2. Pemasangan pondasi sebelum melakukan pemasangan bronjong (pondasi tiang pancang menggunakan pipa) Metode / cara pelaksanaannya : a. Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat ditentukan kebutuhan ukuran tiang pancang, spesifikasi material dan kedalaman tiang pancang sehingga kuat untuk menahan beban yang disalurkan ke titik perhitungan. b. Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower crane atau mobil crane dengan posisi titik angkat sesuai perhitungan sehiingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan. c. Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik-titik sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk mengecek ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak lurus kemudian posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi paal dimasukan pada kepala tiang pancang. d. Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah teodilit yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang tegak dan melakukan control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang direncanakan. 3. Pemasangan Bronjong Metode / Cara Pelaksanaannya : a. Bronjong adalah sistem konstruksi yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis zenk yang berbentuk matras keranjang persegi/persegi panjang yang diisi dengan batu dan dipasang pada tebing-tebing dan tepi-tepi sungai, yang berfungsi sebagai dinding penahan dan memberikan perlidungan terhadap gerusan dan erosi sungai. b. Pelaksanaannya dilakukan setelah tiang pancang pipa terpasang dan galian tanah dasar konstruksi bronjong selesai dikerjakan, maka keranjang bronjong direntangkan/dibentangkan untuk memperoleh bentuk serta posisi yang benar kemudian diisi dengan batu antara 15-25 cm.