hasilnya sesuai dengan luasan plat lantai
yang akan dibuat. Setelah itu, proses pembesian plat lantai dilaksanakan di atas bekisting.
8
Tahap selanjutnya yaitu pembesian plat lantai yang dilaksanakan setelah pembesian balok.
Proses pembesian ini dilakukan secara langsung di atas bekisting plat. Lakukan perakitan
tulangan besi ini dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Setelah itu, pasang tulangan besi
yang berukuran dia.8mm dengan jarak 15 cm.
Pembesian berikutnya dilakukan secara menyilang, lalu ikat menggunakan kawat. Letakkan
beton deking antara tulangan bawah plat dan bekisting alas plat.
Periksalah penyaluran pembesian plat terhadap balok, jumlah dan jarak tulangan ekstra,
perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di plat lantai, beton decking, dan kebersihannya.
Tahap 3. Pengecoran
Setelah pekerjaan pembekistingan dan pembesian sudah selesai serta dipastikan sudah siap,
engineer melakukan pengecekan terlebih dulu ke lokasi yang akan dicor. Jika hasilnya
bagus, kemudian engineer membuat surat izin pengecoran untuk diajukan kepada konsultan
pengawas. Konsultan pengawas lalu melakukan survei ke lokasi yang diajukan di dalam
surat tersebut. Setelah dipastikan sudah bagus semuanya, maka konsultan pengawas akan
menandatangani surat izin pengecoran.
Proses pengecoran plat lantai harus dilakukan bersama-sama dengan pengecoran balok.
Peralatan pendukung yang digunakan untuk pekerjaan pengecoran balok antara lain bucket,
truck mixer, vibrator, lampu kerja, dan papan perata. Setelah engineer mendapatkan izin
pengecoran dari konsultan pengawas, engineer kemudian menghubungi pihak beaching plan
untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang dibutuhkan.
Pembersihan ulang area yang akan dicor dilakukan menggunakan air kompresor sampai
benar-benar bersih. Bucket disiapkan dan dibersihkan dari debu atau sisa pengecoran
sebelumnya. Setelah itu, siapkan satu keranjang dorong untuk mengambil sampel dan test
slump cor yang diawasi oleh engineer dan pihak pengawas. Apabila sudah dinyatakan
bagus, maka pekerjaan pengecoran pun telah siap untuk dilaksanakan.
Contoh benda uji diambil bersamaan selama proses pengecoran berlangsung. Sampel ini
cukup diambil beton yang keluar dari truk saja. Kemudian sampel dituangkan ke bucket.
Dari bucket ini, sampel tersebut diangkut menggunakan TC. Setelah bucket sudah sampai d
tempat yang akan dicor, selanjutnya petugas bucket akan membuka katup bucket untuk
mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.
Pekerjaan dilanjutkan oleh pekerja cor yang akan meratakan beton segar ke bagian balok
terlebih dahulu, lalu dilanjutkan ke plat. Khusus untuk plat lantai, beton diratakan memakai
scrub secara manual. Kemudian lakukan pengecekan level menggunakan waterpass. Tahap
berikutnya yaitu pemadatan dengan vibrator. Tujuannya untuk mencegah terbentuknya
rongga-rongga udara yang dapat mengurangi mutu beton. Pekerja vibrator akan
memasukkan alat ini ke dalam adukan selama 5-10 menit di setiap bagian yang dicor.
Setelah semua area balok dan plat lantai sudah terisi adonan beton, pekerjaan berikutnya
yaitu meratakan permukaan beton segar menggunakan balok kayu yang panjang. Lakukan
pekerjaan ini dengan memperhatikan batas ketebalan plat yang telah ditentukan. Proses ini
dilakukan berulang-ulang kali hingga seluruh area cor telah terisi beton. Untuk mendapatkan
hasil yang bagus, proses pengecoran sebaiknya dilakukan maksimal selama 6-8 jam.
9
Tahap 4. Pembongkaran
Pembongkaran bekisting harus dilakukan pada waktu yang tepat untuk memperoleh hasil
beton yang berkualitas baik serta agar tidak merusak beton tersebut. Hal ini tidak terlepas
dari fungsi bekisting tersebut, selain sebagai cetakan, berguna juga sebagai penunjang
sampai beton benar-benar mengeras. Untuk pekerjaan plat lantai, pembongkaran bekisting
sisi samping luar dilaksanakan dalam waktu 4 hari setelah pengecoran. Sedangkan untuk
pekerjaan balok dan plat lantai pembongkaran bekisting dilakukan setelah 14 hari
pengecoran. (pembongkaran pertama dilakukan pada bekisting plat lantai)
Tahap 5. Perawatan
Wajib hukumnya melakukan perawatan terhadap adonan beton selama proses pengeringan
berlangsung. Sebab adonan beton yang mengering terlalu cepat mengakibatkan hasilnya
tidak bagus, retak-retak, dan tidak sesuai rencana. Maka setelah dilaksanakan pengecoran,
lakukan upaya perawatan untuk menjaga mutu beton. Proses perawatan beton ini dilakukan
dengan menjaga agar kondisinya senantiasa basah dengan menyiraminya. Perawatan ini
dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut dengan menyirami tanaman sebanyak 2-3
kali/hari.
10
- Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
- Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai
dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1
m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom
praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor
kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
- Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan
plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan
bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding
dengan bantuan benang.
- Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram/dibasahi dengan
air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata, menggunakan
adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan
dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang
ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang ditentukan.
- Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai,
permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika
diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak rata
atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga
memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi
Bahan :
Rangka plafon besi hollow
Plafon PVC dengan kualitas baik
Paku, untuk kualitas paku terbaik dianjurkan untuk menggunakan paku biasa
dibandingkan paku beton
Sekrup untuk memasang rangka hollow
11
Sebagai tambahan, jangan lupa untuk menggunakan alat pelindung diri seperti kaca mata,
sarung tangan, dan sebagainya agar pekerjaan semakin lancar dan terhindar dari kecelakaan.
2. Pasang Rangka Plafon PVC
Cara pemasangan plafon PVC berikutnya yaitu memasang rangka. Akan tetapi, sebelum
melakukan pemasangan rangka plafon PVC, tandailah ketinggian plafon terlebih dahulu.
Sebisa mungkin, pemasangan tanda tersebut tidak melebihi ring balok. Ini karena ring balok
menjadi bagian tembok yang cukup keras dan dapat membuat paku bengkok.
Penandaan tersebut sebaiknya dilakukan dengan menggunakan waterpass selang. Hal ini
berfungsi agar tampak lebih rata. Ketinggian plafon pun sebaiknya jangan kurang dari tiga
meter. Semakin tinggi dari angka tersebut akan semakin baik.
Lakukanlah dengan hati-hati ketika memasang rangka plafon ini. Pastikan sudutnya sudah
sesuai dan ukuran rangka tidak kurang atau tidak melebihi dari bidang yang akan dipasang
tadi.
3. Pasanglah List Profil PVC
Ketiga, setelah memasang rangka plafon PVC kini saatnya bagi Anda untuk memasang list
profil PVC. Pasanglah pada sekeliling tembok tepat di bawah rangka plafon yang telah
dibuat sebelumnya.
Pada saat memotongnya, lakukanlah pada bagian sudutnya. Caranya adalah Anda harus
menggunakan gergaji maupun mesin gerinda.
Saat memotong, sebaiknya Anda perlu berhati-hati dan perhatikan faktor keamanannya.
Misalnya saja pastikan Anda menggunakan pelindung tangan, kacamata agar debu atau
partikel halus dari list profil ini mengenai mata.
Setelah itu, pasangkanlah list tersebut dengan bor dan sekrup. Usahakan beri jarak antara
sekrup satu dengan lainnya kurang lebih 30 – 50 cm.
4. Pasang Papan PVC Perlahan
Langkah keempat dari cara memasang plafon PVC adalah meletakkan dan memasang papan
PVC-nya. Anda bisa memasang papan tersebut dengan menggunakan sekrup dan bor yang
sudah disiapkan tadi.
Perhatikan saat memasangnya, harus dilakukan satu per satu dan lembar demi lembar.
Mulailah dari satu sisi pinggiran tembok. Lalu, masukkan sisi papan PVC pada list profil
PVC yang telah dipasang sebelumnya. Sekrup bagian sisi lain papan PVC agar semakin
kuat.
Bila papan PVC ini sudah terpasang, sambunglah kembali papan lain sampai selesai. Saat
memasang sekrup PVC tersebut pastikan sudah kencang agar tidak mudah lepas di
kemudian hari. Perhatikan pula jika sekrup yang digunakan tadi memiliki kualitas terbaik
dan tidak rusak.
12
Usahakan buanglah pada tempat tertentu, pisahkanlah antara sampah yang bisa diurai dan
tidak diurai. Kemudian, jauhkanlah dari jangkauan anak-anak. Sebab, bila tidak anak-anak
akan menggunakan sisa bahan tersebut dan itu cukup berbahaya.
Ingat, potongan sisa PVC yang tersisa bisa saja terdapat bagian yang tajam atau runcing.
Sebaiknya, Anda letakkan dan sisihkan di tempat yang aman. Poin penting lainnya yaitu
gunakanlah alas kaki dan pelindung pada tangan pada saat memasang maupun
membersihkannya.
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja : Granite Uk. 60x60, semen PC, pasir, semen grouting nat, air,
dll..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass, benang,
selang dan air.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor memilih dan menandai (marking) lokasi untuk star/awal
pemasangan granite dan level permukaan lantai granite
Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai
- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu
sebelum ditebar adukan pasangan granite.
- Rendam granite terlebih dahulu dalam air hingga jenuh sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasang granite.
- Pasang benang untuk sumbangan mendapat pasangan permukaan granite yang rata dan
garis siar/nat yang lurus.
- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m supaya adukan yang ditebar permukaannya
yang rata/flat.
- Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan granite lantai lainnya
dengan contoh kepalaan pasangan granite yang telah dibuat.
- Pada ketika pemasangan, tekan granite atau pukul dengan palu karet untuk mendapat
permukaan lantai granite yang rata.
- Cek kerataan permukaan pasangan lantai granite dengan waterpass.
- Setelah pemasangan lantai granite selesai, biarkan beberapa ketika untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai granite. Setelah itu gres dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
- Pekerjaan terakhir yaitu pencucian permukaan lantai granite dari kotoran.
13
I. PELAKSANAAN PEKERJAAN DINDING GRANITE
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding granite.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : granite uk. 60x60, semen PC, pasir, semen grouting
nat, air, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet, waterpass, benang,
selang dan air.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor memilih dan menandai (marking) area untuk kesikuan
ruang, level tinggi granite dan star pemasangan dinding keramik.
Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding granite
Sebelum pekerjaan pasangan granite dikerjakan, pastikan sparing ME sudah terpasang.
- Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
- Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
- Pasang benang untuk sumbangan supaya pasangan permukaan granite yang rata dan garis
siar/nat yang lurus.
- Rendam granite terlebih dahulu dalam air hingga jenuh sebelum dipasang.
- Pasangan dinding granite untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan dengan
perekat memakai acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding keramik lainnya
dengan contoh kepalaan pasangan granite yang telah dibuat.
- Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet supaya mendapat
permukaan yang rata.
- Acian perekat granite harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan pasangan
keramik gampang pecah.
- Cek kerataan permukaan pasangan dinding granite dengan alat waterpass.
Setelah pemasangan dinding granite selesai, biarkan beberapa ketika untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu gres dilanjutkan pekerjaan grouting/
finish garis siar/nat
14
Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
Proteksi
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila lokasi
pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat
merusak aluminium tersebut
15
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan
plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak digunakan plamir tapi
digunakan sealer.
- Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish
dan hasilnya benar - benar rata.
b. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan sebelum pekerjaan
- Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
- Pekerjaan bobokan dinding
- Pekerjaan pasangan pipa konduit
- Pekerjaan wireing
- Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
- Pekerjaan Instalasi Panel
- Pekerjaan Instalasi Panel Induk
-
c. Metode Pelaksanaan.
- Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah
berubah ketika dinding diplester.
- Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
- Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
- Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar
tidak terjadi bongkar pasang.
16
- Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi
antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
- Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
- Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
- Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata
dan tidak miring.
- Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan
dengan Swicth grounding system.
- Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
- Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan
lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi
sepatu kabel pada panel.
- Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
- Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1
x 24 jam.
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemipaan instalasi air bersih
dan air kotor.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu kerja
disiapkan.
17
- Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar,
penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Pasangan clean out dan accessories lainnya.
- Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku dan
pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
- Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum
diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat
menerima beban air.
- Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
- Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan tidak
kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.
- Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
- Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
- Buat sumur resapan dan bak kontrol.
18
- Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal tape pada
penyambunganke pipa instalasi kemudian hidupkan air, untuk memastikan tidak ada
kebocoran.
- Letakkan seal gasket (wax ring) diatas lubang pembuangan.
- Letakkan klosed duduk perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan yang telah
dipasang seal gasket (wax ring). Pastikan seal gasket terpasang dengan baik dan benar.
- Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki klosed, kemudian
kencangkan sekrupnya Hindari pengencangan sekrup yang berlebihan.
- Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding, pastikan sealnya
sudah terpasang dengan benar.
- Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang gunakan obeng untuk
mengencangkanya.
20
- Sambung pipa outlet untuk dibuang ke saluran kota
- Sambung pipa ventilasi minimal dengan panjang 2 meter dari permukaan tanah
Buatlah bak kontrol apabila diperlukan untuk mengecek kondisi septic tank (optional)
- Uruklah Septic Tank dengan pasir, usahakan tidak ada batu dalam proses pengurukkan
agar mendapat hasil yang maksimal untuk kekuatan dan masa pakai Biotank/Septic Tank
Bio 2000 Ltr.
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap genteng
keramik.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap, dynabolt,
sekrup, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air, bor
listrik, cutting well, benang, dll.
Pengukuran
Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup atap
genteng keramik dan penentuan leveling ketinggian
Fabrikasi kuda-kuda atap baja ringan dan pemasangannya
- Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah
terpasang, dengan asumsi setelah balok selesai dicor, kuda-kuda pakai balok beton dan
reng dengan baja ringan (jarak sesuaikan spesifikasi genteng keramik yang akan
dipasang). Pemotongan baja ringan dilakukan dengan menggunakan mesin potong baja
ringan.
- Setelah balok kida-kuda selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih
akurat.
- Setelah semua ukuran diketahui, maka reng baja ringan mulai dapat dipasang yang
menumpu pada pada balok beton kuda kuda dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan
antara reng baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut).
21
- Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai engan
aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap).
22