1. Latar Belakang
Di dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mengingat Mineral dan Batubara
sebagai kekayaan alam yang terkandung didalam bumi merupakan sumber
daya alam yang tak terbarukan, pengelolaannya perlu dilakukan
seoptimal mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, serta berkeadilan agar memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat, khususnya rakyat yang ada disekitar
sumber kekayaan alam tadi.
Sebagai salah satu dinas teknis yang dibentuk dengan Qanun
Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, maka Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Aceh Tamiang mengemban tugas yang
strategis dalam menata usahakan kegiatan usaha pertambangan di
daerah ini. Salah satu tugas tersebut adalah melakukan inventarisasi
potensi sumber daya alam yang terkandung di Kabupaten Aceh Tamiang
melalui Kajian Potensi Sedimentasi Sungai Tamiang.
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu kesatuan
ekosistem yang unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam
tanah, air dan vegetasi serta sumberdaya manusia sebagai pelaku
pemanfaatan sumberdaya alam tersebut. Arah dan pola aliran sungai
yang terdapat dan melintasi wilayah Aceh Tamiang merupakan sungai-
sungai yang mengalir ke selat malaka atau ke arah timur. Daerah
Aliran Sungai Krueng Tamiang memiliki hulu di area pengunungan di
pedalaman Aceh, dimana terdapat sejumlah gunung tinggi seperti
Gunung Geulembung (3044 m), Gunung Gubrik (2104 m), Gunung kembar
(2250 m) dan Gunung Bendahara (3012 m). Panjang aliran sungai
mencapai 208 KM mengalir ke arah timur. DAS Krueng Tamiang terdiri
dari 5 (lima) anak sungai utama di wilayah tengah dan hulu yaitu
Krueng Serbajadi, Waih Ni uring, Waih Ni Lesten, Simpang Kanan,
Simpang Kiri dan beberapa anak sungai yang lebih kecil. DAS Krueng
Tamiang memiliki kemiringan sungai rata-rata 1.2 %, dimana pada
daerah hulu sangat curam (5 %) dan hilir sangat datar (0.1 %).
Terdapat 3 (tiga) sungai besar yang melewati Kabupaten Aceh
Tamiang, yaitu :
1. Sungai Simpang Kiri melewati Kecamatan Tamiang Hulu, Tenggulun dan
Kejuruan Muda.
2. Sungai Simpang Kanan melewati Kecamatan Bandar Pusaka dan Sekerak
3. Sungai Tamiang melewati Kecamatan Banda Mulia, Kota Kuala Simpang,
Rantau, Karang Baru, Bendahara dan Seruway.
Dengan banyak anak sungai di Kabupaten Aceh Tamiang perlu
dilakukan sebuah Kajian Potensi Sedimentasi Sungai Tamiang untuk
dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai potensi sedimen
yang ada di Sungai Tamiang.
3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya informasi
Potensi sedimen yang ada di Sungai Tamiang terutama dalam rangka
peningkatan pendapatan daerah dan pengendalian dampak lingkungannya.
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi pelaksanaan Kegiatan Kajian Potensi Sedimentasi Sungai
Tamiang berada dalam Kabupaten Aceh Tamiang.
5. Metoda Pelaksanaan
Metoda yang dipergunakan untuk Kegiatan Kajian Potensi
Sedimentasi Sungai Tamiang ini menggunakan prinsip eksplorasi
Geokimia yaitu dengan Survey Sedimen Sungai Aktif (Stream Sedimen)
dimana dilakukan pengambilan sampel sedimen sungai bersamaan dengan
pengamatan geologi terhadap aliran sungai dan batuan yang tersingkap
8. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan direncanakan selama 105 (Seratus
Lima) hari kelender.
yang timbul.
menggunakan metoda Analisis Kimia ICP (35 Unsur) dan Fire Assay
laboratorium adalah :
1 Ag 10 Al 19 As 28 Ba
2 Bi 11 Ca 20 Cd 29 Co
3 Cr 12 Cu 21 Fe 30 Ga
4 K 13 La 22 Li 31 Mg
5 Mn 14 Mo 23 Na 32 Nb
6 Ni 15 Pb 24 Sb 33 Sc
7 Sn 16 Sr 25 S 34 Ta
8 Te 17 Ti 26 V 35 W
9 Y 18 Zn 27 Zr 36 Au