Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN

A. Pendahuluan
Pada metode pelaksanaan ini akan dijelaskan tentang uraian item pekerjaan dan urutan
pelaksanaan pekerjaan yang akan menjadi acuan sehingga mempermudah proses pelaksanaan
pekerjaan yang nantinya pekerjaan tidak lagi mengalami kendala yang dapat mengakibatkan
kualitas pekerjaan berkurang ataukah terjadi keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan.
Nama Pekerjaan

: PEMBANGUNAN DRAINASE DUSUN NUSA SAKTI DESA LAMAETO

Lokasi Pekerjaan

: KECAMATAN ANGKONA

B. URAIAN ITEM PEKERJAAN


1. Pekerjaan Pendahuluan
Adapun item pekerjaan pada pekerjaan pendahuluan/persiapan adalah:

Pengukuran, Pemasangan Bouwplank


Pengukuran merupakan pekerjaan awal yang dilakukan pada saat MC 0 bersama dengan
pihak direksi. Setelah pengukuran MC 0 yang telah disetujui oleh pihak direksi, maka
selanjutnya dilakukan pemasangan bouwplank untuk mengambil titk awal dan elevasi
pekerjaan berdasarkan penjelasan dalam gambar bestek.
Alat yang digunakan adalah meter dan waterpas

Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi bahan dan alat dilakukan setelah material dan sumber material telah disetujui
oleh pihak direksi.

Pembuatan Direksi Keet


Pembuatan direksi keet dengan ukuran dan standar yg telah ditentukan pihak direksi dan
spesifikasi teknis. Penempatan direksi keet pada daerah yang mudah dijangkau. Adapun
kelengkapan direksi keet adalah: P3K, Meja dan kursi tamu.

Papan Proyek
Pemasangan papan proyek pada titik awal proyek dengan keterangan antara lain: Nama
proyek, Lokasi pekerjaan, Kontraktor pelaksana, nomor kontrak, tanggal kontrak, nilai
kontrak, masa pelaksanaan, konsultan pengawas, serta sumber dana proyek.

Administrasi dan dokumentasi


Pembuatan administrasi proyek berupa persuratan, buku tamu, buku direksi, request sheet,
laporan (harian, mingguan, bulanan) dan administrasi tambahan berdasarkan kebutuhan
proyek. Penyampaian laporan pekerjaan dilaksanakan tiap minggu dengan lampiran
Requesheet, laporan harian, laporan mingguan, dan fhoto. Laporan bulanan diserahkan tiap
bulan dengan lampiran laporan mingguan, bulanan, dan fhoto kemajuan pekerjaan.
Dokumentasi proyek diambil mulai MC 0 kemudian berdasarkan kemajuan pekerjaan
minimal 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%.

Shop Drawing dan Asbuilt Drawing


Pembuatan Shop Drawing berdasarkan hasil MC 0 sebagai gambar acuan pekerjaan,
selanjutnya shop drawing dipasang di Direksi Keet untuk memudahkan kontrol pihak
direksi.
Adapun Asbuilt Drawing dibuat setelah pekerjaan dianggap selesai berdasarkan hasil Back
Up yang dilakukan bersama dengan pihak konsultan pelaksana.

2. PEKERJAAN KONSTRUKSI
1) PEKERJAAN DRAINASE
Pekerjaan Drainase terdiri dari beberapa item pekerjaan antara lain:
a.

Pekerjaan galian tanah biasa


Pekerjaan galian tanah biasa dilakukan dengan cara manual menggunakan alat linggis, pacul
dan skop. Galian dilakukan dengan mengikuti bouwplank yang telah diukur menggunakan
waterpass sesuai gambar kerja yang telah disetujui oleh pihak direksi.

Galian dibuat serapi mungkin dan kotoran serta akar-akar pohon dibuang dari dalam galian.
b.

Urugan kembali bekas galian


Urugan kembali bekas galian dengan menggunakan material bekas galian setelah pasangan
batu berumur 24 jam.

c.

Timbunan Pilihan (Tanah)


Timbunan tanah pilihan diletakkan di pinggir pasangan drainase, selanjutnya penghamparan
dengan cara manual dan timbunan dibuat lebih tinggi 5 cm dari pasangan agar setelah
timbunan padat rata dengan top drainase. Pemadatan timbunan dilakukan dengan menyiram
air.

d.

Pasangan batu
Pekerjaan pasangan batu menggunakan batu keras yang permukaannya bersih dan telah
disetujui oleh pihak direksi. Sebelum batu pada lapisan pertama dipasang terlebih dahulu
diberikan landasan dari adukan dengan tebal sesuai bestek dan instruksi konsultan pengawas
dan pihak direksi. Permukaan batu pada saat pemasangan dibuat rata permukaan dengan
muka yang paling luas mendatar. Tebal spesi antar batu dibuat sesuai bestek dan petunjuk
pihak direksi.
Untuk pasangan batu bawah lantai saluran sebelum dipasang terlebih dahulu diberikan
landasan dari adukan dengan tebal sesuai bestek dan instruksi konsultan pengawas dan pihak
direksi, selanjutnya batu disusun sedemikian rupa sampai ketebalan yang ditentukan dalam
bestek.
Adapun campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer (molen) dengan perbandingan
1 PC : 4 PS

e.

Lantai Saluran Beton K175


Permukaan Lantai saluran drainase digunakan beton K175 menggunakan concrete mixer
(molen), sebelum pemasangan lantai saluran terlebih dahulu memasang benang untuk
menjaga elevasi saluran dengan jarak patok benang 50 m.

f.

Plesteran 1 pc : 3 ps
Pekerjaan Plesteran 1 pc : 3 ps digunakan untuk plasteran top dan les saluran, pencampuran
adukan menggunakan alat concrete mixer (molen), sebelum pemasangan plasteran terlebih
dahulu permukaan pasangan dibersihkan dari sisa-sisa kotoran.

g.

Plasteran voeg 1 pc : 2 ps
Pekerjaan Plesteran voeg dengan perbandingan campuran 1 pc : 2 ps digunakan untuk
plasteran dinding drainase, pencampuran adukan menggunakan alat concrete mixer (molen),
sebelum

pemasangan plasteran

voeg terlebih

dahulu

sela-sela antar batu

pasangan

dibersihkan dari sisa-sisa kotoran. Permukaan siar dibuat dengan menggunaka sendok siar
dan permukaan batu yang disiar dibersihkan dari sisa campuran.
h.

Pipa resapan
Pemasangan pipa resapan dipasang pada dinding drainase dengan jarak yang telah ditentukan
dalam spesifikasi dan disetujui oleh pihak direksi. Diameter pipa 1 dan diujung bagian
dalam pipa dipasang ijuk dengan cara diikat. Posisi pasangan pipa resapan dibuat miring
dengan sisi bagian luar yang lebih rendah.

2) PEKERJAAN PLAT DUICKER


Pekerjaan Plat Dicker terdiri dari beberapa item pekerjaan antara lain:
a.

Pekerjaan galian tanah biasa


Pekerjaan galian tanah biasa dilakukan dengan cara manual menggunakan alat linggis, pacul
dan skop. Galian dilakukan dengan mengikuti bouwplank sesuai gambar kerja yang telah
disetujui oleh pihak direksi.
Apabila kondisi tanah rawan longsor maka galian dibuat miring dengan bagian atas lebih lebar.
Ukuran galian dibuat lebih lebar dari pasangan pondasi batu yang akan dipasang.

b.

Urugan kembali bekas galian


Uraian urugan kembali sama dengan pekerjaan drainase.

c.

Pasangan batu
Pekerjaan pasangan batu untuk pondasi menggunakan batu keras yang permukaannya bersih
dan telah disetujui oleh pihak direksi. Sebelum batu pada lapisan pertama dipasang terlebih

dahulu diberikan landasan dari adukan dengan tebal sesuai bestek dan instruksi konsultan
pengawas dan pihak direksi. Batu yang dipasang paling bawah dipilih batu yang ukurannya
lebih besar. Permukaan batu pada saat pemasangan dibuat rata permukaan dengan muka yang
paling luas mendatar. Tebal spesi antar batu dibuat sesuai bestek dan petunjuk pihak direksi.
Untuk pasangan batu bawah lantai saluran plat duicker sebelum dipasang terlebih dahulu
diberikan landasan dari adukan dengan tebal sesuai bestek dan instruksi konsultan pengawas
dan pihak direksi, selanjutnya batu disusun sedemikian rupa sampai ketebalan yang ditentukan
dalam bestek.
Adapun campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer (molen) dengan perbandingan
1 PC : 4 PS
d.

Lantai Saluran Beton K175


Permukaan Lantai saluran plat duicker digunakan beton K175 dengan pencampuran adukan
menggunakan concrete mixer (molen), sebelum pemasangan lantai saluran terlebih dahulu
memasang benang untuk menjaga elevasi saluran dengan jarak patok benang 50 m.

e.

Plat Beton Bertulang K225


Untuk pekerjaan beton dudukan plat dan Plat lantai duicker menggunakan mutu beton K225
dengan perbandingan campuran berdasarkan mix design atau sesuai dengan petunjuk direksi,
pencampuran adukan menggunakan concrete mixer (molen). Sebelum pengecoran dimulai
seluruh bekisting dan tulangan sudah dipasang dan diikat kuat agar tidak bergeser pada saat
pengecoran.
Setelah pengecoran selesai maka dilakukan perawatan beton dengan cara pembasahan.

f.

Plasteran voeg 1 pc : 2 ps
Pekerjaan Plesteran voeg dengan perbandingan campuran 1 pc : 2 ps digunakan untuk
plasteran dinding pondasi plat duicker, pencampuran adukan menggunakan alat concrete
mixer (molen), sebelum pemasangan plasteran voeg terlebih dahulu sela-sela antar batu
pasangan dibersihkan dari sisa-sisa kotoran. Permukaan siar dibuat dengan menggunaka
sendok siar dan permukaan batu yang disiar dibersihkan dari sisa campuran.

g.

Bekisting
Pemasangan bekisting digunakan untuk mal beton balok dudukan plat dan plat duicker,
bekisting dibuat dari papan sebagai mal pembentuk beton dan balok sebagai stutwork dan
penguat bekisting, setelah material siap selanjutnya dirangkai sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang ada pada gambar bestek. Permukaan bekisting dilapisi tripleks 3 mm yang telah
diolesi minyak bekisting untuk menghindari terbuangnya air semen dan memperhalus
permukaan beton.

h.

Pembesian dengan besi polos


Pembesian plat duicker untuk beton balok dudukan plat dan plat duicker, besi yang digunakan
adalah besi polos dengan mutu sesuai yang dipersyaratkan pada bestek. Setelah besi dipotongpotong maka selanjutnya dibentuk berdasarkan gambar bestek. Besi yang telah dipotong dan
dibentuk tadi kemudian dirangkai dan diikat kuat dengan menggunakan kawat beton agar pada
saat pengecoran bentuk rangkaian besi tidak berubah. Ujung kawat pengikat dilipat kedalam
untuk menghindari munculnya dipermukaan beton.

i.

Pipa resapan
Pemasangan pipa resapan dipasang pada pondasi pasngan batu dengan jarak yang telah
ditentukan dalam spesifikasi dan disetujui oleh pihak direksi. Diameter pipa 1 dan diujung
bagian dalam pipa dipasang ijuk dengan cara diikat. Posisi pasangan pipa resapan dibuat
miring dengan sisi bagian luar yang lebih rendah.

C. URUTAN PEKERJAAN
Setelah ditentukan waktu pelaksanaan pekerjaan maka selanjutnya dilakukan peninjauan lokasi
pekerjaan atau MC 0, setelah itu pengukuran panjang dan elevasi dilakukan untuk dibuatkan Shop
Drawing sebagai gambar kerja. Sementara berlangsung proses pengukuran sebagian pekerja dan
tukang kayu mulai membangun direksi keet, sebagian lagi memasang papan proyek.
Sementara dalam proses persiapan ini mobilisasi alat dan bahan juga sudah mulai dilakukan. Apabila
shop drawing telah selesai, permohonan berupa request seet mulai diajukan berdasarkan tahapan

pekerjaan yang akan dilaksanakan. selanjutnya dilakukan pembagian tenaga kerja pada posisi
pekerjaan yang telah diatur, selanjutnya pemasangan bouwplank mulai dilakukan.
Sementara Proses pemasangan bouwplank masih berlangsung sebagian pekerja sudah mulai
melakukan penggalian untuk drainase. Apabila kondisi galian sudah memenuhi syarat maka
pemasangan batu oleh tukang dimulai. Pemasangan pertama pasangan batu dimulai dengan dinding
saluran drainase dan selanjutnya pasangan batu lantai saluran drainase. Pipa-pipa resapan dipasang
dengan jarak yang ditentukan dalam bestek.
Proses pemasangan dan mobilisasi bahan terus berlangsung.
Setelah pasangan batu sudah agak keras maka sebagian tukang mulai memasang plasteran untuk top
drainase dan plasteran siar. Adapun bagian drainase yang telah selesai diplaster selanjutnya pekerjaan
lantai dengan beton mulai dipasang. Untuk daerah yang telah kuat pasangannya maka pinggir bagian
dalam pasangan mulai ditimbun dengan tanah.
Proses ini terus berlangsung sampai pekerjaan selesai. Laporan dan dokumentasi dibuat sebelum
memuali pekerjaan dan setiap perkembangan pekerjaan.
Untuk pekerjaan plat duicker setelah elevasi dan garis lurus drainase yang berhubungan langsung
dengan plat duicker diketahui barulah pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi plat duicker dimulai.
Apabila galian tanah telah sesuai dengan bestek maka selanjutnya pondasi batu dan lantai pasangan
batu dipasang. Pipa saringan dipasang pada posisi yang telah disetujui pihak direksi. setelah pasangan
batu agak keras permukaan pasangan mulai diplaster siar kemudian dilanjutkan pengecoran lantai
saluran plat duicker. Pada bagian lain sebagian pekerja dan tukang besi mulai memotong-metong besi
dan membentuknya, kemudian merakit besi sesuai bestek. Setelah dasar saluran mulai keras
Pekerjaan bekisting mulai dipasang, apabila bekisting telah selesai besi yang telah dirangkai di pasang
diatas bekisting, kemudian dilakukan pengecoran beton dudukan lantai dan plat lantai.
Apabila semua pekerjaan telah selesai selanjutnya sisa-sisa pekerjaan dibersihkan dan dibuang keluar
lokasi pekerjaan. Setelah pembersihan selesai selanjutnya diajukan untuk memback up pekerjaan
dengan konsultan dan pihak direksi. Hasil backup menjadi acuan pembuatan Asbuilt Drawing, atas
persetujuan pihak Direksi selanjutnya dilakukan serah terima pekerjaan pertama (PHO).

Anda mungkin juga menyukai