Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GALIAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup proses pembuatan pengukuran, pembuatan patok, penggalia tanah dan
perapihan hasil galian.

2. Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim kegiatan kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja
dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum
pekerjaan.
2) Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan

3. Uraian Pekerjaan
Galian Tanah Pondasi Pedestal
a. Pemasangan Bowplank , penentuan titik pile +0,00 (BM). Bowplank dipasang dengan
memakai kayu kelas III yang berkhasiat penempatan benang sebagai titik contoh as bangunan
pondasi dan tie beam
b. Pekerjaan penggalian dilakukan dengan alat berat excavator. (Sesuaikan dengan spesifikasi
teknis, apakah proses penggalian dilakukan dengan memakai alat berat atau secara manual)
c. Type galian diadaptasi dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi tanah dimana koefisien
runtuhan tanah kecil sanggup dilakukan sisi galian tegak, kalau koefisien runtuhan tanah besar
maka sisi galian miring .

METODE KERJA BATU BRONJONG

1. Lakukan pemasangan patok dan benang untuk menandakan daerah


penggalian untuk pemasangan bronjong berdasarkan dimensi jaring dan
disain.Termasuk tempat ruangan untuk pemadatan merial pada bagian luar
penempatan bronjong, dianjurkan lebar tempat 500 mm diukur dari bagian
bawah areabronjong. Pastikan kemiringan yang tepat dibuat padasaat
penggalian, paling tidak 1:2 (45º). Seandainya dibutuhkan gunakan
penopang dan lembaran papan untuk penahan. Pastikan daerah penggalian
selalu kering dengan menggunakan pompa air listrik dan generator
2. Selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada pinggir slope dan mulai
pembentukan jaring. Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk
memanjang (seperti ditunjukkkan pada gambar), dan dengan ukuran lebar x
tinggi yaitu 1000 x 500. Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan
bersama bagiantepinya menggunakan kawat yang telah digavanisir d=3 mm,
jepit dan ikatkan serta dipotong dengan menggunakan tang
3. Selama penggalian, letakkan jaring bronjong pada pinggir slope dan mulai
pembentukan jaring. Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk
memanjang (seperti ditunjukkkan pada gambar), dan dengan ukuran lebar x
tinggi yaitu 1000 x 500. Bungkus jaring hingga berbentuk kotak dan ikatkan
bersama bagian tepinya menggunakan kawat yang telah digavanisir d=3
mm, jepit dan ikatkan serta dipotong dengan menggunakan tang.
4. Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring bronjong dan tumpukan dan
ikatkan semua sesuai dengan gambar. Semakin banyak dinding bagian
dalam di dapat, maka bronjong semakin kuat, karena itu maka
setiap bronjong harus diikatkan secara bersama-sama dengan sebelumnya
secara sejajar. Bronjong yang diletakkan diatas untuk setiap susunan harus
dihubungkan juga dengan yang lainnya. Seandainya bronjong
mempunyai bentuk memanjang sisi bagian bawah jaring harus dipasang
daya tahan dan memperkuat struktur
5. Rongga antara bagian belakang dinding bronjong dengan kemiringan bekas
galian harus ditimbun kembali dan dilakukan pemadatan
dengan menggunakan material berukuran 0-150mm. Seandainya
menggunakan tamper, yaitu alat yang paling sesuai digunakan untuk
memadatkan material, tuangkan material setebal 40 cm disekeliling
bronjong.
6. Ketika struktur bronjong telas selesai, pastikan semua celah disekeliling
bronjong ditimbun kembali dan dipadatkan dengan baik dan semua
sambungan diikatkan dengan baik

Tenaga Kerja :
▪ 1 Orang pengawas
▪ 2 Orang pekerja untuk melakukan setting out
▪ 1 Grup pekerja untuk melaksanakan penggalian
▪ 1 Grup pekerja untuk memasang jaring kawat bronjong, mengikat
dan mengisi batu
Peralatan dan Alat bantu :
▪ Meteran 30 M dan 5 M
▪ Pato Kayu
▪ Papan profil
▪ Benang tukang
▪ Sekop
▪ Cangkul
▪ Temper
▪ Pompa Air
▪ dll
Material :
▪ Jaring dari besi yang telah digalvanisir diameter 2,5 – 3mm, ukuran jaring
120 mm
▪ Batu d>150mm
METODE PEMASANGAN PAGAR PANEL BETON

▪ Metode Kerja Pemasangan Pagar Panel Beton, masing2 pekerja berbeda, namun
tetap tujuannya sama dengan tahapan Pemasangan Pagar Panel Beton yang terdiri
dari beberapa tahapan:

1. Galian Tanah
2. Pondasi Batu Kali
3. Pemasangan Kolom Beton
4. Sloof Beton (bisa saja tidak ada sloof, sesuai gambar kerja)
5. Pemasangan Panel Beton Uraian dari masing-masing pekerjaan:

a. Galian Tanah Pekerjaan galian tanah bisa dilakukan dengan alat berat atau manual
dengan tenaga manusia (tergantung banyaknya volume pekerja).
b. Pondasi Batu Kali Setelah galian tanah pondasi pagar terlaksana selanjutnya memasang
pondasi batu kali, dengan uraian seperti berikut: Persiapan bahan, alat dan tenaga
kerja.Tahap awal adalah membuat dan memasang bowplank untuk pasangan batu kali
sesuai dengan gambar kerja.Membuat adukan mortar menggunakan molen sesuai
dengan spesifikasi teknis.Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan
menghamparkan adukan setebal 3 – 5 cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan
dengan jarak 2 – 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar
terikat kuat dengan adukan.Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai
penuh/mampat dengan menggunakan sendok adukan.Pada saat mengerjakan pasangan
pondasi batu kali harus disediakan lubang/sparing tempat pemasangan kolom. Apabila
terjadi hujan, pasangan diitutup plastik atau terpal agar pasangan yang masih baru
tersebut tidak rusak karena air hujan.
c. Pemasangan Kolom Beton Kolom pagar dipasang setelah lubang/sparing pada pondasi
batu kali telah tersedia, dengan uraian metode kerja seperti berikut: Kolom diangkat
dengan menggunakan tripod, kemudian dimasukkan kedalam lubang/sparing yang
telah disediakan. Cek kelurusan horizontal dan vertical kolom agar posisi kolom presisi
terhadap kolom lainnya. Seletah kolom terpasang/berdiri lurus, maka lubang/sparing
akan ditutup dengan memasang batu kali sesuai dengan gambar.
d. Sloof Beton Pekerjaan sloof beton berfungsi untuk menjepit kolom pagar oleh karena
itu sloof dilaksanakan setelah Kolom Pagar berdiri/terpasang, pekerjaan sloof
dilaksanakan dengan uraian metode kerja seperti berikut:

1. Tahap pertama adalah melakukan Pembesian untuk sloof beton dengan


ukuran sesuai gambar rencana, pada saat pemasangan besi harus
diperhatikan bahwa besi tulangan harus benar-benar menjepit kolom.
Selanjutnya adalah pemasangan bekisting dengan ketentuan sesuai dengan
spesifikasi teknis. Setelah pembesian dan bekisting terpasang serta telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan, selanjutnya adalah melaksanakan
pengecoran Sloof menggunakan Beton K-250 atau sesuai spesifikasi teknis.
Sebelum dilakukan pengecoran sloof maka akan dilaksanakan pemeriksaan
akhir pekerjaan dan pembersihan lokasi pengecoran.
2. Pengecoran dilaksanakan menggunakan ready mix namun apabila tidak
memungkinkan, pengecoran dilaksanakan secara site mix menggunakan
beton molen.

3. Campuran beton yang sudah homogen dituangkan ke dalam bekisting. Segera


setelah beton dituangkan kedalam bekisting, beton tersebut akan dipadatkan
menggunakan alat concrete vibrator, pemadatan dilakukan sesuai dengan
spesifikasi teknis.

4. Panel Pagar Setelah kolom dan sloof terpasang, selanjutnya adalah


melaksakan pemasangan panel pagar seperti berikut: 1. Panel diangkat
dengan menggunakan tripod, kemudian dimasukkan kedalam celah yang
telah tersedia pada kolom. 2. Pekerjaan pemasangan panel beton
dilaksanakan sesuai gambar kerja.

Anda mungkin juga menyukai