Anda di halaman 1dari 5

Methodology Topography Survey

I. TOPOGRAPHY SURVEY
TOPOGRAFI SURVEY: Kegiatan Pengukuran yang dilakukan untuk mendeskripsikan
penampakan suatu tempat atau wilayah termasuk bangunan/objek yang ada di atas
permukaan bumi dengan menghasilkan suatu gambar Peta Topografi
 
I.2. Lingkup Pekerjaan
Tujuan dari survei ini adalah sebagai berikut:
• Pendistribusian Benchmark baru
• Survey Polygon
• Survey Leveling/ketinggian untuk Bench Mark
• Pengukuran Detail Situasi
• Pembuatan potongan Melintang
• Memproses data dan penggambaran
I.2. Peralatan

Daftra peralatan yang digunakan

No. Equipment Type Quantity

I. Total Stations TS 06 Ultra (Leica) 1 unit


1 Tripod GST-20 2 pcs
2 Tribrach GDF 122 2 pcs
3 Single prisma GPR 1 2 pcs
4 Battery GEB 87 2 pcs
5 Battery Charger GKL 24 1 pcs

II. Levelling Leica Sprinter 250M 1 unit


1 Tripod GST 20 1 pcs
2 Baak Barcode rule 2 pcs

III. COMPUTER
1 Notebook HP Core I5 1 unit

Page 1 of 5
Methodology Topography Survey

TOTAL STATION LEIVA TS 06

LEICA SPRINTER 250M

Page 2 of 5
Methodology Topography Survey

II. METHODOLOGY
Pengukuran digunakan untuk perhitungan, pengolahan, dan koreksi data untuk menentukan
posisi (koordinat) dari setiap titik yang diukur di wilayah pemetaan. Secara umum, metode
ini dapat dibagi sebagai berikut:

II.1. Pemasangan Bench Mark


Pemasangan patok permanen atau bench mark dipasang di tempat yang tidak
mudah terganggu dan termasuk di area peta. Kordinat bench mark diukur dengan
menggunakan kerangka pengukuran (polygon) utama.

II.2. Traverse Survey


 Posisi titik polygon dipasang berdasarkan area yang akan diukur yang telah di
surveydi area pengukuran.
 Titik polygon ditempakan di tempat di mana jalur tidak terjadi saling
berpotongan dan pengukuran jarak dapat dengan mudah dilakukan tanpa
mengganggu lalu lintas.
 Pengukuran polygon dilakukan dengan cara tertutup

II.3. Arah dan Koordinat


 Arah dan kordinat akan menggunakan yang ada dilapangan/site.
II.4. Pengukuran Sudut datar
Sudut Horisontal diukur menggunakan Total Station.
Pengamatan dilakukan dua kali. Ketika perbedaan antara sudut yang diamati lebih
besar dari maksimum 5 detik, pengukuran harus diulang kembali. Ketika
perbedaan sudah sudah masuk ambang batas maka dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan nilai dari hasil pengukuran tersebut.

II.5. Pengukuran Jarak Datar


 Pengukuran jarak dilakukan dua kali dengan menggunakan Electronic
Distance Meter (EDM).

Page 3 of 5
Methodology Topography Survey

• Ketika nilai hasil pengukuran masuk dalam batas toleransi 1 / 10.000, maka
nilai tersebut bias dipakai sebagai hasil dari pengukuran.

II.6. Perhitungan
 Setelah selesai pengukuran polygon, jarak, sudut, maka kordinat dapat
dihitung.
 Jika salah penutupan sudut, arah, serta rasio atau salah penutupan koordinat
masih dalam batas toleransi, maka angka kesalahan tersebut bias dikoreksikan
secara merata berdasarkan panjang jarak dalam setiap seksinya 
 Salah penutupan arah 10 N detik untuk sudut
 Rasio salah penutup 1 / 10.000 atau kurang untuk koordinat
N : jumlah titik polygon.

II.7. Pengukuran ketinggian bench mark


II.7.1 Pengukuran.
 Pengukuran dilakukan dengan cara dua kali bacaan (double stand)
menggunakan rambu ukur dengan jarak belakang dan muka hamper
sama. Jarak dari alat ukur ke rambu ukur tidak lebih dari 70 meter.
 Pembacaan rambu ukur di baca samapi ukuran milimeter.

II.7.2 Batas niali Pengukuran.


Batas ketelitian dalam pengukuran ketinggian Accuracy limit in
observation value in levelling should badalah sebagai berikut :
 Kesalahan bacaan dalam dua bacaan pada setiap 1 km tidak lebih dari
10 mm
 Kesalahan penutup harus 10 S mm atau kurang.
 Ketika salah penutup sudah masuk toleransi yang ditentukan makan
angka tersebut harus dikoreksi untuk setiap titiknya berdasarkan jarak
setiap seksinya.
 Ketika salah penutup melebihi toleransi yang ditentukan maka cek
kembali datanya dan lakukan kembali pengukuran jika diperlukan.
Page 4 of 5
Methodology Topography Survey

II.7.3 Pemasangan Benchmark.


 Pemasangan bench mark harus dilakukan dengan betul dan sesuai
dengan arahan yang telah ditentukan.
 Bench mark yang sudah terpasang harus diberi warna (dicat) dan
diberi nomor dan namanya.
 Benchmark biasanya terbuat dari campuran beton dengan ukuran
20 x 20 x 100 cm dan bias terlihat diatas permukaan tanah kurang lebih
20 cm.

II.8. Control Point Survey


Data yang dikumpulkan oleh Total Station diunduh setiap hari ke komputer.
Program Softdesk 8 Civil Survey digunakan untuk menghasilkan gambar draft
pengukuran. Karena peta tersebut akan digunakan untuk keperluan teknik, maka
peta itu dihasilkan pada skala 1: 500 dengan semua objek yang ada dia area
tersebut (tiang, drainase, jalan, pagar, dan semua fasilitas yang ada).
Jarak pengambilan data adalah maksimum adalah 15 meter atau kurang dan
ditempat tempat dengan beda tinggi yang curam akan dilakukan pengukuran lebih
rapat. Pengukuran dilakukan dengan titik ikat di benchmark baru dan titik kontrol,
yang kemudian diterjemahkan dan diputar untuk mengikuti sistem grid yang
dikoreksi kemudian oleh polygon.

II.9. Pengolahan data dan Gambar


Draf gambar dibuat langsung di lapangan setiap hari, draf gambar dan sketsa
digunakan untuk kontrol kualitas.
Pembuatan draf dilakukan menggunakan Softdesk 8 Civil Survey Software.
Gambar akhir akan di proses di Kantor Soilens di Bandung.

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai