Pemodelan dilakukan untuk menganalisis kondisi geoteknik pada model lubang bukaan,
sebagai representasi kondisi nyata di alam. Analisis dilakukan dengan memberikan
parameter masukan properties batuan dan model lubang bukaan.
Pemodelan dilakukan pada 6 kondisi lubang bukaan, antara lain :
1. Kondisi awal massa batuan lokasi penggalian, sebelum adanya kegiatan
penggalian.
2. Kondisi lubang bukaan hasil penggalian Tunnel Boring Machine (TBM), yang
berbentuk lingkaran, tanpa adanya penyangga.
3. Kondisi lubang bukaan setelah direkayasa, sehingga berbentuk horseshoe, tanpa
adanya penyangga.
4. Kondisi lubang bukaan setelah diberikan penyanggaan berupa Rockbolt
5. Kondisi lubang bukaan setelah diberikan shotcrete
6. Kondisi lubang bukaan setelah diberikan concrete
Masing masing kondisi model lubang bukaan dianalisis tiap stage, sehingga dapat
diketahui efek perubahan parameter (Safety Factor, 1, 3, Total Displacement, dll.) pada
tiap kondisinya.
Parameter Faktor Keamanan (Safety Factor) yang diterapkan dalam menganalisis model
lubang bukaan menggunakan pendekatan kriteria keruntuhan Mohr Coulomb, dengan
rumus sebagai berikut :
Keterangan :
FK = Faktor Keamanan
1, 3 = Tegangan di sekitar lubang bukaan
c = kohesi batuan
= sudut geser dalam batuan
HASIL ANALISIS
Pemodelan yang dilakukan pada tiap stage dianalisis untuk 4 parameter, yaitu 1, 3,
Safety Factor, dan Total Displacement. Berikut adalah hasil analisis pada tiap stage.
Gambar 10. Kondisi Safety Factor di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 2
Gambar 13. Kondisi Total Displacement di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 3
Gambar 14. Kondisi Safety Factor di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 3
Gambar 17. Kondisi Total Displacement di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 4
Gambar 18. Kondisi Safety Factor di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 4
Gambar 21. Kondisi Total Displacement di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 5
Gambar 22. Kondisi Safety Factor di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 5
Gambar 25. Kondisi Total Displacement di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 6
Gambar 26. Kondisi Safety Factor di Sekitar Lubang Bukaan pada Stage 6
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dari masing-masing parameter tiap stage, maka untuk
menyederhanakannya, hasil tiap parameter dapat disimpulkan pada grafik-grafik berikut :
Gambar 29. Grafik Perubahan Kondisi Total Displacement pada Tiap Stage
Gambar 30. Grafik Perubahan Kondisi Safety Factor pada Tiap Stage
Seperti yang terlihat pada masing masing grafik di atas, tiap parameter menunjukkan
perubahan yang berbeda sebagai akibat dari penggalian. Pada parameter tegangan prinsipal
mayor atau sigma 1, terbentuknya lubang bukaan akibat penggalian akan memberikan
pengaruh peningkatan tegangan di sekitar lubang tersebut, hal ini disebabkan karena
tegangan terdistribusi dengan adanya gangguan dari aktivitas penggalian pada massa
batuan tersebut, sehingga pada beberapa titik tegangan akan terakumulasi (meningkat).
Pembentukan dimensi terowongan menjadi horseshoe memberikan pengaruh positif pada
sigma 1 meskipun tidak terlalu signifikan.
Berbeda dengan hasil yang ditunjukkan pada parameter tegangan prinsipal minor atau
sigma 3, gangguan akibat penggalian lubang bukaan memberi pengaruh sebaliknya,
tegangan sigma 3 menurun seiring diadakannya penggalian.