LANGKAH PEMODELAN
1. Slide
Import Model dari Autocad
Ini merupakan model dari autocad, selanjutnya model tersebut di export ke slide untuk dianalisis
kestabilan lerengnya. Lereng ini memiliki lapisan batuan dengan material batuan yang berbeda seperti
yang disajikan pada material properties berikut
Setelah dilakukan pendefinisian material, selanjutnya adalah mengimport data dari autocad. Berikut
merupakan model hasil import dari Autocad.
2. Phase 2
Setelah dianlisis dengan slide, selanjutnya akan dilakukan analisis dengan menggunakan phase2
Project Settings
Kotak dialog Project Setting digunakan untuk mengatur analisis utama yang akan digunakan
dalam model Phase2.
Field Stress
Field stress merupakan penentuan kondisi tegangan insitu awal, sebelum diekskavasi. Pada
Phase2, kita dapat mendefinisikan baik itu tegangan insitu konstan (Constant field stress) ataupun
tegangan insitu yang dipengaruhi gravitasi.
Properties
Langkah selanjutnya adalah mendefinisikan properti massa batuan.
Pilih: Properties
Define Materials
Berikut merupakan material properties dari batuan
Material
Silty
Clay
Hard
Clay
Mudsto
ne
kN/m3
c
kPa
c
kPa
E
kPa
18
18
14
3000
0.33
18.5
12
18
14
0.31
24
20
4200
15000
0
20
20
14
0.26
Compute
Sebelum melakukan analisis pada model, simpan terlebih dahulu model yang sudah dibuat.
Kemudian ikuti perintah:
Pilih: Analysis
Compute
Mesin Compute Phase2 akan memproses dalam menjalankan analisis kita. Ketika sudah selesai, hasil
dapat dilihat dalam Interpret.
Interpret
Untuk melihat hasil analisis, ikuti perintah:
Pilih: Analysis
Compute
Perintah ini akan membuat Phase2 memulai program interpretasi.
4
3. Hasil Perhitungan
Perhitungan melibatkan 3 kondisi lereng yaitu kondisi aktual, kondisi setelah penggalian
pertama, dan kondisi setelah penggalian kedua.
A.2 Phase2
Dengan menggunakan slide dan phase2, dapat diketahui safety factor dari lereng tersebut yang
menunjukkan lereng memiliki safet factor yang lebih besar dari 1 (1.3 pada slide, dan 1.13 pada
phase2), sehingga dapat dikatakan lereng tersebut cukup aman
B.2 Phase2
Dengan menggunakan slide dan phase2, dapat diketahui safety factor dari lereng tersebut yang
menunjukkan lereng memiliki safet factor yang lebih besar dari 1 (1.24 pada slide, dan 1.11 pada
phase2), sehingga dapat dikatakan lereng tersebut cukup aman
C.2 Phase2
Dengan menggunakan slide dan phase2, dapat diketahui safety factor dari lereng tersebut yang
menunjukkan lereng memiliki safet factor yang lebih besar dari 1 (0.92 pada slide, dan 0.82 pada
phase2), sehingga dapat dikatakan lereng tersebut tidak aman.