Anda di halaman 1dari 10

KUISIONER

TERKAIT PEMERIKSAAN PENDAHULLUAN KINERJA ATAS PROGRAM PEMBANGUNAN,


PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN FASILITAS PELABUHAN
PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN INSTANSI TERKAIT LAINNYA
1. TAHAP PEMBANGUNAN
a. TERKAIT PROSES BISNIS
No.
Daftar Pertanyaan
Pra Desain
1. Proses pra desain pembangunan pelabuhan
didukung dengan Pra Studi Kelayakan (Pre
Feasibility Studies)
2. Proses pra desain pembangunan pelabuhan
didukung dengan Studi Kelayakan (Feasibility
Studies)
3. Proses pra desain pembangunan pelabuhan
didukung dengan Rencana Induk (Master Plan)
4. Proses pra desain pembangunan pelabuhan
didukung dengan Studi Amdal
Desain
1. Proses desain pembangunan pelabuhan melalui
tahapan survey investigasi dan rancangan dasar
(SID)
2. Proses desain pembangunan pelabuhan didukung
dengan
rancangan
rinci
(Detailed
Design/Engineering Design)
3. Proses desain pembangunan pelabuhan didukung
dengan kesiapan lahan dan jalan akses
Konstruksi
1. Proses konstruksi pembangunan pelabuhan
didukung dengan rencana kerja dan syarat-syarat
(RKS)
2. Proses konstruksi pembangunan pelabuhan sesuai
dengan hasil bimbingan teknis dari pihak
Kementerian dan/atau studi/konsultansi dari pihak
terkait
3. Proses konstruksi pembangunan pelabuhan
mengacu pada peraturan pengadaan barang dan
jasa yang berlaku pada tahun tersebut
Pasca Konstruksi
1. Kementerian melakukan evaluasi hasil/manfaat
atas pelabuhan setelah selesai dibangun
2. Kementerian dan/atau daerah sanggup untuk
mengelola dan merawat pelabuhan yang telah
selesai dibangun
3. Pelabuhan yang telah selesai dibangun di BASTO
ke daerah/instansi/satker penerima

Ya

Tidak

Penjelasan

b. TERKAIT PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERATURAN INTERNAL


1) PP 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABUHANAN
No
Daftar Pertanyaan
LOKASI PELABUHAN
1. Rencana lokasi pelabuhan yang digunakan berpedoman pada:
a. kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar nasional
dan/atau internasional
b. memiliki jarak tertentu dengan pelabuhan lainnya
c. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta
terlindung dari gelombang
d. mampu melayani kapal dengan kapasitas tertentu
e. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan
barang internasional
f. volume kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu
g. jaringan jalan yang dihubungkan
h. jaringan jalur kereta api yang dihubungkan
2. Penggunaan wilayah daratan dan perairan tertentu sebagai
lokasi pelabuhan ditetapkan oleh Menteri sesuai dengan Rencana
Induk Pelabuhan Nasional
3. Lokasi pelabuhan sebagaimana dimaksud pertanyaan nomor 2
disertai dengan Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan
Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan
(DLKp)
4. Dalam penetapan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pertanyaan
nomor 2 memuat:
a. titik koordinat geografis lokasi pelabuhan;
b. nama lokasi pelabuhan; dan
c. letak wilayah administratif.
5. Lokasi pelabuhan ditetapkan oleh Menteri berdasarkan permohonan
dari Pemerintah atau pemerintah daerah
6. Permohonan lokasi pelabuhan dilengkapi persyaratan yang terdiri
atas:
a. Rencana Induk Pelabuhan Nasional;
b. Rencana tata ruang wilayah provinsi;
c. Rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;
d. Rencana Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan;
e. Hasil studi kelayakan mengenai lokasi pelabuhan;
f. Rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota.
7. Hasil studi kelayakan mengenai lokasi pelabuhan memuat:
a. kelayakan teknis;
b. kelayakan ekonomi;
c. kelayakan lingkungan;
d. pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial daerah
setempat;

Ya

Tidak

Penjelasan

No

Daftar Pertanyaan
Ya
e. keterpaduan intra-dan antarmoda;
f. adanya aksesibilitas terhadap hinterland;
g. keamanan dan keselamatan pelayaran; dan
h. pertahanan dan keamanan.
RENCANA INDUK PELABUHAN
1. Pelabuhan memiliki Rencana Induk Pelabuhan
2. Rencana Induk Pelabuhan sebagaimana dimaksud pertanyaan
nomor 1 yang disusun oleh penyelenggara pelabuhan berpedoman
pada:
a. Rencana Induk Pelabuhan Nasional;
b. rencana tata ruang wilayah provinsi;
c. rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota;
d. keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan lain terkait di
lokasi pelabuhan;
e. kelayakan teknis, ekonomis, dan lingkungan; dan
f. keamanan dan keselamatan lalu lintas kapal.
3. Perencanaan di dalam Rencana Induk Pelabuhan meliputi:
a. jangka panjang yaitu di atas 15 tahun sampai dengan 20
tahun;
b. jangka menengah yaitu di atas 10 tahun sampai dengan 15
tahun; dan
c. jangka pendek yaitu 5 tahun sampai dengan 10 tahun.
Pertanyaan Nomor 4-7 untuk Satker Perhubungan Laut
4. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas pokok wilayah
daratan yaitu:
a. dermaga;
b. gudang lini 1;
c. lapangan penumpukan lini 1;
d. terminal penumpang;
e. terminal peti kemas;
f. terminal ro-ro;
g. fasilitas penampungan dan pengolahan limbah;
h. fasilitas bunker;
i. fasilitas pemadam kebakaran;
j. fasilitas gudang untuk Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun
(B3); dan
k. fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan Sarana Bantu
Navigasi-Pelayaran (SBNP).
5. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas penunjang wilayah
daratan yaitu:
a. kawasan perkantoran;
b. fasilitas pos dan telekomunikasi;
c. fasilitas pariwisata dan perhotelan;
d. instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi;
e. jaringan jalan dan rel kereta api;

Tidak

Penjelasan

No

Daftar Pertanyaan
Ya
f. jaringan air limbah, drainase, dan sampah;
g. areal pengembangan pelabuhan;
h. tempat tunggu kendaraan bermotor;
i. kawasan perdagangan;
j. kawasan industri; dan
k. fasilitas umum lainnya.
6. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas pokok wilayah perairan
yaitu:
a. alur pelayaran;
b. perairan tempat labuh;
c. kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal;
d. perairan tempat alih muat kapal;
e. perairan untuk kapal yang mengangkut Bahan/Barang
Berbahaya dan Beracun (B3);
f. perairan untuk kegiatan karantina;
g. perairan untuk penghubung intra pelabuhan;
h. perairan pandu; dan
i. perairan untuk kapal pemerintah.
7. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas penunjang wilayah
perairan yaitu:
a. perairan untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang;
b. perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal;
c. perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar);
d. perairan tempat kapal mati;
e. perairan untuk keperluan darurat; dan
f. perairan untuk kegiatan kepariwisataan dan perhotelan.
Pertanyaan Nomor 4-7 untuk Satker LLASDP
8. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas pokok wilayah
daratan yaitu:
a. dermaga;
b. lapangan penumpukan;
c. terminal penumpang;
d. fasilitas penampungan dan pengolahan limbah;
e. fasilitas bunker;
f. fasilitas pemadam kebakaran; dan
g. fasilitas penanganan Bahan/Barang Berbahaya dan Beracun
(B3).
9. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas penunjang wilayah
daratan yaitu:
a. perkantoran;
b. fasilitas pos dan telekomunikasi;
c. fasilitas pariwisata;
d. instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi;
e. jaringan jalan dan rel kereta api;
f. jaringan air limbah, drainase, dan sampah;

Tidak

Penjelasan

No

Daftar Pertanyaan
Ya
g. areal pengembangan pelabuhan;
h. tempat tunggu kendaraan bermotor;
i. kawasan perdagangan;
j. kawasan industri; dan
k. fasilitas umum lainnya.
10. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas pokok wilayah perairan
yaitu:
a. alur pelayaran;
b. areal tempat labuh;
c. areal untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal;
d. areal untuk kapal yang mengangkut Bahan/Barang Berbahaya
dan Beracun (B3); dan
e. areal untuk kapal pemerintah.
11. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas penunjang wilayah
perairan yaitu:
a. areal untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang;
b. areal untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal; dan
c. areal untuk keperluan darurat.
Pertanyaan Nomor 12-15 untuk Satker Perhubungan Laut dan
LLASDP
12. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas pokok wilayah daratan
yaitu:
a. terminal penumpang;
b. penimbangan kendaraan bermuatan (angkutan barang);
c. jalan penumpang keluar/masuk kapal (gang way);
d. perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan
jasa;
e. fasilitas bunker;
f. instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi;
g. akses jalan dan/atau jalur kereta api;
h. fasilitas pemadam kebakaran; dan
i. tempat tunggu (lapangan parkir) kendaraan bermotor sebelum
naik ke kapal.
13. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas penunjang wilayah
daratan yaitu:
a. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan
jasa kepelabuhanan;
b. tempat penampungan limbah;
c. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan
penyeberangan;
d. areal pengembangan pelabuhan; dan
e. fasilitas umum lainnya.
14. Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas pokok wilayah
perairan yaitu:
a. alur-pelayaran;
b. fasilitas sandar kapal;

Tidak

Penjelasan

No

15.

Daftar Pertanyaan
c. perairan tempat labuh; dan
d. kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak
kapal.
Apakah RIP yang disusun memuat fasilitas penunjang wilayah
perairan yaitu:
a. perairan untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang;
b. perairan
untuk
fasilitas
pembangunan
dan
pemeliharaan kapal;
c. perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar);
d. perairan untuk keperluan darurat; dan
e. perairan untuk kapal pemerintah.

Ya

Tidak

Penjelasan

2) KM 52 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN


PENYEBERANGAN
No
Daftar Pertanyaan
Ya
Tidak Penjelasan
LOKASI PELABUHAN
1. Lokasi untuk penyelenggaraan pelabuhan penyeberangan ditetapkan
oleh Menteri berdasarkan tatanan kepelabuhan nasional dan
rekomendasi Gubernur serta Bupati/Walikota terhadap keterpaduan
dengan perencanaan tata ruang wilayah propinsi dan perencanaan
tata ruang wilayah kabupaten/kota.
2. Penetapan lokasi pelabuhan penyeberangan mempertimbangkan:
a. tatanan kepelabuhanan nasional;
b. rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan rencana tata ruang
wilayah propinsi serta rencana umum jaringan transportasi jalan;
c. kelayakan teknis dengan memperhatikan kondisi geografi,
hidrooceanografi dan topografi;
d. kelayakan ekonomis dengan memperhatikan produk domestik
regional bruto, aktivitas/perdagangan dan industri yang ada serta
prediksi dimasa mendatang, perkembangan aktivitas volume
barang dan penumpang, kontribusi pada peningkatan taraf hidup
penduduk dan perhitungan ekonomis/finansial.
e. pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial yang berdampak
pada peningkatan aktivitas penumpang, barang dan hewan dari
dan ke luar pelabuhan penyeberangan.
f. kelayakan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung
lokasi, daerah perlindungan dan suaka flora dan fauna.
g. keterpaduan intra dan antar moda transportasi;
h. adanya aksesibilitas terhadap hinterland untuk kelancaran
distribusi dan industri;
i. keamanan dan keselamatan pelayaran;
j. pertahanan dan keamanan negara.
3. Ada permohonan penetapan lokasi yang diajukan oleh penyelenggara
pelabuhan penyeberangan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal
dan atau belum melampirkan:
a. rekomendasi dari Bupati/Walikota dan Gubernur setempat
mengenai keterpaduannya dengan rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kotamadya dan rencana tata ruang wilayah propinsi;
b. studi kelayakan yang memuat pertimbangan.
RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN
1. Penyelenggara pelabuhan penyeberangan menyusun rencana induk
pelabuhan yang terdiri dari:
a. jangka panjang yaitu di atas 15 tahun sampai dengan 25 tahun;
b. jangka menengah yaitu di atas 10 tahun sampai dengan 15 tahun;
c. jangka pendek yaitu 5 tahun sampai dengan 10 tahun.
2. Penyusunan rencana induk pelabuhan penyeberangan sebagaimana
dimaksud dalam nomor 1 memperhatikan:
a. tatanan kepelabuhanan nasional;
b. rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota dan rencana tata ruang
wilayah propinsi;

No

3.

4.

5.

6.

7.
8.

Daftar Pertanyaan
c. keamanan dan keselamatan pelayaran;
d. keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan lain terkait di
lokasi pelabuhan;dan
e. kelayakan teknis, ekonomis dan lingkungan
Ada rencana peruntukan lahan daratan untuk fasilitas pokok yang
mencakup:
a. terminal penumpang;
b. penimbangan kendaraan bermuatan;
c. jalan penumpang keluar/masuk kapal (gang way);
d. perkantoran untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa;
e. fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker);
f. instalasi air, listrik dan telekomunikasi;
g. akses jalan dan/atau jalur kereta api;
h. fasilitas pemadam kebakaran;
i. tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal.
Ada rencana peruntukan lahan daratan untuk fasilitas pokok yang
mencakup:
a. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa
kepelabuhanan;
b. tempat penampungan limbah;
c. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan
penyeberangan;
d. areal pengembangan pelabuhan;
e. fasilitas umum lainnya (peribadatan, taman, jalur hijau dan
kesehatan).
Rencana peruntukan perairan untuk fasilitas pokok memperhatikan:
a. alur pelayaran;
b. fasilitas sandar kapal;
c. perairan tempat labuh;
d. kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal.
Rencana peruntukan perairan untuk fasilitas penunjang
memperhatikan:
a. perairan untuk pengembangan pelabuhan jangka panjang;
b. perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan kapal;
c. perairan tempat uji coba kapal (percobaan berlayar);
d. perairan untuk keperluan darurat;
e. perairan untuk kapal pemerintah.
Penyelenggara pelabuhan penyeberangan melakukan evaluasi
terhadap rencana induk sekurang-kurangnya sekali dalam 5 tahun
Pembangunan pelabuhan penyeberangan memenuhi persyaratan:
a. studi kelayakan yang sekurang-kurangnya memuat:
1) kelayakan ekonomis dan finansial;
2) kelayakan teknis yang meliputi:
(a) hasil
survey
pelabuhan
mengenai
kondisi
hidrooceanografi, topografi, bathimetri, geografi dan
kondisi geoteknik;
(b) hasil studi keselamatan pelayaran mengenai rencana

Ya

Tidak

Penjelasan

No

b.
c.
d.
e.
f.

Daftar Pertanyaan
penempatan sarana bantu navigasi pelayaran, alur
pelayaran, dan kolam pelabuhan.
3) analisis mengenai dampak lingkungan yang telah disahkan
oleh pejabat yang berwenang.
bukti penguasaan hak atas tanah dan perairan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
memiliki persetujuan penetapan lokasi pelabuhan penyeberangan;
memiliki rencana induk pelabuhan penyeberangan yang telah
ditetapkan;
disain teknis pelabuhan penyeberangan yang telah disetujui oleh
Direktur Jenderal;
keputusan penetapan lintas penyeberangan.

Ya

Tidak

Penjelasan

2. TAHAP PENGEMBANGAN
a. TERKAIT PROSES BISNIS
No.
Daftar Pertanyaan
Desain
1. Proses pengembangan pelabuhan dilakukan survey investigasi, dan
rancangan dasar (SID)
2. Proses pengembangan pelabuhan didukung dengan rancangan rinci
(Detailed Design/Engineering Design)
3. Proses pengembangan pelabuhan didukung dengan kesiapan lahan
dan jalan akses
4. Pengembangan pelabuhan sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan
5. Pengembangan pelabuhan mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang (atau yang menetapkan keputusan pelaksanaan
pembangunan pelabuhan sesuai kewenangannya)
Konstruksi
1. Proses pengembangan pelabuhan didukung dengan rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS)
2. Proses pengembangan pelabuhan mengacu pada peraturan
pengadaan barang dan jasa
a. Perencanaan;
b. Pelaksanaan
Pasca Konstruksi
1. Ada evaluasi hasil/manfaat proyek atas pelabuhan yang telah selesai
dibangun
2. Pengembangan pelabuhan memenuhi kebutuhan pelayanan jasa
angkutan
3. Pengembangan pelabuhan meningkatkan kapasitas pelayanan jasa
angkutan sesuai kebutuhan
4. Pengembangan pelabuhan sesuai dengan kapasitas pelayanan jasa
angkutan yang dibutuhkan
5. Pengembangan pelabuhan dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu
yang dibutuhkan dalam penyelesaian pekerjaannya
6. Pelabuhan yang telah selesai dibangun pengembangannya di
BASTO ke penerima

Ya

Tidak

Penjelasan

Anda mungkin juga menyukai