DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)
PUSKESMAS
BATANG-BATANG
TAHUN 2023
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)
PUSKESMAS BATANG-BATANG
Jl.Cemara Udang No. 3 Batang-Batang Telp. 0328 – 511269
Email : puskesmasbatang2@gmail.com
SUMENEP
BUKU PEDOMAN PELAKSANAAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3) DI
PUSKESMAS BATANG-BATANG
Di Susun Oleh :
Tim
Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Berkat Ijin dan
Karunia-Nya sehingga penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
(K3) di Puskesmas Batang-Batang telah selesai. Sesuai dengan Undang-undnag No.. Tahun…
mengenai Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta dalam upayan meningkatkan perlindungan
maupun pelestarian lingkungan dalam segala aktivitas di Puskesmas Batang-Batang, maka
dibutuhkan tindakan pencegahan.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka diperlukan Pedoman Pelaksanaan Kesehatan
dan Keselamatan (K3) maupun penyediaan sarananya. Pedoman Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) ini disusun dan ditujukan khususnya untuk kepentingan kita bersama
sebagai keluarga besar Puskesmas Batang-Batang untuk bersama-sama menjaga kelestarian
lingkungan, serta untuk memastikan komitmen Puskesmas Batang-Batang dalam hal penerapan
K3 bisa terlaksana secara rutin dan berkelanjutan. Untuk itu seluruh staf Puskesmas Batang-
Batang maupun pihak terkait diwajibkan melaksanakan dan mentaati ketentuan-ketentuan standar
K3 yang disyaratka dalam buku pedoman ini, dengan demikian pencegahan terhadap hal-hal yang
tidak diinginkan dapat dihindari.
Atas perhatian dan Kerjasama semua pihak saya ucapkan terima kasih
Sumenep,
Tim Penyusun K3
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Bagan
Daftar Lmapiran
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Penjelasan Umum
1.2 Tuuan
1.3 Sasaran
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Referensi
1.6 Istilah dan Definisi
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, tuntutan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
fasilitas pelayanan kesehatan semakin tinggi. Puskesmas Batang-Batang sebagai salah satu
fasilitas kesehatan dari pemerintah merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks untuk
menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Semakin luas pelayanan kesehatan dan
fungsi Puskesmas tersebut, maka akan semakin kompleks peralatan dan bahan yang
dibutuhkan. Kerumitan tersebut menyebabkan Puskesmas Batang-Batang mempunyai potensi
bahaya yang sangat besar, tidak hanya bagi pasien dan tenaga medis tetapi pengunjung serta
masyarakat disekitar Puskesmas, dalam memberikan pelayanna yang bermutu dibutuhkan
tempat pelayanan kesehtan yang sehat, bersih, aman dna nyaman serta di dukung sarana dan
prasarana dan sumber daya manusia yang memadai.
Potensi bahaya Kesehatan dna keselamatan keja di Puskesmas Batang-Batang
meliputi bahya fisik, kimia, biologi, ergonomic dan psikososial . Penyakit Akibat Kerja
(PAK) merupakan Potensi bahaya biologi yang menularkan penyakit seperti virus, bakteri,
jamur, protozoa,parasit merupakan risiko Kesehatan kerja yang paling tinggi, selain Penyakit
Akibat Kerja (PAK) juga ada potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di
Puskesmas yaitu Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), kecelakaan yang berhubungan dengan
instalasi listrik dan sumber cidera lainya, radiasi, bahan-bahan kimia berbahaya, gas-gas
anestesi, psikososial dan ergonomi.
Sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
pasal 23, bahwa Upaya Kesehatan Kerja harus diselenggarakan disemua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit
atau mempunyai pekerja paling sedikit 10 orang. Berdasarakan peraturan Permenkes No.52
Tahun 2918 tentang Keselamtan dan Kesehatan Kerja di Fasyankes menyatakan bahwa setiap
fasyankes wajib melaksanakna upaya keselamatan dan Kesehatan kerja. Dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan yang bermutu dan mengingat risiko bagi petugas
yang berkerja di Puskesmas Batang-Batang, diperlukan meningkatkan kapasitas petugas
Kesehatan dalam melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di Puskesmas
Batang-Batang berupa pelatiha serta program-program yang perlu dibina untuk menjamin
Kesehatan pekerja.
Oleh karena itu, sudah seharusnya Puskesmas menerapkan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3). Agar penyelenggaraan K3 di Puskesmas lebih efektif dan efisien
diperlukan sebuah pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), baik untuk pasien,
pengunjung, pekerja dan masyarakat sekitar Puskesmas. Selain dituntut mampu memberikan
pelayanan dan pengobatan yang bermutu, Puskesmas harus menjadi patien & provider safety
sehingga mampu melindungi pasien, pengunjung, pekerja dan masyarakar sekitar Puskesmas
dari berbagai potensi bahaya yang ditimbulkan.
A. TujuanPedoman
1. Tujuan umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk pekerja, aman dan
sehat untuk pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar Puskesmas. Sehingga
proses pelayanan di Puskesmas Batang-Batang berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas Batang-Batang
b. Meningkatkan profesionalisme dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
untuk manajemen, pelaksana dan pendukung program.
c. Terpenuhi syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap unit kerja.
d. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).
e. Terselenggaranya program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas
Batang-Batang secara optimal dan menyeluruh.
f. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Puskesmas Batang-Batang
C. Batasan Operasional
Kesehatan Kerja menurut WHO (1995) adalah untuk bertujuan meningkatkan dan
memelihara derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja,
pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerjaan yang disesuaikan oleh kondisi
pekerjaan, perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya akibat faktor yang merugikan
kesehatan, dan penempatan serta pemeliharaan dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisik, psikologinya. Secara ringkas merupakan penyesuaian
pekerjaan kepada setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatanya.
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya untuk memberikan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan pekerja cara menangani kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (PAK), Pengendalian Bahaya dan Promosi Kesehatan, Pengobatan dan Rehabilitasi.
D. Landasan Hukum
Agar penyelenggaraan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas lebih
efektif, efisien, terpadu dan menyeluruh maka diperlukan peraturan perundang-undangan
sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan K3 di Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun;
2. Keputusan Mentri Kesehatan Nomer 907/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Air
Minum;
3. Peraturan Mentri Tenaga Kerja Nomer 5/MEN/1996 tentang Sistem Manjemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
4. Peraturan Mentri Kesehatan Nomer 560/Menkes/Per/II/1990 tentang Jenis Penyakit
Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah, Tata Cara Penyampaian Laporannya dan Tata
Cara Penanggulangan Seperlunya;
5. Peraturan Mentri Kesehatan Nomer 928/Menkes/Per/IX/1995 tentang Penyusunan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Bidang Kesehatan;
6. Peraturan Mentri Kesehatan Nomer 472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Barhan
Berbahaya Bagi Kesehatan;
7. Keputusan mentri Kesehatan Nomer 261/Menkes/SK/II-1998 tentang Persyaratan
Lingkungan Hidup;
E. Pengertian
1. Kesehatan Kerja Menurut WHO/ILO (1995), Kesehatan Kerja bertujuan untuk
peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-
tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan
kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja
dalam pekerjaannya dari resiko akibat faktor yang yang merugikan kesehatan, dan
penempatan serta pemeliharaan dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan
kondisi fisik, psikologinya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatanya.
2. Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya untuk memberikan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan pekerja cara menangani kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (PAK), Pengendalian Bahaya dan Promosi Kesehatan, Pengobatan dan Rehabilitasi.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
BAB V
KESELAMATAN KERJA
A. Monitoring
Monitoring pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di Puskesmas Perawatan
Mampu Poned Kibang Budi Jaya belum dapat dilakukan. Idealisnya dilakukan secara
internal dan eksternal serta dipimpin langsung oleh pimpinan puskesmas dan dilaksanakan
setiap hari sementara itu monitoring eksternal dilakukan Dinas Kesehatan. Monitoring
internal dapat diketahui melalui :
1. Tersedia lingkungan kerja yang aman, sehat, dan Produktif disemua bagian
2. Terhindarnya karyawan dari Penyakit Akibat Kerja
3. Tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diinginkan
4. Menurunnya KTD (Kejadian Tak Diinginkan) di Puskesmas
5. Tercipta dan meningkatnya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
6. Terciptanya dan terpenuhinya kepuasan pasien dan pengunjung
BAB VIII
PENUTUP
Dengan adanya pedoman kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan Puskesmas
Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya dapat melakukan pedoman ini di kemudian hari
sehingga puskesmas dapat melakukan upaya antisipasi terhadap akibat dari ditimbulkan, tercapai
budaya sehat dalam bekerja.