Anda di halaman 1dari 6

Teknis Pelaksanaan Pemasangan

Bronjong
Teknis Pelaksanaan Pemasangan Bronjong | Apa itu kawat bronjong? Kawat
Bronjong yaitu Bangun Ruang yang terbuat dari anyaman-anyaman kawat
baja/Galvanis yang diisi batu-batu untuk pencegah erosi, Yang dipasang pada
tebing-tebing, tepi-tepi sungai.
Fungsi kawat bronjong adalah Sebagai Penahan Tebing dari Tanah, Sebagai
Pelindung Lereng Sungai Atau Lereng Tanggul, Pelindung Gorong-Gorong,
Pelindung Garis Pntai, Pemecah Ombak, Membuat Bendungan Untuk
Meninggikan Taraf Muka Air, Dll

Teknis Pelaksanaan Pemasangan Bronjong


1. Pembersihan lahan setempat
Pekerjaan pembersihan lahan dan stripping / kupasan meliputi pekerjaan
pembersihan area proyek dari tanaman-tanaman dan juga pekerjaan
pembersihan alaterial-alaterial tidak berguna, Pekerjaan pembersihan lahan /
stripping dilaksanakan di areal penggalian tanah yang mana nantinya dari
galian tanah tersebut akan dipakai kembali sebagai alaterial timbunan hasil
galian. Termasuk dilaksanakan juga di areal penimbunan / peninggian
tanggul.
Pekerjaan pembersihan lahan / stripping merupakan dua pekerjaan terpisah
namun di lapangan pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan sekaligus untuk
efisiensi pekerjaan.
2. Pemasangan Pondasi Sebelum Melakukan Pemasangan Bronjong
Metode / cara pelaksanaannya :
1. Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat ditentukan
kebutuhan ukuran tiang pancang, spesifikasi material dan kedalaman
tiang pancang sehingga kuat untuk menahan beban bangunan yang
disalurkan ke titik perhitungan.
2. Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower crane
atau mobil crane dengan posisi titik angkat sesuai perhitungan sehiingga
tidak terjadi patah dalam pengangkatan.
3. Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik-titik
sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk mengecek
ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak lurus kemudian
posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi paal dimasukan pada kepala
tiang pancang.
4. Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah teodilit
yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang
tegak dan melakukan control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai
dengan elevasi kedalaman yang direncanakan.
| Baca Juga : Harga Kawat Bronjong
3. Pemasangan Bronjong
Metode / Cara Pelaksanaannya :
1. Bronjong adalah sistem konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat
baja berlapis zenk yang berbentuk matras keranjang persegi/persegi
panjang yang diisi dengan batu dan dipasang pada tebing-tebing dan
tepi-tepi sungai, yang berfungsi sebagai dinding penahan dan
memberikan perlidungan terhadap gerusan dan erosi sungai.
2. Pelaksanaannya dilakukan setelah tiang pancang pipa terpasang dan
galian tanah dasar konstruksi bronjong selesai dikerjakan, maka
keranjang bronjong direntangkan/dibentangkan untuk memperoleh bentuk
serta posisi yang benar kemudian diisi dengan batu antara 15-25 cm.
3. Batu ditempatkan satu demi satu sehingga rongga sesedikit mungkin
sampai penuh sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga
seminimal mungkin, kemudian kawat anyaman penutup ditutup,
disambung dan diikat dengan kawat pada tepi-tepi ujungnya  dan
Sambungan  antara   keranjang   haruslah  sekuat  seperti  anyaman itu
sendiri.
4. Pemasangannya harus sesuai dengan dimensi/ukuran dan ketinggian
yang ditunjukan dalam gambar rencana.
5. Setiap tahapan pemasangan diikuti dengan tanah timbunan setempat
secara bertahap pula sesuai dengan jumlah teras -sering bronjong seperti
pada gambar rencana yaitu pemasangan bronjong lapisan ketiga (dihitung
dari bawah ke atas) akan dipasang setelah tanah timbuna n setempat
selesai dikerjakan dan dipadatkan dengan vibrator roller sesuai elevasi
permukaan atas bronjong lapisan kedua, demikian seterusnya sampai
tinggi rencana bonjong terpasang.

4. Timbunan Tanah Setelah Pemasangan Bronjong


Metode / cara pelaksanaannya:
Material   timbunan   atau   tanah   timbunan   untuk   penimbunan   setempat
dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Material  timbunannya  mengunakan   bahan   material   dari   hasil
galian   yang memenuhi syarat spesifikasi teknis atau material
timbunannya menggunakan bahan material yang berasal dari sumber
bahan .
2. Sebelum kegiatan penimbunan dilaksanakan harus terlebih dahulu
diadakan pemadatan tanah dasar dengan menggunakan alat vibrator
roller agar kondisi tanah dasar menjadi stabil.
3. Selanjutnya  excavator   menggali   tanah   timbunan   dari   stock   hasil
galian normalisasi sungai dan mengangkutnya kemudian menghamparnya
dilokasi rencana bronjong.
4. Excavator  membuat   perapihan   kemudian   dilakukan   pemadatan
dengan
5. menggunakan Vibratory Roller pada setiap penghamparan mencapai
ketebalan 20 cm dan pemadatan tersebut dipadatkan dengan 6 pasing
(12 lintasan) hingga didapatkan tebal padat 15 cm.
6. Untuk mencapai kepadatan maksimum, maka perlu diberi air dengan
takaran optimum (tidak lebih dan tidak kurang).
7. Penimbunan setempat   pada   lokasi   pemasangan  konstruksi
bronjong  harus dilakukan secara bertahap sesuai tahapan pemasangan
konstruksi bronjong seperti yang sudah dijelaskan diatas pada point 3
(tiga).
8. Penimbunan akhir dilakukan setelah selesai pemasangan konstruksi
bronjongdan setelah itu diadakan pembentukan profil timbunan, perapihan
dengan excavator sesuai dengan gambar rencana atau disain.

Anda mungkin juga menyukai