Anda di halaman 1dari 24

PEMODELAN

GEOTEKNIK
PENDAHULUAN

 Kondisi massa batuan di alam dalam kaitannya dengan


geoteknik merupakan material yang kompleks dengan
berbagai variabel yang saling mempengaruhi.
 Dalam beberapa kasus analisis masalah rekayasa geoteknik
harus diselesaikan dengan sedikit atau tanpa informasi
tentang kondisi geoteknik insitu
 Pemahaman dan analisis perilaku batuan memerlukan
teknik pemodelan yang berbeda
 Pemodelan numerik yang cepat, reliable dan alat yang
ampuh digunakan untuk analisis dan design.
PEMODELAN
 Pemodelan merupakan proses menghasilkan
suatu model
 Model adalah representasi dari suatu
konstruksi yang dibuat dalam ukuran yang
lebih kecil
 Tujuan dibuat model adalah untuk
memudahkan analis dalam melakukan
prediksi pengaruh perubahan pada sistem
 Model harus mendekati kondisi sebenarnya
dan menampilkan penampilan yang menonjol
(penting)
 Model yang baik merupakan titik temu antara
realistik dan penyederhanaan
 Suatu model yang dibuat memerlukan adanya
validasi dan teknik validasi model
mensimulasikan kondisi input yang diketahui
dan membandingkan dengan output model
dengan sistem output.
Burland triangle
Geolog Structur Rock
Hydrogeology
y e Mass

Models Geotechnical model

Geotechnical domain

Strength Failure mode Structure


Domain

Design Sector

Equipmen
t
Design Bench Configuration

INTERACTIVE PROCESS
Regulatio Capabilities
n
Inter-Ramp Angles
Mine
Plannin
g

Overall slope

Structure
Parsial Slope
Strength Stability
Analysis Analysis
Overall Slope
Groundwate
r
In-situ Risk
Final Design Assessment
stress

Blastin Depressur
g isation
Movement
Implementation Implementa
tion
Dewaterin
g Monito
ring Design
Model

Closure

SLOPE DESIGN PROCESS


Geological data

Preliminary analysis No further stability analysis

Detailed study

Detailed geological Shear testing of Installation of


investigation discontinuities piezometer

Reanalyse critical
slope areas

Examine slope for


high risk slope

Stabilization of slope Accepting risk of failure


Comparison of numerical model solutions to LEM solutions (Wyllie & Mah 2004)
Manfaat pemodelan numerik diantarnya:
• Solusi yang cepat dan sistemik
• Dapat lebih realistik misal pada perilaku material non linier
• Solusi untuk fenomena yang lebih rumit
• Studi parametrik yang cepat

• Disisi lain penggunaan pemodelan numerik juga dapat menimbulkan


konsekuensi masalah besar. Bilamana menjalankan program data yang
dimasukkan tidak sesuai maka outputnya juga tidak sesuai (Garbage in,
Garbage out) .
• Peranan engineering judgment sangat penting mulai dari perpiapan data,
prosedur pemodelan, dan verifikasi hasil
• Perlu dipikirkan bahwa pemodelan numerik dalam geotenik lebih
merupakan tugas rekayasa daripada tugas pengoperasian komputer
Model diskrit dan kontinyu
three fundamental components should be defined by answering to the
following 3W questions
Prosedur umum pemodelan numerik
Analisis rancangan geoteknik

• Analisis geoteknik melibatkan sistem yang kompleks


(rumit), data lapangan diperlukan untuk pemodelan
( misal tegangan in situ, sifat material, struktur geologi,
dll) yang tidak tersedia atau tidak dapat diketahui
secara lengkap/ pasti. Hal ini menimbulkan
ketidaktentuan (uncertainty) yang menyebabkan model
yang digunakan tidak dapat memberikan data yang
digunakan dalam rancangan .
Masalah 2D atau 3D

• Beberapa masalah geoteknik


dapat diasumsikan ke
regangan bidang ( asumsi
2D) tanpa kehilangan
akurasi dalam solusinya
• Dalam regangan bidang satu
dimensi dianggap lebih
panjang daripada 2 dimensi
lainnya.
• Regangan sepanjang out of
plane dapat diasumsikan = 0
Meshing
Maksud pembagian grid adalah untuk menyesuaikan kisi-kisis
model terhadap batas fisik pada daerah yang dipelajari, ketika
memutuskan ukuran kisi dan membentuk elemn-elemen mka
perlu dipertimbangkan
1. Lokasi batas kisi yang mempenagruhi hasil model
2. Kekerapan zone yang diperlukan agar menghasilkan solusi
yang akurat pada area yang menajdi perhatian.
Praktek baik pemodelan numerik

Pemodelan geoteknik melibatkan pertimbangan khusus dan filosofi rancangan


yang berbeda dari bidang lain yang sama –sama merupakan mekanika terapan,
hal ini karena situasi pada material bumi kadang hanya memiliki keterbatasan
jumlah data yang dimasukkan.

Untuk memperoleh hasil studi pemodelan numerik disarankan dilakukan


dengan langkah-langkah:
Step 1 - Define the objectives of the model analysis.
Step 2 - Create a conceptual picture of the physical system.
Step 3 - Construct and run idealized models.
Step 4 - Assemble problem-specific data.
Step 5 - Prepare a series of detailed runs.
Step 6 - Perform the model calculations.
Step 7 - Present results for interpretation.
Input dan asumsi
Persyaratan dasar yang diperlukan untuk mempelajarai model harus
memasukkan unsur langkah pengumpulan data:
– site characterization (geological and hydrogeological conditions);
– groundwater conditions (pore pressure model);
– geotechnical parameters (strength, deformability, permeability);
– instability mechanisms (kinematics or potential failure modes).
DAFTAR PUSTAKA
Bobet Antonio , 2010, Numerical Methods In Geomechanics, The Arabian Journal for
Science and Engineering, Volume 35, Number 1B

Eberhardt Erik, 2017, Deformation Analysis and Elasto-Plastic Yield, UBC Geological
Engineering

Kollji Azad, 2015, Guide to numerical modeling in geomechanics, Geotechdata.info ,


http://www.geotechdata.info/software/guide-numerical-modeling-geomechanics.html

Maji V.B., 2016, Numerical Modelling in Rock Engineering, Department of Civil


Engineering IIT Madras

Maria A, 1997, Introduction To Modeling And Simulation, Proceedings of the 1997 Winter
Simulation Conference ed. S. Andradóttir, K. J. Healy, D. H. Withers, and B. L.

NelsonBarbour S. Lee and Krahn John, 2004, Numerical Modelling –Prediction or


Process?, Geotechnical News.

Anda mungkin juga menyukai