Anda di halaman 1dari 15

TUGAS CPNS 2019

KARYA TULIS ILMIAH

PENYELIDIKAN TANAH SOIL INVESTIGATION (SONDIR) DI LOKASI MIN 5


PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

NAMA : CANTIKA JOLA DARA


NIP : 199709042020122004
JABATAN : TEKNIK TATA BANGUNAN DAN PERUMAHAN

CPNS FORMASI TAHUN 2019

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


RAKYAT TAHUN 2022
A. ABSTRAK
Pengujian sondir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk
mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan
pendukung yaitu lapisan tanah keras. Hal ini dimaksudkan agar dalam mendesain
Pondasi yang akan digunakan sebagai penyokong kolom bangunan diatasnya memiliki
faktor Keamanan (safety factor) yang tinggi sehingga bangunan diatasnya tetap kuat dan
tidak mengalami penurunan atau settlement yang dapat membahayakan dari sisi
keselamatan akan bangunan dan penghuni didalamnya.

Banyak terjadi kegagalan struktur (bangunan roboh/ runtuh) akibat tidak diperhatikan
pentingnya Pengujian Soil Test ini, untuk itu sangat di sarankan untuk melakukan
pengujian tanah (sondir) ini, sehingga dapat didesain jenis pondasi yang aman dan efektif
sesuai dengan karakteristik tanah dari bangunan yang akan dibangun.

B. LATAR BELAKANG
Pekerjaan penyelidikan tanah (soil investigation) dalam perencanaan pondasi, baik untuk
pondasi jembatan, gedung maupun pondasi menara sangatlah penting, dengan
penyelidikan tanah tersebut kita dapat mengetahui karakteristik dan daya dukung tanah
setempat sebagai acuan dalam menentukan jenis dan type pondasi yang akan diterapkan
di lapangan. Kesalahan dalam penentuan jenis dan type pondasi akan berakibat sangat
fatal terhadap bangunan tersebut. Pekerjaan soil investigasi dapat dilakukan dengan alat
sondir dan Borring (bor mesin). Sondir biasanya digunakan untuk penyilidikan tanah
pondasi bangunan sederhana sedangkan Borring (bor mesin) digunakan untuk
penyelidikan tanah yang membutuhkan analisis lebih rinci ( bangunan berat ).

Suatu bangunan dikatakan kokoh apa bila ditunjang oleh struktur-struktur kuat dan kaku
serta pondasi diletakan diatas tanah yang padat/keras. Dalam perencanaan ada beberapa
tahapan yang perlu dilalui dan ditunjang oleh beberapa disiplin ilmu.

Beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam perencanaan adalah :


1. Tahapan Survey (pengukuran topografi dan soil investigation)
2. Tahapan Struktural antara lain menghitung beban rencana dan jenis konstruksi.
3. Tahap finishing penggambaran detail.

Ditinjau dari fungsi pondasi sebagai pendukung bangunan dan mencegah kerusakan
struktur tanah dibawahnya, perencanaan pondasi mengikuti rekomendasi dari hasil
penyelidikan tanah (Soil Investigation). Dari Hasil penyelidikan tanah dapat diketahui
kekuatan tanah, jenis tanah dan karakteristik tanah dibawah pondasi serta daya dukung
terhadap beban pondasi dan beban diatasnya.

i. POKOK PERMASALAHAN
Sering terjadi kerusakan pada bangunan diakibatkan oleh penurunan pada pondasi
karena dasar pondasi tidak terletak pada tanah yang mempunyai daya dukung yang
cukup. Untuk itu perlu dilakukan penyelidikan tanah berupa Test Sondir dan Hand
Auger untuk bangunan-bangunan sederhana, sedangkan untuk bangunan yang
berstruktur berat atau bangunan bertingkat tinggi dilakukan penyelidikan tanah
dengan pengeboran mesin.

ii. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Mengetahui karakteristik fisik dan mekanis tanah pada setiap perubahan dan
kondisi lapisan tanah.

b. Tujuan
1. Menghasilkan bahan informasi yang jelas sebagai masukan pada analisa
baik pada saat pra rencana/perencanaan maupun pelaksanaan guna
menentukan tingkat atau cara penanganan sehubungan dengan pekerjaan
yang berkaitan dengan perencanaan bangunan .
2. Untuk menghasilkan bahan informasi yang akurat tentang kekuatan tanah,
sifat mekanis dan fisiknya.
3. Untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras yang selanjutnya akan
menentukan pemilihan type dan jenis pondasi yang akan dipakai.
4. Untuk mengetahui profil tanah dan perilakunya.
5. Mengevaluasi analisis teknis lapisan tanah, menentukan analisis daya
dukung tanah, (Bearing Capacity) dan menghasilkan tentang kedalaman
luas dan penampang pondasi yang dapat digunakan.

iii. KAJIAN TEORI


Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa konus. Biasanya
dipakai adalah bi-conus type Begemann yang dilengkapi dengan selimut/jacket
untuk mengukur hambatan pelekat lokal (side friction) dengan dimensi sbb :
Sudut kerucut conus : 60’
Luas penampang conus : 10.00cm2
Luas selimut/jacket : 150cm2.

Dalam uji sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian perlawanan
tanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada silimur silinder
diukur. Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan hampir pada setiap
penyelidikan tanah pada pekerjaan teknik sipil karena relatif mudah pemakaiannya,
cepat dan amat ekonomis.

C. METODE PENELITIAN
i. METODE PENELITIAN
Dalam memperoleh data–data dan informasi yang lengkap dan terperinci tentang
Penyelidikan Tanah Soil Investigation (Sondir) di Lokasi MIN 5 Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat maka penulis mengadakan langkah–langkah sebagai
berikut:

1. Metode Observasi Di Lapangan


Dilakukan dengan melihat secara langsung pekerjaan yang ingin diamati
kemudian diambil datanya seperti ukuran–ukuran atau langkah pengerjaannya
dengan mengukur sendiri pekerjaan tersebut.
2. Metode Literatur atau Bacaan
Metode ini dilakukan dengan memperoleh data melalui bacaan dan gambar
kerja, seperti :
a. Membaca referensi–referensi yang berhubungan dengan praktek yang
dilaksanakan melalui studi pustaka.
b. Browsing di internet untuk memperoleh bebrapa informasi yang dirasa
penting.
3. Metode Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan menggunakan dokumentasi seperti foto, gambar,
dan dokumen–dokumen yang berkaitan dengan Kegiatan tersebut untuk
memperjelas penulisan laporan ini.
ii. KERANGKA PENELITIAN
Sistematika pembahasan dalam menulis laporan Penyelidikan Tanah Soil
Investigation (Sondir) di Lokasi MIN 5 Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat ini
adalah sebagai berikut:

A. Abstrak berisikan ringkasan tentang karya tulis ilmiah.


B. Latar belakang, berisikan pokok permasalahan , maksud dan tujuan, kajian teori.
C. Metode Penelitian, berisi metode penelitian dan kerangka penelitian.
D. Pembahasan, berisi penyelidikan lapangan dan interprestasi.
E. Hasil Penelitian berisikan data daya dukung tanah yang terdiri dari data sondir,
grafik sondir, dan perhitungan Bearing Capacity
F. Kesimpulan dan Saran.
G. Referensi

D. PEMBAHASAN

i. PENYELIDIKAN LAPANGAN
Penyelidikan tanah yang dilakukan di lokasi rencana Pekerjaan Soil Investigation (
Sondir) Lokasi MIN 5 Pesisir Selatan Sumatera Barat adalah test Sondir.

Ikhtisar penyelidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Ikhtisar penyelidikan


Penyelidikan Lapangan meliputi :

a. Sondir (SK SNI - 12 - 1991 - 03).

Penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi setiap lapisan tanah


tersebut.

Hasil dari penyelidikan akan menghasilkan nilai-nilai :

- (NK) Perlawanan konus/Conus Resistantce (Kg/Cm2).

- (JHP) Jumlah hambatan pelekat/total Friction Resistance (Kg/Cm 2).

Pencatatan-pencatatan nilai perlawanan konus (NK) dan jumlah hambatan pelekat


(JHP) dilakukan setiap interval 20 cm dengan kedalaman max. 30.00 meter sama
dengan atau tekanan konus lebih besar 150 Kg/Cm2.

Hasil dari penelitian berupa grafik hubungan antara nilai perlawanan konus (NK)
dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Letak dan hasil dari penelitian dapat dilihat
pada peta situasi dan grafik sondir terlampir.

ii. INTERPRESTASI
Kolerasi Empiris

Korelasi Empiris antara jenis pengujian untuk penentuan sifat fisik dan mekanis.
Penelitian tidak secara keseluruhan dilakukan dengan lengkap pada setiap perubahan
jenis lapisan tanah atau interval kedalaman yang telah ditentukan.

Oleh karena itu untuk mendapatkan parameter-parameter yang dibutuhkan bagi


analisa daya dukung tanah dengan mengkorelasikan nilai parameter pengujian.

1. Korelasi Empiris antara nilai perlawanan konus (qc) dan hambatan pelekat (fs)
dengan nilai kosistensi.
Tabel 2. Korelasi Empiris antara nilai perlawanan konus (qc) dan hambatan pelekat (fs)
dengan nilai kosistensi

2. Korelasi antara "Dutch Cone Penetrometer" dengan nilai SPT (N).

Tabel 3. Korelasi antara "Dutch Cone Penetrometer" dengan nilai SPT (N).

3. Hubungan antara Nilai N dengan Relatif Density (DR).

Tabel 4. Hubungan antara Nilai N dengan Relatif Density (DR).


E. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan data penelitian lapangan dan Visual Topografy Area penelitian serta
bangunan formulasi korelasi empiris, kondisi Statigrafy berdasarkan parameter teknis
("Engineering Properties") dari area masing-masing penelitian dapat diinterprestasikan
sebagai berikut :

Lokasi penyelidikan merupakan daerah Dataran adapun hasil penyelidikan dapat


diinterprestasikan sebagai berkut :

Analisa Daya Dukung Tanah.

Berdasarkan hasil penyelidikan lapangan dan interprestasi terhadap kondisi topography


lokasi penyelidikan merupakan daerah dataran rendah, struktur lapisan tanah relatif
sama, lapisan tanah keras/sangat padat dengan nilai qc >> 150 Kg/Cm2 ditemukan pada
antara –2.80 meter pada areal penyelidikan Sondir I, 3.20 meter Pada Areal Penyelidikan
Sondir II, diukur dari muka tanah setempat dengan nilai qc >>>150 Kg/Cm 2. ukur dari
muka tanah setempat. Daya Dukung pondasi dapat dihitung berdasarkan Korelasi
Empiris Nilai Sondir dengan SPT – N, dan ini tidak mutlak dipakai dan dapat memakai
formulasi lain dan hanya sebagai pembanding.

Grafik 1. Hasil Sondir


Tabel 5. Data Sondir sample 1
Grafik 2. Grafik Sondir Sample 1
Tabel 6. Perhitungan Bearing Capacity sample 1
Tabel 7. Data Sondir sample 2
Grafik 3. Grafik Sondir Sample 2
Tabel 8. Perhitungan Bearing Capacity sample 2

F. KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan dari hasil penyelidikan lapangan dengan alat sondir dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Kedalaman lapisan tanah keras/padat ditemukan pada kedalaman antara –


2.80 meter pada areal penyelidikan Sondir I,3.20 meter Pada Areal
Penyelidikan Sondir II, diukur dari muka tanah setempat dengan nilai qc
>>>150 Kg/Cm2.
2. Untuk bangunan yang bebannya tidak terlalu berat dapat digunakan pondasi
Dangkal dan tanpa mengabaikan daya dukung tanah
3. Untuk Bangunan berat disarankan untuk memakai Pondasi dalam Tetapi
tergantung Perencana mau memakai pondasi dan tanpa mengabaikan daya
dukung tanah
4. Kedalaman dan dimensi pondasi dapat dilihat pada tabel perhitungan
simulasi daya dukung (Bearing Capacity).

G. REFERENSI
SK SNI - 12 - 1991 – 03

SNI 2827:2008

dpu.kulonprogokab.go.id “Uji Sondir (Soil Test) sebagai Syarat Mutlak dalam Perijinan
Bangunan Tinggi”31 Oktober 2020 diakses 08 Januari 2021. Tersedia dari
https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/363/uji-sondir-soil-test-sebagai-syarat-mutlak-
dalam-perijinan-bangunan-tinggi/

Anda mungkin juga menyukai