PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat telah menjadi
kebutuhan pokok dalam era informasi. Hal ini dapat dilihat dari derasnya arus
informasi dari segala penjuru dunia yang dapat diakses oleh siapapun tanpa batas
ruang dan waktu. Keberhasilan pembangunan teknologi informasi telah
mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia, seperti aspek pertambangan
khususnya. Seperti yang terlihat dari berbagai macam software pendukung telah
banyak dikembangkan untuk memudahkan analisa dalam metode perhitungan.
Penggunaan software pada computer bukanlah hal yang aneh lagi, dengan
software kita dapat menjalankan program yang berhubungan dengan computer atau
perangkat lain. Dalam bidang ilmu Geoteknik, kestabilan lereng sangat diperlukan
karena menyangkut keselamatan para pekerja, keamanan peralatan serta produksi.
Karena akurasi kestabilan lereng sangat dipengaruhi oleh akurasi parameter yang
dimasukkan terkait kondisi sebenarnya. Perhitungan detail dan unsure
ketidakpastiannya cukup besar (diwakili oleh parameter probability) sehingga jika
perhitungan dilakukan manual akan memakan waktu yang cukup lama dan
akurasinya pun tidak maksimal. Oleh karena itu, analisis kestabilan lereng dengan
menggunaka software semakin banyak digunakan di dunia industry maupun
pendidikan. Tetapi yang menjadi syarat utara seseorang sebelum menggunakan
software adalah pemahaman terhadap konsep perhitungan tersebut.
Adapun salah satu software yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam
perhitungan kestabilan lereng adalah software Rocscience Slide dengan berbagai fitur
untuk membantu menentukan nilai FK serta bidang gelincir suatu lereng.
BAB II
DASAR TEORI
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui cara mengoperasikan software Slide
dalam membantu mengolah, menganalisis serta mendapatkan nilai faktor keamanan
suatu lereng dari data yang ada.
Bahan
Data yang digunakan dalam praktikum ini, berupa data litologi material pengisi yang
berada di bawah permukaan, seperti berikut ini :
Seismic
material properties Hazard MAT
unit c
Litho weight (kohesi) p (phi)
Topsoil 18.00 10.00 34.00
SILTYSTONE 20.23 1180.04 18.65
SANDYESSILTSTONE 20.35 1200.36 19.12
SANDSTONE 28.82 1200.02 21.59
CLAYSTONE 19.64 950.17 18.92
SILTYSTONE 20.23 1180.04 18.65
Coal 13.00 150.00 36.00
0.2 17 m
III. Prosedur Kerja
1. Jalankan program SLIDEdengandouble click shortcutpadajendela desktop
ataumelaluiStart Menu ProgramsRocscienceSlide 6.0 Slide. Analysis
Project Settings
2. Pada General Page, pastikan Stress Unit dalam Metric dan Failure Direction
(arah longsoran) Left to Right (kiri kekanan, sesuai arah model lereng).
3. Pada Methods Page, pilih Bishop simplified dan Janbu simplified sebagai
metode analisis (default setting).
4. Pada Project Summary page, masukkan “Tutorial 01 - Lereng Tunggal, Kering
& Homogen” sebagai judul project.
Tanpa merubah pengaturan default pada page lain. Klik OK.
Gambar 3. Project Settings Project Summary
5. Untuk membuat External Boundary, klik Add External Boundary pada toolbar
atau pada Boundaries menu. Boundaries Add External Boundary
6. Masukkan koordinat berikut pada prompt line di bagian kanan bawahl ayar.
7. Titik-titik koordinat juga dapat di-input melalui kotak dialog Coordinate Table.
8. Klik Zoom All (atautekan F2 pada keyboard) untuk memperbesar model dan
menampilkannya pada tengah layar.
Gambar 5. External BoundaryBerhasilDibuat
9. Pada tutorial ini, kita akan menjalankan pencarian bidang kritis untuk bidang
gelincir circular. Dalam SLIDE, tersedia 3 metode pencarian (search method)
untuk bidang gelincir circular, yakni:
Gride Search, Slope Search, dan Auto Refine Search
10. Kita akan menggunakan Grid Search yang merupakan metode default,dan Auto
Grid untuk otomatis membuat grid pusat gelincir. Surfaces Surface Options
11. Menggunakan interval grid default (20 x 20), grid otomatis terbuat.
12. Pada pengaturan default, pusat gelincir dalam grid tidak ditampilkan. Kita dapat
tampilkan dengan klik kanan mouse Display Options bericentang
pada“Show grid points on search grid”klik Done.
13. Untuk menentukan karaktreristik material (Define Material Properties) Pilih:
Properties Define Materials
Masukkanjenis material “Tanah Pasir” padakotakisian Name.
Masukkannilaibobotisi material “19.7” padakotakisian Unit Weight.
Masukkannilaikohesi material “10.4” padakotakisian Cohesion.
Masukkannilaisudutgeserdalam material “36.5” padakotakisian Phi.
Selesai, klik OK.
14. Sebelum analisis dijalankan, simpan file melalui MenuFile Save atau klik tool
Save pada toolbar.
15. Jalankankalkulasidenganklik tool Compute ataumelalui Menu Analysis
Compute.
16. Untuk melihat hasil analisis,klik tool Interpret pada toolbar atau melalui Menu
Analysis Interpret.
Gambar 9. HasilAnalisisDitampilkanSlideInterpret
.
17. Untuk menampilkan bidang gelincir dengan nilai FK minimum pada tiap grid
point, klik tool Minimum Surfaces pada toolbar atau melalui Menu Data
Minimum Surfaces.
18. Untuk menampikan keseluruhan bidang gelincir valid yang dihasilkan dalam
analisis, klik tool All Surfaces pada toolbar atau melalui Menu Data All
Surfaces.
22. Untuk Ekspor Gambar pilih Opsi Export Image terdapat pada Menu File atau
melalui klik kanan mouse, gambar yang diekspor dapat disimpan dalam format:
JPEG (*.jpg)
Windows Bitmap (*.bmp)
Windows Enhanced Metafile (*.emf)
Windows Metafile (*.wmf)
Tampilan saat ini (current view) dapat di-copy ke Windows clip board dan di-
paste ke Word atau software pengolah gambar menggunakan tool Copy atau
melalui Menu Edit Copy.
Lereng Tunggal,Homogen,SetengahJenuh, Terdapat Beban
Seismik Horizontal
DATA MODEL:
4. Untuk batas muka air tanah (Water Table Boundary) pilih Statistic
Water Table Draw Max Water Table
Pada kotak dialog Seismic Load yang muncul, masukkan nilai 0,3
pada kotak isian Horizontal seismic load coefficient. Klik OK.
9. Untuk melihat hasil analisis klik tool Interpret pada toolbar atau
melalui Menu Analysis Interpret.
Gambar 27. Slide Interpret Menampilkan Hasil Analisis
BAB IV
Dari gambar diatas, didapatkan nilai FK 1.556 dengan metode GLE. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa lereng yang sedang dianalisis berada pada kondisi
aman, karena suatu lereng dapat dikatakan aman apabila memiliki nilai FK>1.3
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu :
1. Kestabilan lereng adalah perbandingan antara besarnya gaya penahan
tanah/batuan dengan gaya gesernya pada suatu lereng.
2. Kestabilan suatu lereng dipengaruhi oleh kondisi geologi daerah setempat,
bentuk keseluruhan lereng pada lokasi tersebut, kondisi air tanah
setempat, faktor luar.
3. Dari hasil praktikum diperoleh nilai FK suatu lereng dengan metode GLE
sebesar 1.556 yang menyatakan bahwa lereng tersebut berada pada
kondisi aman.
II. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu, ketika dalam merancang sebuah lereng
segala faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng harus sangat diperhatikan,
karena nantinya akan sangat memberikan dampak pada proses penambangan
serta keselamatan para pekerja.