Anda di halaman 1dari 32

06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI


PENGEBORAN GEOTEKNIK

by

Created by Anang.R
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

1. Kickoff Meeting :
1.1. Instruksi Kerja dari Project Manager
- Penjelasan mengenai Klien, maksud & tujuan pekerjaan, kualitas dan
kuantitas pekerjaan, waktu yang ditentukan & kebutuhan peralatan dan
personil, sub-kon bila diperlukan
- Instruksi pekerjaan geoteknik secara umum dan khusus
1.2. Informasi mengenai kondisi lapangan
- Peta permukaan/topografi, peta kelautan, peta geologi, foto-foto dan
Laporan hasil penyelidikan sebelumnya sebagai referensi.
- Hasil inspeksi (site visite) : morfologi, aliran sungai atau drainage, keter-
sediaan sumber air (untuk pemboran), kondisi lingkungan, profil tanah/
batuan setempat, kondisi pantai/laut, dll.
1.3. Membahas Analisa Resiko dan potensi risiko yang mungkin timbul
1.4. Menentukan urutan langkah kerja lapangan

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

2. Mobilisasi Peralatan dan Personil :


2.1. Harus dipastikan peralatan yang dikirim sesuai kebutuhan di lapangan
- Para operator harus menyiapkan semua keperluan peralatan yang akan
dipakai/diperlukan di lapangan, koordinasidengan petugas terkait
- Semua peralatan yang dibawa/dikirim ke lapangan dalam keadaan baik,
siap untuk dipergunakan.
2.2. Material pendukung pekerjaan (pipa pvc, bentonite, oli & stempet,
parafin, corebox, peti US,dll) harus dibawa dari kantor.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

3. Instruksi khusus dari Klien :


3.1. Instruksi dari Klien selama pekerjaan di lapangan berlangsung, harus
tertulis dan dilaporkan ke kantor Soilens (MP), sesuai kondisi berikut:
- Pekerjaan tambah (tambah titik penyelidikan, tambah kedalaman, dll
yang akan berimbas kepada besaran biaya/kontrak, maka harus ada
persetujuan dari MP, sebeluk pekerjaan tersebut dilaksanakan.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT:
Semua data harus diisi dengan benar dan jelas
1. Nama Proyek/pekerjaan dan Klien
- Project : ...........................................................................
- Location : ...........................................................................
- Client : ...........................................................................
2. Nama/data titik bor
- Coordinates : X ................................ Y ..................................
- Elevation : Z ................................
- Borebole No. : BH-.......................... (nama/kode titik bor)
- Depth : ...........................m. (kedalaman pemboran)
3. Metode pemboran
- Boring Method : Sampling, Coring
4. Data Pengerjaan
- Date drilled : Start ....................... Completed ........................
- Drill Master : ............................... (nama juru bor)
- Reporeted by : ................................(nama geologist/KL)
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):

5. Informasi topografi yang berhubungan dengan informasi geologi, yaitu


sedimentary, residual weathered, residual geothermally decomposed
deposit of soils and rocks  (dapat dibicarakan dengan ahli geologi).

 HILLY
 FLAT-TOPO
 COASTAL DUNE
 BEACH
 NEAR (OFF) SHORE

Keterangan dari ahli geologi diperlukan untuk persiapan peralatan yang


dipergunakan untuk operasi pengeboran geoteknik, sehingga operasi
pengeboran tersebut dapat diusahakan persiapannya lebih baik.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HILLY
PASANG TERTINGGI
FLAT-TOPO
PASANG TERENDAH
BACKSHORE

FORESHORE

COASTAL DUNE
BEACH NEAR [OFF] SHORE
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):
 HILLY
Di daerah topografi berbukit HILLY - TERTIARY – VOLCANIC sepanjang Busur
Kepulauan Jawa, Sumatra, Sulawesi Barat-Utara, Halmahera Barat.
Terdapat residual soil deposits hasil daeri pelapukan cuaca (weathering) yang
terjadi pada batuan, sedangkan di lembah sungai terdapat sedimentary soil
deposits yang diendapkan oleh aliran sungai.
Tanah residual (residual soil deposits) disitu bersifat medium stiff to hard,
sehingga US harus diambil dengan DENISON SAMPLER (hole size= 88.9mm)
atau dengan MAZIER SAMPLER (od= 101,0mm), dan harus menggunakan casing
ukuran HW (id=101.6mm; od=114.3mm), disebut casing 115, atau pergunakan
casing yang lebih besar, yaitu ukuran PW (id=127.0mm; od= 139.7mm), disebut
casing 140.
(MAZIER SAMPLER dapat dipergunakan untuk tanah-batuan dengan kekerasan
antara 0.1 – 5 Mpa.)

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):

Demikian juga di daerah topografi berbukit HILLY PRE-TERTIARY ROCK,


misalnya di daerah Tapak Tuan, Aceh Selatan, dan di daerah topografi berbukit
HILLY PRE-NEOGENE ROCK, dimana tanah residual (residual soils) yang bersifat
medium stiff to hard, harus diambil dewngan DENISON SAMPLER atau MAZIER
SAMPLER yang menggunakan casing ukuran HW.
Setelah mencapai batuan keras atau hard rock (contoh batuan akan pecah bila
dipikul dengan palu geologi lebih dari satu kali, atau UCS>50 MPa), maka
biasanya juru bor akan menggunakan HQ rod (id 77.8mm; od 88.9mm) yang
berdinding tabung lebih tebal, untuk mengganti casing ukuran HW tersebut.
Biasanya pre-tertiary rocks bersifat sangat keras (UCS>100 MPa), maka HQ rods
tersebut tidak menggunakan wedia (polycrypstalline diamond=PCD) bits, tetapi
menggunakan surface set diamond (step coring) bits, atau Impregnated
diamond bits.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):

Di daerah topografi berbukit HILLY-PRE-TERETIARY-ULTRA MAFIC, yaitu di


sepanjang busur kepulauan Sulawesi Timur-Tengah-Tenggara, daerah Central
Sulawesi dan Halmahera Timur terdapat residual soil deposits hasil dari
pelapukan serpentinisasi (geothermally decomposed serperntinized periotites)
yang menghasilkan earthy & rocky saprolitic soils, kemudian telah mengalami
pula pelapukan cuaca (weathering) yang menghasilkan lateritic soil, atau di
Sulawesi terkenal dengan sebutan Nickel laterities.
Pada umumnya, latewritic & saprolitic soils bersifat medium dense to dense,
sehingga hasil soil sampling pada umumnya sangat sukar untuk mendapatkan
US yang berkualitas tinggi, walaupun menggunakan MAZIER SAMPLER.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):
 FLAT-TOPO
Di daerah topografi datar FLAT-TOPO, misalnya di daeraj Tanjung Jati, Cirebon,
Jawa Barat yang berada di daerah hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar
muara sungai yang biasanya berawa-rawa, terdapat tanah sedimentary soils
yang mengandung bahan organik tumbuhan hasil dari sedimentasi oleh air
yang terjadi pada Recent.
Sedimentary soils tersebut bersifat sangat lunak sampai lunak (soft to very soft
soil), sehingga pengambilancontoh tanah harus menggunakan PISTON
SAMPLER (od 88.9mm), dan menggunakan casing ukuran HW (casing 115).
Untuk SPT harus dilengkapi dengan TRAP VALVE RETAINER, yaitu untuk
memperoleh sedimentary soil samples yang sangan lunak.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):
 COASTAL DUNE
Di daerah topografi daratan pantai atau COASTAL DUNE merupakan daerah
perluasan beach ke arah darat, dan merupakan pengendapan berulang kembali
(redeposited) dari endapan beach.
Ada daerah daratan pantai yang telah terangkat (uplifted coastal dune),
misalnya di daerah Banggai, Sulawesi Tengah, yang mempunyai endapan beach
mengandung butiran coralline sediments.
Endapan coastal dune mirip dengan rndapan beach, jadi mungkin permintaan
pengeboran geoteknik juga harus mengikuti ASTM D 6066-96.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):
 BEACH
Di daerah topografi permukaan laut BEACH merupakan daerah seluas
FORESHORE + BACKSHORE, yang tersingkap dipermukaan.
Di daerah topografi pantai BEACH tersebut terdapat tanah sedimentary soils
hasil dari sedimentasi gelombang pasang-surut air laut yang terjadi pada
Recent – sub Recent.
Sedimentary soils tersebut berupa pasir (sands) yang lepas tanpa ada kaitan
antar butirannya.
 Komposisi sands yang berasal dari darat berupa butiran yang berasal dari
berbagai batuan, terutama dari batuan sedimen dan batuan beku
(sedimentary-igneous rocks).
 Komposisi sands yang berasal dari laut berupa butiran yang berasal dari
berbagai cangkang kerang dan coralline.
 Kedua butiran tersebut berbeda kekerasannya.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):

UNTUK MENAFSIRKAN POTENSI LIKUIFAKSI-PEMBUBURAN


SEDIMENTARY SOILS, MAKA PENGEBORAN GEOTEKNIK HARUS
MENGIKUTI ASTM D 6066-96.

Antara lain adalah melakukan metoda pengeboran dengan Rotary


Casing Advancement Drilling Method with or without center plug bit
method.
Casing yang dipergunakan berukuran NW (disebut casing 89).

(Metoda ini akan diurakan pada bab tersendiri)

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
BORING PROFILE & SPT REPORT (lanjutan):
 NEAR [OFF] SHORE
Di daerah topografi dasar laut NEAR [OFF] SHORE yang terdapat didaerah lepas
garis pantai Jawa Bagian Utara dan Sumatrea Bagian Timur, biasanya landai dan
didapati tanah sedsimentary soils yang mengandung bahan calsium carbonat
hasil dari sedimentasi oleh air laut pada Recent. Sedimentary soils tersebut
berbutir sangat halus (clay), halus (silt) & kasar (sand-gravel-cobble).
 Di daerah sekitar formasi stratigrafi sesudah Kuarter (pre-Quarternary
Stratigraphic Formation) sering didapati butiran kasar (sand-gravel-cobble)
yang lepas tanpa ada kaitan antar butirannya.
 Di daerah sekitar formasi stratigrafi Kuarter (Recent – sub Recent
Stratigraphic Forfation), sering kali didapati butiran halus (clay – silt – sand).
Yang disebut daerah topografi dasar laut NEAR [OFF] SHORE adalah daerah
lepas garis pantai pasang terendah (low water line) ke arah laut.
Daerah antara garis pantai pasang terendah dan garis pantai pasang tertinggi,
disebut pantai-depan (FORESHORE), dan dari garis pantai pasang tertinggi ke
arah darat disebut pantai-buritan (BACKSHORE).
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
 Instruksi Kerja Pelaksanaan SPT
- Drill Rod yang digunakan adalah ukuran AW (id 40,4mm; od 44,4 mm)
- SPT >15.00m, drill rod boleh memakai ukuran BW (id 50mm; od 54 mm)
- SPT Split Sampler (id 38.1mm; od 50.8mm)
- Minimum interval pekerjaan SPT adalah 75cm, yaitu interval tumbukan =
15cm+15cm+15cm = 45cm dan interval untuk cleanout depth = 30cm.
- Cleanout depth adalah kedalaman dasar lubang bor bersih untuk
melakukan SPT.
- Stick-up SPT-rod length adalah panjang minimum aman rangkaian
peralatan SPT dan rods terhadap mesin bor. (misal untuk LY-24 stickout
SPT-rod adalah >1.50m).
- Cleanout depth of bottom hole harus benar-benar bersih dari cutting,
maka pemasangan casing harus sampai dasar lubang bor, cutting harus
dibersihkan dengan Single Core Barrel (SCB 73mm) dan bukan dengan air
pembilas, bila perlu bisa dilengkapi/memakai basket core retainer.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
STANDARD PENETRATION TEST /SPT (lanjutan...)

 Contoh perhitungan pelaksanaan SPT dengan mesin bor LongYear LY-24


Jika SPT harus dilakukan pada kedalaman 21.00m, maka:
a. Cleanout depth of bottom hole = 21.00m
b. SPT split tube = 0.75m
c. Stick-up SPT-rod (LY-24) = 1.50m
d. Perlu Rods (21.00 – 0.75 + 1.50)m = 21.75m
e. Maka penggunaan Rods = 21.75m/3.05m = 7 batang+ 0.40m
f. Perlu penambahan 1 batang Rod panjang 0.50m
g. Maka sisa rod yang keluar lubang bor = (7x3.05+0.75+0.50-21)m = 1.60m

 Standard SPT ASTM D 1586


- Berat Hammer = 140 lbs = 63.54 kg
- Tinggi jatuh Hammer = 30 in = 76.2 cm
- Penetrasi = 3 x 15 cm = 45 cm

SPT Split Barrel Sampler


06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US)
 PISTON SAMPLER
Di daerah topografio datar Flat-Topo, antara lain di lokasi hilir DAS sekitar
muara sungai dalam Daerah Pantai Utara Jawa dan Daerah Pantai Timur
Sumatra, terdapat sedimentary soils yang bersifat sangat lunak sampai lunak
(very soft to soft soil) dengan SPT-N <3, atau qu <0.25 kg/cm2, diperlukan
sampling dengan menggunakan PISTON SAMPLER.
PIOSTON SAMPLER terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
a. Kepala tabung piston
b. Tabung piston bagian luar (outer barrel), dia. 88.9mm & panj. 1.24m
c. Tabung sample/thin wall tube (iner barrel)
d. Klep tabung piston bagian luar + 2 buah seal karet
e. Kepala tabung sample/piston
f. As piston
g. Karet klep tabung sample (karetnya bisa diatur kearah longgar atau
kencang
h. Shoe barrel untuk outer barrel.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US) .... (lanjutan)
 Instruksi Kerja Penggunaan PISTON SAMPLER :
a. Periksa kelengkapan semua peralatan piston sampler, bagian yang
berkarat usahakan dibersihkan dan diberi pelumas/vet
b. Periksa karet klep apakah masih baik/presisi?, apabila longgar atau sobek,
air yang ditekan ke alat tersebut akan bocor sehingga alat tidak bekerja
maksimal.
c. Setelah piston sampler dirangkai/disambung dengan Rod, masukkan
kedalam lubang bor sampai kedalaman pengambilan sample yang
direncanakan. (lubang bor telah dibersihkan dari kotoran/cutting)
d. Tekan alat tersebut dengan cara memasukkan air lewat Rod dan ditekan
dengan pompa air, pompa digas pada posisi sedang tringgi atau maksimal
tekanan air pada manometer pompa 20 kg/cm2.
e. Umumnya piston ditekan dengan tekanan sedang (+5 kg/cm2), piston
telah bekerja dengan baik.
f. Apabila tabung sample tidak bisa masuk kedalam tanah, indikasinya air
dari dalam lubang bor akan keluar ke permukaan
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US) .... (lanjutan)
g. Cara meyakinkan, bahwa tabung sample telah masuk dalam tanah 100%,
indikasinya air dari dalam lubang bor akan keluar ke permukaan.
h. Perhatikan sewaktu membuka tabung, hati-hati bagian ujung tabungnya
tajam, dan membuka tabung dari kepala tabung harus hati hati, diberi
pengaman agar kepala tabung terkunci, tabung tidak bisa masuk/bergeser
kedalam outer barrel.
i. Apabila tabung full 100% keluar dari outer barrel, kondisi akan aman
karena tabung terkunci secara otomatis (tidak dapat bergerak masuk
kembali kedalam barrel)
j. Apabila tabung hanya sebagian saja yang keluar dari barrel, maka
kemungkinan besar tabung bisa bergerak masuk kembali kedalam barrel,
karena pengaman otomatis tidak mengunci.
k. Bersihkan tabung sample, baik bagian luar maupun ujung sample dengan
kain yang dibasahi seperlunya, simpan ditempat yang teduh dan segera di
parafin di kedua ujungnya. Beri kode pengambilan sample selengkapnya.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US)
 THIN WALLED TUBE
Thin Walled Tube Sampler yang digunakan untuk soft to sift soil adalah jenis
SHELBY, yang panjangnya 80cm, od 72mm dan id 70mm.
Ujung tabung tempat masuknya contoh tanah harus tipis/tajam melengkung
kearah dalam, sehingga ED<70cm, dengan persyaratan sbb:

ID – ED (%) = Inside Clearance Ratio = 1%


ED
72mm

70mm

ED
ID

L = 80cm
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US) .... (lanjutan)
 Instruksi Kerja Penggunaan THIN WALLED SHELBY TUBE :
a. Periksa semua perlengkapan Thin Walled Tube sampler, bagian yang
berkarat usahakan dibersihkan dan diberi pelumas/vet
b. Setelah Thin Walled Tube Sampler dirangkai/disambung dengan Rod,
masukkan kedalam lubang bor sampai kedalaman pengambilan sample
yang direncanakan. (lubang bor telah dibersihkan dari kotoran/cutting)
c. Tekan alat tersebut secara hidrolik terus menerus tanpa putus dan tidak
boleh ada putaran (twisting) sedikitpun. Tekan terus, diusahakan
sepanjang 70cm full dan tanpa menggunakan air.
d. Sebelum peralatan tesebut ditarik keatas, maka harus ada putaran,
maksudnya untuk memutuskan sample tersebut.
e. Apabila sample yang teambil hanya sedikit (<40cm), maka sample
diusahakan diambil ulang dengan tube yang lain, pada kedalaman
lanjutan.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US)
 DENISON CORE BARREL
o Denison Core Barrel tidak dipergunakan untuk pengambilan sample tanah
yang mempunyai butiran lepas (loss cohession less), juga tidak untuk
undisturbed very soft to soft soils.
o Denison Core Barrel baik dipergunakan untuk undisturbed cohesive soft or
medium stiff to hard soils, bahkan dapat dipergunakan untuk
“undisturbed” soft rock.
o Basket type retainer dan tiga macam sawtooth cuttershoes yang berbeda
panjangnya tersedia untuk soft-medium-hard soil / soft rock.
o Jika ada formasi yang sangat kompak atau medium strong rocks, maka
DENISON CORE BARREL harus dilengkapi dengan bit yang terdiri dari suatu
inner tube extension, berikut split ring core catcher.
o Diamon bit dapat dipergunakan sesuai dengan kekerasan batuan yang di
bor.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US)
 DENISON CORE BARREL (....lanjutan)

Denison Core Barrel mempunyai tabung luar dan dalam (outer and inner
barrels). Inner barrels ini merupakan tabung (tube) yang menonjol dibawah
cutting-bit yang ada pada outer barrel. Penonjolan tersebut mempunyai
keperluan sebagai berikut :
 Untuk meyakinkan, bahwa sample yang diperoleh dari tanah yang tidak
terganggu oleh rotasi cutting bit yang ada pada outer tube.
 Menutup sample tersebut dari water flushing atau drilling fluaid yang
terpancar dari cutting-bit tersebut.
 Untuk melindungi sample yang diperoleh darei deformasi yang dapat
timbul dari gerakan rotasi (rotrative drag) pada inner barrel, yang
seharusnya tetap diam atau tetap stationary setiap saat.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US) .... (lanjutan)
 Instruksi Kerja Penggunaan DENISON CORE BARREL :
a. Periksa semua perlengkapan Denison Core Barrel, yaitu membuka tabung
luar (outer tube), tabung dalam (inner tube) serta liner tempat sample.
Tabung luar dan tabung dalam yang berkarat usahakan dibersihkan dan
diberi pelumas/vet
b. Setelah Denison Core Barrel siap dipakai dan disambung dengan Rod,
masukkan kedalam lubang bor sampai kedalaman pengambilan sample
yang direncanakan. (lubang bor telah dibersihkan dari kotoran/cutting)
c. Tekan alat tersebut secara hidrolik, akan tetapi tekanan tidak terlalu kuat,
jalannya lambat. Tekanan dan putaran sampai mencapai panjang alat atau
sedikitnya 60cm, dan harus menggunakan water flushing atau drilling
fluid, terutama untuk tanah stiff to hard. Water flushing tersebut
dipergunakan untuk majunya outer tube, sedangkan majunya inner tube
& liner (kuningan) tidak dipengaruhi oleh water flushing.
d. Sebelum peralatan tesebut ditarik keatas, maka harus ada putaran
terhadap alat tersebut.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US)
 MAZIER CORE BARREL
o Mazier Core Barrel dapat dipergunakan untuk pengambilan sample tanah
soft to hard soils.
o Mazier Core Barrel dimasukkan dengan tekanan hidrolik dan putaran,
berikut water flushing atau dengan drilling fluid, misalnya menggunakan
bentonite.
o MAZIER CORE BARREL dapat diperlengkapi dengan DIAMOND BIT dan
CONICAL CORE LIFTER untuk rock sampling. (soft to medium hard rock).
o Panjang MAZIER CORE BARREL adalah 100cm dengan od 101mm dan Core
diameter 74mm, serta menggunakan NW Rod (od 66.7mm ; id 62.7mm).
MAZIER CORE BARREL erupakan Triple Tube Core Barrel, yang terdiri dari :
 Outer tube
 Inner tube
 PVC-Liner
 Core bit, Cutting shoe, Core catcher.
 Mobile head, Spting dan Core barrel head.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK
UNDISTURBED SAMPLE (US) .... (lanjutan)
 Instruksi Kerja Penggunaan MAZIER CORE BARREL :
a. Periksa semua perlengkapan Mazier Core Barrel, serta bagian-bagian yang
berkarat usahakan dibersihkan dan diberi pelumas/vet
b. Setelah Mazier Core Barrel siap dipakai dan disambung dengan Rod,
masukkan kedalam lubang bor sampai kedalaman pengambilan sample
yang direncanakan. (lubang bor telah dibersihkan dari kotoran/cutting)
c. Tekan alat tersebut secara hidrolik terus menerus tanpa terputus, akan
tetapi juga sambil ada putaran perlahan terus menerus. tekanan dan
putaran sampai mencapai panjang alat (sekitar 100cm) dan harus
menggunakan water flushing, terutama untuk tanah stiff to hard. Water
flushing tersebut dipergunakan untuk majunya outer tube, sedangkan
majunay inner tube & PVC liner tidak dipengaruhi oleh water flushing.
d. Sebelum Mazier Core Barrel yang berada didalam lubang bor ditarik
keatas, maka harus ada putaran terhadap alat tersebut.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

MENGENAL TIPE BATUAN:


TIPE BATUAN KONDISI BATUAN MENENTUKAN KEKERASAN
AMAT SANGAT KERAS
Jaspilite Komponen tidak abrasif Batuan baru pecah setelah
Iron stone dipukul sangat keras berekali-
Quartz kali dengan palu yang lebih
Chert berat dari palu geologi

SANGAT KERAS
Quartzite-Gneiss Komponen tidak abrasif Speciment tipis ditangan
Rhyolite-Diorite dapat pecah setelah dipukul
lebih dari satu kali pukulan
keras dengan palu geologi
Tidak dapat digores dengan
ujung-runcing pisau baja
Granite Pecah Abrasif
Porphyry

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

MENGENAL TIPE BATUAN (lanjutan....):


TIPE BATUAN KONDISI BATUAN MENENTUKAN KEKERASAN
KURANG KERAS SAMPAI
KERAS
Andesite-Basalt Komponen tidak abrasif Agak sukar, tetap[i dapat
Gabbro-Pegmatite digores dengan ujung runcing
pisau baja (cuttere)

Periotite Schist Pecah abrasif


Weathered Granite

LUNAK SAMPAI KURANG


KERAS
Sandstone, Tuff, Limestone, Komponen tidak abrasif Agak mudah digores dengan
Shale ujung runcing pisau baja
(cutter), tetapi sukar digores
dengan kuku ibu jari
Calcite, Gypsum, Serpentinite Pecah Abrasif
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

MENGENAL BERBAGAI JENIS BITS:


1. Berbagai jenis Bits, antara lain :
 Impregnated Diamond Bits
 Surface-set Diamond Bits
 “Wedia-Bits”
 PCD (Poly Crystalline Diamond) Bits
2. Setiap macam Diamond Bits mempunyai system atau size :
 AQ
 BQ
 NQ
 HQ
 PQ

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

MENGENAL BERBAGAI JENIS BITS ( lanjutan ....):

3. Impregnated Diamond Bits, mempunyai dasar pahat yang membawa


diamonds berbentuk datar (flat gauge)
4. Surface Set Diamond Bits, mempunyai pahat yang membawa
diamonds berbentuk bertingkat/berjenjang (step) dan yang berbentuk
setengan bundar (semiround)
5. SPC = Stone Per Carat, adalah ukuran jumlah diamonds yang terpasang
- Large Size Diamonds = 6 – 15 SPC
- Medium Size Diamonds = 15 – 40 SPC
- Small Size Diamonds = 40 – 60 SPC
6. Cetakan untuk menuang logam tempat diamonds, disebut matrix.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

MENGENAL BERBAGAI JENIS BITS ( lanjutan ....):

7. Kekerasan matrix (hardness of matrix) ditentukan oleh Warna Matrix


(matrix colour), - dalam Rockwell “C” Scale (RCS) :
- Code R (Regular)...........- warna tembaga = 20-30 RCS
- Code H (Hard)...............- warna perak = 30-40 RCS
- Code XH (Extra Hard)....- warna abu-abu = 40-50 RCS
8. Tipe Saluran Air (Waterways) diberi kode :
- Code 1W .......................- One waterway
- Ciode 2W ......................- Two waterway
- Code MW ......................- Multiple waterway

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HAL-HAL YANG MENENTUKAN PEMILIHAN PENGGUNAAN BITS:

1. Nama / tipe batuan yang akan di bor dan kekerasannya


2. Kandungan kwarsa (quartz) dalam batuan tersebut
3. Susunan tektur butiran-mineral-batuan tersebut
- Homogen (butiran sama besar/sama rata)
- Heterogen (butiran tidak sama besar)
4. Tingkat pelapukan (weathering/decomposition) yang telah
mempengaruhi kekerasan batuan tersebut
5. Umur formasi batuan
- Pre-tertiary
- Tertiary
- Late Quaternary
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND BITS

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENGGUNAAN


IMPREGNATED DIAMOND BITS:
1. Nomor seri dari Bits yang bersangkutan
2. Bit system atau ukuran (Bit Size) : AQ, BQ, NQ, HQ dan PQ
3. Waterways dari Bit dan Aliran air pembilas (Fluid Flow), (liter/menit)
4. Kecepatan putar pada sumbunya = Kecepatan rotasi, (rotation/min = rpm)
5. rpi-index = revolusi bit yang menghasilkan kemajuan penetrasi/inci
6. r/cm-index = revolusi bit yang menghasilkan kemajuan penetrasi/cm
Index tersebut merupakan alat untuk mengukur umur bit maksimum
(maximum bit life), adalah kisaran 200-250 rpi atau 80-100 r/cm
7. Berat Bits (Bit weight), biasanya dinyatakan dalam kisaran antara (range)
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

NOMOR SERI BITS BERKAITAN DENGAN KEKERASAN BATUAN:


Impregnated Diamonds Bits ada 8 (delapan) nomor Seri , yaitu
nomor 01, 02, 04, 06, 07, 08, 09 dan 10 ( 03 & 05 tidak ada)
Nomor Seri Kekerasan Batuan Jenis Batuan
01 – 02 – 04 LUNAK - KERAS Marl, Shale, Corals, Chalk,
Serpentinite
(serpentinized peridotite),
Tuff, Claystone dan
Batuan Tertiary untuk
Sandstone, Limestone,
Andesite, Basalt
06 – 07 SANGAT KERAS Porphyrites, Granite,
Rhyolite, Diorite, Gabbro,
Gneiss, Schist
08 – 09 - 10 AMAT SANGAT KERAS Jaspilite, Ironstone,
Toconite, Chert, Quartz
Catatan: Semakin tinggi nomor Seri, digunakan batuan makin keras

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

NOMOR SERI BITS BERKAITAN DENGAN UKURAN BUTIR


TEKSTUR BATUAN:
 Semakin besar ukuran butir tekstur batuan, makin rendah
kegunaan nomor seri bits.
 Semakin kecil ukuran butir tekstur batuan, makin tinggi
kegunaan nomor seri bits.
NOMOR SERI BITS BERKAITAN DENGAN FORMASI BATUAN:
 Semakin banyak retak retak atau rekahan (banyak
discontinuities), makin abrasive, makin rendah kegunaan
nomor Seri bits
 Semakin kompeten atau makin sedikit retak-retak (sedikit
discontinuities), makin tinggi kegunaan nomor Seri bits.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND CORE BITS

NO.SERIES-01 : SOFT ROCKS – MEDIUM HARD


 Untuk formasi batuan yang pecah-pecah dan sangat abrasive
 Harus menggunakan mesin bor yang kuat, dengan momen
putar yang tinggi (high torhue) dan kapasitasa tekan/dorong
yang kuat (high thrust capacity).
 Untuk batuan: (dapat digores dengan ujung kawat besi)
Chalky limestone, Tuffaceous sandstone, Marl, Shale,
Talc, Calcite / Coralline rocks

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND CORE BITS

NO.SERIES-02 : SOFT ROCKS – MEDIUM HARD ROCKS


 Untuk formasi batuan agak abrasive dan retak-retak
 Series-02 lebih diminati dario pada Serioes-01
 Harus menggunakan mesin bor yang kuat, dengan momen
putar yang tinggi (high torhue) dan kapasitasa tekan/dorong
yang kuat (high thrust capacity).
 Untuk batuan: (dapat digores dengan ujung cutter baja)
Tertiary Sandstone, limestone breccias, Tuffs,
Volcaniclastics, Vcolcanogenies, Andesite, Basalt,
Dolonite, Greensrone, Pre-tertiary schist, serpentinized
peridotite.s
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND CORE BITS

NO.SERIES-04 : MEDIUM HARD ROCKS


 Untuk formasi batuan agak abrasive dan kompeten/utuh
 Menggunakan mesin bor bertenaga rendah.
 Untuk batuan: (sukar digores dengan ujung cutter baja)
Tertiary Sandstone, limestone breccias, Tuffs,
Volcaniclastics, Vcolcanogenies, Andesite, Basalt,
Pegmatite, Peridolite, Gabbro, Schist

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND CORE BITS

NO.SERIES-06 : MEDIUM HARD – HARD ROCKS


 Untuk formasi batuan sedikit abrasive dan kompeten/utuh,
tetapi batuan tersebut ada yang berubah kekerasannya, misal
pada batuan Tersier limestone & Andesite (Jeneponto)
 Menggunakan mesin bor bertenaga rendah.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND CORE BITS

NO.SERIES-07 : MEDIUM HARD – HARD ROCKS


 Untuk formasi batuan sedikit abrasive dan retak-retak, tetapi
batuan tersebut ada yang berubah kekerasannya, misal pada
batuan Pre-tersier limestone & andesites (Tapak Tuan, Aceh)
 Menggunakan mesin bor bertenaga rendah.

Pada umumnya No Series 4, 6 & 7 dipakai untuk batuan yang sama, tetapi
berbeda kondisi dan kekerasannya.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND CORE BITS

NO.SERIES-8 & 9: HARD ROCKS


 Untuk formasi batuan yang bertekstur halus-rata, sehingga
sangat sedikit memberi cuttings.
 Untuk batuan yang sama sekali tidak dapat digores dengan
ujung cutter baja, mengandung quartz agak kasar, tetapi
butirannya rata/sama besar.
Pre-tertiary quartzite, Phyolite, Granite, Gneiss, Quartz
Diorite.

Pada umumnya No Series 8 & 9 dipakai untuk batuan yang sama, tetapi
berbeda kondisi dan kekerasannya.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

IMPREGNATED DIAMOND CORE BITS

NO.SERIES-10: VERY HARD – ULTRA HARD ROCKS


 Untuk formasi batuan yang sangat keras dan banyak
mengandung Quartz atau ter-las/terpatri (welded)
Pre-tertiary Jasperite, Quartz, Chert, Coarse Granite
(interlocked texture) dan Welded Eocene Conglomerate.

New Series-10 Tornado impregnated diamond bit digunakan


untuk Ultrta Hard Rocks, dengan UCS >320 MPa

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH JURU BOR KETIKA


MENGGUNAKAN IMPREGNATED DIAMOND BITS:
1. Dengan memilih nomor Series bit, Juru Bor harus mencatat
a. Kecepatan masuknya penetrasi (penetration rate) dalam
cm/menit
b. Umur kegunaan bits
2. Kalau ternyata kecepatan masuknya penetrasi lambat, maka gunakan
nomor series bits yang lebih tinggi
3. Kalau umur kegunaan bits pendek (cepat habis), maka gunakan nomor
series bit yang lebih rendah
4. Suara dan goncangan pengeboran dapat dipergunakan untuk memilih
kegunaan nomor series bit yang baru. Pilih suara goncangan yang
paling halus
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

TENTANG MATRIX DESIGN YANG BERHUBUNGAN DENGAN


NOMOR SERIES DARI IMPREGNATED DIAMOND BITS:
1. No. Series 1 & 2 Impregnated Diamond Bits yang mempunyai Matrix
yang tahan lama untuk soft to hard formations, misalnya shale,
claystone, tuff-breccia, andesite-basalt, gabro, schist, juga untuk yang
broken formation, akan tetapi tidak mempunyai quartz.
2. No. Series 4, 6 & 7 Impregnated Diamond Bits yang mempunyai Matrix
yang tahan lama, kurang keras sampai sangat keras dengan sedikit
quartz atau formations dengan hardness yang bervariasi. Siries ini
menggunakan high torque dan low rpm drilling rigs.
3. No. Series 9 & 10 Impregnated Diamond Bits yang mempunyai Matrix
yang baik untuk hard to ultra hard formations yang mempunyai quartz
dengan menggunakan low torque drilling rigs.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

TENTANG WATERWAYS DARI IMPREGNATED DIAMOND BITS


DALAM HAL PENGGUNAANNYA:

1. Standard 8-Waterways untuk operasi pengeboran umum


2. Tapered 8-Waterways (TW) dan Face Discharge 8-Waterways (FD)
untuk operasi pengeboran pada soft and broken or swelling formations
3. Deep ID 8-Waterways (DD) untuk loss of circulations
4. Express 16-Waterways (EX) untuk mengurangi torque dan menaikan
penetrasi, untuk formasi yang keras tetapi kompeten tidak abrasive
(tidak mengadung quartz, atau sedikit quartz)
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HUBUNGAN ANTARA UKURAN BIT SIZE ATAU BIT SYSTEM


 Aliran air pembilas atau fluid volume range. (liter/menit)
 Kecepatan putar pada sumbunya atau rotation speed. (rpm)
 Revolusi bit yang menghasilkan penetrasi. (r/cm)
 Berat bit (bit weight). (lb)
 Hubungan antara Bit Size vs Fluid Volume Range :
Size L/min
AQ 11 – 15
BQ 23 – 30
NQ 30 – 38
HQ 38 - 45

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

 Hubungan antara Bit Size vs Fluid Rotation Speed :


Size rpm
AQ 850 - 2000
BQ 700 - 1700
NQ 800 - 1350
HQ 600 - 1000
Jika kecepatan rotasi (rotation speed= rpm) berputar tetap pada
sumbunya tanpa ada penetrasi, maka kecepatan rovolusi berputar
maju dengan penetrasi-per-centimeter (r/cm).
Kecepatan Rotasi (rpm) 800 rpm
r/cm-index = ------------------------------------------- = -------------= 80 r/cm
Kecepatan Penetrasi (cm/min) 10 cm/min
Pengaman menunjukkan r/cm-index yang ideal adalah 80-100 r/cm
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

 Hubungan antara Bit Size vs Penetration Rate 80 – 100 r/cm :


Size 80 r/cm (index terendah
AQ 11 - 25
BQ 9 - 22
NQ 10 - 17
HQ 8 - 13

Size 100 r/cm (index tertinggi)


AQ 9 - 20
BQ 7 - 17
NQ 8 - 14
HQ 6 - 10

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

 Hubungan antara Bit Size vs Bit weight :


Size lbs
AQ 2000 - 5000
BQ 2000 - 5000
NQ 3000 - 6000
HQ 4000 - 8000
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

 Berat drill-rod untuk panjang 3.05 meter :


Ukuran Outer Diameter Berat per batang (kg)
AW 36 mm 19.7
BW 50 mm 18.8
NW 100 mm 24.2
AQ 55 mm 14.0
BQ 50 mm 18.0
NQ 46 mm 23.4
HQ 100 mm 34.4

Berat Core Barrel berikut perlengkapannya dapat ditimbang


sebelum berangkat ke lapangan

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

PETUNJUK PRAKTIS PENGGUNAAN


IMPREGNATED DIAMOND BITS PADA OPERASI PENGEBORAN
 SOFT ROCK FORMATION :
 rpm ------- tinggi (high rpm)
AQ = 850 rpm NQ = 850 rpm
BQ = 700 rpm HQ = 700 rpm

 Diamond ukuran besar (Large Size Diamonds) = 6 – 15 SPC


 Tipe Saluran Air (Waterways) ------ besar
Large Waterways for better flushing (multiple  flow rate)
 Hard matrix
Warna perak = 30 – 40 Rockwell Scale
Warna abu-abu = 40 – 50 Rockwell Scale
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

 HARD ROCK FORMATION :


 rpm ------- tinggi (high rpm)
AQ = 1200 - 2000 rpm NQ = 1350 rpm
BQ = 1000 – 1700 rpm HQ = 1000 rpm
 Diamond ukuran kecil (Small Size Diamonds) = 40 – 60 SPC
 Tipe Saluran Air (Waterways) ------ kecil
Small Waterways (One to Two waterways)
 Soft matrix
Warna tembaga = 20 – 30 Rockwell Scale
Soft matrix dapat mempercepat penggerusan
 Kemajuan penetrasi (rcm) = 2 cm dalam waktu 1 menitcukup

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

INDIKASI BERHASIL/TIDAKNYA PENGGUNAAN


IMPREGNATED DIAMOND BITS PADA OPERASI PENGEBORAN
 Berhasil dengan baik :
 Kecepatan keausan diamond dan muatan matrixnya sama
 Tidak berhasil dengan baik :
 Muatan matrixnya aus lebih cepat, sehingga kemunculan
diamond yang berlebihan (dilihat dengan kaca pembesar)
 Diameter luad (OD) dan diameter dalam (ID) muatan matrix
terkikis habis, tetapi bagian tngahnya masih ada
 Salah satu dari diameter luar (OD) atau diameter dalam (ID)
muatan matrix habis lebih cepat
 Ada keretakan (pecah) pada saluran air di batang bit-nya.
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

Ketidak berhasilan tersebut dapat diatasi/diperbaiki, yaitu


dengan penggunaan water flow meter untuk mengendalikan
aliran air (water flushing) selama pengeboran berlangsung, dan
selalu mengukur penipisan bit dan reaming shell (menggunakan
ukuran ring gauges), dan mengontrol cuttings yang terbawa
oleh aliran air.
Observasi pengendalian tersebut adalah :
 Air yang keluar kurang, kontrol pompa dan kebocoran pada
ulir drad sambungan pipa, dan control inner tube barrel.
 Untuk formasi yang pecah-pecah (broken formation), perlu
dilakukan penyemenan (dengan bentonite), dan gunakan
Nomor Series rendah.

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

 Jika inti bor hilang, lakukan kontrol core barrel dan core
lifter, dsb.
 Drilling fluid (bentonite) tidak lancar kontrol inner tube
core barrel, kontrol pompa air dan kebocoran pada ulir drad
sambungan pipa.
 Pengeboran bergetar (vibration),  mengubah rpm, kontrol
kedudukan mesin (check anchoring of machine)
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

SURFACE SET DIAMOND BITS

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENGGUNAAN


SURFACE SET DIAMOND BITS:
1. Dua macam Surface Set Diamond Bits
a. Face stone : round, semi round
b. Steps stone : 6 – 8 steps
2. Diamond Grade
a. 1st Grade : Higher price-per-carat
b. 2nd Grade : Medium price-per-carat
c. 3rd Grade : Lower price-per-carat
3. Matrix Hardness
a. R (regular) : 20 – 30 on Rockwell “C” Scale matix colour: Bronze
b. H (hard) : 30 – 40 on Rockwell “C” Scale matrix colour: Silver
c. XH (extra hard) : 40 – 50 on Rockwell “C” Scale matrix colour: Gray
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENGGUNAAN


SURFACE SET DIAMOND BITS:
4. Type of Waterways
a. One waterway (1W)
b. Two waterways (2W)
c. Multiple waterways (MW)
d. Reinforced waterways (RW)

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

HUBUNGAN ANTARA FORMASI BATUAN DENGAN NUMBER OF


DIAMONDS PER CARAT (STONE PER CARAT = SPC)
HARDNESS FACE STONE – STEPS STONE
Formasi Batuan (SPC)
VERY HARD : 70/90 – 55/70
Quartzite, Gneiss, Granite, Rhyolite,
Diorite, Porphyry
HARD : 55/70 – 45/55
Andesite, Basalt, Gabbro, Diorite
MEDIUM HARD : 45/55 – 35/45
Dolomite, Schist Sandstone,
Limestone Pegmatite
SOFT : 25/35 – 15/25
Shale, Tuff/Tuffaceous, Chalky,
Limestone Pegmatite
06/08/2018

PENGAWASAN TERHADAP KUALITAS OPERASI PENGEBORAN


GEOTEKNIK

PERBEDAAN SURFACE SET DIAMOND BITS DENGAN


IMPREGNATED DIAMOND BITS
SURFACE SET DIAMOND BITS IMPREGNATED DIAMOND BITS
 Dapat di re-setting.  Tidak perlu ada re-setting.
 Dapat memilih Diamond Grade.  Tidak ada perbedaan Diamond
Grade.
 Tidak digunakan untuk batuan yang  Bisa digunakan untuk batuan keras-
amat keras yang mempunyai quartz sangat keras, dengan nomor Series
banyak atau ter-las (welded) atau 10 dan dengan diamonds 40 - 60 SPC
bertekstur interlocked.
 Dapat segera langsung menggerus  Tidak dapat segera menggerus
batuan (karena diamond ada pada batuan, karena diamonds berada
permukaan). didalam matrix.

Anda mungkin juga menyukai