Pendahuluan
1.1. Umum
Pekerjaan penyelidikan tanah (Soil Investigasi) dengan alat sondir dan hand boring dilakukan
untuk DED Perbaikan Struktur Donding Penahan Tanah BH.925 KM 339+273 Antara Muara
Enim - Banjar Sari, Prov. Sumatera Selatan.
1
BAB - II
Ruang Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penyelidikan tanah di lokasi meliputi pengujian di lapangan dan analisa data-data
hasil pengujian.
1. Sondir
Penyondiran ini dilakukan sebanyak 2 titik penyondiran dengan menggunakan alat sondir
ringan berkapasitas 2,5 ton, jenis Dutch Cone Penetrometer yang dilengkapi dengan konus
dan bikonus. Pembacaan tahanan ujung (qc) dan hambatan lekat dilakukan setiap 20 cm,
dengan menggunakan 2 manometer masing-masing kapasitas 60 kg/cm2 dan 250 kg/cm2.
Target penyondiran dilakukan sampai kedalaman maksimum 30 meter atau sampai pada
kedalaman tanah ”keras” dimana tahanan ujung qc mencapai > 150 kg/cm.. Sedangkan
catatan data hasil penyondiran disajikan dalam bentuk tabel dan grafik/kurva.
2
1. Indeks Properties yaitu :
- Berat isi tanah (γ) dalam kondisi asli dan kering
- Specific Gravity (Gs)
- Kadar air asli (ω)
2. Atterberg Limit Test yang terdiri dari :
- Batas Cair (LL)
- Batas Plastis (PL)
- Indeks Plastis (PI)
3. Analisa saringan dan hidrometer
4. Kuat Geser Langsung (direct shear test)
5. Konsolidasi
6. Triaxial
3
BAB - III
Metode Penyelidikan
Pekerjaan penyelidikan tanah di lokasi ini dilakukan dalam beberapa tahap yang meliputi :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pengujian di lapangan
3. Tahap pengujian di laboratorium
4. Tahap analisa data
4
membaca manometer sebagai hasil jumlah perlawanan (JP) yaitu perlawanan penetrasi
konus (PK) dan hambatan lekat (HL).
6. Kemudian pipa dan batang sondir ditekan sampai kedalaman berikutnya yang diukur.
Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm.
7. Pengujian dilakukan hingga pembacaan nilai konus ≥ 150 kg/cm² atau nilai kumulatif
total friksi melebihi kapasitas mesin yaitu sebesar 2,5 ton.
Peralatan sondir yang digunakan adalah terdiri dari :
1. Satu unit pesawat sondir ringan kapasitas 2,5 ton
2. Satu buah manometer 0 – 60 kg/cm²
3. Satu buah manometer 0 – 250 kg/cm²
4. Satu buah bikonus tipe Begemann
5. Tiga puluh stang sondir panjang @ 1 meter beserta perlengkapan lainnya
5
3.3. Tahap Pengujian di Laboratorium
Prosedur pelaksanaan pengujian di laboratorium dilakukan dengan mengikuti ASTM
standard yang meliputi :
1. Moisture Content ASTM D 2216 - 98
2. Specific Gravity ASTM D 854 - 02
3. Atterberg Limit ASTM D 4318 - 00
4. Sieve Analysis ASTM D 422 - 98
5. Consolidation ASTM D 2435 - 98
6. Unit Weigth ASTM D 4718 - 01
7. Direct Shear ASTM D 3080 - 11
8. Triaxial ASTM D 4767 - 95
9. Compaction Test ASTM D 698 - 12
10. CBR Test ASTM D 1883 - 16
6
BAB - IV
Dasar Teori Dan
Hasil Pengujian Tanah
4.1. Dasar Teori
Besarnya daya dukung tanah yang diizinkan adalah sebagai acuan dasar dalam bidang
perencanaan suatu pondasi baik bangunan gedung, jembatan, dermaga, atau bangunan sipil
lainnya. Perhitungan nilai daya dukung ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tanah yang
bersangkutan cukup kuat untuk menahan beban pondasi suatu bangunan tanpa terjadinya
keruntuhan akibat pengeseran lapisan tanah (shearing failure). Secara garis besar teknik
pondasi dikelompokan mencadi 3 ( tiga ) yaitu pondasi dangkal, sumuran dan pondasi dalam.
Untuk menghitung besarnya nilai daya dukung dapat menggunakan persamaan-persamaan sbb
1. Menerus σult = c.Nc + q.Nq + 0.5 B.γNγ σult = c’.Nc’ + q’.Nq’ + 0.5 B.γNγ’
σult = 1.3 c.Nc + q.Nq + 0.4
2. Persegi σult = 1.3 c’.Nc’ + q’.Nq’ + 0.4 B.γNγ’
B.γNγ
7
b) Daya Dukung Pondasi Sumuran
Untuk menentukan nilai daya dukung pondasi sumuran yang diizinkan berdasarkan data
DCPT dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
Qb = Ah x qc .....................................................................pers. 1
Qs = As x Fs .....................................................................pers. 2
(Fs = 0,012 x qc)
Qult = Qb + Qs ..................................................................pers. 3
Qall = Qult / Sf ...............................................................pers. 4
E = 1 – [{arctg(D/S)/90}*{(m-1)*n+(n-1)*m}/(m*n)]
dimana m=jumlah tiang arah x, n=jumlah tiang arah y, D=sisi tiang dan S= jarak antara
tiang.
8
qult = qd . A. u. Ii fi
dengan :
qd = Daya dukung terpusat tiang (ton/m2)
A = Luas penampang ujung tiang (m2)
u = Keliling tiang (m)
li = Tebal lapisan tanah (m)
fi = Gaya geser maksimum (ton/m2)
Apabila digunakan tidak tunggal maka daya dukung tiang pancang kelompok harus
memperhitungkan factor efisiensi tiang yang didapatkan tiang dengan rumus :
E = 1 – [{arctg(D/S)/90}*{(m-1)*n+(n-1)*m}/(m*n)]
dimana m=jumlah tiang arah x, n=jumlah tiang arah y, D=sisi tiang dan S= jarak antara
tiang.
Data hasil pengujian sondir disajikan dalam bentuk tabel serta dalam bentuk kurva hubungan
kedalaman dengan nilai konus qc dan nilai kumulatif total friksi sebagaimana dapat dilihat
pada lampiran dari laporan ini. Pada pengujian titik sondir kedalaman maksimum yang dapat
dicapai adalah yang ditunjukkan dalam ringkasan hasil uji sondir di lokasi seperti pada tabel
4.2.
9
Tabel 4.2 : Ringkasan Hasil Uji Sondir Ringan
Kedalaman Nilai Konus Kumulatif
Titik Maksimum qc Total Friksi
Lokasi
Sondir
(meter) (kg/cm2) (kg / cm)
DED Perbaikan Struktur Donding
S.1 5,60 170 954,67
Penahan Tanah
SAMPEL
Deskripsi Tanah
-1,50
2,00
3,00 -3,00
-4,30
5,00
6,00
10
Tabel 4.4 : Ringkasan Hasil Uji Hand Boring. 02
SAMPEL
Deskripsi Tanah
-1,25
2,00
Tanah Lempung Bercampur Kerikil, Warna Merah Kecoklatan Bersifat Sedang Sampai Keras
-2,50
3,00
4,00
5,00
6,00
11