LAPORAN
HASIL PENGUJIAN TANAH
KATA PENGANTAR
Kendari, l5 Maret 20 l8
Dibuat Oleh:
0r,lL
( Usrvilh Iugraha. S.T )
l-ahorun
Lap. Pengujian Tanah
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
B. TUJUAN ......................................................................................................... 2
a. Data dan analisis data Dutch Cone Penetration Test (DCPT) / Sondir .... 12
Proyek Pembangunan Gedung dan Utilitas Terminal Petikemas (Paket – 3) Kendari - Sultra
ii
Lap. Pengujian Tanah
1. Kesimpulan ......................................................................................... 27
2. Rekomendasi ....................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
Proyek Pembangunan Gedung dan Utilitas Terminal Petikemas (Paket – 3) Kendari - Sultra
iii
Lap. Pengujian Tanah
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kedalaman tanah keras dari interpretasi hasil pengujian Sondir ............ 12
Tabel 4 Koreksi N-SPT (N60) dan jenis tanah keras menurut SNI-1726-2002... 17
Tabel 6 Faktor ω de Ruiter dan Beringen (1979, dalam Hardiyatmo, 2010) ….. 22
Tabel 7 Perhitungan daya dukung fondasi tiang tunggal D=30cm tanah kohesif. 24
Tabel 8 Perhitungan daya dukung ultimate netto fondasi tiang bulat D = 30cm . 25
Tabel 9 Perhitungan daya dukung ijin netto (Qijin) fondasi tiang pancang ........... 25
Proyek Pembangunan Gedung dan Utilitas Terminal Petikemas (Paket – 3) Kendari - Sultra
iv
Lap. Pengujian Tanah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4 Tabung belah standar dan alat uji SPT (Hardiyatmo, 2010)................... 10
Proyek Pembangunan Gedung dan Utilitas Terminal Petikemas (Paket – 3) Kendari - Sultra
v
Lap. Pengujian Tanah
A. PENDAHULUAN
banyak variasi. Pada suatu kondisi tertentu, tanah mungkin saja homogen pada
suatu areal dengan jarak tertentu, baik secara horisontal maupun vertikal, akan
tetapi mungkin juga berbeda dalam jarak 1m, baik secara vertikal maupun
pengujian tanah di lapangan sering digunakan yakni CPT (Sondir) serta bor
dalam. Namun pengujian CPT hanya berupa nilai hambatan konus, sedangkan
penyelidikan tanah dengan bor dalam dapat menyajikan data yang lebih spesifik
seperti jenis tanah, N-SPT, kedalaman muka air tanah, serta pengambilan
pengujian tanah dengan sondir untuk bangunan yang berat dan mahal, data sondir
(Pengeboran).
Kota Madya Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, dimana data kondisi bawah
1
Lap. Pengujian Tanah
geoteknis.
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan pengujian tanah (Deep Boring
dan Sondir) di lokasi Gedung Pabrik Avian Kendari yakni sebagai berikut :
C. LINGKUP PEKERJAAN
Dwipaka), ruang lingkup yang termasuk dalam kegiatan pekerjaan ini yakni
pengujian tanah di Lapangan (Sondir dan Deep Boring) yakni sebagai berikut :
2
Lap. Pengujian Tanah
- output data pengujian sondir dalam hal ini nilai hambatan konus dan
friction,
- Pembuatan lubang bor sampai mencapai tanah keras (5 Kali N-SPT 60),
pengujian 2m,
D. PELAKSANAAN PENGUJIAN
pengujian Sondir dan Deep Boring di lokasi Pabrik Avian Kendari dilakukan
3
Lap. Pengujian Tanah
selama 4 (empat) hari yakni mulai Tanggal 24 Februari 2018 sampai dengan
pengeboran tanah dengan Deep Boring sebanyak 1 (satu) titik di lokasi yang
dimaksud. Denah lokasi dan lay out titik pengujian tanah di Lapangan disajikan
pada Gambar 1.
4
Lap. Pengujian Tanah
Pabrik Avian
Kendari
5
Lap. Pengujian Tanah
Dutch Cone Penetration Test (DCPT) / Sondir yakni mengikuti ketentuan SNI
2827-2008. Alat yang digunakan dalam penyelidikan ini yakni buatan PT.
Mektan Babakan Tujuh Utama (MBT) Bandung dengan kapasitas 2.5 ton
kedalaman permukaan tanah keras dengan indikasi yaitu pada saat nilai hambatan
konus (cone resistance) > 150 kg/cm2, jika kedalaman sondir telah mencapai 20
meter dan lapisan tanah keras belum ditemukan, maka pekerjaan sondir
kedalam 0,2 m, begitu juga dengan hambatan konus. Adapun Alat Sondir yang
6
Lap. Pengujian Tanah
Pendahuluan
Deep Boring (Bor Dalam) dapat dilakukan pada semua jenis tanah. alat ini
dapat digunakan pada lapisan tanah keras atau batu, sampai kedalaman > 60m.
7
Lap. Pengujian Tanah
- Putaran bor untuk tanah lunak dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 putaran
per detik.
- Kestabilan galian atau lubang bor pada daerah deposit yang lunak dilakukan
- Apabila drilling mud digunakan pelaksana harus menjamin bahwa tidak terjadi
berikutnya.
Khusus dalam pemboran inti untuk batuan, dapat digunakan mata bor
khusus yang yang diletakkan dalam tabung. Kecepatan mata bor diputar dengan
kecepatan tinggi (400 sampai 1000 rpm), sehingga dapat memotong batu dengan
cara abrasi.
yakni XUL-100 dengan kapasitas putaran yakni 1083 rpm dan kedalaman
maksimum pengeboran yakni 100m. Adapun alat pengujian bor mesin yang
8
Lap. Pengujian Tanah
Pengujian SPT
terganggu seperti jenis tanah granuler. Hal ini dilakukan jika kedalaman
pengeboran telah mencapai tanah yang akan diuji, mata bor dilepas dan diganti
dengan tabung belah standar (Standard split barrel sampler). Untuk tanah berbatu
tabung belah standar yang terbuka, digunakan berbentuk tertutup dan meruncing
30o pada ujungnya. Berat alat pemukul yang digunakan yakni 63,5 kg (140 pon),
dengan tinggi jatuh 76,2 cm (32”) dengan tipe pemukul donat dan mekanisme
9
Lap. Pengujian Tanah
pemukul dilepas tangan. Adapun alat tabung belah standar yang digunakan
Gambar 4. Tabung belah standar dan alat uji SPT (Hardiyatmo, 2010)
mengacu pada ASTM D1586. Adapun prosedur uji SPT, dijelaskan sebagai
berikut :
- Uji SPT dilakukan setiap penetrasi bor 1,5 – 2 m, atau paling sedikit tiap-
10
Lap. Pengujian Tanah
- Kemudian pada tanah kedua sedalam 30,48 cm (12”), dimana pada tahap
- Uji SPT dapat dihentikan jika jumlah pukulan melebihi 50 kali sebelum
- Jika uji SPT dilakukan di bawah muka air tanah, maka harus dilakukan
dengan hati-hati, karena air tanah yang masuk kedalam tabung cenderung
11
Lap. Pengujian Tanah
Data dan analisis data hasil pengujian selengkapnya disajikan secara spesifik pada
a. Data dan Analisis Data Dutch Cone Penetration Test (DCPT) / Sondir
Dari 2 (dua) data pengujian Dutch Cone Penetration Test (DCPT) / Sondir
di lokasi yang dimaksud, kedalaman pengujian dimana nilai hambatan konus (qc)
Sondir dilakukan analisis data yang selanjutnya dibuat dalam bentuk grafik
grafik dengan indikasi pembacaan hambatan konus / cone resistance (qc) dan total
hambatan pelekat / comulative fricton (ft) dan friction ratio (fr) dan side friction
12
Lap. Pengujian Tanah
2018 sampai dengan Tanggal 27 Februari 2018 sebanyak 1 (Satu) titik. Kondisi
pengujian pada BH-1 yakni +30m. Kedalaman pengujian ini mengacu pada
13
Lap. Pengujian Tanah
Standard Penetration Test (N-SPT) pada interval 2m yang dilakukan pada titik ini
selengkapnya dibuat dalam bentuk bor log yang disajikan pada Gambar 6.
dengan,
Ef = efisiensi pemukul
14
Lap. Pengujian Tanah
15
Lap. Pengujian Tanah
koreksi terhadap efisiensi yakni 0,55. Sedangkan faktor koreksi akibat pengaruh
lubang bor, tabung sampler dan panjang batang bor disajikan pada Tabel 2.
dikategorikan menjadi 3 jenis yakni tanah keras, sedang dan lunak, dimana salah
16
Lap. Pengujian Tanah
N-SPT pada BH-1 berdasarkan Persamaan 1 dibuat dalam bentuk table yang
disajikan pada Tabel 4, dimana diameter lubang bor yakni 73mm (Cb = 1,0) dan
tabung sampler yang digunakan yakni tabung sampler standar (Cs = 1,0).
Tabel 4. Koreksi N-SPT (N60) dan jenis tanah keras menurut SNI-1726-2002
Kedalaman BH - 01
Titik Uji SPT N-SPT SNI-1726-
(m) N60
Lapangan 2002
2 2 1 Lunak
4 3 2 Lunak
6 2 1 Lunak
8 6 5 Lunak
10 8 6 Lunak
12 8 7 Lunak
14 28 25 Sedang
16 35 32 Sedang
18 41 37 Sedang
20 58 60 Keras
22 27 32 Sedang
24 68 60 Keras
26 61 55 Keras
28 65 60 Keras
30 72 60 Keras
dikorelasikan terhadap parameter kuta gesr tanah. Menurut Terzaghi dan Peck
17
Lap. Pengujian Tanah
2 dibuat dalam bentuk table yang disajikan pada Tabel 5. Adapun parameter N
yang digunakan pada Tabel 4 yakni nilai N yang telah dikoreksi terhadap
Analisis daya dukung tanah yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis
daya dukung fondasi tiang terhadap keruntuhan geser tanah dengan menggunakan
18
Lap. Pengujian Tanah
data hasil pengujian DCPT/Sondir dan SPT. Adapun metode dan perhitungan
daya dukung fondasi, akan dibahas secara spesifik pada sub bab berikut.
Persamaan umum daya dukung ultimate netto fondasi tiang pancang yakni
sebagai berikut :
dengan,
Wp : berat tiang
Persamaan tahanan gesek satuan tiang untuk berbagai jenis tanah dari
Tanah kohesif
19
Lap. Pengujian Tanah
dengan,
(120 kPa)
20
Lap. Pengujian Tanah
berikut :
f s k c q c ( kg / cm 2 ) …………......…………………………….. (7)
dengan,
(120 kPa)
sebagai berikut :
21
Lap. Pengujian Tanah
Untuk faktor aman tiang dari hasil pengujian Sondir, untuk digunakan
dalam menetukan kapasitas daya dukung ijin (Qijin), digunakan nilai faktor aman
yakni 4.
deRuiter dan Beringen ditentukan dari nilai kohesi tak terdrainase (cu) sebagai
berikut :
dengan,
fs : tahanan gesek satuan, dengan nilai maksimum 1.2 kg/cm2 (120 kPa)
seperti halnya pada teori kapasitas daya dukung fondasi dangkal sebagai berikut :
Proyek Pabrik Avian Kendari
22
Lap. Pengujian Tanah
f b 5 .c u …………………………………..….....…….…...…….. (9)
tanah di sekitar ujug tiang, yaitu dalam kisaran 8d di atas dasar tiang dan 4d di
bawahnya.
ultimate netto fondasi tiang terhadap keruntuhan geser tanah untuk fondasi tiang
beton bertulang dengan penampang bulat D = 30cm, berat volume tiang yakni 24
kN/m3. Panjang fondasi tiang (L) yang akan dianalisis disesuaikan dengan data
pengujian.
Dengan memperhatikan data Bor Log, umumnya jenis lapisan tanah yakni
tanah kohesif. Kapasitas daya dukung fondasi tiang dari data pengujian titik SO-
01 dan SO-02 dianalisi dengan mengasumsikan jenis tanah berupa tanah kohesif
dan non kohesif. Adapun perhitungan daya dukung ultimate netto fondasi tiang
perhitungannya dibuat dalam bentuk tabel yang mana analisis QU-Netto fondasi
perhitungan daya dukung ijin QIjin fondasi tiang pancang (Qu/SF), dimana SF
= 4.
23
Lap. Pengujian Tanah
Tabel 7. Perhitungan daya dukung fondasi tiang tunggal D=30cm tanah kohesif
Propertis Tiang qc Rata-rata
fs
L 4D di 8D di atas Qijin
Titik Luas Ujung Luas Selimut Berat fb Rata- QU-Netto
Tiang bawah dasar SF = 4
Sondir Ab As W (kg/cm2) rata (kg)
(m) dasar tiang tiang (ton)
(cm2) (cm2) (kg) (kg/cm2)
(kg/cm2) (kg/cm2)
Bentuk Tiang Bulat D = 30 cm
94247,780 1696,460 10 36,571 31,000 8,446 0,739 73943,406 18,5
103672,558 1866,106 11 46,429 33,692 10,015 0,780 86114,779 21,5
1 113097,336 2035,752 12 46,714 39,000 10,714 0,815 97684,248 24,4
122522,113 2205,398 13 46,429 43,538 11,246 0,844 109145,084 27,3
131946,891 2375,044 14 55,714 46,231 12,743 0,869 121296,252 30,3
706,858 94247,780 1696,460 10 26,000 20,692 5,837 0,616 60456,210 15,1
103672,558 1866,106 11 31,000 22,538 6,692 0,668 72102,866 18,0
113097,336 2035,752 12 39,286 27,231 8,315 0,711 84307,438 21,1
2
122522,113 2205,398 13 48,857 33,308 10,271 0,748 96760,410 24,2
131946,891 2375,044 14 57,857 41,231 12,386 0,780 109335,839 27,3
141371,669 2544,690 15 71,429 49,692 15,140 0,808 122370,651 30,6
24
Lap. Pengujian Tanah
dimana perhitungannya dibuat dalam bentuk tabel yang disajikan pada Tabel 8
dan Tabel 9.
Tabel 8. Perhitungan daya dukung ultimate netto fondasi tiang bulat D = 30cm
L tiang fs-Rata2 As Qs fb Ab Qb W tiang Qu
2 2 2 2
m kN/m m kN kN/m m kN (kN) (kN)
BH -1
24 120,000 22,62 2714,336 150,0 0,071 10,603 40,715 2684,224
26 120,000 24,50 2940,531 150,0 0,071 10,603 44,108 2907,026
28 120,000 26,39 3166,725 150,0 0,071 10,603 47,501 3129,827
sebesar 4.
Tabel 9. Perhitungan daya dukung ijin netto (Qijin) fondasi tiang pancang
L tiang Qu-Netto SF Qijin
m (kN) (kN)
24 2684,224 671
26 2907,026 4 727
28 3129,827 782
25
Lap. Pengujian Tanah
Dari hasil pengujian tanah (Deep Boring dan Sondir) di lokasi Pabrik
Avian Kendari, Kel. Korumba, Kec. Mandonga, Kota Madya Kendari, Provinsi
1. Kesimpulan
keseluruhan kedalaman tanah keras qc > 150 kg/cm2 relatif relatif sama,
b. Jenis lapisan tanah sampai kedalaman 30m hasil pengujian titik BH-1 umunya
hasil uji N-SPT > 60 secara ditemui pada kedalaman > 24m.
c. Hasil analisis daya dukung fondasi tiang pancang D=30cm berdasarkan data
SO-01 untuk kedalaman 10m, 11m, 12m, 13m, dan 14m berturut-turut
18,5 ton; 21,5 ton; 24,4 ton; 27,3 ton; dan 30,3 ton.
26
Lap. Pengujian Tanah
SO-02 untuk kedalaman 10m, 11m, 12m, 13m, 14m, dan 15m berturut-
turut 15,1 ton; 18,0 ton; 21,1 ton; 24,2 ton; 27,3 ton; dan 30,6 ton.
minimum dari data pengujian BH - 1, dimana untuk panjang tiang (L) 24m,
26m dan 28m berturut-turut yakni 67,1 ton; 72,7 ton; dan 78,2 ton.
2. Rekomendasi
fondasi dalam (fondasi tiang). Hal ini juga untuk mencegah penurunan
mungkin.
b. Hasil perhitungan Qijin pada poin e di atas selain berdasarkan data satu titik
Deep Boring dan 2 titik Sondir, beban yang digunakan dalam analisis yakni
27
Lap. Pengujian Tanah
distortion.
apabila penetrasi 25mm pada jumlah pukulan 6-8 untuk fondasi tiang beton
bertulang. Sedangkan bahan tiang dari baja yakni 25mm dengan jumlah
tiang.
28
Lap. Pengujian Tanah
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Materials., 1997, Annual Book of ASTM
Srandard. Vol. 04-08, Soil and Rock, ASTM 100 Barr Harbor Drive, West
Hardiyatmo, H.C., 2007, Mekanika Tanah II, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H.C., 2010, Analisis dan Perancangan Fondasi, Bagian II, Gadjah
SNI 4153-2008, 2008, Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPT, Badan
29
A. LAMPIRAN DATA PENGUJIAN SONDIR
TABEL A1. Data Pengujian Sondir 01 (SO-01)
Lampiran I - 1
TABEL A2. Data Pengujian Sondir 02 (SO-02)
Lampiran I - 2
B. LAMPIRAN DOKUMENTASI PENGUJIAN SONDIR
Lampiran I - 3
C. LAMPIRAN GRAFIK HASIL ANALISIS PENGUJIAN SONDIR
Lampiran I - 4
GAMBAR C2. Kurva Hasil Analisis Data Pengujian Sondir 02 (SO-02)
`
Lampiran I - 5
D. CERTIFIKAT KALIBRASI MANOMETER
Lampiran I - 6
GAMBAR D2. Certifikat Kalibrasi Pressure Gauge Kapasitas 250 kg/cm2
Lampiran I - 7
E. DOKUMENTASI PENGEBORAN TITIK BH - 01
Lampiran I - 8
Gambar b. Sampel Pengujian Titik BH - 01
Lampiran I - 9