Pengukuran Jarak
Alat yang digunakan adalah EDM atau Total Station yang telah dicek (kalibrasi) terhadap jarak basis
yang telah diketahui jaraknya.
Setiap pengamatan jarak paling sedikit 3 kali pembacaan dan kemudian diratakan.
Temperatur dan tekanan udara dicatat untuk hitungan koreksi refraksi.
Ketelitian alat ukur jarak yang digunakan + (5 mm + 5 mm/km)
Pengamatan Azimuth/Matahari
Pengamatan azimuth dilakukan dengan menggunakan Global Possitioning System (GPS) geodetik yang
diikatkan pada titik-titik kerangka dasar horizontal nasional terdekat atau Bench Mark (BM) eksisting yang telah
ditetapkan oleh Bakosurtanal, BPN atau instansi lain yang dapat dipertanggungjawabkan akurasi datanya
melalui pengamatan sekurang-kurangnya 2 jam.
Pengukuran Jarak
Jarak setiap sisi poligon diukur dengan pita ukur minimal 2 kali pembacaan dan hasilnya diratakan
Salah penutup jarak linier maksimum 1 : 5.000
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa pengukuran dengan metode poligon digunakan
untuk menghitung koordinat titik-titik. Selain menggunakan data ukuran sudut dan jarak, juga diperlukan besaran
koordinat titik awal dan sudut jurusan (azimut) awal.
Jalur Pengukuran Sipat Datar Primer akan mengikuti jalur pengukuran Poligon Utama kecuali bila ditemui
daerah yang terjal atau gunung sehingga tidak memungkinkan dilakukan pengukuran waterpass, maka akan
menggunakan cara Trigonometris.
Apabila seluruh patok BM telah dipasang, maka dibuat dokumentasi / deskripsi BM selengkap mungkin.
Deskripsi BM antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.Sketsa ukuran pilar yang dibuat
2.Photo BM pada sisi BM yang ada nomor BM-nya
3.Sketsa lokasi BM secara detail
4.Sketsa gambaran umum lokasi BM, lengkap dengan deskripsi pendekatan ke sekitar titik BM
5.Koordinat BM ( X , Y ) dan elevasi BM ( Z )
6.Dan keterangan lain yang diperlukan sesuai keinginan pihak pemilik proyek / Direksi