KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(K3)
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
KAK
TGL TERBIT :
HALAMAN :
PUSKESMA Drg.RETNO HANDARUWIYATI
S JABON Pembina Utama Muda
JOMBANG NIP.196805231998032006
 KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI BLUD PUSKESMAS JABON

I. Pendahuluan
Kesehatan kerja adalah suatu layanan untuk peningkatan dan pemeliharaan
derajat kesehatan (fisik, mental, dan social) yang setinggi tingginya bagi pekerja di
semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan yang di sebabkan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan pekerja dari resiko akibat factor yang merugikan kesehata,
penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang adaptasi
antara pekerjaan dengan manusia dengan jabatannya (ILO/WHO 1995). Untuk
menghindari terjadinya PAK dan pengendalian resiko dalam kerja di laksanakan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang memberikan jaminan keselamatan,
kesehatan dan penigkatan derajat kesehatan pekerja dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.

II. Latar Belakang

Dalam Undang-undang No 1 tahun 70 disebutkan bahwa pimpinan tempat kerja wajib
melakukan pembinaan terhadap karyawannya dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan kerja serta dalam
pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan (fanyankes) pertama merupakan
tempat kerja dimana terdapat berbagai bahaya yang dapat mengancam kesehatan dan
keselamatan baik terhadap petugas, pasien, pendamping pasien, pengunjung maupun
masyarakat sekitar.
Petugas di puskesmas mempunyai hak atas kesehatan, mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan bekerja dalam lingkungan yang sehat. Hal ini tercantum
dalam Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
Oleh karena itu Puskesmas wajib melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan (K3)
sesuai dengan Permenkes no 52 Tahun 2018 tantang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja karena masih banyak tenaga kesehatan Puskesmas yang terpapar penyakit dari
pasien.
III. Tujuan
Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk petugas
Puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar
Puskesmas

Tujuan Khusus
1. Terbentuknya kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab kegiatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
2. Terindentifikasi potensi bahaya/resiko dan cara penengaliannya
3. Tersusunnya rencana kerja Keselamatan dan Kesehatan kerja di Puskesmas
4. Terlaksananya kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
5. Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Puskesmas melalui pencatatan dan pelaporan semester dan tahunan.
.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Sistem Manajemen Membuat SK Tim K3 Puskesmas

Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
2 Mengusulkan dana untuk K3 Membuat usulan sarana dan prasarana K3

3 Pengenalan Potensi bahaya 1. Melaksanakan identifikasi potensi bahaya setiap

dan pengendalian resiko ruangan dengan melakukan inspeksi melalui
survei.
2. Sosialisasi potensi bahaya yang ditemukan
kepada seluruh SDM yang ada di fanyankes agar
mereka mengetahui bahaya di tempat kerja
masing-masing
3. Melakukan penilaian resiko meliputi identifikasi
resiko, analisis resiko dan evaluasi resiko untuk
menentukan tingkat resiko.
4. Menentukan prioritas resiko dan metode
pengendalian resiko, dibuktikan dengan dokumen
hasil.
4 Penerapan Kewaspadaan 1. Sosialisasi PPI (Cuci Tangan Pakai Sabun dan APD)
Standar 2. Membuat SOP Pengelolaan jarum dan alat tajam lain
3. Membuat SOP Penatalaksanaan peralatan
 4. Membuat SOP Pengelolaan limbah dan sanitasi
ruangan

5 Penerapan prinsip 1. Membuat SOP manual handling (penanganan beban

ergonomi secara manual)

2. Penyuluhan secara tidak langsung dengan media
poster di tempat kerja

6 Pemeriksaan Kesehatan 1. Dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi petugas

berkala 2. Pencatatan laporan hasil pemeriksaan kesehatan

7 Pemberian Imunisasi 1. Dilakukan imunisasi terhadap petugas

2. Dilakukan pencatatan dan pelaporan

8 Pembudayaan PHBS Melaksanakan PHBS yang meliputi :

di Fasyankes 1. Sosialisasi tentang PHBS di tempat kerja melalui
media poster
2. Pengawasan PHBS di tempat kerja
3. Peregangan di tempat kerja
4. Senam kebugaran
5. Kegiatan Jumat bersih

9 Pengelolahan Sarana dan 1. Terdapat penanggung jawab

Prasarana dari Aspek 2. Terdapat inventaris sarana dan prasarana sesuai
Keselamatan dan Kesehatan dengan ASPAK
Kerja 3. Terdapat prosedur pengelolaan sarana dan
prasarana
4. Melaksanakan pemantauan sarana dan prasarana
sesuai jadwal
5. Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana
6. Melakukan pengkuran cahaya, kualitas air
7. Melakukan pemeliharaan kebersihan bangunan
secara rutin
8. Pemeriksaan kualitas air
9. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan
10. Tersedia toilet yang cukup dan higienis
11. Tersedia kelengkapan sarana pada bangunan untuk
kepentingan umum (tempat parker,toilet, ruang
ibadah)
12. Sosialisasi Manajemen Fasilitas Kesehatan kepada
Petugas Puskesmas

10 Pengelolahan peralatan 1. Membuat daftar inventaris seluruh peralatan medis

medis dari aspek sesuai dengan ASPAK
 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
11 Kesiapsiagaan menghadapi
kondisi darurat atau bencana
termasuk kebakaran
(Emergency Response Plan)
12 Pencegahan dan
Pengendalian Kebakaran
13 Pengelolahan B3 dan limbah
B3 dari aspek K3
2. Membuat penandaan pada peralatan medis yang di
gunakan dan yang tidak digunakan
3. Melaksanakan kalibrasi alat medis secara berkala
4. Dilakukan pemeliharaan pada peralatan medis
5. Dilakukan penyimpanan peralatan medis dan
penggunaannya sesuai standar prosedur operasional
Kesiapsiagaan menghadapi bencana, langkah-
langkahnya :
1. Identifikasi resiko kondisi darurat atau bencana
2. Analisis resiko kerentanan bencana melalui HVA
( Hazard Vulnarebility Analisis )
3. Pengendalian kondisi darurat, meliputi :
a. membentuk tim tanggap darurat atau bendana,
b. menyusun juknis tanggap darurat / bencana
c. menyusun standar prosedur operasional tanggap
darurat (darurat keamanan, darurat keselamatan,
tumpahan B3 dan limbah B3, kegagalan peralatan
medik)
4.Menyediakan alat/sarana dan prosedur keadaan
darurat berdasarkan hasil identifikasi (rambu-rambu,
jalur evakuasi,titik kumpul)
5.Simulasi kondisi darurat atau bencana
1. Identifikasi area beresiko bahaya kebakaran dan
ledakan
2. Mengetahui lokasi dan area potensi kebakaran
secara spesifik dengan membuat denah potensi
resiko tinggi terkait kebakaran ,inventarisasi dan
pengecekan sarana proteksi kebakaran .
3. Proteksi kebakaran aktif ( pemeliharaan APAR)
4. Proteksi kebakaran pasif (jalur evakuasi, tempat titik
kumpul aman)
5. Pengendalian kebakaran
a. Penempatan B3 di tempat yang aman
b. Banner larangan merokok
c. Simulasi kebakaran 1 tahun sekali
1. Membuat daftar inventaris B3 untuk setiap ruangan
2. Membuat lembar data keselamatan sesuai dengan
karakteristik dan sifat bahan dan limbah B3
 3. Melakukan pelabelan dan pemberian simbul pada B3
4. Membuat SOP penyimpanan bahan B3
5. Membuat SOP pengangkutan limbah B3
6. Membuat SOP penyimpanan limbah B3
7. Menyediakan spiil kit untuk menangani tumpahan B3
8. Membuat SOP penanganan tumpahan B3
14 Terdapat pengelolahan 1. Membuat SOP pengelolahan limbah domestik
limbah domestic dari aspek 2. Tersedia tempat yang dilapisi plastic berwana hitam
K3 dan terpilah sampah organik dan non organik
3. Menyediakan APD bagi petugas pengelolah limbah
medis
15 Managemen keselamatan 1. Identifikasi pengunjung dan petugas dengan
dan keamanan penggunaan kartu identitas
2. Inspeksi dan pemeliharaan secara berkala terhadap
fasiltas yang mendukung keselamatan dan
keamanan (CCTV)
3. Pemantauan terhadap pekerja konstruksi keamanan
dan pencegahan penyebaran infeksi (Infection
Control Risk Assessment)

17 Pencatan dan Pelaporan Melakukan pelaporan ke Ketua Tim mutu

Puskesmas perbulan, persemester dan
laporan 1 tahun

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dengan sosialisasi, wawancara baik individu maupun kelompok
dan melihat dokumen pendukung serta melakukan pengamatan dengan foto kegiatan
atau melihat situasi yang ada.

VI. Sasaran
Sasaran program K3 adalah semua petugas di fasililitas kesehatan Puskesmas Jabon.
VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sistem Manajemen Keselamatan dan √
Kesehatan Kerja (SMK3) meliputi :
- Ada Tim /pengelolah K3

2 Mengusulkan anggaran untuk sarana dan √ √

prasarana K3

3 Pengenalan Potensi bahaya dan √

pengendalian resiko

4 Penerapan Kewaspadaan Standar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5 Penerapan prinsip ergonomi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 Pemeriksaan Kesehatan berkala √ √

7 Pemberian imunisasi

8 Pembudayaan PHBS di Fasyankes √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9 Pengelolahan Sarana dan Prasarana dari √ √ √
Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

10 Pengelolahan peralatan medis dari aspek √

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

11 Simulasi bencana kebakaran √

12 Pengelolahan B3 dan limbah B3 dari aspek √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
K3

13 Managemen keselamatan dan keamanan √

14 Pengelolaan sistem utilitas √

15 Terdapat pengelolahan limbah domestic dari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
asek K3

16 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan K3 √ √

per bulan, persemester dan tahunan
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan setiap semester dan dilaporkan
ke Tim Mutu Puskesmas Jabon.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara berjenjang dari penaggung jawab K3 ke
ketua tim mutu. Pelaporan K3 meliputi :
1. Laporan semesteran tentang data SDM Puskesmas yang meliputi laporan data
penyakit terbanyak/cidera, jumlah petugas yang sakit, jumlah kasus penyakit umum
pada petugas, jumlah kasus PAK/dugaan PAK pada petugas jumlah kasus hampir
celaka(nearmis).
2. Laporan tahunan berupa pelaksanaan K3 keseluruhan .

Jombang, 03 Januari 2023

Ketua Tim Mutu Penanggungjawab K3

ANDRI KUNCAHYONO Amd.Kep ADE PURWO UTOMO,A.Md Kep

NIP.19860328201505001 NIP.198504082010001017

Kepala Puskesmas Jabon Jombang

drg. RETNO HANDARUWIYATI

NIP.196805231998032006