Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

Studi Pemetaan Geologi Teknik dan


Penyelidikan Tanah Kawasan.
Kota Palangka Raya

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KOTA PALANGKA RAYA
Tahun 2016

1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu rangkaian upaya yang
dilakukan terus menerus untuk mencapai suatu tingkat kehidupan masyarakat
yang sejahtera. Sejalan dengan semakin pesatnya pembangunan dan dimulainya
era perbaikan di segala bidang, baik industri, perdagangan maupun pariwisata
tentunya akan disertai dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, perkantoran dan sebagainya.
Untuk menunjang pembangunan tersebut, diperlukan berbagai data dan
informasi, salah satunya adalah data geologi teknik. Data geologi teknik dan
penyelidikan tanah, memberikan informasi mengenai kekuatan serta karakteristik
lapisan tanah/batuan yang berguna di dalam perencanaan dan penataan ruang.
Selain itu akan sangat membantu pemerintah daerah dalam mengontrol
pembangunan fisik di daerahnya.
Data dan informasi geologi teknik dan penyelidikan tanah tersebut dapat
diperoleh dengan cara melakukan pemetaan geologi maupun penyelidikan tanah.
Dengan tersedianya data geologi teknik pada suatu daerah yang akan
dikembangkan,
diharapkan
terjadinya
kesalahan-kesalahan
dalam
pengembangan wilayah maupun perencanaan konstruksi bangunan teknik dapat
dihindarkan atau diperkecil.

1.2. Maksud Dan Tujuan


Pemetaan dan penyelidikan geologi teknik ini dimaksudkan untuk :
1. mengumpulkan berbagai data dan informasi geologi teknik permukaan dan
bawah permukaan yang mencakup: sebaran serta sifat fisik tanah/batuan,
kondisi stratifikasi tanah, morfologi dan bahaya geologi.
2. Hasil pemetaan dan penyelidikan diharapkan dapat berguna sebagai data
dasar dalam menunjang perencanaan pembangunan maupun penataan
ruang di daerah.

1.3. Sasaran
Sasaran dari studi ini adalah dihasilkannya data dan informasi yang akurat
tentang informasi geologi teknik sebagai bahan rekomendasi perencanaan
pembangunan daerah.

1.4. Lokasi Kegiatan


Lokasi Studi Pemetaan Geologi Teknik dan Penyelidikan Tanah yaitu di
Kawasan xxxx Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.

2.

M E T OD O L O G I D A N L I N G K U P K E G I ATAN

2.1. Metodologi
Metoda yang digunakan dalam melakukan pemetaan dan penyelidikan
geologi teknik adalah metoda kualitatif dan kuantitatif. Metoda kualitatif yaitu
melaksanakan pengamatan lapangan, pengukuran struktur, diskripsi sifat fisik
dan keteknikan tanah/batuan, kondisi keairan, dan menginventarisasi
kebencanaan geologi yang ada. Metoda kuantitatif yaitu melakukan perhitungan
dan analisis seperti daya dukung, kemantapan lereng, kompresibilitas dan
perosokan tanah.

2.2. Lingkup Kegiatan


Pemetaan dan penyelidikan geologi teknik ini meliputi kegiatan:
1. Studi Pendahuluan
Yaitu merupakan kegiatan perencanaan awal baik sebelum melakukan
pekerjaan lapangan maupun selama di lapangan. kegiatan ini mencakup:
a. Persiapan administrasi, konsolidasi personalia tim, kesiapan transportasi
dan peralatan lapangan, serta keperluan-keperluan lain untuk pekerjaan
di lapangan
b. Pengumpulan data-data sekunder yang mendukung kegiatan di lapangan,
termsuk peta dasar, foto udara dan literature pendukung
c. Menyiapkan rencana kerja lapangan, termasuk reconnaissance survey
dengan maksud untuk mengenal medan, situasi daerah dan kebiasaankebiasaan penduduk yang berada di daerah pemetaan/penyelidikan
2. Pekerjaan Lapangan
a. Pemetaan Geologi Teknik
(1) Morfologi dan kemiringan lereng
Meliputi kondisi bentang alam beserta unsur-unsur geomorfologi
lainnya, penafsiran genesa morfologi dan perkembangan geomorfologi
yang mungkin akan terjadi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan bentuk lembah,
pola aliran sungai, sudut lereng, pola gawir dan bentuk-bentuk bukit.
Morfologi atau bentang alam seperti tampak pada saat sekarang ini
merupakan hasil kerja dari sistem alam, yaitu proses-proses dalam
bumi (geologi, volkanisme) dan proses-proses luar (air permukaan,
gelombang, longsoran, tanaman, binatang termasuk manusia).
Morfologi sangat penting dalam hubungannya dengan
pelaksanaan pembangunan jalan, yaitu untuk mengetahui karakteristik
bentang alamnya seperti kemiringan lereng dalam kaitannya dengan
jangkauan optimum sudut lereng untuk keperluan Mobilisasi peralatan

dan operasional kendaraan pengangkut material serta tataguna jalan


pada saat ini.
(2) Satuan Tanah dan batuan
Satuan tanah dan batuan memberikan informasi mengenai
susunan atau urutan stratigrafi dari tanah dan batuan secara vertikal
maupun horisontal. Untuk itu perlu dilakukan pemerian (pemberian
deskripsi) sifat fisik dan keteknikan tanah/batuan yang dapat diamati
langsung di lapangan secara megaskopis. Penyusunan satuan geologi
teknik dilakukan dengan cara pengelompokan tanah dan batuan yang
mempunyai sifat fisik dan keteknikan yang sama atau mendekati
sama.
(3) Struktur Geologi
Meliputi pemerian (pemberian deskripsi) jurus dan kemiringan
lapisan batuan, kekar, rekahan, sesar, lipatan dan ketidakselarasan.
Data ini sangat penting dalam pekerjaan pembangunan infrastruktur
guna menghindari atau memecahkan permasalahan yang dapat
terjadi. Intensitas kekar atau retakan, tingkat kehancuran batuan yang
diakibatkan oleh adanya sesar terutama bila dijumpai sesar aktif
maupun perselingan lapisan batuan yang miring adalah merupakan
zona lemah yang dapat menimbulkan permasalahan, misalnya
longsoran.
(4) Identifikasi Potensi Longsoran
Meliputi pengamatan dan penilaian tentang ada tidaknya bahaya
yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari faktor geologi.
Identifikasi
bahaya
geologi
sangat
erat
kaitannya
dengan
pembangunan infrastruktur, karena dikhawatirkan akan menjadi
kendala atau hambatan selama pembangunan maupun pasca
pembangunan, antara lain struktur sesar aktif, gerakan tanah/batuan,
banjir bandang, amblesan tanah/batuan, bahaya kegunung apian, erosi
dan abrasi, kegempaan, Tsunami, dan lempung mengembang.
b. Penyelidikan Geofisika
Penyelidikan geofisika dimaksudkan untuk mengetahui secara garis
besar gambaran keadaan geologi bawah permukaan, yaitu : satuansatuan tanah/batuan; batas-batas satuan tanah/batuan baik secara
horizontal maupun vertical, dan gejala-gejala geologi seperti patahan,
daerah rekahan, kandungan air tanah dan lain-lain.
metode yang digunakan yaitu Metode Geolistrik yang dilakukan
menggunakan alat multichannel resistivity (min 24 channel) untuk
mengetahui prediksi gambaran kondisi geologi bawah permukaan dan
membantu korelasi antar lubang bor.
c. Pengujian Keteknikan Tanah dan Batuan

Pengujian lapangan terhadap sifat fisik dan mekanik tanah maupun


batuan seperti konsistensi, kepadatan dan plastisitas tanah, kekerasan
dan kekompakan batuan dicatat pada kolom diskripsi tanah dan batuan
pada setiap penampang pengeboran inti (teknik) dan pengeboran
tangan.
d. Pengambilan Contoh Tanah dan Bantuan
Pengambilan contoh tanah dan batuan dilakukan untuk pengujian
laboratorium mekanika tanah dan batuan (Lab. Mektanbat), yaitu berupa
Contoh tanah tak terganggu(undisturbed samples) dan contoh tanah
terganggu (disturbed samples).
(1) Contoh tanah tak terganggu (undisturbed samples)
Contoh tanah tidak terganggu adalah suatu contoh yang masih
menunjukan sifat-sifat aslinya, artinya contoh-contoh ini tidak
mengalami perubahan dalam struktur, kadar air (water content), atau
susunan kimia. Namun demikian contoh yang benar-benar asli tidaklah
mungkin untuk diperoleh, akan tetapi dengan teknik pelaksanaan
sebagaimana mestinya dan cara pengamatan yang tepat, maka
kerusakan-kerusakan terhadap contoh bisa dibatasi sekecil mungkin.
Contoh tanah tidak terganggu dapat diambil memakai tabung contoh
(tube sample), core barrels, atau mengambilnya secara langsung
dengan tangan, sebagai contoh dalam bentuk bomgkah-bongkah
(block samples).
(2) Contoh tanah terganggu (disturbed samples)
Contoh tanah terganggu diambil tanpa adanya usaha yang
dilakukan untuk melindungi struktur asli dari tanah tersebut. Contoh
tanah terganggu ini dapat dipakai untuk segala penyelidikan yang
tidak memerlukan contoh asli (undisturbe samples), seperti ukuran
butir, batas-batas atterberg, pemadatan, berat jenis dan sebagainya.
Untuk contoh batuan dapat berupa pengambilan batu setempat
(hand spacement) pada batuan utuh (intact rock) dan pengambilan
batu yang terdapat bidang ketidak sinambungan (discontinuity) pada
massa batuan (rock mass) apabila banyak dijumpai retakan, rekahan
(heavy broken rocks).
e. Pengeboran Tangan
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengetahui ketebalan lapisan
tanah, urutan jenis lapisan tanah bawah permukaan dan konsistensi serta
kepadatan relatif tanah. Kedalaman maksimum 10 m atau dihentikan
setelah mencapai lapisan bawah permukaan yang keras. Pekerjaan
pengeboran tangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan hasilnya
disajikan pada penampang bor/log pemboran tangan.
f. Pengeboran Inti

Dalam pekerjaan pemetaan untuk keperluan suatu proyek vital /


strategis diharuskan melakukan pekerjaan pengeboran teknik / inti.
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengetahui ketebalan lapisan tanah
dan batuan, urutan jenis lapisan batuan bawah permukaan dan
konsistensi serta kepadatan relatif tanah, kekerasan dan kepadatan
batuan. Kedalaman maksimum 60 m, pengujian N-SPT dan pengambilan
contoh tidak terganggu (undisturbed samples) setiap interval 1,5 hingga
2 meter.
Pengeboran teknik / inti akan dilakukan sesuai kebutuhan dan
hasilnya disajikan pada penampang bor atau log pengeboran teknik dan
diusahakan dibuat korelasi penampang bor untuk mengetahui kondisi
bawah permukaan dapat diwujudkan dalam diagram pagar.
g. Pengujian SPT
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan atau
perlawanan tanah/batuan terhadap penetrasi tabung SPT atau tabung
baja sehingga akan diperoleh jumlah pukulan untuk memasukan tabung
SPT tersebut sedalam 30 cm ke dalam tanah yang masih belum
terganggu atau diperoleh nilai SPT (N).
Dengan melihat pada nilai SPT akan dapat diperkirakan kondisi
batas tanah dan lapisan keras serta dapat dikorelasikan dengan sifat-sifat
maupun variasi tanah yang diuji. Hasil pengujian akan berguna dalam
perencanaan letak dan jenis perkerasan jalan.
h. Pengujian Langsung di Lapangan (In Situ Test)
Pengujian langsung yang dilakukan di lapangan antara lain: pocket
penetrometer test, uji permeabilitas, kekerasan batuan dengan (Schmidt
Hammer Test) atau menggunakan palu geologi.
(1) Pocket Penetrometer Test
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan tanah, yaitu
dengan cara menekan atau menusukan alat penetrometer kedalam
tanah, maka akan didapat besaran kekuatan tanah dalam satuan
kg/cm2.
(2) Uji Permeabilitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui koefisien
permeabilitas (k) satuan batuan langsung di lapangan melalui lubang
bor. Untuk pekerjaan ini, metoda pengujian menggunakan Uji Packer
(3) Schmidt Hammer Test
Pengujian untuk mengukur kekerasan batuan di lapangan. Hasil
dari pengujian tersebut, dimasukan dalam grafik kurva akan
memberikan nilai kuat tekan batuan.
3. Pekerjaan Laboratorium

Pekerjaan laboratorium merupakan kelanjutan dari pekerjaan lapangan.


Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh parameter sifat keteknikan
tanah dan batuan guna menunjang dalam melakukan analisis geologi teknik
berdasarkan standard ASTM.
Jenis pengujian untuk contoh tanah meliputi:
Pengujian Basic Properties terdiri dari:
a. Kadar air (Wn) ASTM. D.2217-71
b. Berat Jenis (Gs) ASTM.D.854-72
c. Berat Isi /density () ASTM.D.4718
d. Pengujian Index Properties terdiri dari:
e. Atterberg Limit ( LL, PL, PI ) ASTM. D.4318
f. Analisa besar butir ASTM.D 422-72
Pengujian Engineering Properties terdiri dari :
a. Triaxial Test ( UU & CU ) ASTM.D 2850
b. Konsolidasi ASTM D
Jenis pengujian untuk contoh batuan,
Pengujian mekanika batuan
untuk menentukan kepadatan, kekerasan , kekuatannya dengan cara :
a. Supersoni waves
b. Triaxial Compressive Strenght ASTM. D.2664-67
c. Density, Poisons Ratio, Modulus of elasticity ASTM 19 D.2845 69
d. Unconfined compressive strenght
Pengujian untuk bahan agregat :
a. Relative density dan water absorption ASTM C. 128
b. Analisa petrografi
c. Particle size distribution ASTM 14
d. Flakiness index ASTM 14
e. Elongation index ASTM 14
f. Relative density and absorption ASTM 14
g. Bulk density ASTM 14
4. Analisis dan Evaluasi Data
Analisis dan evaluasi data dimaksudkan untuk mempelajari dan mencari
hubungan dari pengaruh faktor morfologi, geologi, struktur geologi, keairan,
tata lahan dan aktivitas manusia terhadap pengelompokkan geologi teknik
serta pembuatan penilaian geologi teknik, mencakup:
a.

Mengklasifikasikan kemiringan lereng berdasarkan bentuk topografi


daerah pemetaan/penyelidikan;

b. Mencari hubungan sudut lereng/morfologi terhadap masalah geologi


teknik daerah pemetaan/penyelidikan;
c.

Mencari hubungan dan pengaruh sifat fisik dan mekanik tanah/batuan


terhadap masalah geologi teknik;

d. Mencari hubungan kejadian bahaya geologi dengan kondisi geologi teknik


daerah pemetaan/penyelidikan;
e.

Menganalisis pengaruh struktur geologi terhadap masalah geologi teknik;

f.

Analisis daya dukung dan perosokan tanah;

g. Analisis kemantapan
tanah/batuan;

lereng

terhadap

sifat

fisik

dan

mekanik

h. Penentuan satuan geologi teknik;


Penyusunan
satuan
geologi
teknik
dilakukan
dengan
cara
pengelompokan tanah/batuan yang mempunyai jenis yang sama atau
mendekati sama dari Formasi batuan
Tanah pelapukan berketebalan lebih dari 1 (satu) meter dipetakan
sebagai tanah sedangkan kurang dari 1 (satu) meter dipetakan sebagai
batuan;
Hasil dari pengamatan lpangan baik berupa pengamatan tanah batuan,
penyondiran, pengeboran tangan, masalah geodinamika (bahaya
beraspek geologi) ditambah dengan data sekunder yang didapat perlu
dituangkan dalam peta geologi teknik.
i.

Penggambaran peta dan penampang geologi teknik.

5. Rekomendasi
Memberikan rekomendasi teknis sesuai dengan hasil studi kepada
pemilik pekerjaan dalam kaitannya dengan perencanaan dan pembangunan
wilayah.

4.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1. Pelaporan
Penulisan laporan yang baik dan lengkap merupakan bagian yang paling
penting dalam suatu pemetaan/penyelidikan geologi teknik. Pada dasarnya
kegunaan suatu laporan meliputi penguraian secara tepat apa-apa yang telah
dipetakan/diselidiki dan memadukan serta menerangkan hubungan geologi
teknik dengan permasalahan yang ada. Keterangan dan kesimpulan laporan
harus didasarkan atas kenyataan yang ada di lapangan.
Laporan pemetaan/penyelikan geologi teknik memuat berbagai informasi
dan permasalahan yang melatar belakangi dilakukan pemetaan serta uraian hasil
analisis dan evaluasi geologi teknik, dengan sistematika sebagai berikut:
KATA PENGANTAR

RINGKASAN
Bab 1. PENDAHULUAN
berisi uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi daerah
pemetaan, pelaksanaan pemetaan, metoda pemetaan dan lingkup
pekerjaan.
Bab 2. GEOLOGI UMUM DAN KONDISI LINGKUNGAN
berisi uraian mengenai geomorfologi, pola aliran sungai, kemiringan
lereng, geologi umum, kegempaan, sumber daya bahan bangunan, kondisi
keairan, iklim dan curah hujan serta penggunaan lahan.
Bab 3. GEOLOGI TEKNIK
berisi uraian mengenai sebaran satuan geologi teknik, analisis data
laboratorium, masalah geologi teknik dan analisis geologi teknik.
Bab 4. EVALUASI GEOLOGI TEKNIK, berisi uraian mengenai sifat fisik dan
keteknikan tanah dan batuan (geologi teknik) dikaitkan dengan tujuan
pemetaan/penyelidikan
Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
berisi uraian mengenai kesimpulan dan rekomendasi.
DAFTAR PUSTAKA

4.2. Waktu Pelaksanaan


Pekerjaan Pemetaan Geoteknik dan Penyelidikan Tanah ini akan
diselesaikan dalam waktu selama 4 (empat) bulan atau 120 hari kerja terhitung
sejak penandatangan kontrak.

5.

SUMBER PENDANAAN

Pekerjaan Pemetaan Geoteknik dan Penyelidikan Tanah didanai oleh


Pemerintah Kota Palangka Raya melalui APBD tahun anggaran 2016 sebesar Rp.
xxxxx

6.

K E B UT U H A N J A S A K O N S U LTAN
Proses penyusunan studi ini membutuhkan sejumlah tenaga ahli pada

bidang yang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Tenaga ahli


tersebut yaitu sebagai berikut :
a).

TENAGA PROFESIONAL
(1) Ketua Tim/ Team Leader (1 Orang)

Pasca Sarjana Teknik Sipil/Geologi (S2) yang telah berpengalaman


minimal selama 5 (lima) tahun di bidang studi, investigasi dan desain
atau pekerjaan sejenis.
(2) Ahli Geoteknik (1 Orang)
Sarjana (S1) Teknik Sipil/Teknik Geologi yang telah berpengalaman
selama minimal 4 (empat) tahun di bidang geologi/mekanika tanah
pada kegiatan studi dan investigasi tanah.
(3) Ahli Geodesi (1 Orang)
Seorang Sarjana Teknik Geodesi (S1) dengan pengalaman minimum 4
(empat) tahun dalam bidang pemetaan.
(4) Ahli Tanah (1 Orang)
Seorang sarjana Ilmu Tanah (S1) dengan pengalaman minimum 4
(empat) tahun dalam bidang evaluasi sumber daya lahan.
b).

TENAGA PENDUKUNG
(1) Asisten Ahli Geologi (1 Orang)
Seorang Sarjana Geologi (S1) dengan pengalaman minimum 2 (dua)
tahun dalam pemetaan geologi.
(2) Asisten Ahli Sipil (1 Orang)
Seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman minimum 2
(dua) tahun dalam bidang mekanika teknik.
(3) Asisten Ahli Perencanaan Wilayah (1 Orang)
Seorang Sarjana Perencanaan Wilayah (S1) dengan pengalaman
minimum 2 (dua) tahun dalam bidang pengembangan wilayah.

c).

TENAGA PENUNJANG
(1) Juru Bor/Surveyor
(2) Drafter/Juru Gambar
(3) Laboran
(4) Administrasi

10

Anda mungkin juga menyukai