KERANGKA ACUAN KERJA

1.1 PENDAHULUAN

Nama Pekerjaan : PENGAWASAN DOCKING/GALANGAN KAPAL

PERIKANAN
Lokasi Pekerjaan :
Sumber Dana/TA :
Instansi Pelaksana : Dinas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Prov NAD
Lingkup Kegiatan : Pengawasan Teknis
Waktu Pelaksanaan :

1.2 LATAR BELAKANG

Sehubungan dengan bencana gempa dan tsunami pada tanggal 26

Desember 2004 yang melanda Provinsi NAD, dimana daerah yang
terkena dampak dari kejadian tersebut adalah sebahagian besar daerah
pesisir/pantai. Akibat bencana tersebut banyak kapal-kapal nelayan
yang hancur, hal ini menyebabkan perekonomian nelayan menjadi
terpuruk.

Untuk membuat dan memperbaiki kapal-kapal nelayan tersebut maka

diupayakan pembangunan docking atau galangan kapal dilokasi-lokasi
kabupaten/kota yang daerahnya hancur akibat bencana gempa dan
tsunami.

Docking/galangan lokasi pembangunannya Di sungai atau daerah

pantai yang sering dilewati dan di singgahi oleh kapal-kapal nelayan.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN PENGAWASAN

 Maksud pekerjaan pengawasan ini adalah sebagai berikut :
Maksud dan Tujuan Dari Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Fasilitas
Pelengkap Pelabuhan Perikanan adalah sebagai berikut :
1. Mengawasi laju pekerjaan pelaksanaan konstruksi Fisik dari segi
Kwalitas Bahan Bangunan serta pelaksanaannya
2. Mengawasi Pekerjaan serta produknya, mengawasi ketetapan
waktu dan biaya pelaksanaan Kontruksi Fisik.
3. Mengawasi meneliti perubahan – perubahan serta penyesuaian-
penyesuaian yang terjadi selama pekerjaan pelaksanaan Konstruksi
Fisik.
4. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
angsuran. Penyelesaian dan penyerahan pelaksanaan konstruksi
fisik.
5. Membuata Laporan Mingguan dan Bulanan Pekerjaan Pelaksanaan
Konstruksi Fisik
6. Pengadaan gambar-gambar sesuai dengan yang dilaksanakan
(Asbuill Drawing)

1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Kegiatan Pengawasan yang Dilaksanakan

Pembangunan Docking Sistem/Galangan Kapal

Kegiatan Pengawasan adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk melaksanakan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan
dilapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan
serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas dan laju pencapaian volume / realisai fisik.

d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk

memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

e. Menyelenggarakan rapat-rapat dilapangan secara berkala,

membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapanan, laporan harian,
mingguan, bulanan pekerjaaan konstruksi yang dibuat oleh
pemborong.

f. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan untuk pembayaran

angsuran, pemerliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan
kedua pekerjaan konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings ) yang
diajukan oleh kontraktor.

h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai denan pelaksanaan

dilapangan (As Buill Drawing) sebelum serah terima I.

i. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I

mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun
laporan akhir pekerjaan pengawasan.

j. Bersama konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan

dan penggunaan bangunan gedung.

k. Membantu mengelola proyek dalam menyususn Dokumen

Pendaftaran.

l. Membantu mengelola proyek mengurus sampai sampai

mendapatkan IPB (Ijin Penggunaan Bangunan ) dari Pemerintah
Daeraha Tingkat II setempat.
1.5 METODOLOGI

Pelaksanaan pengawasan terdiri atas beberapa tahapan meliputi :

 Pekerjaan persiapan :
Sebelum kontraktor pelaksana melakukan pekerjaan fisik terlebih
dahulu diadakan : Pembersihan lapangan, Pengukuran dan
pemasangan bouwplank.
 Pekerjaan Utama :
Setelah pekerjaan persiapan benar-benar sesuai dengan yang
disyaratkan baru dilaksanakan pekerjaan utama seperti yang
tercantum dalam dokumen kontrak, RAB, RKS, dan Gambar Rencana.
 Pekerjaan Finishing
Setelah seluruh pekerjaan fisik selesai dilaksanakan, maka untuk
persiapan serah terima pertama pekerjaan fisik harus dilakukan
pekerjaan finising yaitu melengkapi dan membersihkan semua
material-material sisa yang ada dilapangan serta bangunan siap untuk
dipakai.
 Pembuatan Laporan

1.6 PELAKSANAAN PENGAWASAN

1.6.1. Susunan Tim Pengawas

Sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan pengawasan, maka keahlian

yang diperlukan dan keterangan mengenai tugas-tugas pokok adalah sebagai
berikut :

 Tim Leader
Seorang sarjana dengan pengalaman profesional 7 (Tujuh) tahun
ditambah pengalaman Manajerial selama 5 (lima) tahun dan lebih
 berpengalaman mengkoordinasi dan melaporkan pekerjaan
ketenagaan ahli lain.

 Chief Inspector (Pengawas Utama)

Seorang sarjana dengan pengalaman profesional 5 (Lima) tahun
ditambah pengalaman Manajerial selama 3 (tiga) tahun dan lebih
berpengalaman mengkoordinasi dan melaporkan pekerjaan
ketenagaan ahli lain.

 Inspector (Pengawas Lapangan)

Seorang sarjana dengan pengalaman profesional 3 (tiga) tahun
dibidang konstruksi bangunan sipil dan sipil hidro

 Tenaga Pendukung
1. Sekretaris
2. Administrator
3. Operator Komputer
4. Office Boy

1.6.2. Jadwal Pelaksanaan Pengawasan

Jadwal Pelaksanaan Pengawasan secara efektif ditetapkan …… (……)

bulan kerja, akan tetapi tidak termasuk pada tahap masa pemeliharaan.

1.6.3 Pembiayaan

Biaya pengawasan mencakup komponen gaji dan upah sesuai dengan

ketentuan Bappenas ditambah biaya-biaya tak langsung, misalnya operasional
lapangan, transportasi, ATK, tenaga penunjang, dan penyusunan laporan.
Sumber dana tahun anggaran 2005 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam.
1.7 PELAPORAN

Laporan yang harus disusun dari hasil pengawasan ini adalah sebagai
berikut :
1. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi antara lain tentang laporan kemajuan
pekerjaan fisik dilapangan, kendala yang dihadapi, dan cuaca.
2. Laporan Akhir
Laporan ini memuat laporan kemajuan pekerjaan konsultan
pengawas, Jadwal Personil, Struktur Organisasi Personil, dan Jadwal
Pelaksanaan Pengawasan.

Laporan diserahkan masing-masing sebanyak 5 set.