GEOLOGI TEKNIK
Disusun Oleh :
Robby Fajrino N 21100111190109
Fianza Panji Fahmi Pradita 21100112170002
Dimas Anas Hakim 21100113130081
Annisa Della Megaputeri 21100113140085
Rosalina Immanuela 21100113140087
Mukhammad Sofyan Rizka A 21100113140089
Chaidar Mirza 21100113140091
Wisnu Wijaya Jati 21100113140093
Analisa
Kesimpulan dan
penyusunan Report
Beberapa hal yang dipersiapkan dalam investigasi lapangan adalah:
- Pengetahuan atas prinsip-prinsip proses geologi.
Prinsip-prinsip tersebut meliputi prinsip kestabilan lereng, yaitu
menentukan tingkat keamanan suatu lereng dilihat dari aspek struktur
geologi (kekar, sesar, keterdapatan bidang gelincir, arah bidang pelapisan,
kondisi hidrologi dan lain-lain). Dalam kondisi tertentu, dibutuhkan juga
investigasi bawah permukaan yang dilakukan menggunakan alat-alat
investigasi. Namun hal utama yang harus diperhatikan saat pemetaan
permukaan adalah diskontinuitas batuan pada lereng karena berbeda jenis
diskontinuitas akan memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Gambar 4. Hasil investigasi lapangan secara detail menunjukkan rute yang dipakai dengan
pertimbangan kondisi geologi daerah sekitar mencakup aspek struktur geologi, hidrogeologi
serta geomorfologi.
5. Kunjungan Tender
Proyek rekayasa (termasuk investigasi lapangan) umumnya dilakukan
oleh tender. Orang pertama yang mengunjungi lapangan adalah seorang
insinyur yang harus terikat kontrak kerja. Pengumpulan data di lapangan
dilakukan berkelompok dengan kontraktor lain. Data lapangan yang didapat
kemudian diproses di pada setiap bidang karena umumnya kontraktor hanya
melayani satu bidang saja seperti uji laboratorium, pengolahan data citra dan
lain-lain sesuai spesialisasi masing-masing kontraktor. Pada beberapa negara,
data lapangan tersebut adalah milik negara sehingga perizinan harus disiapkan
sebelum melakukan investigasi karena informasi tersebut dapat ditahan karena
pelanggaran hukum.
Gambar 5. Tabel standar sampel untuk uji lab yang harus diperoleh oleh tender saat
melakukan investigasi lapangan
6. Supervisi Pekerjaan Investigasi
Setelah tender/kontraktor memenangkan kontrak untuk investigasi
lapangan dan mendesain manajemen proyek, sangat penting untuk
memastikan pekerjaan di lapangan dilakukan dengan benar. Untuk itu
dibutuhkan seorang ahli geologi teknik sebagai supervisi proyek. Banyak hal
yang dapat terjadi saat investigasi lapangan dilakukan, yang harus dilaporkan
setiap saat. Laporan ini dilakukan untuk pertimbangan keputusan yang harus
diambil saat itu juga Contohnya, sedang dilakukan pengeboran lubang bor
sesuai dengan standar, namun terjadi keruntuhan dinding lubang. Pengambilan
keputusan sangat dibutuhkan oleh orang yang bertanggung jawab. Keputusan
yang diambil dapat berupa
(a) membiarkan lubang bor;
(b) dilakukan grouting terhadap lubang bor yang runtuh dan coba bor
ulang;
(c) investigasi penyebab runtuhnya lubang bor atau;
(d) abaikan lubang bor dan bor ulang pada region yang sama.
Seorang insinyur geologi adalah orang yang paling berkapasitas untuk
memikirkan keputusan dari kejadian tersebut. Seorang supervisi harus bisa
mempertahankan investigasi agar terus berlanjut. Proyek yang tidak memiliki
seorang supervisi dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan pengambilan
keputusan yang mengakibatkan pengambilan data yang buruk sampai
kesalahan pengambilan. Umumnya tender yang memiliki seorang supervisi
yang ahli, selalu mendapat kepercayaan oleh pemegang proyek sebagai
pengambil data yang akurat dan dapat dipercaya.
8. Rekayasa Geoteknik
Rekayasa kondisi geologi adalah upaya dalam mengubah sifat fisik dan kimia
suatu daerah geologi dengan tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang
memengaruhi lokasi, desain, konstruksi, operasi dan perawatan. Pekerjaan geologi
rekayasa dapat dilakukan dengan perencanaan, analisis dampak lingkungan,
desain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan
swasta, serta pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Rekayasa
geologi mencakup penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi,
stabilitas longsoran dan lereng, erosi, banjir, kekeringan dan seismik.
Rekayasa kondisi geologi memiliki beberapa metode, antara lain:
a. Mengurangi sudut kemiringan lereng
Apabila lereng memiliki sudut kemiringan yang besar, maka
kemungkinan lereng terjadi longsor akan semakin besar. Oleh karena itu,
dilakukanlah pengurangan sudut kemiringan lereng, dengan pengurangan
tersebut, sudut lereng akan semakin landai, dan kemungkinan longsor akan
dapat dikurangi.
Gambar 6. Ilustrasi Pengurangan Sudut Kemiringan Lereng
i. Grouting
Grouting dibuat dengan cara hasil bor tanah diperkuat dengan
penuangan semen dan pasir ke dalamnya.
j. Shotcrete
Shotcrete dilakukan dengan penyemprotan semen pada tanah yang ada
pada lereng dengan tujuan memperkuat permukaan lereng seperti dinding
penahan.
9. Laporan
Data investigasi geoteknik, termasuk hasil laboratorium dan uji
lapangan, harus disampaikan di Laporan Geoteknik yang merupakan bagian
dari laporan desain pendukung untuk proyek-proyek baru. Laporan Geoteknik
diperlukan karena desain semua struktur tergantung pada kekuatan dan
kelemahan material dimana mereka akan mendirikan bangunan. Semua
laporan geoteknik harus terdiri dari presentasi singkat dari mereka kondisi
geologi yang berkontribusi terhadap karakterisasi lokasi proyek dan penentuan
desain berbagai struktur. Laporan Investigasi Geoteknik diperlukan untuk
proyek-proyek baru harus memberikan penilaian yang komprehensif dan
deskripsi geologi proyek. Informasi dalam laporan harus fokus pada topik-
topik berikut:
1. Kondisi topografi yang signifikan dan mengendalikan.
2. Deskripsi semua aspek batuan dasar dan geologi baru-baru ini, termasuk
diskusi dari:
- komposisi dan struktur batuan,
- deskripsi rekayasa tanah dan mereka hubungan dengan batuan dasar,
- sifat rekayasa utama dari batu dan tanah sebagai ditentukan oleh
lapangan dan laboratorium penyelidikan,
- kondisi geologi yang menyajikan khusus masalah teknik,
- obat yang diusulkan atau digunakan untuk masalah-masalah khusus,
dan
- Sumber dan karakteristik bahan bangunan.
Penyelidikan Permukaan dan bawah permukaan, pemeriksaan
laboratorium, dan ilustrasi geologi di Laporan Geoteknik harus cukup
komprehensif untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan pada semua
kondisi geologi yang dapat mempengaruhi desain, konstruksi dan biaya
proyek.
Data disajikan dalam tabel, grafik, peta dan diagram yang menunjukkan
hasil pengolahan data serta kesimpulan yang dapat ditarik. Seluruh laporan
harus berbahasa dengan ejaan yang baik dan memenuhi standar. Diagram dan
ilustrasi harus mengikuti proposal yang telah dibuat. Rekaman lubang bor
harus sesuai standar. Setiap ilustrasi atau tabel dapat disajikan terpisah dari
laporan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 9. Standar penyajian data rekaman lubang bor
Gambar 10. Contoh data rekaman lubang bor berdasarkan standar Inggris BS5930 (1999)
Price D.G.. 2009. Engineering Geology : Principles and Practice. United Kingdom
: Department of Civil and Environtmental Engineering, Imperial College
London.
Wyllie D.C., Mah C.W.. 2005. ROCK SLOPE ENGINEERING : CIVIL AND
MINING. United States of America : Taylor and Francis e-Library New
York, NY.
Muntohar Agus S. 2015. Bahan Ajar Penyelidikan Geoteknik. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
https://www.sanjoseca.gov/DocumentCenter/View/9675 (diakses pada Senin, 9
November 2015 pukul 23.10)