Anda di halaman 1dari 8

PELAYANAN K3

PUSKESMAS TONGAS
No. Dokumen : KAK/ /426.102.31/2022

No. Revisi : 00
KAK
Tanggal terbit : 02 Januari 2022

Halaman : 1 - 8 Halaman

PUSKESMAS
TONGAS KURNIA RAMADHANI,S.KM, M. Kes
KABUPATEN NIP. 19870521 201001 2 010

PROBOLINGGO I

A. Pendahuluan

Latar belakang dalam era globalisasi, tuntutan pengelolaan program

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di fasilitas pelayanan kesehatan semakin tinggi.

Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan dari pemerintah merupakan tempat

kerja yang unik dan kompleks untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat.

Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi Puskesmas tersebut, maka

akan semakin kompleks peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Kerumitan tersebut

menyebabkan Puskesmas mempunyai potensi bahaya yang sangat besar, tidak hanya

bagi pasien dan tenaga medis tetapi pengunjung Puskesmas.

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat

dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh

pekerjaan. Untuk itu, pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya

kesehatan melalui upaya pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, penanganan

penyakit, dan pemulihan kesehatan pada pekerja.

Fasyankes sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan salah satu

tempat kerja yang memiliki risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja baik

pada SDM Fasyankes, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat

di sekitar lingkungan Fasyankes. Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di

Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya

kecelakaan kerja. Potensi bahaya biologi penularan penyakit seperti virus, bakteri,
1
jamur, protozoa, parasit merupakan risiko kesehatan kerja yang paling tinggi pada

Fasyankes yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Selain itu adanya

penggunaan berbagai alat kesehatan dan teknologi di Fasyankes serta kondisi sarana

dan prasarana yang tidak memenuhi standar keselamatan akan menimbulkan risiko

kecelakaan kerja dari yang ringan hingga fatal.

WHO pada tahun 2000 mencatat kasus infeksi akibat tertusuk jarum suntik

yang terkontaminasi virus diperkirakan mengakibatkan Hepatitis B sebesar 32%,

Hepatitis C sebesar 40%, dan HIV sebesar 5% dari seluruh infeksi baru. Panamerican

Health Organization tahun 2017 memperkirakan 8-12% SDM Fasyankes sensitif

terhadap sarung tangan latex.

B. Latar Belakang

Di Indonesia berdasarkan data Direktorat Pencegahan

danPengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan tahun1987-

2016terdapat 178 petugas medis yang terkena HIV AIDS.Penelitian yang dilakukan

oleh Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanKementerian Kesehatan

padatahun 1998 menunjukkan bahwa 85%suntikanimunisasi yang dilakukan oleh

petugas kesehatan ternyata tidak aman (satu jarum dipakai berulang) dan 95%

petugas kesehatan mencoba ketajaman jarum dengan ujung jari. Selain itu dari hasil

penelitian Startdengan Quick Investigation ofQualityyang melibatkan 136 Fasyankes

dan108 diantaranya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), menunjukkan

bahwa hampir semua petugas Puskesmas belummemahami dan mengetahui tentang

kewaspadaan standar.

Hasil penelitianlaindi wilayah Jakarta Timur yang dilakukan olehSri Hudoyo

(2004) menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan petugas menerapkan setiap prosedur

tahapan kewasdapaan standar dengan benar hanya 18.3%, dengan status vaksinasi

Hepatitis B pada petugas Puskesmas masih rendah yaitu 12,5%, dan riwayat pernah

tertusuk jarum bekas yaitu 84,2%.

2
Kasus terjadinya kecelakaan kerja yang fatal pada Fasyankes

pernahbeberapa kali terjadi seperti kasus tersengat listrik, kebakaran, terjadinya banjir,

bangunan runtuh akibat gempa bumi dan kematian petugas kesehatan karena

keracunan gas CO di Fasyankes.

Potensi bahaya di Puskesmas, selain Penyakit Akibat Kerja(PAK) juga ada

potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di Puskesmas yaitu

Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik

dan sumber cidera lainya, radiasi, bahan-bahan kimia berbahaya, gas-gas anestesi,

psikososial dan ergonomi.

Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1992

tentang Kesehatan pasal 23, bahwa Upaya Kesehatan Kerja harus diselenggarakan

disemua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya

kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai pekerja paling sedikit 10 orang.

Oleh karena itu, sudah seharusnya Puskesmas menerapkan program

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Agar penyelenggaraan K3 di Puskesmas

lebih efektif dan efisien diperlukan sebuah pedoman managemen K3, baik untuk

pasien, pengunjung, pekerja dan masyarakat sekitar Puskesmas. Selain dituntut

mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu, Puskesmas harus

menjadi patien & provider safety sehingga mampu melindungi pasien, pengunjung,

pekerja dan masyarakar sekitar Puskesmas dari berbagai potensi bahaya yang

ditimbulkan.

C. VISI MISI, TATA NILAI, BUDAYA KERJA, MOTO

Visi :

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berakhlak Mulia Yang

senantiasa Sejahtera, Berkeadilan Dan Berdaya Saing

3
Misi :

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan Dengan

Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Menurunkan Angka Kemiskinan

TATA NILAI : BERAKHLAK

Ber = berorientasi Pelayanan

A = Akuntabel

K = Kompeten

H = Harmonis

L = Loyal

A = Adaptif

K = Kolaboratif

Budaya Kerja (Tata Perilaku) 5R

Ringkas (Pemilahan)

Rapi (Penataan)

Resik (Pembersihan)

Rawat (Pemantapan/Pemeliharaan)

Rajin (Pembiasaan)

Moto :

“Kami lakukan yang terbaik untuk kesehatan anda”

Yel Yel

Akreditasi kita pasti bisa

Paripurna tekad bersama

Puskesmas tongas luar biasa

Bisa!bisa!bisa!luar biasa!

4
D. Tujuan umum dan tujuan khusus

1. Tujuan umum : Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk

pekerja, aman dan sehat untuk pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan

sekitar Puskesmas. Sehingga proses pelayanan di Puskesmas berjalan baik dan

lancar.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan acuan kepada fasyankes dalam menyelenggarakan K3

fasyankes

b. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas

c. Meningkatkan profesionalisme dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) untuk manajemen, pelaksana dan pendukung program.

d. Terpenuhi syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap unit

kerja.

e. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK)

dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).

f. Terselenggaranya program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di

Puskesmas secara optimal dan menyeluruh.

g. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Puskesmas

E. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

1. Setiap Fasyankes wajib melakukan pencatatan dan pelaporan

penyelenggaraan K3 di Fasyankes secara semester dan tahunan.

2. Pencatatan dan pelaporan secara semester sebagaimana dimaksud pada

nomer 1 meliputi kasus yang berhubungan dengan kejadian keselamatan dan

kesehatan kerja.

3. Pencatatan dan pelaporan secara tahunan sebagaimana dimaksud pada nomer

1 meliputi seluruh pelaksanaan kegiatan K3 di Fasyankes selama 1 (satu)

tahun.

5
4. Mekanisme pelaporan penyelenggaraan K3 di Fasyankes dilakukan secara

berjenjang dari Fasyankes, dinas kesehatan pemerintah daerah

kabupaten/kota, dinas kesehatan pemerintah daerah provinsi, dan Kementerian

Kesehatan.

5. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada nomer (4),

mekanisme pelaporan Fasyankes selain Puskesmas disampaikan kepada

Puskesmas yang menjadi pembina wilayahnya untuk selanjutnya disampaikan

kepada dinas kesehatan pemerintah daerah kabupaten/kota, dinas kesehatan

pemerintah daerah provinsi, dan Kementerian Kesehatan .

6. Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan secara terintegrasi dengan sistem informasi pada Fasyankes sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

F. Cara pelaksanaan kegiatan

Tim k3 melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan setiap 6 bulan sekali,

pemeriksaan dilakukan terpadu sesuai dengan SOP pelayanan.

G. Sasaran

Sasaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah

1. Penanggung jawab Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

2. Seluruh karyawan Puskesmas Tongas

3. Pasien

4. Pengunjung/ pengantar passien

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

KATEGORI RESIKO BERDASARKAN RUANGAN


PUSKESMAS TONGAS TAHUN 2022

No Kegiatan Lokasi Penanggung Pelaksana Waktu Keterangan


jawab

6
1. Identifikasi Puskesmas Sukriyah Sukriyah Januari 2022 Masing-
potensi Nikmah Nikmah masing unit
bahaya,dan
penilaian risiko
dan
pengendalian
risiko
2. Pemantauan puskesmas Ani Tim PPI Januari- Masing-
penerapan Fajaryanti desember masing unit
kewaspadaan 2022
standar
3. Pemantauan puskesmas dr. Peni dr. Peni Januari- Karyawan
penerapan Endah S Endah S Desember Puskesmas
prinsip 2022 Tongas
ergonomic
Pemantauan puskesmas Choni Tim PPI Januari- Masing-
penerapan Desember masing Unit
PHBS di 2022
Puskesmas
4 Sosialisasi  Ruangan Kepala poli Tim k3 juli 2022 Mengundang
pencegahan pertemuan tim ppi
infeksi
Pemeriksaan  Ruang anct Dokter peni Tim k3 25 april 2022 Pemeriksaan
kesehatan belakang umum
karyawan
berkala
Pemeriksaan  Ruang anct Dokter peni Tim k3 21 juli 2021 Tim k3 dan
hepatitis dan belakang staf
vaksin/imunisas
i
Pemeliharaan,  Setiap Unit Titik Dwi Tim K3  Juni 2022 Masing
Kalibrasi dan Nurdiyanti  September Masing
Monitoring alat 2022 Kepala Unit
kesehatan  Desember
2022

Identifikasi,  Puskesmas Sukriyah Sukriyah Januari 2022


analisis Nikmah nikmah
pemetaan dan
pengendalian
risiko kondisi

7
darurat atau
bencana,
Termasuk
Kebakaran
Pemantauan  Puskesmas Imam Zakarsi Imam Januari-
pengelolaan B3 Zakarsi desember
2022
Pemantauan  Puskesmas Imam Zakarsi Imam Januari-
Pengelolaan Zakarsi Desember
Limbah 2022
domestic

H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi pelaksanaan pelaporan dilakukan setiap 6 bulan ada dua laporan

semester dan tahunan.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan laporan

tahunan yang di tandatangani kepala puskesmas

Tongas, 02 januari 2022

Mengetahui,
KEPALA PUSKESMAS TONGAS
KABUPATEN PROBOLINGGO PELAKSANA KEGIATAN

KURNIA RAMADHANI,S.KM, M. Kes dr. PENI ENDAH SITORESMI


NIP. 19870521 201001 2 010 NIP. 198709162014112001

Anda mungkin juga menyukai