Anda di halaman 1dari 11

Konsultan Penyelidikan Tanah

- Soil Test / Georadar


- Soil Resistivity
- Survey Topography

PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI


SITE NAME: DESA TALANG AUR
Desa Talang Aur, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Propinsi Sumatera
Selatan
No : /5.2/j.26/LT/XII/18
Lampiran : -
Hal : Laporan Hasil Penyelidikan Tanah

Kepada Yth :

Dengan Hormat,

Laporan ini dibuat sehubungan dengan pekerjaan penelitian tanah dengan alat sondir dan
hand bor yang berlokasi di Proyek Pembangunan Menara Telekomunikasi, Site Name :
DESA TALANG AUR, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Propinsi Sumatera
Selatan, yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2018.

Lingkup pekerjaan penelitian tanah yang dilakukan meliputi pengujian sondir ringan
sebanyak 2 (Dua) titik dan hand bor sebanyak 1 (Satu) titik. Hasil pengujian yang
diperoleh dari lapangan adalah berupa stratafikasi lapisan tanah berdasarkan nilai tahanan
konus (qc), dari hasil laboratorium diperoleh sifat fisik dan mekanik tanah.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Atas perhatian
dan kerjasamanya disampaikan terimakasih.

Bandar Lampung, Januari 2019

CV. SEANDANAN TEKNIK

Ir. Heri Budianto, M.T.


Direktur
DAFTAR ISI

I. LOKASI PROYEK
II. SPESIFIKASI DESAIN
2.1 Pendahuluan
2.2 Standar Desain
III. LINGKUP PEKERJAAN
IV. METODE PENYELIDIKAN
4.1 Pekerjaan Lapangan
4.2 Pekerjaan Uji Laboratorium
V. KONDISI LAPISAN SUB SURFACE SOIL
5.1 Interpretasi Profil Tanah dari Hasil Investasi Lapangan
5.1.1 Hand Boring (Bor Tangan)
5.1.2 Test Sondir (Cone Penetrasi Test)
5.1.3 Hasil Pengujian Laboratorium

5.2 Analisa Bearing Capacity


5.2.1 Sondir Test (for Pile Pondation)
5.2.2 Undisturbed Sample (for Shallow Pondation)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

1. Hasil Pengujian Lapangan


2. Hasil Pengujian Laboratorium
3. Dokumentasi Lapangan
LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH

PEMBANGUNAN MENARA TELEKOMUNIKASI

I. LOKASI PROYEK

Lokasi Proyek terletak di , Site Name : DESA TALANG AUR, Kecamatan Indralaya,
Kabupaten Ogan Ilir, Propinsi Sumatera Selatan

II. SPESIFIKASI DESAIN

2.1. Pendahuluan

Stabilitas suatu konstruksi bangunan tidak akan lepas dari ketergantungan

terhadap stabilitas struktur pondasinya ( sub base structure ). Oleh karena itu perlu

direncanakan dengan cukup detail bentuk struktur pondasi yang akan digunakan.

Untuk merencanakan struktur pondasi suatu konstruksi bangunan, perlu ditinjau

aspek-aspek yang mempengaruhi kekuatan dan kestabilan pondasi tersebut.

Diantaranya adalah kekuatan tanah tempat berdirinya struktur dan beban yang

bekerja pada pondasi yang bersangkutan.

Dalam laporan ini akan disajikan hasil investigasi tanah yang meliputi pekerjaan

test Sondir (CPT = Cone Penetration Test) dan Hand Boring yang dilanjutkan

dengan test laboratorium. Selain itu disertakan juga rekomendasi desain pondasi

yang akan digunakan.

2.2. Standar Desain

a. Dasar desain pondasi yang akan digunakan mengacu pada persamaan daya

dukung Terzaghi Meyerhoff. Pabrikasi dan material pondasi berdasarkan

standar yang cukup relevan yang berlaku di Indonesia

b. Dasar kolom utama Struktur dianggap persegi.


III. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang dilakukan meliputi pekerjaan penyelidikan tanah di

lapangan, analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah yang diberikan berbentuk

laporan penyelidikan tanah analisis dan rekomendasi desain pondasi.

IV. METODE PENYELIDIKAN TANAH


4.1. Pekerjaan Test Sondir atau Cone Penetration Test (ASTM D-3441)

Metode penyelidikan tanah dengan sondir disebut juga metode CPT (Cone

Penetration Test) merupakan suatu metode uji sederhana yang dipakai untuk

lempung lunak dan pasir halus sampai pasir agak kasar, tidak dianjurkan untuk

tanah berkrikil. Alat yang dipakai adalah Sondir Ringan. Kapasitas tekan 2,5 ton

dilengkapi dua buah manometer yang masing-masing berkapasitas 60 kg/cm².

dan 250 kg/cm². Pengujian ini dilakukan dengan mendorong stick sondir

berujung kerucut (konus) yang bersudut 60 berdiameter 35,7 mm, serta luas

iringan lintang 10.0 cm². Kecepatan dorong batang sondir kedalam tanah 10-20

mm/detik. Perlu diperhatikan bahwa data yang terdapat pada metode CPT

adalah tahanan ujung (qc) dan tahanan friksi selubung sondir (qs) metode CPT

tidak bisa diberikan pada data yang berkaitan dengan karakteristik tanah (Indeks

Properties) seperti Y (massa jenis tanah), C (gaya kohesi tanah), Ø (sudut geser

dalam tanah) dan parameter-parameter tanah lainnya. Karakteristik tanah seperti

itu hanya bisa didapat secara tepat dengan menggunakan test boring yang

dilanjutkan denagn test laboratorium. Tetapi hal ini bukan berarti pekerjaan

mendesain pondasi terhenti, karena masih banyak persamaan empiris yang bisa

digunakan. Karena itulah metode CPT ini mempunyai beberapa kelebihan dan

kekurangan.
Kelebihan Metode CPT:

1. Memberikan gambaran profil tanah secara kontinyu

2. Operasional alat yang lebih sederhana dan ekonomis

3. Gangguan yang terjadi pada tanah disekitarnya lebih kecil

Kekurangan Metode CPT:

1. Tidak mendapat sample tanah yang diperlukan untuk uji laboratorium.

2. Tidak bisa mengetahui besarnya parameter tanah secara akurat

3. Desain yang dihasilkan cenderung lebih konservatif

4. Kedalaman penetrasi sangat terbatas, maksimum 20 meter.

Data dari CPT bisa digunakan untuk menetapkan kapasitas dukung dan gesek yang

diizinkan. Data kerucut ini dapat dipakai langsung dalam mendesain, atau bisa juga

dipakai sebagai korelasi dengan sifat-sifat tanah lainnya seperti Ø (sudut geser tanah), C

(kohesi tanah), dan Dr (kerapatan relatis). Tentunya hal ini dilakukan dengan syarat dan

kondisi tanah tertentu dan tidak ada cara lain yang lebih tepat untuk menentukan sifat-

sifat tanah tersebut.

a. Pekerjaan Sampling

Pekerjaan sampling dilakukan untuk keperluan tanah test di laboratorium dengan cara
mengambil contoh tanah bawah permukaan dengan cara menggunakan Metode bor
tangan. Contoh tanah yang diambil terdiri atas Undisturbed sample (UDS) dan
Continues distrurb Core sample pengambilan contoh tanah UDS dilakukan dengan
menggunakan tabung baja tipis (Shelby Tobe) dengan diameter 68 mm dan panjang
400 mm. Setelah contoh tanah diambil dari asalnya, untuk menjaga agar kadar air
tidak terganggu, tabung ditutup dengan paraffin pada kedua ujungnya dan disimpan di
tempat yang terlindung dari panas dan benturan contoh tanah yang diperoleh dikirim
di laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut untuk mendapat parameter yang
diperlukan dalam perencanaan struktur pondasi.
4.2 Pekerjaan Uji Laboratorium
Pekerjaan uji laboratorium dilakukan dengan menggunakan peralatan untuk
memperoleh:

a. Indeks Popoties
b. Soil Classification
c. Parameter Kekuatan Geser
d. Parameter Konsolidasi

Pengujian laboratorium yang dilakukan meliputi:

a. Natural Water Content ; dimaksud untuk mengetahui kadar air contoh tanah.

b. Specific Grafity ; dimaksud untuk mengetahui berat jenis butir tanah. Prosedur
standar yang dipakai adalah ASTM D854-83 (1983).

c. Massa Volume Tanah ; dimaksudkan untuk mengetahui berat volume contoh


tanah baik pada kondisi asli (bulk) maupun kering (dry). Prosedur standar yang
dipakai adalah ASTM D9254-83 (1983).

d. Analisis Saringan ; dimaksudkan untuk mengetahui gradasi/pembagian besar


butiran contoh tanah. Standar yang dipakai ASTM D422-63 (1971/1963).

e. Atternberg Limits ; dimaksudkan untuk mengetahui respon tanah terhadap air


yang mencakup batas cair dan batas plastis, kedua nilai tersebut memberikan
suatu harga yang disebut index plastisitas. Prosedur standar yang dipakai
adalah ASTM D4318-84 (1984).

f. Direct Shear Test ; dimaksud untuk mengetahui nilai C (kohesi) dan Ø (sudut
geser dalam) prosedure standar yang dipakai adalah ASTM D3080-90
g. Uji Konsolidasi ; dimaksud mengetahui Mengetahui sifat-sifat pemampatan
suatu jenis tanah pada saat Menerima beban, nilai yang didapat Cc
(Koefisien Consolidasi) dan Cv Koefisin kemampatan prosedure standar yang
dipakai adalah ASTM D2345.
V. KONDISI LAPISAN SUB SURFACE SOIL

5.1 Interprestasi Tanah dari Hasil Investigasi Lapangan

5.1.1 Hand Boring (Bor Tangan)


Pengeboran dilakukan hingga mencapai kedalaman 2.50 meter
Lapisan top soil sedalam 0.00 - 0.10 m. Lapisan tanah terdiri dari tanah
lempung, warna coklat
Susunan lapisan terlampir dalam log bor. Undisturbed sample pada
kedalaman 2.00 - 2.50 meter.

5.1.2 Test Sondir (Cone Penetration Test)

Titik I
- Nilai sondir > 200 Kg/cm² terletak pada kedalaman 17.00 meter dari
permukaan tanah.
- Nilai JHL : 772 Kg/cm²

Titik II
- Nilai sondir > 200 Kg/cm² terletak pada kedalaman 17.80 meter dari
permukaan tanah.
- Nilai JHL : 690 Kg/cm²

Anda mungkin juga menyukai