Anda di halaman 1dari 8

Analisa dan

Rekapitulasi Data
Tanah Hasil Uji
Laboratorium
Nama : Muhammad Hilmi
NIM : 1113030038
Kelas : 3 Gedung 1 Pagi

Politeknik Negeri Jakarta

Dalam suatu penyelidikan atau penelitian pasti tujuannya adalah


untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Seperti yang ada dalam teknik
sipil, pertambangan maupun teknik mineral yaitu tentang mekanika
tanah, di mana sering dilakukan penyelidikan atau yang sering disebut uji
tanah. Tujuan uji tanah yaitu untuk mendapatkan sebuah kesimpulan
tentang gambaran tanah yang di uji. Secara khusus untuk mendapatkan
karakteristik dan jenis tanah yang telah di uji. Untuk teknik sipil pengujian
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tanah sehingga
para engineer nantinya bisa menyimpulkan atau merekayasa sedemikian
rupa rencana bangunan di atas tanah itu sehingga nantinya dapat
dikatakan aman.

Jenis penhujian laboratorium


Berikut ini merupakan beberapa uji coba pada Laboratorium
Pengujian Tanah Teknik Sipil:
1. Atterberg Limits (Batas-batas Atterberg)
- Merupakan tes untuk menguji /menentukan batas-batas
konsistensi tanah sampel. Macam-macam pengujian terdiri dari
batas cair (liuid limit), batas plastis (plasticity limit), dan batas
susut (shrinkage limit).
2. Standard Compaction (Pemadatan / Kompaksi)
- Pemadatan tanah adalah proses naiknya kerapatan tanah
dengan memperkecil jarak antar partikel sehingga terjadi reduksi
volume udara : tidak terjadi perubahan volume air yang cukup
berarti pada tanah tersebut.
3. Specific Gravity (Berat Jenis Tanah)
- Berat jenis (specific gravity) tanah adalah angka perbandingan
antara berat isi butir tanah dengan berat isi air suling pada
volume yang sama dan suhu tertentu.
4. Sand Cone Test
- Sand cone test adalah pemeriksaan kepadatan tanah di
lapangan dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter

kepadatan tanah yang mempunyai sifat kering, bersih, keras,


tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas.
5. Dynamic Cone Penetrometer
- Bertujuan untuk mencari nilai CBR dari suatu lapisan tanah
langsung di lapangan.
6. Kuat Geser Tanah
- Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah
tersebut persatuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran
sepanjang bidang geser dalam tanah yang dimaksud (Braja
M.Das,1985 ).
7. Kuat Tekan Bebas
- Kuat tekan bebas adalah tekanan aksial benda uji pada saat
mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai
20%.
8. California Bearing Ratio (CBR) Laboratorium
- Pengujian CBR adalah untuk menentukan CBR (California
Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang
dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu. CBR
laboratorium ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu
bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan
kecepatan penetrasi yang sama.
9. Analisa Ayakan
- Terdapat 2 jenis percobaan yaitu analisa saringan (butir kasar)
dan analisa hidrometer (butir halus). Analisa Saringan|Analisa
Hidrometer.
10. Sondir
- Tes sondir tanah dilaksanakan untuk mengetahui perlawanan
penetrasi konus dan hambatan lekat tanah.
11. Water Content (Kadar Air Tanah)
- Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang
biasanya dinyatakan dengan berat kering.
12. Hand Bor (Bor Tangan)
- Pengujian ini merupakan cara kerja membuat lubang pada
tanah dengan alat bor tangan dengan ukuran tertentu, dan

dengan tenaga manusia. Tujuan pengeboran ini adalah untuk


mendapatkan atau mendiskripsikan susunan lapisan tanah.
13. Vane Shear Test (Uji Geser Baling)
- Vane Shear Test adalah uji lapangan yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi kuat geser tidak terdrainase setempat dari
lempung lunak-kaku dan lanau pada interval kedalaman 1 m
(3,28 ft) atau lebih.

Selain untuk mendapatkan kesimpulan, tujuan utama lainnya adalah


lanjutan dari kesimpulan tadi yaitu dengan adanya sebuah kesimpulan
gambaran hasil penyelidikan tanah, maka data itu dapat dihitung untuk
nantinya kita dapat merekomendasikan pondasi yang layak digunakan
untuk bangunan di atas tanah yang di uji tadi.
Berikut Contoh Kesimpulan dan Rekomendasi dari hasil Penyelidikan
Tanah:

Kesimpulan
Berdasarkan

hasil

penyelidikan

Alat

uji

Sondir

(Dutch

Cone

Penetrometer), Pengujian Log bor/ Test Pit dan Pengujian Bor Mesin
beserta Pengujian penetrasi dengan SPT yang telah dilakukan untuk
masing masing lokasi jembatan. Dapat disimpulkan untuk masing
masing type dan bentuk pondasi yang nantinya dipakai pedoman dalam
pelaksanaan

pekerjaan

di

lapangan.

Adapun

rekapitulasi

hasil

penyelidikan tanah disajikan dalam tabel berikut :


Data Uji Tanah
No
.

Nama Lokasi.

Alat uji Sondir (Dutch Cone


Penetrometer)

Pengujian Bor Mesin beserta


Pengujian penetrasi dengan SPT

1.
Jembatan
Bawey II

2.
Jembatan
Wedari

3.
Jembatan
Wepai

Titik. 1
Perlawanan Konus 200
kg/cm2 dikedalaman 11 m
Titik.2
Perlawanan Konus 350
kg/cm2 dikedalaman 15 m

Titik. 1
Dikedalaman 21 m nilai SPT 57
pada lapisan Tersusun oleh
material pasir, berwarna keabuabuan dan bersifat sangat padat
Titik. 2
Dikedalaman 16 m nilai SPT 69
pada lapisan Tersusun oleh
material pasir, berwarna keabuabuan dan bersifat sangat padat

Titik. 1
Perlawanan Konus 470
kg/cm2 dikedalaman 2.6 m
Titik.2
Perlawanan Konus 450
kg/cm2 dikedalaman 2.6 m

Titik. 1
Dikedalaman 4 m nilai SPT >50
pada lapisan Tersusun oleh
endapan aluvial berupa kerikil, dan
pasir berwarna ke abu-abuan ,
bersifat sangat padat
Titik. 2
Dikedalaman 4 m nilai SPT
>50 pada lapisan Tersusun
oleh endapan aluvial berupa
kerikil, dan pasir berwarna ke
abu-abuan , bersifat sangat
padat
Titik. 1
Dikedalaman 4 m nilai SPT
>50 pada lapisan Tersusun
oleh endapan aluvial berupa
kerikil, dan pasir berwarna ke
abu-abuan , bersifat sangat
padat
Titik. 5
Dikedalaman 6 m nilai SPT
>50 pada lapisan Tersusun
oleh endapan aluvial berupa
kerikil, dan pasir berwarna ke
abu-abuan , bersifat sangat
padat
Titik. 6
Dikedalaman 4 m nilai SPT
>50 pada lapisan Tersusun
oleh endapan aluvial berupa
kerikil, dan pasir berwarna ke
abu-abuan , bersifat sangat
padat

Titik. 1
Perlawanan Konus 450
kg/cm2 dikedalaman 2.8 m
Titik.5
Perlawanan Konus 460
kg/cm2 dikedalaman 2.8 m
Titik.6
Perlawanan Konus 460
kg/cm2 dikedalaman 1 m

Rekapitulasi Hasil Uji Laboratorium

Adapun Rekapitulasi Hasil Uji Laboratorium Tanah disajikan dalam


table berikut :

Jembatan Bawey II KM. 141+000


REKAP DATA UJI LABORATORIUM
Lokasi : Jembatan bawey II KM. 141+000

Nomor Contoh
No

: HB titik 1 ; Depth 1.00 m

Item uji

simbol

nilai

satuan

W0

15.43

Berat isi Kering

1.71

gr/cc

Berat isi Basah

1.99

gr/cc

Isi pori

0.57

Derajat kejenuhan

Sr

75.96

Porositas

0.36

Berat jenis

Gs

2.68

Atrberg
Batas cair

LL

34.56

Batas plastis

PL

20.68

Plastis index

PI

13.88

Sudut geser

13.72

derajat

Kohesi

0.33

kg/cm2

Berat isi basah

1.99

gr/cc

Berat isi kering

1.71

gr/cc

Kadar air asli

Berat isi

Triaxial

Jenis tanah

Lempung lanau, plastisitas tinggi

Jembatan Wedari KM. 152+000


REKAP DATA UJI LABORATORIUM
Lokasi : Jembatan Wepai KM. 175+000
Nomor Contoh
: HB titik 1 ; Depth 1.00 m
No
Item uji
simbol
nilai
satuan

1
2

Kadar air asli


Berat isi
Berat isi Kering
Berat isi Basah
Isi pori
Derajat
kejenuhan
Porositas
Berat jenis
Atrberg
Batas cair
Batas plastis
Plastis index
Triaxial
Sudut geser
Kohesi
Berat isi basah
Berat isi kering

3
4

Jenis tahan

W0

21.84

d
s
e

1.67
2.03
0.60

gr/cc
gr/cc
%

Sr

95.28

n
Gs

0.38
2.68

%
-

LL
PL
PI

35.80
24.37
11.43

%
%
%

c
s
d

14.23
0.12
2.03
1.67

derajat
kg/cm2
gr/cc
gr/cc

Lempung lanau, plastisitas tinggi

Jembatan Wepai KM. 175+000


REKAP DATA UJI LABORATORIUM
Lokasi : Jembatan Wepai KM. 175+000
Nomor Contoh
: HB titik 2 ; Depth 1.00 m
No

Item uji

simbol

nilai

satuan

W0

20.97

Berat isi Kering

1.69

gr/cc

Berat isi Basah

2.03

gr/cc

Isi pori

0.58

Derajat kejenuhan

Sr

92.78

Porositas

0.37

Berat jenis

Gs

2.66

Atrberg
Batas cair

LL

39.05

Batas plastis

PL

22.40

Plastis index

PI

16.65

Kadar air asli

Berat isi

Triaxial
Sudut geser

15.24

derajat

Kohesi

0.28

kg/cm2

Berat isi basah

2.03

gr/cc

Berat isi kering

1.69

gr/cc

Jenis tahan

Lempung lanau, plastisitas tinggi

Rekomendasi
Stabilitas pangkal jembatan (pondasi) ditinjau berdasarkan faktor keamanan yang
besarnya sesuai dengan ketentuan dalam RSNI.
Data Hasil Rekomendasi

No.

Lokasi Bangunan

Pondasi Tiang
Pancang (M)

Pondasi
Sumuran (M)

15

1.

Jembatan Bawey II KM. 149+000

2.

Jembatan Wedari KM. 152+000

3.

Jembatan Wepai KM. 175+000

Demikianlah Contoh Kesimpulan Dan Rekomendasi dari Hasil Penyelidikan Tanah.


Semoga Bermanfaat.
Lihat Juga:

Anda mungkin juga menyukai