Anda di halaman 1dari 74

SPESIFIKASI TEKNIS

KAPAL GLASS BOTTOM TRIMARAN PAKET 4

i
Bab 1
UMUM
1.1 Tujuan
Spesifikasi ini bersama dengan gambar Rencana Umum, dimaksudkan sebagai
petunjuk bagi pelaksanaan pembangunan Kapal Glass Bottom Trimaran.
Kapal ini dirancang sebagai kapal permukaan untuk melihat keindahan bawah laut
yang beroperasi di wilayah Manado. Dilengkapi dengan 2 (dua) buah motor induk
yang masing-masing dilengkapi dengan reversing reduction gear (suku cadang
(spare part) yang mudah didapatkan di pasaran Indonesia), sistem poros baling-
baling, dan baling-baling. Kapal dibangun dari bahan baja dan konstruksi las penuh.
Bentuk lambung deep-V semi displacement-planing trimaran yang dilengkapi
chine di sekeliling lambung.
Gambar dan spesifikasi teknis satu sama lain saling melengkapi. Sesuatu yang
tertulis dalam spesifikasi dan tidak ada dalam gambar atau sebaliknya, dianggap
ada pada kedua-duanya.

1.2 Ukuran Utama


Panjang Keseluruhan (LOA) : 23.10 m
Panjang Antar Garis Tegak (LPP) : 20.80 m
Lebar (moulded) (Bmld) : 8.00 m
Tinggi (moulded) (Hmld) : 3.00 m
Jarak antar lambung : 3.20 m
Sarat Air (T) : 2.22 m
Daerah Pelayaran : Lokal
Kecepatan Dinas (VS) : 10 knot
Kecepatan Maksimum (Vm) : 12 knot
Tenaga Penggerak Utama (Marine Diesel Engine) : 2 x 450 HP (minimum)
Tenaga Motor Bantu Utama (Marine Auxiliary Engine) : 1 x 40 KW (minimum)
Tenaga Motor Bantu Emergency/Harbour : 1 x 22 KW (minimum)
Kelas Klasifikasi Indonesia : KI + A 100  L
Kapal Penumpang
+ SM

1.3 Kapasitas
 Kapasitas penumpang maksimal : 44 orang
Fasilitas berjemur : 8 kursi

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-1


UMUM
Fasilitas duduk : 44 kursi
Fasilitas di ruang glass bottom : 1 kursi panjang kapasitas 44 orang

 Tangki Bahan Bakar (S) : ± 2.1 m3


Tangki Bahan Bakar (P) : ± 2.1 m3
(BJ = 0,840)

 Tangki Air Tawar (S) : ± 1.1 m3


Tangki Air Tawar (P) : ± 1.1 m3
(BJ = 1,000)

 Tangki Air Kotor (S) : ± 1.7 m3


Tangki Air Kotor (P) : ± 1.7 m3

 Tangki Ballast 1 (S) : ± 3.5 m3


Tangki Ballast 1 (P) : ± 3.5 m3

 Tangki Ballast 2 (S) : ± 3.0 m3


Tangki Ballast 2 (P) : ± 3.0 m3

1.4 Awak Kapal


Jumlah awak kapal waktu operasi adalah 7 orang. Pengawakan kapal wisata
glass bottom mengacu pada Peraturan NCVS (Non Convention Vessel Standard)
Bab VIII – Pengawakan, atau PM 70 tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal
Niaga. Berdasarkan peraturan NCVS, jumlah awak kapal minimal mengikuti tugas
dan fungsi di kapal, sehingga:
- Kapal dapat bernavigasi dengan selamat, bersandar dan bertolak.
- Sistem utama kapal dapat dioperasikan dan dimonitor dengan baik.
- Tindakan darurat yang sesuai dan cepat dilaksanakan apabila mengalami
kegagalan sistem utama.
- Tindakan merespon dengan segera dapat dilaksanakan dalam situasi
darurat.
- Awak kapal dapat meninggalkan kapal dengan selamat apabila
diperlukan.
Penentuan jumlah awak kapal wisata glass bottom mengikuti tugas
dan fungsi di kapal, sebagai berikut:
a) Nahkoda
Nakhoda adalah orang yang memiliki tugas utama memegang komando sebuah
kapal, mengendalikan kapal dan bernavigasi, mengoperasikan radio, dan
prosedur darurat. Seorang nahkoda harus memiliki seriftikat keahlian minimal ANT
V.
b) Kepala Kamar Mesin (KKM)

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-2


UMUM
KKM adalah orang yang memiliki tugas utama bertanggung jawab atas mesin
pendorong utama, pengoperasian serta pemeliharaan installasi mekanik dan listrik
di atas kapal, dan prosedur darurat. Seorang KKM harus memiliki seriftikat
keahlian minimal ATT V.
c) Boatswain 1
Boatswain adalah orang yang memiliki tugas utama bertanggung jawab atas
sandar dan tambat kapal bagian depan, peralatan dan kelesamatan kapal, dan
prosedur darurat. Seorang boatswain harus memiliki sertifikat keahlian minimal
ANT II/ANT III.
d) Botswain 2
Boatswain adalah orang yang memiliki tugas utama bertanggung jawab atas
sandar dan tambat kapal bagiain belakang, peralatan dan keselamatan kapal, dan
prosedur darurat. Seorang boatswain harus memiliki sertifikat keahlian minimal
ANT II/ANT III.
e) Penjaga Kafe 1
Penjaga kafe 1 memiliki tugas utama untuk menjaga fasilitas kafe yang berisi
makanan dan melayani penumpang yang membutuhkan makan di kapal. Seorang
penjaga kafe kapal harus memiliki sertifikat diklat laut minimal BST (Basic Safety
Training).
f) Penjaga Kafe 2
Penjaga kafe 2 memiliki tugas utama untuk menjaga fasilitas kafe yang berisi
minuman dan melayani penumpang yang membutuhkan minum di kapal. Seorang
penjaga kafe kapal harus memiliki sertifikat diklat laut minimal BST (Basic Safety
Training).
g) Pemandu wisata
Pemandu wisata memilki tugas utama untuk memandu kegiatan wisata di kapal.
Seorang pemandu wisata harus memahami seluk beluk wisata di daerah Manado
dan fasih berbahasa Indonesia dan Inggris. Seorang pemandu wisata air harus
memiliki sertifikat diklat laut minimal BST (Basic Safety Training).

Jumlah awak kapal tersebut dapat berubah-ubah disesuaikan dengan kebutuhan


dan atau peraturan yang berlaku.

1.5 Klasifikasi dan Peraturan-Peraturan


Kapal dibangun dan diperlengkapi menurut peraturan Biro Klasifikasi Indonesia
dengan tanda kelas +A 100 (I) L “Kapal Penumpang” untuk lambung dan + SM
untuk instalasi mesin termasuk instalasi listrik.
Selain itu kapal harus memenuhi ketentuan Pemerintah yang berlaku, yaitu :
1. Peraturan Keselamatan Kapal,
2. Peraturan Menteri nomor 39 tahun 2016 tentang Garis Muat Kapal dan
Pemuatan,
3. Peraturan MARPOL,
4. Peraturan NCVS,

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-3


UMUM
5. Peraturan Menteri nomor 8 tahun 2013 tentang Pengukuran Kapal,
6. Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) atau COLREG (Collision
Regulation).
7. Peraturan perundangan lain yang berlaku selama kapal ini dibangun.

1.6 Perencanaan Standar Khusus


1.6.1 Ketentuan Umum
1. Perencanaan dilakukan dengan pertimbangan agar dapat dihasilkan kapal
yang dapat dioperasikan dengan aman, mudah pemeliharaannya, dan
tersedia atau mudah mendapatkan suku cadangnya.
2. Ukuran-ukuran konstruksi (scantling) harus memenuhi persyaratan BKI untuk
kapal multihull dibawah 24m edisi terbaru.
3. Standar minimal untuk pelaksanaan konstruksi sesuai dengan aturan
klasifikasi..
4. Standar peralatan dan perlengkapan geladak baik dari ukuran maupun
kualitas produk menggunakan Japanese Industrial Standard (JIS) for marine.

1.6.2 Stabilitas, Trim, dan Garis Muat


1. Kapal harus memiliki stabilitas dan trim yang memenuhi persyaratan NCVS
serta mampu dioperasikan dalam semua kondisi normal.
2. Perhitungan stabilitas untuk kapal kosong dan berbagai jenis kondisi kerja
harus mendapat persetujuan/pengesahan dari DITJEN Perhubungan Laut.
3. Penentuan/Penempatan garis muat harus memenuhi Peraturan Menteri
nomor 39 tahun 2016 tentang Garis Muat Kapal dan Pemuatan.

1.6.3 Tingkat Kebisingan (Noise)


Tingkat kebisingan dari sumber-sumber bising seperti permesinan, baling-baling,
dan lain-lain harus tidak melebihi batas dibawah ini :
- Ruang Kemudi Max. 65 db (A)
- Ruang Penumpang Max. 65 db (A)
- Ruang Glass Bottom Max. 75 db (A)
Untuk ruangan-ruangan ABK dapat di lihat pada IMO, ANNEX 1 RESOLUTION
MSC.337(91), ADOPTION OF THE CODE ON NOISE LEVELS ON BOARD
SHIPS, CHAPTER 4 – MAXIMUM ACCEPTABLE SOUND PRESSURE LEVELS,
4.2 Noise level limits.

1.6.4 Getaran (Vibration)


Getaran harus diukur dan dievaluasi sesuai dengan standar ISO 6954 dan harus
berada dalam daerah “ No Complain ”, atau daerah getaran yang masih diijinkan
dalam grafik.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-4


UMUM

1.6.5 Pengecekan Berat


Pengecekan berat hasil perencanaan harus dilakukan sebelum pembangunan
kapal. Perubahan daya muat untuk sarat yang ditentukan dalam perencanaan
harus seijin perencana.

1.6.6 Perlindungan, Deteksi dan Pemadaman Kebakaran menurut


NCVS
Tujuan dari persyaratan ini adalah untuk membatasi api dalam ruang asal api itu
saja. Untuk tujuan tersebut, persyaratan berikut harus dipenuhi:
1. kapal harus disekat-sekat oleh pembatas panas dan pembatas konstruksi
(thermal boundaries and structural boundaries)
2. Isolasi panas pada pembatas harus memperhatikan risiko kebakaran dalam
suatu ruangan dan ruangan di sebelahnya
3. Kemampuan menahan api dari pembatas harus dipertahankan pada bukaan
dan penembusan (openings and penetrations)

1.6.6.a Pembagian Zona Kebakaran Pada Kapal


Badan kapal (hull), bangunan atas dan rumah geladak harus disekat-sekat
menjadi beberapa zona vertikal dan horisontal utama oleh penyekat kelas “A-60”.
Sejauh memungkinkan, sekat-sekat yang membentuk batas zona vertikal utama
di atas geladak sekat harus sebidang dengan sekat kedap air subdivisi yang
langsung berada di bawah geladak sekat. Sekat yang tidak diminta sebagai
penyekat kelas “A”, harus paling sedikit berupa penyekat kelas “B” atau “C”. Sekat
kelas “A” dan “B” harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menghalangi
lewatnya asap dan api.

1.6.6.b Penentuan Kelas Sekat Ruangan


Penentuan kelas sekat ruangan harus ditentukan berdasarkan zona vertikal dan
horisontal utama. (NCVS Seksi 7)

1.6.6.c Material dan Bahan


Sekat kelas “A-60” harus diisolasi dengan bahan tak terbakar (non-combustible
materials) yang disetujui sedemikian sehingga :
 suhu rata-rata dari sisi terlindung tidak naik melebihi 1400C di atas
suhu awal
 suhu pada sembarang titik termasuk sambungan tidak naik melebihi
1800C di atas suhu awal dalam waktu 60 menit kebakaran
Sekat kelas “B-15” harus diisolasi dengan bahan tak terbakar (non-combustible
materials) yang disetujui sedemikian sehingga :
 suhu rata-rata dari sisi terlindung tidak naik melebihi 1400C di atas
suhu awal
 suhu pada sembarang titik termasuk sambungan tidak naik melebihi
2250C di atas suhu awal dalam waktu 15 menit kebakaran

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-5


UMUM

1.7 Bahan dan Pengerjaan


1. Bahan, mesin-mesin dan perlengkapan kapal harus baru, tidak cacat, dan
cocok untuk dipakai di lautan tropis serta untuk keperluan penggunaan di
bidang maritim. Komponen-komponen yang dibeli untuk keperluan kapal
harus melalui agen tunggal atau pemasok lokal (local supplier) yang ditunjuk,
khusus untuk motor induk dan motor bantu. Komponen yang diutamakan
adalah produksi atau hasil perakitan dalam negeri, dengan sertifikasi dari BKI.
2. Setiap bahan, mesin dan perlengkapan kapal yang diatur dalam peraturan
klasifikasi, harus memiliki sertifikasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
3. Mesin-mesin dan perlengkapan tertentu harus diberi label tetap yang berisi
nomor seri, kapasitas dan data-data lainnya yang diperlukan untuk
memudahkan pemeliharaannya yang tercakup oleh klasifikasi , harus
memenuhi persyaratan peraturan konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang
dianggap setara.
4. Mesin-mesin dan perlengkapan kapal tertentu harus dilengkapi alat-alat dan
suku cadang sesuai dengan peraturan BKI.
5. Pembangunan kapal harus dilaksanakan dengan cara dan sistem yang baik,
menggunakan tenaga-tenaga ahli dan berpengalaman di bidangnya. Sistem
pembangunan harus disetujui pemesan. Perlengkapan dan perlakuan pelat
(bending, press dan roll) harus dilakukan dengan mesin press dan roll. Untuk
pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi motor induk, motor bantu,
pengecatan dan lain-lain harus sesuai dengan petunjuk dan standar pabrik
pembuat (manufacturer).
6. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan, pemilihan bahan mesin-mesin dan
perlengkapan kapal harus dapat menghasilkan kapal yang baik dalam
pengoperasiannya serta mudah dalam pemeliharaannya.
7. Pelaksanaan pengerjaan harus memenuhi syarat teknis bangunan kapal yang
baik dan bermutu tinggi. Pekerjaan pengelasan harus dilaksanakan sesuai
ketentuan-ketentuan Biro Klasifikasi Indonesia dan persiapan pengelasan
harus diperiksa oleh pengawas yang ditunjuk Pemesan. Untuk menjamin mutu
pekerjaan las, di tempat-tempat tertentu sesuai peraturan BKI, diadakan
pemeriksaan dengan X-Ray atau ultrasonic test.
8. Jadwal pelaksanaan Network Planning pembangunan kapal harus
disampaikan kepada pemesan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
setelah kontrak ditandatangani. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan
terjadi penyimpangan dari jadwal, maka Kontraktor harus mengambil langkah-
langkah seperlunya agar jadwal penyelesaian dan penyerahan kapal tetap
terpenuhi.
9. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menunjuk
pimpinan pelaksana yang diberi wewenang penuh mengatur pelaksanaan
pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan jadwal yang telah disepakati bersama pemesan. Surat penunjukan

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-6


UMUM
pimpinan pelaksanaan agar disampaikan kepada pemesan sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.
10. Apabila terjadi perubahan pekerjaan karena adanya perubahan kontrak
(addendum), Kontraktor harus menyampaikan pengaruh perubahan tersebut
terhadap ;
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan penyerahan
 Bobot mati kapal (deadweight)
 Ketahanan (endurance)
 Kecepatan dan Kapasitas Kapal
 Stabilitas kapal
Perubahan-perubahan pekerjaan hanya dapat dilakukan setelah disetujui oleh
pemesan.

1.8 Pengawasan
Pengawasan pembangunan kapal dilakukan oleh Syahbandar Dirjen Hubla,
klasifikasi, dan pemesan (owner).
Pemesan (owner) dan pengawas harus diberi kebebasan memasuki galangan
Kontraktor untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan.
Kontraktor harus menyediakan tempat kerja berikut peralatannya untuk keperluan
pemesan dan pengawas di lokasi pembangunan kapal. Untuk keperluan
pengawasan, pemesan dan pengawas dapat menggunakan fasilitas yang tersedia
di galangan seperti telepon, telex, fax, internet, dll. Kontraktor harus menunjuk
petugas pengawasan mutu (Quality Control) yang bersama-sama dengan
pengawas melaksanaan pemeriksaan mutu pekerjaan.
Kontraktor menunjuk seorang kepala proyek yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan perkembangan pekerjaan dengan mengacu pada jadwal yang
telah diserahkan kepada pemesan.

1.9 Percobaan dan Pengujian


1.9.1 Percobaan dan Pengujian di Galangan
1. Pengujian (testing) yang meliputi procedure test dan record test yang meliputi
semua bahan dan peralatan yang akan ditempatkan/dipasang pada kapal
harus sesuai dengan ketentuan seperti berikut ;
 Prosedur dan jadwal pengujian untuk pemenuhan persyaratan
klasifikasi harus mendapatkan persetujuan pemesan dan badan
klasifikasi. Pengujian untuk persyaratan klasifikasi harus pula
mendapat persetujuan BKI.
 Pengujian kekedapan tangki-tangki dan instalasi pipa dengan pressure
test dan hdyrostatic test memakai air tawar. Pengujian kekedapan
dengan hose test dan pengujian kampuh las dengan X-Ray
(radiography).

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-7


UMUM
 Mesin-mesin dan peralatan harus diperiksa kesempurnaan
instalasinya dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.
2. Percobaan Dok (Dock Trial) dilaksanakan sebelum Percobaan Berlayar (Sea
Trial) dilakukan dan sesuai dengan persyaratan BKI dan Pemesan.
Percobaan dok meliputi ;
 Percobaan Motor Induk dan Motor Bantu
 Pompa-pompa dan perlengkapan kamar mesin lainnya
 Kemudi dan Mesin Kemudi
 Panel dan Lampu Penerangan, Navigasi dan Peralatan Komunikasi

1.9.2 Percobaan Kemiringan (Inclining Test)


Percobaan Kemiringan (Inclining Test), harus dilakukan untuk mengetahui berat
dan letak titik berat kapal kosong setelah selesai dibangun.
Perhitungan stabilitas kapal harus dilakukan berdasarkan hasil percobaan
kemiringan tersebut.
Percobaan ini dilakukan menurut “Petunjuk pengujian kemiringan dan periode
oleng kapal ” edisi terakhir dari BKI.
Pelaksanaan percobaan inclining test harus dihadiri oleh badan klasifikasi,
Syahbandar, Konsultan Pengawas, dan pemesan atau wakil yang ditunjuk.

1.9.3 Percobaan Berlayar (Sea Trial)


Percobaan berlayar harus dilakukan berdasarkan surat program yang disetujui
oleh pemesan dan harus pula memenuhi persyaratan BKI yaitu “Petunjuk
percobaan berlayar kapal motor” edisi terakhir.
Sebelum melakukan pelayaran percobaan, kompas harus disesuaikan
(compasseren) oleh pihak yang berwenang.
Norma untuk melakukan pengukuran kecepatan percobaan adalah ;
- Displacement sebesar minimal 80% dari dispacement pada muatan penuh.
Sarat air diburitan diusahakan minimal sama dengan sarat air penuh.
- Perairan dengan area yang cukup dalam dan lebar.
- Permukaan air tenang (calm water).
- Kecepatan angin maksimum dengan skala beaufort 3.
Apabila norma-norma tersebut tidak dapat dipenuhi, harus diadakan perhitungan
koreksi kecepatan dan vibrasi serta dilaksanakannya langkah-langkah
penanggulangan/perbaikan.
Percobaan kapal harus dihadiri oleh BKI, Pemesan/pengawas, Syahbandar Dirjen
Hubla, dan pihak pembuat motor induk atau wakil yang ditunjuk.
Percobaan pelayaran meliputi ;
- Percobaan pada tenaga motor : 1/4, 2/4, 3/4, 4/4 dan 110 % dari tenaga
kontinu (MCR). Hasil pengukuran kecepatan-kecepatan tersebut dibuat
dalam curves dan diserahkan kepada Pemesan.
- Selanjutnya harus dilaksanakan pula pengujian ketahanan motor selama 6
(enam) jam. Pengujian ketahanan motor dilakukan pada tenaga motor yang

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-8


UMUM
sesuai untuk kecepatan maksimal 12 knot dihitung dengan MCR 85 %. Pada
waktu pengujian ketahanan motor ini dilakukan pula pengukuran pemakaian
bahan bakar.
- Pengujian cikar kiri/kanan
- Pengujian maju, mundur dan crash stop
- Pengujian olah gerak (manoeuvring test)
- Pengujian spiral test dan reserve spiral test
- Pengujian pengoperasian peralatan jangkar dan peralatan-peralatan lainnya.
- Low speed rudder effective test
- Vibration dan Noise measurement
Setelah selesai percobaan pelayaran harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh
dari motor induk, motor bantu dan peralatan-peralatan bantu lainnya yang penting.
Hasilnya dinyatakan dalam berita acara.

1.10 Sertifikat dan Surat-Surat Kapal


Sertifikat-sertifikat berikut harus diserahkan oleh Kontraktor kepada Pemesan
pada waktu penyerahan kapal, meliputi :
1. Sertifikat Garis Muat
2. Surat Ukur
3. Surat Tanda Kebangsaan (Pas Besar)
4. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang
5. Sertifikat Pengawakan
6. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan
7. Sertifikat Manajemen Keselamatan
8. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Kapal
9. Sertifikat Klasifikasi Lambung
10. Sertifikat Klasifikasi Mesin
11. Sertifikat Pembangunan.

1.11 Suku Cadang


Kontraktor harus memperlengkapi kapal dengan suku cadang untuk motor induk,
gigi reduksi dan alat-alat bantu lainnya sesuai dengan persyaratan BKI dan
standard pabrik pembuat.

1.12 Gambar-gambar Rancangan dan Dokumen-dokumen


Operasional
1.12.1 Gambar dan Dokumen yang Disediakan
Kontraktor akan membangun kapal berdasarkan gambar-gambar berikut yang
disediakan oleh pemesan.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-9


UMUM
1.12.1.a Gambar dan Dokumen yang Disediakan Pemesan
Desain Umum
 Rencana Garis (ST) DTP 1910 02 101
 Rencana Garis (FR) DTP 1910 02 102
 Rencana Umum DTP 1910 02 103
 Rencana Keselamatan dan Kebakaran DTP 1910 02 104
 Kurva Hidrostatik DTP 1910 02 105
 Kurva Bonjean DTP 1910 02 106
 Rencana Lampu Navigasi DTP 1910 01 107
Perhitungan
 Hambatan dan daya mesin induk DTP 1910 02 108
 Preliminary Stabilitas (intact & damage) DTP 1910 02 109
 GT dan NT DTP 1910 02 110
 Freeboard DTP 1910 02 111
 Berat dan titik berat kapal DTP 1910 02 112
Desain Konstruksi
 Potongan Melintang DTP 1910 02 201
 Rencana Konstruksi DTP 1910 02 202
 Konstruksi Sekat Melintang & Memanjang DTP 1910 02 203
 Bukaan Kulit DTP 1910 02 204
 Linggi dan Ceruk Haluan DTP 1910 02 205
 Linggi dan Ceruk Buritan DTP 1910 02 206
 Pondasi Mesin DTP 1910 02 207
 Konstruksi Bangunan Atas & Rmh.Geladak DTP 1910 02 208
 Hawse Pipe & Anchor Equipment DTP 1910 02 209
 Docking Plan DTP 1910 02 210
Sistem Pendukung Mesin Utama
 Layout Kamar Mesin DTP 1910 02 301
 Sistem Bahan Bakar DTP 1910 02 302
 Sistem Tambat DTP 1910 02 303
 Sistem Ventilasi DTP 1910 02 304
 Sistem Pendingin Mesin DTP 1910 02 305
Sistem Kapal
 Ballast dan Bilga DTP 1910 02 306
 Air Tawar & Air Laur DTP 1910 02 307
 Pemadam Kebakaran DTP 1910 02 308
 Sistem Kemudi DTP 1910 02 309
Sistem Kelistrikan
 Instalasi Kelistrikan DTP 1910 02 401
 Diagram Wiring DTP 1910 02 402
 Power Balance DTP 1910 02 403
 Main Switch Board DTP 1910 02 404

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-10


UMUM
Gambar dokumen di atas hanya sebagai acuan untuk diajukan ke BKI dalam
mendapatkan class approval. Segala yang berhubungan dengan class approval
menjadi tanggung jawab konraktor.

1.12.1.b Gambar-Gambar yang Disediakan Kontraktor


Gambar-gambar desain dasar yang belum disediakan pemesan, termasuk
gambar kerja (gambar detail) yang diperlukan untuk pembangunan kapal, serta
gambar akhir (final drawing) harus dibuat oleh Kontraktor.

1.12.1.c Dokumen-Dokumen yang Harus Diserahkan Kontraktor


Dokumen-dokumen berikut harus diserahkan oleh Kontraktor kepada Pemesan :
1. Spesifikasi untuk pembangunan (building specification).
2. Spesifikasi motor induk.
3. Spesifikasi mesin-mesin geladak.
4. Spesifikasi motor bantu dan generator.
5. Spesifikasi pompa-pompa dan motor penggeraknya.
6. Spesifikasi peralatan permesinan lainnya.
7. Buku petunjuk dan pemeliharaan motor induk, motor bantu dan peralatan
lainnya.
8. Gambar yang sudah mendapatkan approval dari badan klasifikasi.
9. Dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk konstruksi dan pengoperasian
kapal.

1.12.2 Dokumen dan Gambar yang Terpasang di Kapal


Pada waktu penyerahan kapal harus diserahkan pula kepada Pemesan, gambar-
gambar dan dokumen-dokumen kapal sesuai keadaan yang terpasang di kapal
(final drawing/finish plan) dalam rangkap 5 (lima).
Gambar dan dokumen yang harus diserahkan adalah :
1. Semua gambar dan dokumen yang tersebut pada 1.12.1.
2. Gambar evacuation plan dan fire control plan
3. Keterangan intact dan damage stability untuk 12 kondisi kapal yang dihitung
berdasarkan berat dan titik berat kapal yang sesungguhnya dari hasil
percobaan kemiringan, yang diberikan menurut standard BKI kapal dengan
panjang sampai 24 m dan NCVS Bab 2 (damage stability).
 Kondisi 1: Kapal kosong (Light Weight)
 Kondisi 2: Kapal dalam keadaan muatan penuh, siap berangkat
(bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 3: Kapal dalam keadaan muatan penuh, selama berlayar
(bahan bakar dan air tawar 50%).
 Kondisi 4: Kapal dalam keadaan muatan penuh, tiba di tempat (bahan
bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 5: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang akses
center, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-11


UMUM
 Kondisi 6: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang glass
bottom center, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 7: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 6
center, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 8: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di tanki forepeak
center, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 9: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang mesin
starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 10: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang
pompa starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 11: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 1
starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 12: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 2
starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 13: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 3
starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 14: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 4
starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 15: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 5
starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 16: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di tanki
forepeak starboard, siap berangkat (bahan bakar dan air tawar 100%).
 Kondisi 17: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang akses
center, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 18: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang glass
bottom center, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 19: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 6
center, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 20: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di tanki
forepeak center, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal
10%).
 Kondisi 21: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang mesin
starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 22: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang
pompa starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal
10%).
 Kondisi 23: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 1
starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 24: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 2
starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 25: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 3
starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-12


UMUM
 Kondisi 26: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 4
starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 27: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di ruang void 5
starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal 10%).
 Kondisi 28: Kapal dalam keadaan muatan penuh bocor di tanki
forepeak starboard, tiba ditempat (bahan bakar dan air tawar tinggal
10%).
4. Hasil pengujian material (tensile dan impact) baja dan glass.
5. Hasil pelayaran percobaan dan pengujian-pengujian.
6. Daftar suku cadang dan alat-alat/inventaris kapal.
7. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan mesin-mesin (motor induk dan
motor bantu).

1.13 Asuransi dan Jaminan


Kontraktor harus mengasuransikan kapal selama dibangun sampai penyerahan.
Kapal diasuransikan atas nama Pemesan dan semua surat-surat tanda
pengasuransian harus diserahkan kepada Pemesan.
Asuransi mulai berlaku pada saat peletakan lunas dan berakhir sesudah
penyerahan kapal.
Kontraktor harus memberi jaminan bahwa kapal dan peralatannya bekerja dengan
baik selama 12 (dua belas) bulan dihitung sejak penyerahan kapal. Jaminan untuk
motor induk selama 1 (satu) tahun dan untuk motor bantu selama 1 (satu) tahun.
Semua biaya perbaikan terhadap kerusakan yang timbul dalam masa jaminan
yang bukan disebabkan oleh kesalahan pengoperasian harus ditanggung oleh
Kontraktor.

1.14 Penyerahan
Setelah kapal selesai dibangun dan semua percobaan/pengujian yang ditentukan
telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan, maka semua tangki, void
space, bilga, ruangan-ruangan lain harus dalam keadaan bersih tanpa ada
kerusakan.
Kapal harus diserahkan kepada Pemesan dalam keadaan siap berlayar dengan
bahan bakar, minyak lumas, dan air tawar penuh dan dilengkapi dengan :
1. Berita acara serah terima.
2. Sertifikat dan surat-surat sesuai dengan 1.10.
3. Gambar-gambar dan dokumen sesuai dengan 1.12.
4. Suku cadang dan daftar inventaris kapal sesuai BKI.
5. Daftar perlengkapan kapal sesuai persyaratan.
6. Gambar-gambar yang diberi bingkai dan dipasang di kapal.
 Gambar rencana umum
 Gambar fire plan, safety plan, dan evacuation plan
 Sijil kebakaran

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-13


UMUM
7. Foto-foto kapal berukuran 30 cm x 50 cm berwarna dan dicetak pada standar
glass yang dilekatkan pada hardboard, diambil dari 2 (dua) arah, masing-
masing 1 (satu).
8. 2 (dua) buah model kapal dengan skala 1 : 50.
9. Sebelum kapal diserahkan, nahkoda dan 2 (dua) orang ahli mesin diberikan
latihan (training) pengoperasian kapal, mesin-mesin dan perlengkapannya.
10. Tempat serah terima adalah di Manado, di mana kapal tidak boleh berlayar
sendiri dari tempat pembangunan ke tempat serah terima.

1.15 Perubahan Desain


Desain kapal yang terdapat di dalam spesifikasi teknis ini adalah milik Direktorat
Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan
dikerjakan oleh konsultan perencana kapal PT. ITS Tekno Sains.
Perubahan dan atau modifikasi desain kapal yang meliputi desain dasar,
konstruksi, permesinan, peralatan dan perlengkapan, propulsi, sistem dan lain-lain
yang mengakibatkan perubahan pada berat, kapasitas, gaya-gaya hidrostatik,
stabilitas dan trim, tahanan dan kecepatan, gerak dan manuver kapal serta
kenyamanan dan keselamatan penumpang, menjadi tanggung jawab dari
pembangun kapal.
Dalam proses pembangunan kapal wisata glass bottom, pihak pembangun harus
mengikuti panduan berdasarkan dokumen pada Bill of Quantity. Apabila tidak
ditunjukkan pada Bill of Quantity, maka akan mengikuti dokumen pada spesifikasi
teknis. Apabila tidak ditunjukkan pada spesifikasi teknis, maka akan mengikuti
dokumen pada gambar desain. Apabila dari ketiga dokumen di atas tidak ada,
maka pihak pembangun harus menyediakan dokumen tersebut.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1-14


Bab 2
LAMBUNG
2.1 Umum
Lambung kapal dibangun dibawah pengawasan dan sesuai dengan
peraturan konstruksi BKI, dan dari bahan yang telah diuji oleh BKI sesuai
dengan peraturan. Lambung kapal seluruhnya sesuai dengan persyaratan
peraturan konstruksi BKI.
Bagian-bagian konstruksi berupa bahan, ukuran dan atau cara
pengerjaannya tidak diatur dalam peraturan BKI harus disediakan,
dirancang dan atau dibuat sesuai standard lain yang diakui atau
dilaksanakan sesuai dengan praktek pembangunan kapal yang baik.
Bahan baja terutama untuk bagian-bagian dibawah geladak utama harus
dilakukan sand blasting dan dicat dengan cat AC primer sebelum
difabrikasi. Juru las harus bersertifikat sesuai kualifikasi yang diperlukan.
Lambung kapal di bawah geladak tendiri dari satu lambung utama dan dua
lambung sisi (portside dan starborard) dan kompartemen penyambung atar
lambung. Lambung tengah dan samping memiliki masing-masing 4
(empat) dan 7 (tujuh) kompartemen kedap air yang tiap-tiap kompartemen
dipisahkan oleh sekat kedap melintang untuk memenuhi persyaratan
floodable length dan damage stability.
Ruangan di bawah geladak lambung tengah diurutkan dari belakang ke
depan sebagai berikut :
- Kompartemen I : tanki air ballast
- Kompartemen III : ruang akses
- Kompartemen III : ruang glass bottom
- Kompartemen IV : tangki void 6
- Kompartemen V : tangki ceruk haluan
Sedangkan ruangan di bawah geladak lambung samping diatur simetris
antara lambung kiri dan lambung kanan. Pengaturan ruangan sebagai
berikut:
- Kompartemen I : ruang mesin
- Kompartemen II : void 1
- Kompartemen III : void 2
- Kompartemen IV : void 3
- Kompartemen V : void 4

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 2-1


LAMBUNG

- Kompartemen VI : void 5
- Kompartemen VII : tanki air ballast 2
Di atas geladak utama terdapat rumah geladak yang digunakan sebagai
toilet, ruang genset utama, gudang, ruang penumpang, rung kru jaga, dan
café.
Di atas geladak kedua, yaitu geladak terbuka, terdapat ruang kemudi,
gudang, dan ruang genset harbour/emergency..

2.2 Lunas, Linggi Haluan dan Linggi Buritan (Keel,


Stem and Stern)
Lunas, linggi haluan, linggi buritan dibuat dari pelat baja dengan ukuran
sebagai berikut :
Pada center line kapal : tinggi 580 mm dan tebal 6 mm

2.3 Pelat Kulit (Shell Plating)


Pelat kulit dibuat dari pelat baja dan sambungan-sambungannya di las. Di
tempat-tempat bukaan seperti kerangan air laut (sea chest), ulup jangkar
(hawse pipe), penopang poros baling-baling dan pada semua bukaan
lainnya di kulit harus diberi penguatan secukupnya
Ukuran pelat kulit sebagai berikut :
 Tebal pelat alas : 8 mm
 Tebal pelat sisi dibawah garis air : 6 mm
 Tebal pelat sisi diatas garis air : 6 mm
 Tebal pelat penyambung antar lambung : 6 mm

2.4 Geladak (Decks)


Geladak dibuat dari pelat baja yang dilas. Terdiri dari geladak utama,
geladak navigasi dan atap geladak navigasi. Ukuran pelat geladak adalah
sebagai berikut :
- Tebal pelat geladak utama :
di tepi (dekat lambung) : 5 mm
di tengah : 5 mm
- Tebal pelat geladak navigasi : 5 mm
- Tebal pelat atap geladak navigasi : 5 mm
Geladak disekitar mesin jangkar perlu diberi penguatan (penebalan ).

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 2-2


LAMBUNG

2.5 Sekat dan Tangki (Bulkheads & Tanks)


Sekat-sekat terbuat dari pelat baja dan penegarnya dari profil “ L “ dan
dipasang vertikal dan ujung-ujungnya ada yang diberi lutut (bracket) dan
ada yang di-snip.
Sekat kedap melintang terletak pada gading no. 9, 13, 17, 21, 25, 28, 29,
dan 32. Tebal pelat 6 mm dan penegar siku-siku L 70 x 70 x 6 mm dan
jarak penegar 600 mm , lihat gambar konstruksi sekat kedap.
Sekat kedap memanjang terletak antara center line gading 0 – 35 dan
pada jarak 1320 mm dan 2400 mm dari center line.
Tangki terdiri dari :
- Tangki air kotor (P&S) : bridge, gading 2 – 5
- Tangki air tawar (P&S) : bridge, gading 13 – 19
- Tangki bahan bakar (P&S) : lambung tengah, gading 1 – 3
- Tanki ballast 1 (P&S) : lambung tengah, gading -1.5 - 1
- Tanki ballast 2 (P&S) : lambung tengah, gading 29 - 33

Setiap tangki dilengkapi dengan pipa isi, pipa udara dan pipa duga.

2.6 Konstruksi Alas (Bottom Structures)


Kapal dibuat dengan konstruksi dasar tunggal dengan jarak wrang
seluruhnya 600 mm. Wrang kedap pada lambung tengah terdapat pada
gading 8, 27, dan 32 . Wrang kedap pada lambung sisi terdapat pada
wrang 9, 13, 17, 21, 25, dan 29.
Ukuran penumpu tengah:
- Di gd. 0 – 13 : T 150 X 50 X 6 mm
- Di gd 14 – 35 : T 175 x 50 x 8 mm
Ukuran wrang pelat :
- Di gd. 0 – 13 : T 150 X 50 X 6 mm
- Di gd 14 – 35 : T 175 x 50 x 8 mm

2.7 Gading-gading, Balok dan Penumpu Geladak


(Frames, Deck Beams & Deck Girders)
Gading-gading dan balok geladak dibuat dari baja profil “ L “, sedangkan
gading-gading besar, balok besar geladak dan penumpu dibuat dari baja
dengan penampang berbentuk “ T “.
Gading-gading besar dan balok besar geladak pada lambung tengah :
gading no. 3, 8, 13, 17, 21, dan 25. Diluar gading-gading besar, balok

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 2-3


LAMBUNG

besar geladak dan sekat kedap adalah gading-gading biasa dan balok
geladak Jarak gading seluruhnya 600 mm.
Pada geladak ada penumpu geladak tengah dan 3 buah penumpu sisi
pada kiri kanan kapal.
Dari buritan s/d. gading 9 : L 60 x 60 x 6 mm
Dari Gading 9 s/d gading 34 : L 65 x 60 x 6 mm
Gading di atas geladak utama : L 50 x 50 x 5 mm
Gading di atas geladak navigasi : L 50 x 50 x 5 mm

Gading besar di bawah geladak utama


Dari buritan s/d. gading 35 : T 130 x 50 x 8 mm
Gading besar di atas geladak utama : T 100 x 50 x 5 mm
Gading besar di atas geladak navigasi : T 100 x 50 x 6 mm

Ukuran balok geladak :


Balok geladak pada geladak utama : L 60 x 60 x 6 mm
Balok geladak pada geladak navigasi : L 50 x 50 x 5 mm
Balok geladak pada atap gldk. navigasi : L 50 x 50 x 5 mm

Ukuran balok besar geladak :


Balok besar geladak pada geladak utama : T 175 x 50 x 8 mm
Balok besar geladak pada geladak navigasi : T 100 x 50 x 5 mm
Balok besar geladak pada atap geladak navigasi: T 100 x 50 x 5 mm

Ukuran penumpu geladak :


Penumpu geladak pada geladak utama : T 175 x 50 x 8 mm
Balok besar geladak pada gladak navigasi : T 100 x 50 x 5 mm
Balok besar geladak pada atap gldk. navigasi : T 100 x 50 x 5 mm

2.8 Kamar Mesin (Engine Room)


Kamar mesin seperti terlihat pada gambar rencana umum, terletak pada
gading -1.5 – 9 di lambung samping. Dibagian atas dipasang lubang kedap
dan dilengkapi pipa gas buang ke arah lambung sisi kapal. Selain itu,
bagian kamar mesin juga dilengkapi dengan ventilation inlet untuk
memasukkan udara.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 2-4


LAMBUNG

2.9 Pilar
Pada ruang penumpang terdapat 3 (tiga) pasang pillar yg dipasang pada
lambung utama pada gading 13, 17, dan 21. Pillar terletak pada centerline
kapal dengan ukuran 2.5” sch. 80.

2.10 Pondasi Motor Induk dan Motor Bantu (Engine


Seating)
Pondasi motor induk dan motor bantu dirancang sesuai dengan
persyaratan dari BKI dan juga kuat meredam getaran yang ditimbulkan
oleh mesin-mesin tersebut. Ukuran dan bentuk pondasi ditentukan oleh
ukuran dan tenaga mesin serta letak dan diameter baut. Perubahan
terhadap jenis mesin mengakibatkan perubahan pada rencana konstruksi
pondasi mesin, poros baling-baling dan ukuran baling-baling.

2.11 Kerangan Laut (Sea Chest)


Dua buah kerangan laut ditempatkan di bagian alas ruang akses, yaitu
satu pasang pada gading 9-11 pada bagian samping bawah pada lambung
kapal. Kerangan laut dilengkapi dengan pipa udara, pipa pengisap dan
peralatan untuk udara bertekanan tinggi guna membersihkan kotoran pada
saringan. Kerangan laut harus diberi sejumlah zinc anode untuk
melindunginya pelat disekitar kerangan laut dari korosi. Tebal pelat
kerangan laut 8 mm.

2.12 Kemudi dan Tongkat Kemudi (Rudder & Rudder


Stock)
Kapal mempunyai 2 (dua) buah kemudi yang dipasang tepat belakang
baling-baling. Kemudi dari jenis kemudi gantung berpelat ganda dengan
bentuk penampang foil. Daun kemudi direncanakan dengan luasan yang
cukup untuk menjamin olah gerak kapal yang baik pada kecepatan operasi
kapal.
Tongkat kemudi dibuat dari bahan yang memenuhi peraturan BKI, Kemudi
digerakkan dari ruang kemudi digeladak navigasi dengan memakai tuas
(stick controlled) dan dapat pula digerakkan dari ruang kemudi kedua.
Pada keadaan tertentu bisa digerakkan ditempat dengan peralatan kemudi
darurat.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 2-5


LAMBUNG

2.13 Tabung Poros Baling-Baling (Sterntube)


Tabung terbuat dari pipa baja yang dilengkapi dengan rumah bantalan,
bantalan, ring untuk menahan bantalan dan penekan paking untuk
mengedapkan tabung poros baling-baling yang terletak di ujung kamar
mesin. Konstruksi tabung dibuat menembus sekat dan tangki air ballas
buritan.
Tabung dan penyangga poros baling-baling terdapat pada sisi kiri dan
kanan kapal.

2.14 Rumah Geladak


Kapal tidak dilengkapi superstructure yang kedap air tetapi dilengkapi
rumah geladak yang tidak dipertimbangkan sebagai tambahan daya apung
cadangan. Rumah geladak dibuat dari konstruksi baja yang kedap cuaca.
Sekat-sekat pembagi ruangan, sebagian dari konstruksi baja dan sebagian
menggunakan partisi.

2.15 Kubu-Kubu (Bulwarks)


Kubu-kubu dibuat dari pelat baja yang diperkuat dengan penegar dan pelat
hadap setiap dua jarak gading. Tinggi kubu-kubu 0.8 m dan tebal pelat 5
mm. Kubu-kubu di pasang pada bagian haluan pada kiri dan kanan kapal.
Diatas kubu-kubu pada de katas terdapat relling tambahan setinggi 0.2 m
untuk pegangan dan menjaga agar penumpang tidak jatuh ke laut.

2.16 Pisang-pisang (Fender)


Sekeliling lambung kapal dipasang pisang-pisang (fender) dari pelat baja
setengah lingkaran dengan ukuran diameter 150 mm SCH 40, dipasang
sesuai dengan gambar rencana umum.

2.17 Tiang (Mast)


Kapal dilengkapi 1 (satu) buah tiang. Terletak di atas atap rumah kemudi
pada garis tengah dari gading 22 - 23, terbuat dari pelat baja dan
digunakan untuk radar, antena, lampu navigasi, bendera dan lain-lain.

2.18 Lubang Orang dan pintu palka


Lubang orang dipasang sebagai akses ke tangki-tangki, dan ruang-ruang
kosong, masing-masing sebanyak 2 (dua) buah untuk tangki bahan bakar

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 2-6


LAMBUNG

gading 1 - 3 kanan dan kiri dan gading 13-19 untuk tangki air tawar, yang
digunakan untuk pemeriksaan tangki. Sedangkan untuk tangki-tangki yang
lain terdapat 1 (satu) buah lubang orang dengan fungsi yang sama.
Ukuran lubang orang adalah 400x600 mm. Tutup lubang orang harus
memenuhi persyaratan kedap air dan merupakan tipe flush manhole
cover.
Untuk akses ke ruang mesin menggunakan pintu palka kedap air
(watertight access hatch cover) yang berukuran 1000x1400 mm dengan
ujung-ujung dibulatkan.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 2-7


Bab 3
LAPISAN PELINDUNG
(Perlindungan Terhadap Karat,
Kebakaran, Bunyi dan Suhu)
3.1 Pengecatan
Skema pengecatan, pemilihan warna dan merek cat harus disetujui oleh
Pemesan.
Seluruh permukaan baja harus dicat dengan marine paint berkualitas
baik. Permukaan baja harus di sandblasting terlebih dahulu sebelum dicat.
a. Lambung Bagian Luar
 Dibawah Garis Air
Tebal total lapisan minimum 250 m : 1 x shop primer
Volume : ± 49.0 liter
: 2 x AC
Volume : ± 99.0 liter
: 3 x AF
Volume : ± 148.5 liter
 Batas Garis Air & Tepi Geladak Utama
Tebal total lapisan minimum 140 m : 1 x shop primer
Volume : ± 45.7 liter
: 2 x AC
Volume : ± 91.3 liter
: 2 x bottop paint
Volume : ± 91.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 91.3 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 91.3 liter

b. Lambung Bagian Dalam


 Kamar mesin
Lantai
Tebal total lapisan minimum 120 m : 1 x shop primer
Volume : ± 2.8 liter
: 2 x AC
Volume : ± 5.5 liter
: 2 x finish paint

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-1


LAPISAN PELINDUNG

Volume : ± 5.5 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 6.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 12.5 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 12.5 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 1.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 2.6 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 2.6 liter

 Ruang akses
Lantai
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.8 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.8 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 2.2 liter
: 2 x AC
Volume : ± 4.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 4.4 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.6 liter
: 2 x AC
Volume : ± 1.1 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 1.1 liter

 Ruang glass bottom


Lantai
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 1.5 liter
: 2 x AC
Volume : ± 3.0 liter

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-2


LAPISAN PELINDUNG

: 2 x deck paint
Volume : ± 3.0 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 6.2 liter
: 2 x AC
Volume : ± 12.3 liter
: 2 x deck paint
Volume : ± 12.3 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 2.0 liter
: 2 x AC
Volume : ± 4.0 liter
: 2 x deck paint
Volume : ± 4.0 liter

c. Geladak Utama
 Bagian luar
Lantai
Tebal total lapisan minimum 140 m : 1 x shop primer
Volume : ± 13.2 liter
: 2 x AC
Volume : ± 26.8 liter
: 2 x deck paint
Volume : ± 26.8 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 120 m : 1 x shop primer
Volume : ± 8.4 liter
: 2 x AC
Volume : ± 16.8 liter
: 2 x deck paint
Volume : ± 16.8 liter

 Cafe
Lantai
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.8 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.8 liter

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-3


LAPISAN PELINDUNG

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 2.5 liter
: 2 x AC
Volume : ± 5.2 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 5.2 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.8 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.8 liter

 Ruang kru
Lantai
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.8 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.8 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 2.1 liter
: 2 x AC
Volume : ± 4.2 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 4.2 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 1.3 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 1.3 m

 Ruang penumpang
Lantai
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 3.7 liter
: 2 x AC
Volume : ± 7.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 7.4 liter

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-4


LAPISAN PELINDUNG

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 4.2 liter
: 2 x AC
Volume : ± 8.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 8.4 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 3.7 liter
: 2 x AC
Volume : ± 8.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 8.4 liter

 Gudang
Lantai
Tebal total lapisan minimum 120 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.1 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.2 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.2 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 1.2 liter
: 2 x AC
Volume : ± 1.2 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 1.2 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.1 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.2 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.2 liter

 Ruang genset
Lantai
Tebal total lapisan minimum 120 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.6 liter
: 2 x AC

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-5


LAPISAN PELINDUNG

Volume : ± 1.1 liter


: 2 x finish paint
Volume : ± 1.1 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.4 liter
: 2 x AC
Volume : ± 1.1 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 1.1 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.6 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.6 liter

 Kamar mandi
Lantai
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.6 liter
: 2 x AC
Volume : ± 1.2 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 1.2 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 3.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 6.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 6.4 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.7 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.7 liter

d. Geladak Navigasi
 Ruang navigasi
Lantai
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-6


LAPISAN PELINDUNG

Volume : ± 1.8 liter


: 2 x AC
Volume : ± 3.6 liter
: 2 x deck paint
Volume : ± 3.6 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 4.6 liter
: 2 x AC
Volume : ± 9.1 liter
: 2 x deck paint
Volume : ± 9.1 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.8 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.8 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.8 liter

 Gudang
Lantai
Tebal total lapisan minimum 120 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.1 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.2 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.2 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.7 liter
: 2 x AC
Volume : ± 1.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 1.4 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.1 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.1 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.1 liter

 Ruang genset emergency/harbour


Lantai

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-7


LAPISAN PELINDUNG

Tebal total lapisan minimum 120 m : 1 x shop primer


Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.7 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.7 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 1.1 liter
: 2 x AC
Volume : ± 2.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 2.4 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.1 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.3 m

 Ruang berjemur
Lantai
Tebal total lapisan minimum 140 m : 1 x shop primer
Volume : ± 15.8 liter
: 2 x AC
Volume : ± 30.8 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 30.8 liter

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 4.6 liter
: 2 x AC
Volume : ± 9.1 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 9.1 liter

 Ruang akses
Lantai
Tebal total lapisan minimum 120 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.8 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.8 liter

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-8


LAPISAN PELINDUNG

Dinding
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x shop primer
Volume : ± 3.2 liter
: 2 x AC
Volume : ± 6.4 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 6.4 liter

Atap
Tebal total lapisan minimum 60 m : 1 x shop primer
Volume : ± 0.2 liter
: 2 x AC
Volume : ± 0.3 liter
: 2 x finish paint
Volume : ± 0.3 liter

e. Dinding dalam tanki-tanki


 Tanki bahan bakar : Tidak dicat
 Tanki air kotor
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x tar epoxy
paint
Volume : ± 12.7 liter
 Tanki air ballast
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x tar epoxy
paint
Volume : ± 2.3 liter
 Tanki air tawar
Tebal total lapisan minimum 210 m : 3 x pure epoxy
paint
Volume : ± 15.0 liter

f. Terowongan
 Pipa gas buang dan ventilasi
Tebal total lapisan minimum 100 m : 1 x tar epoxy
paint
Volume : ± 2.5 liter

g. Bagian-bagian konstruksi lainnya sesuai dengan petunjuk pabrik


dan persyaratan BKI.

3.2 Perlindungan Katodik (Cathodic Protection)


Perlindungan di sekitar baling-baling dan kerangan laut direncanakan 2
kali dari tempat lainnya. Perlindungan di bawah garis air harus di pasang

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-9


LAPISAN PELINDUNG

zinc anode dengan mutu yang memenuhi dan jumlah yang dapat bekerja
aktif sebagai pelindung katodik selama sekurang-kurangnya 36 bulan (3
tahun). Kebutuhan total Zinc Anode adalah sebanyak 14 buah, dengan
berat tiap zinc anode sebesar 1.46 kg.

3.3 Panel dan Lapisan Isolasi (Insulation) Geladak &


Ruangan
Perencanaan Panel dan Lapisan isolasi dilakukan oleh Kontraktor
mengacu pada persyaratan SOLAS 1974 untuk pembagian dan penentuan
kelas sekat. Bahan dan ketebalan panel dan lapisan isolasi harus
memenuhi persyaratan SOLAS. Lapisan isolasi yang digunakan pada
kapal wisata glass bottom adalah jenis A60 dan B15. A60 adalah lapisan
isolasi yang memiliki grade A yang tahan panas dan api. Jika terjadi
kebakaran, insulasi jenis ini dapat menahan kebakaran selama 60 menit.
Sementara B15 adalah lapisan isolasi yang memiliki grade B yang tahan
panas dan api. Jika terjadi kebakaran, insulasi jenis ini dapat menahan
kebakaran selama 15 menit.
Lapisan A60 dipasang di ruang mesin, ruang genset, café, ruang navigasi,
ruang jaga kru, gudang, dan ruang akses. Sementara lapisan B15
dipasang pada toilet, ruang glass bottom, dan dinding tangga akses ke
ruang navigasi.
Perencanaan tekstur, corak dan warna interior harus disetujui oleh
pemesan. Kerangka penopang panel dan lapisan isolasi harus dari bahan
tidak terbakar.

Pelapis Geladak di Ruangan (Deck Covering)


Pelapis geladak dibutuhkan pada ruangan akomodasi dan ruang-ruang
lain yang membutuhkan persyaratan kenyamanan terhadap bunyi dan
suhu serta perlindungan terhadap kebakaran menurut SOLAS. Pelapis
geladak terdiri dari lapisan isolasi, lapisan dasar (underlayments) dan
lapisan teratas yaitu lapisan pelindung (deck coverings). Sebelum diberi
lapisan dasar, geladak harus diberi lapisan rubber paint. Pemilihan bahan
harus memenuhi persyaratan kelas kebakaran SOLAS.
Ruangan-ruangan yang diberi pelapis geladak :
1. Ruang kemudi, ruang terbuka, ruang akomodasi, ruang akses,
ruang kru, café, dan ruang glass bottom
Pelindung : Lapisan pelindung vynil 3 mm
2. Toilet
Pelindung : Keramik anti slip
3. Gudang dan ruang genset
Pelindung : Deck Paint

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-10


LAPISAN PELINDUNG

Dinding Dalam Rumah Geladak (Lining)


Lapisan dinding dalam rumah geladak terdiri dari lapisan isolasi dan panel
dinding (lining). Ruangan-ruangan yang diidentifikasikan sebagai sumber
potensi kebakaran dilengkapi dengan isolasi kebakaran, sedangkan
dinding-dinding ruangan yang berhadapan langsung dengan udara terbuka
dilengkapi dengan isolasi panas. Bahan panel dinding (lining) dan isolasi
harus sesuai dengan persyaratan pembagian sekat kebakaran.
Ruangan-ruangan yang diberi pelapis dinding :
1. Ruang kemudi, ruang terbuka, ruang akomodasi, ruang akses,
ruang kru, café, dan ruang glass bottom
Pelapis : Panel dinding (lining) dan panel interior
2. Gudang, toilet, dan ruang genset
Pelapis : Finish Paint

Langit-Langit Rumah Geladak (Ceiling)


Instalasi pipa, kabel, lampu, AC dan peralatan lainnya yang dipasang pada
langit-langit, harus disusun sedemikian rupa dan teratur sehingga
memudahkan pemeliharaan dan perbaikan. Ruangan-ruangan yang langit-
langitnya langsung berhadapan dengan udara terbuka dan tidak memiliki
lapisan pelindung geladak harus dilengkapi dengan lapisan isolasi panas.
Bahan lapisan isolasi dan panel langit-langit (ceiling) harus memenuhi
persyaratan pembagian sekat kebakaran menurut SOLAS.
Ruangan-ruangan yang diberi pelapis langit-langit :
1. Ruang kemudi, ruang terbuka, ruang akomodasi, ruang akses,
ruang kru, café, dan ruang glass bottom
Pelindung : Panel langit-langit (ceiling) dan panel interior
2. Gudang, toilet, dan ruang genset
Pelindung : Finish Paint

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 3-11


Bab 4
PERLENGKAPAN RUANGAN
4.1 Umum
Pengaturan ruang akomodasi, ruang kemudi dan gudang-gudang seperti
terlihat pada gambar Rencana Umum.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemesan skema dekorasi, ukuran,
bahan dan komposisi warna beserta contoh-contoh dari bahan dekorasi
dan cat yang dipakai untuk disetujui Pemesan.
Semua rencana pengadaan tangga, mebel tetap dan lepas, perlengkapan
tempat tidur, perlengkapan hiburan, perlengkapan ruang awak kapal,
perlengkapan ruang kemudi dan pelat nama & tanda-tanda harus disetujui
oleh pemesan.

4.2 Jendela dan Pintu


4.2.1 Jendela
4.2.1.a Jendela Bottom Glass
Jendela glass bottom terbuat dari bahan akrilik dengan sifat mekanik
seperti tertera pada tabel 1. Ukuran jendela glass bottom sebesar 400 x
600 mm dengan jumlah total 38 buah. Jendela diletakkan di sisi-sisi
lambung kapal di mana masing-masing sisi terdapat 19 jendela. Tebal
jendela akrilik sekitar 40 mm. Pemasangan jendela glass bottom
dilengkapi seal karet dan baut untuk menjaga kekedapan seperti yang
terlihat pada gambar 1. Kontraktor harus mendapatkan persetujuan klas
dalam hal perencanaan pemasangan dan ketebalan jendela tersebut.

Tabel 1 Sifat Mekanik Akrilik Jendela Glass Bottom


Property Test Method Unit Value
Ultimate Tensile
N/mm2 62
Strength
ASTM D638
Elongation at Break % 2
Elastic Modulus N/mm2 2760
Compressive Yield ASTM D695 N/mm2 103

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-1


PERLENGKAPAN RUANGAN

Strength
Elastic Modulus N/mm2 2760
Flexural Streangth ASTM D790 MPa 97
Compressive
Deformation Subject to
PVH0-1 % ≤1
27.7 N/mm2 at 50oC for
24 hours
Ultraviolet Rays
ASTM E308 % ≤5
Penetration Ratio
Clear and
PVH0-1
Visual Clarity Readable
Total Residual
Monomer Methyl PVHO-1 % ≤ 1.6
Methacrylate

Berdasarkan surat amandemen Rules untuk kapal wisata bottom glass


oleh BKI, spesifikasi acrylic yang diizinkan untuk digunakan sebagai
jendela pada area viewport adalah seperti pada tabel-tabel berikut.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-2


PERLENGKAPAN RUANGAN

Tabel 2 Sifat Mekanik dan Optikal Plastik Akrilik

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-3


PERLENGKAPAN RUANGAN

Tabel 3 Ukuran Standar untuk flat disk windows

Tabel 4 Ukuran standar untuk spherical shell windowa with conical seat

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-4


PERLENGKAPAN RUANGAN

Tabel 4 Ukuran standar untuk spherical shell windowa with conical seat
dengan sudut opening 120o/180o

4.2.1.b Jendela Ruang Penumpang


Ruang penumpang di geladak utama dilengkapi dengan jendela kotak
yang berukuran besar untuk pencahayaan dan memberikan pemandangan
ke luar maupun ke dalam ruangan. Jendela-jendela ini dipasang pada
pada posisi vertikal pada dinding-dinding samping. Rencana Umum
jendela, sebanyak 9 buah di sisi kanan dan 9 buah di sisi kiri dengan
ukuran 1100x650 mm. Kerangka jendela dibuat dari bahan alumunium
dengan kaca dari bahan safety glass dan memenuhi standar JIS (F 2421)

4.2.1.c Jendela Ruang Kemudi


Khusus untuk ruang navigasi dilengkapi dengan jendela kotak yang
berukuran besar untuk memudahkan pandangan pada proses navigasi.
Jendela-jendela ini dipasang pada sudut kemiringan tertentu dan dipasang
mengikuti bentuk lengkungan dinding depan ruang navigasi. Jendela
depan kotak ruang navigasi, dengan ukuran disesuaikan dengan gambar
Rencana Umum 1100 x 650 mm, sebanyak 6 buah, 2 jendela ditengah
dilengkapi dengan clear view screen dengan Ø 50 cm, sisanya 4 jendela
dilengkapi dengan wiper. Kerangka jendela dibuat dari bahan baja dengan

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-5


PERLENGKAPAN RUANGAN

kaca dari bahan safety glass dan memenuhi standar JIS (F 2421). Juga
dilengkapi jendela di samping ruang kemudi masing-masing 1 buah sesuai
dengan gambar Rencana Umum yang memiliki ukuran 1800 x 650 mm.

4.2.1.d Jendela Bulat (Side Scuttle)


Khusus untuk masing-masing toilet dilengkapi dengan 1 (satu) jendela
bulat (side scuttle) yang memiliki diameter 210 mm.

4.2.2 Pintu
4.2.2.a Pintu Kedap Air (steel watertight doors)
Pintu-pintu kedap berjumah 2 (dua) buah, yang terletak pada sekat gading
8 lambung tengah, serta akses dari dek utama ke ruang glass bottom. Tipe
pintu dipilih berdasarkan kekedapannya yang ditentukan dari letak pintu
tersebut dari garis air. Pintu-pintu kedap yang berada pada daerah sekat
kebakaran menurut NCVS, harus dilengkapi dengan lapisan isolasi
kebakaran. Masing-masing pintu kedap air juga dilekngkapi dengan sensor
pintu kedap air.
Ambang pintu pada geladak utama diambil 300 mm dengan satu buah
pijakan kaki pada tengah-tengah ambang tersebut. Sedangkan utuk
geladak lain ambang pintu diambil 200 mm.
Ukuran pintu-pintu kedap diambil sebesar 700 x 1800 mm.

4.2.2.b Pintu Kedap Cuaca (steel weathertight doors)


Pintu-pintu kedap berjumah 10, dengan rincian 4 (empat) buah terletak di
dek atas dengan ukuran 1700x800 pada gudang dan 1700x1000 pada
bagian lainnya sesuai Rencana Umum. 6 buah pintu terletak di dek utama
dengan rincian 1700x800 pada ruang akomodasi belakang, 1700x900
pada ruang akomodasi depan, dan 1700x600 pada sisanya. Lalu 4 buah
terletak di dek atas dengan ukuran 1700x800 pada gudang dan
1700x1000 pada bagian lainnya sesuai Rencana Umum. Spesifikasi
produk pintu kedap cuaca mengacu pada persyaratan klasifikasi. Pintu
didesain weather tight (kedap cuaca) dan dilengkapi dengan kisi-kisi
ventilasi untuk lubang angin dan sistem kunci induk (master key). Arah
buka pintu mengikuti gambar rencana umum.

4.2.2.c Pintu Kabin (cabin doors)


Pintu-pintu ruangan memiliki ukuran 1700x600 mm pada ruang kru jaga
dan 1700x1000 mm pada ruang akomodasi. Spesifikasi produk pintu kabin
mengacu pada persyaratan klasifikasi. Jumlah pintu kabin yang
dibutuhkan adalah 2 (dua) buah. Arah buka pintu mengikuti gambar
rencana umum.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-6


PERLENGKAPAN RUANGAN

4.2.2.d Pintu Kafe


Pintu kafe didesain hanya setengah badan mengikuti pintu-pintu kafe pada
umumnya. Pintu kafe didesain agar tampilan kafe terlihat elegan dan
mewah. Pintu kafe yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) buah.

4.2.2.e Pintu Toilet


Pintu kamar mandi memiliki spesifikasi dan ukuran yang sama dengan
pintu kabin, namun dilengkapi bahan-bahan anti air dan karat. Jumlah
pintu toilet yang dibutuhkan adalah 2 (dua) buah.

4.3 Tangga
4.3.1 Tangga Geladak (Steel Deck Ladder)
Tangga-tangga sebagai penghubung antar geladak harus dapat dilalui
orang dengan nyaman dan dibuat dengan sudut kemiringan 50 (derajat)
maksimal terhadap bidang horizontal. Lebar tangga disesuaikan dengan
fungsi dan letak tangga pada geladak. Tangga dilengkapi dengan
pegangan tangan pada kedua sisinya. Tangga dibuat sesuai dengan
standar JIS F2603.

4.3.2 Tangga Tegak (Vertical Ladder)


Satu tangga tegak (tangga monyet) dipasang sebagai akses ke geladak
utama dari ruang glass bottom. Dua tangga tegak (tangga monyet) juga
dipasang sebagai akses dari geladak utama ke ruang mesin. Selain itu,
juga disediakan 2 (dua) tangga vertikal portable di sebelah kanan dan kiri
lambung kapal untuk memberi akses penumpang dari laut ke dek kapal.

4.4 Pelat Nama dan Tanda-Tanda


Pelat nama ruangan-ruangan dan petunjuk- petunjuk atau peringatan yang
perlu ditulis dalam bahasa Indonesia.
Nama kapal dibuat dari kuningan yang dilekatkan pada papan kayu yang
diberi cat warna. Besar huruf beserta penempatannnya di kapal akan
ditentukan berdasarkan petunjuk Pemesan.
Di bagian buritan pada sisi kiri dan kanan dibuat nama kapal beserta nama
pelabuhan induknya.
Sebuah simbol (lambang) Pemesan harus dipasang di kapal di tempat
yang akan ditentukan Pemesan.
Pelat nama untuk katup, roda tangan dan tuas (lever) harus terbuat dari
bahan tahan karat.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-7


PERLENGKAPAN RUANGAN

Tanda sarat dipasang di sebelah kiri dan kanan, linggi haluan, sumbu
poros kemudi dan tengah-tengah kapal dengan jarak antara 200 mm, serta
dilengkapi dengan angka penunjuk yang terbuat dari pelat, sesuai dengan
persyaratan draft mark.

4.5 Ruangan Lambung Tengah


Ruangan lambung tengah didesain untuk tanki air ballast 1, ruang akses,
ruang glass bottom, void 6 (C), dan tanki ceruk haluan (C).

4.5.1 Ruang Akses


Ruang akses terletak diantara gading no.3 - 8. Ruangan ini didesain
sebagai jalan akses dari geladak utama ke ruang glass bottom, dimana
hanya dilengkapi dengan tangga akses.

4.5.2 Ruang Glass Bottom


Ruang glass bottom terletak diantara gading no.8 - 27, dimana ruangan ini
difungsikan untuk mengakomodasi penumpang kapal melihat
pemandangan bawah air di daerah wisata Komodo. Ruangan ini memiliki
kapasitas 35 orang. Ruangan ini dilengkapi dengan kursi penumpang dan
AC.

4.5.3 Void
Void difungsikan sebagai tangki kosong untuk menambah daya apung
kapal. Void 6(C) terletak diantara gading no.27 - 32, dan tangki ceruk
haluan didepan sekat tubrukan.

4.6 Lambung Samping


Lambung samping didesain simetris antara sisi kanan dan sisi kiri.
Ruangan di bawah geladak lambung samping didesain untuk ruang mesin
dan void 1-5.

4.6.1 Ruang Mesin


Ruangan ini terletak diantara no.gading -1 - 9 dilambung samping, dimana
ruangan ini digunakan untuk penempatan mesin induk, baterai starting,
dan pompa-pompa.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-8


PERLENGKAPAN RUANGAN

4.6.2 Void
Void difungsikan sebagai tangki kosong untuk menambah daya apung
kapal. Void 1 terletak diantara gading no.9 - 13, Void 2 terletak diantara
gading no.13 - 17, Void 3 terletak diantara gading no.17 - 21, Void 4
terletak diantara gading no.21 - 25,dan void 5 terletak diantara gading
no.25 - 29.

4.7 Tangki-tangki
Tangki-tangki di kapal difungsikan untuk menanpung kebutuhan air ballast,
bahan bakar, air tawar, dan air kotor. Tangki air ballast 1 terletak di
lambung tengah di gading no. -1.5 - 3, tangki air ballast 2 terletak di
lambung samping di gading no. 29 - 35 tanki air kotor terletak di no. gading
2 - 5, tangki bahan bakar terletak di no. gading 1 - 3, dan tangki air tawar
terletak di no. gading 13 - 19.

4.8 Geladak Utama


4.8.1 Toilet
Jumlah toilet ada 2 (dua) ruang di geladak utama. Tiap toilet dilengkapi
dengan 1 (satu) set perlengkapan toilet.

4.8.2 Ruang Genset


Ruangan Genset dibagi menjadi 2 (dua), yaitu genset utama di dek utama
dan genset emergency/harbor di dek atas. Ruangan-ruangan ini
digunakan untuk menempatkan genset kapal. Ruangan ini diisi dengan
Genset, alat-alat listrik, panel listrik dan baterai starting.

4.8.3 Gudang
Kapal memiliki 2 (dua) gudang, masing-masing di dek utama dan dek atas.
Gudang digunakan untuk menyimpan alat-alat kebersihan, apar, dan life
jacket cadangan. Gudang di dek utama dilengkapi dengan 1 (satu) buah
rak lilfebuoy cadangan.

4.8.4 Ruang Akomodasi Penumpang


Ruang akomodasi penumpang digunan penumpang untuk bersantai dan
menunggu selama pelayaran. Ruang akomodasi penumpang dilengkapi
dengan:
- 44 kursi penumpang
- 1 pangggung hiburan dan sound system.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-9


PERLENGKAPAN RUANGAN

4.8.5 Cafe
Terdapat 1 (satu) ruangan cafe, yaitu untuk minuman dan untuk makanan.
Tiap kafe dilengkapi dengan 1 (satu) set perlengkapan mini bar.

4.8.6 Ruang Kru Jaga


Ruang kru jaga digunakan untuk kru berjaga selama pelayaran. Ruang kru
dilengkapi dengan:
- 1 tempat tidur kapasitas 2 (dua) orang
- 1 lemari

4.9 Geladak Atas


Rumah geladak paling atas didesain untuk ruang kemudi dan tempat
terbuka untuk berjemur penumpang.

4.9.1 Ruang Navigasi


Ruang navigasi dilengkapi dengan peralatan navigasi, komunikasi,
steering, dan kontrol.
Ruang radio terletak di bagian belakang ruang navigasi.
Ukuran dan letak jendela-jendela harus diatur sesuai dengan gambar di
Rencana Umum dan mempunyai sudut pandang seluas mungkin untuk
memudahkan pengaturan olah gerak kapal dari dalam ruangan.
Skema penempatan peralatan-peralatan di dalam ruang kemudi harus
diserahkan kepada Pemesan untuk disetujui.
Semua peralatan navigasi, komunikasi, kontrol dan peralatan lain yang
harus ada dalam ruang kemudi disediakan di ruang ini.
Ruang ini dilengkapi dengan ;
- Meja peta
- Lemari penyimpanan buku dan peralatan
- Kursi kemudi sebanyak dua buah
- Kursi ABK sebanyak dua buah
- Meja tempat peletakan panel-panel navigasi, komunikasi, tanda
bahaya, pengemudian, dan kontrol.
- Peralatan navigasi
- Peralatan komunikasi
- Peralatan kontrol kemudi
- Panel kontrol mesin dan sistem

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-10


PERLENGKAPAN RUANGAN

4.9.2 Tempat Berjemur


Tempat berjemur didesain terbuka yang digunakan untuk berjemur para
penumpang dan menikmati keindahan pemandangan dari atas kapal.
Tempat berjemur dilengkapi dengan:
- 8 Kursi Jemur
- 6 Meja
- 6 Payung lipat

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 4-11


Bab 5
MESIN & PERLENGKAPAN
GELADAK
5.1 Jangkar dan Rantai
Jangkar dan rantai jangkar mempunyai ukuran dan berat yang sesuai dengan
persyaratan kelas KI dengan nomor register 106 dan mempunyai sertifikat.
- Jumlah Jangkar : 2 unit jangkar haluan

- Berat Jangkar : masing-masing 120 kg

- Tipe Jangkar : Plow anchor

- Panjang Rantai : 100 m (2 set)

- Referensi Rantai : JIS F3303

- Perlengkapan lainnya seperti :


 Anchor shackle (2 unit)
 Chain stoppper (2 unit)
 Ending (2unit)
 Swivel (3 unit)

Bak rantai terletak di bawah geladak utama seperti pada gambar Rencana Umum,
mempunyai volume yang cukup untuk menyimpan rantai jangkar, dan dilengkapi
dengan alat pengikat rantai jangkar dan kotak tempat jatuhnya lumpur (mud box).

5.2 Vertical Windlass di Haluan


Perlengkapan jangkar Kapal Wisata Glass Bottom yaitu jangkar, rantai jangkar dan
mesin jangkar sepenuhnya memenuhi persyaratan peraturan konstruksi BKI. Jenis
jangkar yang dipilih adalah vertical windlass yang berfungsi untuk penarikan jangkar
& tali tambat dalam satu mesin. Mesin ini terdiri dari satu unit drum & satu unit gypsy
yang terpasang pada satu unit poros tegak. Poros ini digerakkan oleh motor listrik
(AC drive) melalui pasangan spur gear dan pinion. Pengereman pada drum dan
gypsy dioperasikan secara manual.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 5-1


MESIN & PERLENGKAPAN GELADAK

Mesin ini ditempatkan di geladak utama bagian haluan.


Material-material yang digunakan sesuai persyaratan kelas dan memiliki sertifikat.
Spesifikasi vertical hydraulic winch-windlass adalah:

Spesifikasi AC drive of vertical windlass:


- Jumlah Windlass : 2 Unit
- Line speed : 25 m/minute

- Continuous pull capacity : 120 kg

- Maximum pull capacity : 700 kg

- Power Supply : 380 Volt

- Motor : 800 Watt (10 HP)

- Weight : 13 kg

5.3 Peralatan Tambat dan Labuh


Untuk penambatan kapal dilengkapi dengan capstan, fairlead, bollard, dan lubang tali
(chock) yang ditempatkan bagian haluan dan buritan geladak utama sesuai dengan
gambar Rencana Umum. Fairlead dan bollard dibuat sesuai dengan standar JIS.
Penempatan bollard harus berada diantara fairlead dan warping end dan diusahakan
agar sejajar arah tali. Tali-temali harus sesuai dengan persyaratan kelas.
- Manual Capstan : 2 unit
- Fairlead : 4 unit

- Bollard : 5 unit
- Lubang tali : 2 unit

- Fender F6, tali, dan : 6 buah


pondasi
Tali-Temali
- Tali mooring/tambat : Panjang 80 m, beban putus 34 kN (3
polypropylene set)
- Tali Buangan : Panjang 50 m + bandul (3 set)

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 5-2


MESIN & PERLENGKAPAN GELADAK

5.4 Exhaust Fan Ruang Akomodasi & Ruang-ruang


Lainnya
Setiap saluran ventilasi dilengkapi dengan kipas yang dilengkapi motor listrik dengan
arah yang dapat dibalik. Tombol penyalaan dan pengaturan kecepatan dipasang di
dekat daerah saluran ventilasi. Exhaust dipasang di toilet masing-masing sebanyak 1
buah.

5.5 Peralatan Penyejuk Ruangan (Air Conditioner)


Untuk kenyamanan ruang akomodasi, digunakan mesin penyejuk udara berupa AC
split 1 PK sebanyak 8 buah yang ditempatkan di beberapa ruangan kapal.

Ruangan yang diberi AC adalah sebagai berikut.


Untuk ruang di bawah geladak :
- Ruang Glass Bottom (2 buah)
Geladak utama :
- Ruang penumpang (4 buah)
- Ruang kru (1 buah_
Geladak navigasi :
- Ruang navigasi (2 buah)

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 5-3


Bab 6
PERLENGKAPAN NAVIGASI,
KOMUNIKASI, KESELAMATAN, &
PEMADAM KEBAKARAN
6.1 Perlengkapan Navigasi
Kapal diperlengkapi dengan peralatan navigasi seperti berikut ;
 Masthead Light 2 Unit
 Portside Light 1 Unit
 Starboard Light 1 Unit
 Stern Light 1 Unit
 Anchor Light 1 Unit
 Flood Light Haluan 3 Set
 Morse Light 1 Set
 Compass table type 1 Unit
 Magnetic Compass Reflector 1 Unit
 CCTV 1 Set
 Radar 16-24 nm 1 Unit
 Navtex & Printer 1 Unit
 Echo Sounder 1 Unit
 GPS 1 Unit
 Public addressor & talkback system 1 Set
 Horn 1 Unit
 EPIRB 1 Unit
 SART 2 Unit
 Two way radio telephone 3 Unit
 Search light 1000 W 1 Unit
 Jam dinding 3 Unit
 Binocular 7 x 50 2 Buah
 Barometer 1 Buah
 Stopwatch 1 Unit
 Busur derajat, segitiga & Mistar sejajar 2 Buah
 Bola hitam dia 610. Mm 2 Unit

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 6-1


PERLENGKAPAN NAVIGASI, KOMUNIKASI, KESELAMATAN DAN
KEBAKARAN

 Bendera nasional uk. 60 x 90 cm 2 Buah


 Buku pasang surut terbaru 1 Buah
 Peta alur pelayaran (daerah Taman Nasional Bunaken) 1 Set

6.2 Perlengkapan Komunikasi


Ruang navigasi harus dilengkapi dengan sistem komunikasi untuk
memudahkan komunikasi dan informasi, terutama pada saat kapal sedang
beroperasi.
Peralatan komunikasi yang digunakan adalah :
 Radio Com/GMDSS A1 1 Set

6.3 Perlengkapan Keselamatan


Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan sesuai dengan
persyaratan NCVS, yaitu :
 Lifebuoy 10 Unit
 Baju Penolong (Life Jacket)
Dewasa 53 Unit
Anak-anak 6 Unit
Bayi 5 Unit
 Pelempar Tali Automatis 1 Set
 Inflatable life raft, cap. 15 orang 4 Unit
 Tangga Monyet 2 Unit
 Kotak P3K + Obat 3 Set
 Red Hand Flare 4 Unit
 Parasut Signal 8 Unit
 Smoke Signal 2 Unit
 Peralatan Selam 4 Set
 Kompresor Selam 2 Unit

6.4 Perlengkapan Pemadam Kebakaran


Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan pemadam kebakaran sesuai
dengan persyaratan (No. DTP 1910 02 104), yaitu:

 Baju Tahan Api 2 Set


 Kapak Ukuran Sedang 2 Unit
 Lampu Portable 2 Unit
 Dry powder extinguisher @ 6 Kg 10 Unit

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 6-2


PERLENGKAPAN NAVIGASI, KOMUNIKASI, KESELAMATAN DAN
KEBAKARAN

 CO2 extinguisher @ 5 Kg 4 Unit


 Foam extinguisher 45 liter 1 Unit
 Selang Kebakaran dan Nozzle 4 Set
 Kotak Pemadam Kebakaran 12 Set
 Fire Hydant 7 Unit
 Water Sprinkle 7 Unit
 Push Button General Alarm 8 Unit
 Manually Operated Call Point 1 Unit
 Heat Detector 3 Unit
 Smoke Detector 6 Unit

Hidran-hidran diletakkan sesuai dengan gambar Rencana Keselamatan (No.


DTP 1910 02 104). Selang kebakaran serta kopling penyambungnya dan
nozel-nozel penyemprotnya harus disediakan dan dipasang berdekatan
dengan setiap hidran kebakaran.

6.5 Insulasi
a. Lambung Bagian Dalam
 Kamar mesin
Jenis : A60
Luas : ± 57.2 m2
 Ruang akses
Jenis : A60
Luas : ± 20.0 m2
 Ruang glass bottom
Jenis : B15
Luas : ± 56.1 m2

b. Geladak Utama
 Cafe
Jenis : A60
Luas : ± 23.3 m2
 Ruang kru
Jenis : A60
Luas : ± 18.9 m2
 Ruang penumpang
Jenis : A60
Luas : ± 38.1 m2
 Gudang
Jenis : A60

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 6-3


PERLENGKAPAN NAVIGASI, KOMUNIKASI, KESELAMATAN DAN
KEBAKARAN

Luas : ± 10.7 m2
 Ruang genset
Jenis : A60
Luas : ± 18.6 m2
 Kamar mandi
Jenis : B15
Luas : ± 29.0 m2
c. Geladak Navigasi
 Ruang navigasi
Jenis : A60
Luas : ± 41.5 m2
 Gudang
Jenis : A60
Luas : ± 6.4 m2
 Ruang genset emergency/harbour
Jenis : A60
Luas : ± 11.0 m2
 Ruang akses
Jenis : B15
Luas : ± 28.6 m2

6.6 Pencucian Geladak


Kapal dilengkapi dengan peralatan pencuci geladak berupa selang yang
dilengkapi dengan kopling yang dapat dihubungkan dengan hidran
kebakaran.

6.7 Pencucian Kaca pada Glass Room


Kapal dilengkapi dengan peralatan pencuci kaca glass room berupa tangga
dan pegangan untuk pembersihan kaca.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 6-4


Bab 7
INSTALASI MESIN
7.1.1 Umum

7.1.2 Peraturan dan Persyaratan


Instalasi mesin dibangun dibawah pengawasan dan sesuai dengan peraturan
konstruksi BKI, dari bahan yang telah diuji oleh BKI sesuai dengan peraturan.
Instalasi mesin dan semua instalasi yang tercakup oleh klasifikasi harus memenuhi
persyaratan peraturan konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang dianggap setara.
Instalasi kamar mesin harus dirancang sesuai persyaratan keselamatan dari
Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Direktorat Jendral Perhubungan Darat dan
peraturan pemerintah lainnya yang berlaku.
Susunan dan penempatan instalasi mesin, perlengkapan mesin dan alat bantu
lainnya telah direncanakan sehingga tersedia ruang gerak yang cukup untuk
pengoperasian dan perawatan dari bagian-bagian mesin dan sistem pipa.
Kapal digerakkan oleh 2 (dua) unit motor induk yang dihubungkan ke baling-baling
dengan perantara sistem reduction reversing gear dan shafting serta dilengkapi
dengan sistem pengendalian dari jarak jauh yang digerakkan secara mekanis dari
rumah kemudi (wheel house).
Kapal dilengkapi 1 unit motor bantu utama (main generator) dan 1 unit harbour
genset yang masing-masing menggerakkan generator listrik arus bolak-balik untuk
keperluan pemakaian tenaga listrik dan penerangan di atas kapal.
Untuk keperluan listrik saat berlabuh, menggunakan listrik yang disuplai dari harbour
genset atau dari sambungan listrik ke pelabuhan (shore connection).
Untuk penerangan dalam keadaan darurat, harus disediakan instalasi listrik sistem
DC-24 Volt.
Motor induk dan motor bantu harus menggunakan bahan bakar dan minyak pelumas
yang sama, serta dilengkapi control gauge yang terpasang di mesin.
Alat-alat ukur, petunjuk dan instrumen yang dipasang di atas kapal menggunakan
unit metrik.
Di sekitar bagian-bagian mesin yang berputar diberi perlengkapan pelindung untuk
menghindari kecelakaan bagi ABK.
Motor induk, motor bantu, dan komponen-komponen instalasi mesin lainnya yang
dikenakan persyaratan kelas harus dilengkapi sertifikat kelas dari BKI.
Seluruh gambar-gambar instalasi mesin harus mendapat pengesahan dari BKI
sebelum pekerjaan dimulai.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-1


INSTALASI MESIN

7.1.3 Bahan dan Pengerjaan


Motor induk dan motor bantu disediakan oleh pemilik. Kontraktor harus menyediakan
perlengkapan dan alat-alat bantu dari tipe yang digunakan untuk kapal laut, sesuai
dengan standar industri yang berlaku serta disetujui oleh pemilik.

7.1.4 Kondisi yang dipersyaratkan pada Instalasi Mesin


Mesin-mesin, perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya dirancang untuk memenuhi
daya kuda yang disyaratkan dan dioperasikan pada kondisi kerja di daerah tropis
sebagai berikut:
Suhu maksimum kamar mesin : 450C
Suhu maksimum air laut : 32oC
Kelembaban relatif : 50%
Tekanan barometer : 76 cmHg

Data teknis untuk bahan bakar yang digunakan adalah :


Jenis bahan bakar : Minyak Solar (High Speed Diesel/HSD)
Flash point : 1500F
Viskositas kinematik : 1.6-5.8 cSt
0 0
Specific Gravity pada 60 /60 F : 0.82-0.87
Pemakaian bahan bakar : 291 gr/HP/jam

7.2 Instalasi Motor induk


7.2.1 Instalasi Sistem Penggerak
7.2.1.a Motor Induk
Instalasi penggerak terdiri dari 2 unit motor induk yang masing-masing dilengkapi
dengan reversing reduction gear, sistem poros baling-baling dan baling-baling.
Pada keadaan kapal bergerak maju, baling-baling kanan berputar keluar/outward (ke
kanan), baling-baling kiri berputar keluar/outward (ke kiri) dilihat dari arah buritan
kapal.
Pengoperasian setempat dari motor-motor induk harus dapat dilaksanakan dalam hal
terjadinya kerusakan pada sistem pengendalian jarak jauh (remote control) dari
rumah kemudi. Pemilihan merk mesin induk harus melalui persetujuan Pemberi Tugas.

7.2.2 Karakteristik Motor Induk dan Perlengkapannya


7.2.2.a Spesifikasi

- Jumlah : 2 (dua) unit

- Tipe : Diesel 4 langkah, in-line

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-2


INSTALASI MESIN

- Jumlah Silinder : 6 silinder

- Daya kuda : Min. 450 HP (331 kW) @ max. 2100


maksimum rpm
(maximum
continuous rating
output, MCR)
- Konsumsi bahan : 83 L/hr
bakar
- Sistem pembakaran : Direct Injection

- Sistem pendingin : Pendinginan air tawar dan air laut

- Sistem start : Elektrik 24 V/DC, 120 AH

- Sistem : Pengendalian jarak jauh (remote


pengoperasian control) dari rumah kemudi dan ruang
kontrol mesin

Tiap motor induk dilengkapi peralatan seperti berikut (di luar asesoris standar):
1 (satu) Exhaust Gas Cylinder dengan Sparks Arrester.
1 (satu) Flexible Connection untuk Pipa Gas Buang.
1 (satu) unit Duplex Lub. Oil Filter.
1 (satu) unit Duplex Fuel Filter.
1 (satu) Lub Oil Cooler.
1 (satu) unit fuel oil feed pump engine driven.
1 (satu) unit raw water cooling pump engine driven.

Instrumen pengontrol berikut dipasang pada motor induk dan rumah kemudi:
Temperature Controller untuk sistem minyak pelumas.
Temperature Controller untuk sistem pendingin air tawar.
Temperature Controller untuk sistem pendingin air laut.
Instrumen penunjuk putaran mesin (RPM).
Start Stop Button dan Emergency Stop.
Equipment Battery (24 V, 120 AH) Electric Switch.

7.2.2.b Spesifikasi Roda Gigi (Reduction Gear)


Setiap propeller digerakkan dengan sistem roda gigi dengan perbandingan reduksi
yang sesuai dengan karakteristik baling-baling. Sistem roda gigi adalah dari reversing
reduction gear type. Setiap roda gigi dilengkapi dengan pompa minyak pelumas,
termometer, dan thrust bearing yang dipasang menyatu dengan rumah roda gigi.
- Jumlah : 2 (dua) unit

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-3


INSTALASI MESIN

- Tipe : Reversible, Hydraulic multi disc clutch,


wet type
- Rasio roda gigi : Abt. 1 : 5.15

7.2.3 Sistem Peringatan Dini (Alarm) Untuk Motor induk


Peralatan alarm yang mudah didengar dan dapat dilihat jelas harus dipasang di
kamar mesin dan di rumah kemudi.
Alarm yang harus dipasang pada motor induk:
- Minyak pelumas : alarm untuk tekanan rendah

- Air tawar pendingin : alarm untuk temperatur tinggi

- Minyak pelumas sistem roda : alarm untuk tekanan rendah


gigi pembalik dan reduksi
Dan alarm lainnya sesuai standar pabrik pembuat.

7.3 Karakteristik Mesin Bantu dan Perlengkapannya


Spesifikasi motor bantu utama (main generator):
- Jumlah : 1 (satu) unit

- Tipe : Diesel 4 langkah, in-line

- Tipe Pembakaran : Direct Injection

- Kapasitas Terpasang : Min. 40 kW @ max. 1500 rpm


Generator
- Sistem Start : Elektrik 24 V/DC, 120 AH

- Sistem Pendingin : Pendinginan air tawar dan air laut

- Konsumsi Bahan : 20 L/hr


Bakar
- Sistem : Pengendalian jarak jauh (remote
Pengoperasian control) dari rumah kemudi dan ruang
kontrol mesin

Spesifikasi motor bantu harbour genset:


- Jumlah : 1 (satu) unit

- Tipe : Diesel 4 langkah, in-line

- Tipe Pembakaran : Direct Injection

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-4


INSTALASI MESIN

- Kapasitas Terpasang : Min. 22 kW @ max 1500 rpm


Generator
- Sistem Start : Elektrik 24 V/DC, 120 AH

- Sistem Pendingin : Pendinginan udara

- Konsumsi Bahan : 10 L/hr


Bakar
- Sistem : Pengendalian jarak jauh (remote
Pengoperasian control) dari rumah kemudi dan ruang
kontrol mesin
Pemilihan merk motor bantu utama dan motor bantu harbour genset harus
melalui persetujuan Pemberi Tugas.

7.4 Sistem Ventilasi Kamar Mesin


Agar motor induk, motor bantu serta komponen-komponen instalasi mesin lainnya di
kamar mesin dapat berfungsi dengan baik, maka kamar mesin harus dilengkapi
sistem ventilasi mekanik listrik, dilengkapi dengan penyaluran udara panas keluar
dari kamar mesin, beserta fitting-fitting-nya.
Ventilator udara untuk kamar mesin menggunakan blower dengan spesifikasi:
- Jumlah : 2 (dua) inlet supply fan

- Tipe : axial flow and reversible

- Kapasitas : Min. 7695.8 CFM

- Tegangan Motor : 380 V, 50 Hz, 3 Phase


Listrik

Udara segar harus disuplai melalui jalur udara yang dilengkapi damper agar udara
segar dapat terbagi rata dan cukup ke tempat-tempat yang perlu di dalam kamar
mesin.
Seunit tombol tekan untuk menghentikan blower tersebut (dalam keadaan darurat)
harus terpasang di luar kamar mesin di lokasi yang sesuai.

7.5 Pompa-Pompa dan Peralatan Lainnya


Pompa-pompa dan peralatan lainnya terdiri dari:
- Pompa transfer bahan bakar motor induk = 4 (empat) unit

- Pompa transfer bahan bakar motor bantu = 2 (dua) unit

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-5


INSTALASI MESIN

- Pompa standby air laut pendingin motor = 2 (dua) unit


induk
- Pompa standby air laut pendingin motor = 1 (satu) Unit
bantu
- Pompa dinas umum (bilga dan ballast) = 2 (dua) Unit

- Pompa pemadam dan sprinkler = 2 (dua) Unit

- Hidrofor air laut dan pompa = 1 (satu) Set

- Hidrofor air tawar dan pompa = 1 (satu) Set

- Sewage treatment plant = 1 (satu) Set

- Tangki minyak bahan bakar = 2 (dua) Unit

- Tangki air tawar = 2 (dua) Unit

- Tangki air ballast = 4 (empat) Unit

- Tangki air kotor = 2 (dua) Unit

- Kerangan laut (sea chest) = 2 (dua) Unit


Pompa-pompa harus dilengkapi dengan fitting dan indikator yang disyaratkan.

7.5.1 Pompa Dinas Umum, Bilga dan Ballast


- Tipe : Pompa Centrifugal

- Kapasitas : Min. 18 m3/jam

- Head : 12 mH
Pompa ini harus dihubungkan dengan got-got bilga di kamar mesin dan ruang
kosong (void space) di haluan dan buritan kapal. Selain itu pompa ini berfungsi juga
sebagai pompa ballast yang terhubung dengan tangki ballast.

7.5.2 Pompa Pemadam Kebakaran dan Sprinkler


- Tipe : Pompa Centrifugal

- Kapasitas : Min. 22 m3/jam

- Head : 17 mH
Pompa ini harus dihubungkan dengan hydrant di kamar mesin dan ruang akomodasi
di kapal. Selain itu pompa ini berfungsi juga sebagai pompa sprinkler.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-6


INSTALASI MESIN

7.5.3 Pompa Standby Air Laut Pendingin Motor


Pompa standby air laut untuk motor induk:
- Tipe : Pompa Centrifugal

- Kapasitas : Min. 7 m3/jam

- Head : 5 mH
Pompa standby air laut untuk motor bantu:
- Tipe : Pompa Centrifugal

- Kapasitas : Min. 1 m3/jam

- Head : 5 mH
Pompa standby air laut pendingin dihubungkan dengan seachest untuk mengalirkan
air laut ke sistem pendingin air laut sebagai pendingin motor induk dan motor bantu.
Pemilihan pompa pendingin ini harus memperhatikan kebutuhan pendinginan motor
induk dan motor bantu, terutama debitnya, supaya memenuhi kebutuhan
pendinginan motor induk dan motor bantu.

7.5.4 Pompa Transfer Bahan Bakar


Pompa transfer bahan bakar untuk motor induk:
- Tipe : Horizontal gear pump

- Kapasitas : Min. 0.3 m3/jam

- Head : 5 mH
Pompa transfer bahan bakar untuk motor bantu:
- Tipe : Horizontal gear pump

- Kapasitas : Min. 0.1 m3/jam

- Head : 5 mH
Pompa pemindah bahan bakar tersebut dilengkapi dengan pompa cadangan sebagai
pompa darurat dengan kapasitas yang memadai. Pompa ini berfungsi mentransfer
bahan bakar dari tangki bahan bakar ke motor induk dan motor bantu.

7.5.5 Hidrofor Air Laut & Pompa


- Tipe : Vertical

- Kapasitas : Min. 1 m3

- Tekanan : 3 bar

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-7


INSTALASI MESIN

Hidrophore air laut dilengkapi dengan pompa yang sudah satu paket (include).
Pompa ini harus tahan terhadap air laut dan digunakan untuk mengisi tangki
hidrophore air laut, dipasang di kamar mesin dan harus dapat bekerja secara
otomatis.

7.5.6 Hidrofor Air Tawar & Pompa


- Tipe : Vertical

- Kapasitas : Min. 1 m3

- Tekanan : 3 bar
Hidrophore air tawar dilengkapi dengan pompa yang sudah satu paket (include).
Pompa ini digunakan untuk mengisi tangki hidrophore air tawar, dipasang di kamar
mesin dan harus dapat bekerja secara otomatis.

7.5.7 Kompresor Udara


- Tipe : Torak (reciprocating)

- Kapasitas : Min. 1 m3/jam


Di kamar mesin harus dipasang 1 (satu) unit kompresor udara dengan kapasitas
yang memadai, yang digerakkan dengan motor listrik dari jenis pemakaian untuk
kapal dan dilengkapi sistem pipa serta perlengkapan pipa, katup dan lain-lainnya
untuk memenuhi persyaratan kelas. Kompresor ini digunakan untuk kebutuhan
hidrophore air laut dan air tawar serta untuk membersihkan kerangan.

7.5.8 Tangki-Tangki
Tangki-tangki di bawah ini merupakan bagian dari konstruksi lambung (mengunakan
sekat dan dasar ganda sebagai tangki).

7.5.8.a Tangki Bahan Bakar


Terdapat 2 (dua) unit tangki harian bahan bakar untuk motor induk dan motor bantu.
Tangki-tangki ini memiliki spesifikasi seperti berikut;
- Kapasitas : 2 x 1.6 m3

- Bahan / Konstruksi : Baja


Dengan tambahan perlengkapan seperti:
Automatic shut-off valve (katup tutup cepat) dengan remote control yang
dioperasikan dari luar kamar mesin
Drip tray (bak penampung) dan pipa pengering (drain pipe)
Gelas duga dengan pelindung mekanis (protector) dan katup atas bawah.
Alarm yang bekerja atau menyala otomatis bila tangki penuh atau kosong.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-8


INSTALASI MESIN

1 (satu) unit drainase yang dipasang di bawah tanki dengan katup self closing valve.

7.5.8.b Tanki Air Ballast

- Kapasitas : 2 x ±13 m3

- Bahan / Konstruksi : Baja

7.5.8.c Tangki Air Tawar

- Kapasitas : 2 x ±1.1 m3

- Bahan / Konstruksi : Baja

7.5.8.d Tangki Air Kotor

- Kapasitas : 2 x ±1.7 m3

- Bahan / Konstruksi : Baja

7.5.9 Kerangan Laut (Sea Chest)


Kamar mesin dilengkapi dengan 2 (dua) kerangan air laut rendah (low sea chest) di
bagian depan kamar mesin.
Semua kerangan air laut harus dilengkapi sistem penyemprot udara bertekanan
(maksimum 2 kg/cm2) dan pipa udara.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 7-9


Bab 8
SISTEM PIPA
8.1 Umum
Instalasi pipa dan perlengkapannya, bahan, ukuran, serta pemasangannya di kapal
memenuhi peraturan BKI.
Konstruksi dan pemasangan pipa harus dilakukan dengan baik, kuat, dan tidak
menimbulkan getaran.
Pipa-pipa air laut dan air tawar menggunakan pipa galvanis, sedangkan pipa-pipa
untuk bahan bakar, minyak lumas dan sistem hidraulik dari pipa baja hitam.
Pipa-pipa harus diberi tanda dengan warna sesuai penggunaannya (air laut = hijau,
air bilga = hitam, bahan bakar = merah, minyak lumas = kuning).
Kapasitas minimum pompa-pompa bilga, balas, dinas umum dan pemadam
kebakaran harus memenuhi persyaratan BKI dan SOLAS.
Sistem pipa terdiri dari:
- Sistem Bahan Bakar No. DTP 1910 02 302
- Sistem Pendingin Motor No. DTP 1910 02 305
- Sistem Ballast dan Bilga No. DTP 1910 02 306
- Sistem Air Tawar dan Air Laut No. DTP 1910 02 307
- Sistem Pemadam Kebakaran No. DTP 1910 02 308

8.2 Katup-Katup
Ukuran dan material dari katup-katup sesuai dengan persyaratan kelas. Katup-katup
untuk sistem bilga, balas dan lain-lain dikontrol manual dengan tangan di tempat
(non-remote operated). Katup-katup sedapat mungkin ditempatkan pada posisi yang
mudah dicapai. Katup pada tangki harian bahan bakar harus dari tipe Emergency
Shut Off Valve.
Katup kerangan laut dipasangkan ke kotak lambung memakai baut tanam yang
dipasang pada flens dengan ketebalan yang cukup. Rumah katup terbuat dari besi
tuang dan katup terbuat dari kuningan.
Pada kulit lambung, pipa-pipa pembuangan tersebut dilengkapi dengan katup-katup
dari jenis “ Screw Down Non Return Valve “. Rumah katup terbuat dari besi tuang
dan skep dari kuningan. Katup diikatkan ke lambung kapal dengan sambungan flens
pada jarak-jarak tertentu dari lambung sehingga memudahkan pengoperasian.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 1


SISTEM PIPA

8.3 Sistem Pipa Bahan Bakar


Sistem pipa bahan bakar terdiri dari 2 (dua) pompa pemindah bahan bakar untuk
setiap motor induk dan motor bantu, pipa-pipa, katup-katup dan perlengkapan
lainnya.
Bahan bakar dari tangki utama bahan bakar (P/S) di dasar ganda dengan pompa
pemindah bahan bakar setelah sebelumnya melewati filter penyaring. Kemudian
disalurkan ke mesin-mesin yang membutuhkan yaitu motor induk (main engine /ME)
dan motor bantu (auxilliary engine/AE).
Pipa-pipa sistem bahan bakar harus dibuat dari pipa baja hitam sesuai standard dan
peraturan BKI.
Adapun ukuran pipa bahan bakar dan jumlah katup adalah seperti berikut:

Kamar Mesin & Dasar Ganda


- Pipa ke Motor (ME & AE) : Sesuai inlet pipe pada ME & AE

- Pompa transfer ME : 4 unit

- Pomp transfer AE : 2 unit

- Katup bola tutup-cepat : 6 unit


(quick closing valve)
- Non return valve : 8 unit

- Filter strainer : 6 unit

8.4 Sistem Pipa Bilga dan Ballast


Sistem pipa bilga dan ballast terdiri dari 2 (dua) pompa yang digunakan untuk bilga
dan ballast, 2 (dua) kerangan laut, pipa-pipa, katup-katup, dan perlengkapan lainnya.
Instalasi pipa bilga terdiri dari pipa induk dan pipa cabang dengan garis tengah pipa
sesuai dengan peraturan BKI. Pipa-pipa cabang menghubungkan ruangan-ruangan
yang perlu dikeringkan dan dihubungkan dengan pipa induk melalui peralatan kotak
pembagi, yang dilengkapi dengan katup satu arah (screw down non return valve).
Tangki bilga di kamar mesin harus dilengkapi satu pipa hisap langsung ke pompa
bilga.
Pipa bilga dibuat dari galvanized steel.
Katup-katup terbuat dari bahan marine bronze sesuai persyaratan kelas.
Pipa buang tersebut dilengkapi dengan katup satu arah pada kulit lambung.
Antara pompa bilga dan pompa ballast harus ada sebuah pipa hubung silang (cross
over pipe) sehingga pompa bilga dapat berfungsi sebagai pompa ballast atau pompa
dinas umum.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM


2
SISTEM PIPA

Adapun ukuran pipa-pipa dan jumlah katup yang sesuai dengan standar JIS adalah
seperti berikut:
- Pipa utama bilga : JIS 3452 NPS 2

- Pipa cabang bilga : JIS 3452 NPS 2

- Strainer air laut : 2 unit

- Katup sudut (angle SDNR) : 12 unit

- Non return valve : 3 unit

- SDNR valve : 2 unit

- Bilge manifold : 2 unit

- Mudbox & well : 12 unit

- Butterfly valve : 4 unit

8.5 Sistem Pipa Air Tawar


Sistem pipa air tawar terdiri dari 1 (satu) pompa air tawar dan hidrofor air tawar, pipa-
pipa & katup-katup. Tangki-tangki air tawar dihubungkan dengan pompa air tawar
melalui pipa-pipa air tawar setelah sebelumnya melewati filter penyaring terlebih
dahulu. Pompa air tawar tersebut kemudian dihubungkan dengan hidrofor air tawar
untuk didistribusikan ke kamar mandi / toilet & dapur.
Pipa sistem pendingin air tawar harus terbuat dari pipa baja tanpa kampuh
memanjang (seamless pipe) yang digalvanisir dan dilengkapi penyambung-
penyambung sistem pipa yang fleksibel.
Adapun ukuran pipa air tawar, jumlah katup dan keran air yang sesuai dengan
standar JIS sebagai berikut:
a. Underwater Deck
- Pipa utama : Sesuai inlet pada hidrophore

- Katup bola : 1 unit

- Non return valve : 1 unit

- Filter strainer : 1 unit

- Hidrophore : 1 unit

- Pipa distribusi saniter : 32A


(utama)
- Pipa distribusi saniter : 15A
(cabang)

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM


3
SISTEM PIPA

b. Geladak Utama
- Pipa utama : 32A

- Pipa cabang : 15A

- Keran shower : 2 unit

8.6 Sistem Pipa Air Laut


Instalasi sistem saniter air laut terdiri dari 1 (satu) pompa dan hidrofor air laut, pipa-
pipa & katup-katup, dan perlengkapan lainnya. Hidrofor dihubungkan dengan
instalasi seachest untuk mendapatkan suplai air laut, yang kemudian didistribusikan
ke instalasi urinair dan WC.
Adapun ukuran pipa saniter air laut, jumlah katup dan keran air yang sesuai dengan
standar JIS seperti berikut ini:

a. Underwater Deck
- Pipa utama : Sesuai inlet pada hidrophore

- Gate valve : 1 unit

- Non return valve : 1 unit

- Filter strainer : 1 unit

- Hidrophore : 1 unit

- Pipa distribusi saniter : 32A


(utama)
- Pipa distribusi saniter : 15A
(cabang)

b. Geladak utama
- Pipa utama : 32A

- Pipa cabang : 15A

- Keran closed WC : 2 unit

8.7 Sistem Pipa Pemadam Kebakaran dan Sprinkler


Sistem pipa pemadam kebakaran terbagi atas sistem pemadaman dengan air laut
dengan jangkauan seluruh geladak kapal dan kamar mesin serta sistem pemadaman
dengan water sprinkler untuk ruang akomodasi.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM


4
SISTEM PIPA

Sistem pemadaman dengan air laut terdiri dari instalasi 2 (dua) pompa dinas umum
yang digunakan untuk pemadam dan sprinkler, koneksi air pemadam darurat, hidran-
hidran, pipa-pipa, katup-katup dan perlengkapannya.
Tiap hidran dilengkapi dengan kopling penghubung ke selang kebakaran dan pencuci
geladak, sedangkan selang kebakaran dan nozel penyemprot disimpan dalam fire
box yang diletakkan di dekat hidran.
Pipa-pipa pemadam dibuat dari baja galvanis.
Katup-katup dari bahan marine bronze.
Adapun ukuran pipa-pipa dan jumlah katup yang sesuai dengan standar JIS adalah
seperti berikut:

- Pipa pemadam air laut : JIS 3452 NPS 2 1/2

- Gate valve : 1 unit

- Non return valve : 2 unit

- Filter strainer : 2 unit

- SDNRV : 2 unit

- Katup hose 20m,  Nozel : 8 unit


10mm (Hidrant)

8.8 Sistem Pendukung


8.8.1 Sistem Pipa Udara Tekan
Instalasi pipa udara tekan ini harus cocok untuk sistem udara tekan dengan tekanan
kerja 30 kg/cm2. Udara yang dihasilkan dari kompresor udara diisikan ke dalam
hidrophore air laut dan air tawar.
Selain itu juga digunakan untuk membersihkan sea chest (tekanan maksimum 30
kg/cm2), seruling kapal, sistem pneumatik pada reversing gear box motor induk dan
membersihkan peralatan mesin.
Disediakan 1 unit kompresor.
Pipa-pipa dibuat dari baja hitam tahan tekanan tinggi dan tahan terhadap korosi air
laut, dilengkapi sertifikat pabrik pembuat atau sertifikat kelas untuk pipa baja hitam
tahan tekanan tinggi.
Katup-katup juga dari bahan yang sesuai standar pabrik pembuat dan persyaratan
kelas tahan tekanan tinggi dan korosi air laut.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM


5
Bab 9
INSTALASI LISTRIK
9.1 Umum
Seluruh mesin, peralatan dan perlengkapan listrik yang digunakan harus
memenuhi persyaratan untuk pemakaian di laut daerah tropis pada suhu
ruang 45oC (kecuali untuk generator sampai dengan 50oC); mudah dalam
pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan; suku cadang tersedia di
pasaran; dan memenuhi ketentuan kelas (BKI).
Distribusi sistem tenaga listrik dikelompokkan dalam sistem jaringan
tenaga/daya utama dan darurat; jaringan penerangan listrik utama dan
darurat; serta jaringan lampu navigasi utama dan darurat.

9.2 Pembangkit Listrik Utama


Tenaga listrik utama disediakan oleh 1 (satu) generator listrik yang
digerakkan oleh sebuah motor diesel. Ditambah 1 unit generator
pelabuhan (harbour genset). Instalasi diletakkan di geladak utama.
Perhitungan daya listrik sesuai dengan kebutuhan listrik kapal. Spesifikasi
generator dapat dilihat di Bab 7 Instalasi Mesin. Kebutuhan listrik untuk 3
(tiga) kondisi normal yaitu sailing, snorkeling dan at port disediakan oleh 1
generator.

9.3 Baterai
Baterai starter untuk starter generator berjumlah 2 (dua) buah dengan
spesifikasi 24 V DC, 120 AH untuk masing-masing motor induk dan motor
bantu.
Selain itu untuk kondisi darurat juga disediakan baterai darurat
(emergency battery) yang digunakan untuk mensuplai peralatan tertentu
yaitu alat navigasi komunikasi dan penerangan terbatas. Dalam hal ini
disebut sebagai ESEP (emergency source electrical power) dengan
kebutuhan 24 V DC, 700 AH
Baterai yang digunakan adalah baterai timah hitam.

9-1
SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM
INSTALASI LISTRIK

Untuk pengisian dan pengosongan baterai harus disediakan panel


pengisian dan pengosongan dengan kapasitas 100 AH yang dilengkapi
dengan voltmeter dan amperemeter.

9.4 Sistem Distribusi Tenaga Listrik


Sistem distribusi jaringan tegangan listrik di kapal mempunyai spesifikasi
sebagai berikut:

9.4.1 Arus Bolak-Balik (AC)


- 380 Volt, 3 Phase, 50 Hz, 4 kabel, untuk jaringan suplai generator,
motor-motor listrik, dan peralatan-peralatan dek.
- 220 Volt, 1 Phase, 50 Hz, 2 kabel, untuk jaringan lampu penerangan,
lampu navigasi, dan peralatan listrik akomodasi lainnya.

9.4.2 Arus Searah (DC)


Tegangan 24 Volt, sistem 2 kabel, untuk jaringan daya darurat (lampu
navigasi dan komunikasi).

9.5 Motor Listrik dan Starter


9.5.1 Motor Listrik
Motor listrik yang dipakai dari jenis pemakaian di kapal (marine use type)
dan memenuhi peraturan BKI. Semua motor listrik untuk keperluan
penggerak pompa-pompa, penggerak ventilasi, penggerak peralatan
geladak adalah 380 Volt, 50 Hz, 3 Phase. Untuk peralatan seperti TV,
refrigerator, dan lainnya digunakan listrik 220 Volt, 1 Phase.

9.5.2 Starter
Motor listrik, pompa, blower, dan generator dilengkapi dengan kotak-kotak
starter, lampu-lampu indikator (saat motor stop, start, maupun running),
instrumen pengukur (V & A meter), pengaman tegangan kurang (Under
voltage trip), dan over load relay. Starter motor harus sesuai dengan
persyaratan kelas (BKI).
Spesifikasi Lampu Indikator :
- Stop : Lampu Merah
- Stand By : Lampu Putih (amber)
- Running : Lampu Hijau

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 9-2


INSTALASI LISTRIK

9.6 Panel Hubung


Sistem tenaga kerja listrik disalurkan melalui panel-panel penghubung
yang dilengkapi alat-alat ukur, lampu-lampu indikator dan peralatan
pengaman.
Semua komponen yang dipakai adalah marine uses type, mudah dalam
pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikannya.
Semua alat pengaman (pemutus arus/daya) yang digunakan dari jenis dan
kapasitas yang sesuai dengan panel hubung yang ada.

9.6.1 Panel Hubung Utama (Main Switchboard, MSB)


Panel hubung utama dari Semi Dead Front Type yang terdiri dari Genset
Panel, Feeder Panel Switch, Voltmeter, pilot lamp, dan perangkat
pengaman. Panel dirancang untuk memenuhi persyaratan BKI.
Spesifikasi Panel Utama adalah :
- Tipe : Drip proof, dead front type, self
standing, self cooled, dry type, single
operation
- Kapasitas : 1 x 62 kVA

- Tegangan : 380/220 Volt/AC, 3 Phase, 4 wires

- Frekuensi : 50 Hz

9.6.2 Panel Hubung Darurat (Emergency Switchboard, ESB)


Panel hubung untuk keadaan darurat untuk penerangan, komunikasi dan
tanda bahaya yang terdiri dari instalasi baterai, charger, dan automatic
change over switch (ACOS).
Spesifikasi panel darurat adalah :
- Tipe : Drip proof, dead self standing, dry type

- Kapasitas : 4 x 220 Ah

- Tegangan : 24 Volt/DC

9.6.3 Panel Hubungan ke Darat (Shore Connection Board)


Panel hubung darat dilengkapi dengan urutan tanda untuk urutan Phase
(Phase Sequence Indicator), Drip Proof Type, dan Wall Mounted.
Panel dilengkapi dengan pengaman tegangan kurang (under voltage trip),
lampu-lampu indikator, dan instrumen pengukur (V & A meter).
Spesifikasi panel hubungan ke darat adalah :

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 9-3


INSTALASI LISTRIK

- Tegangan : 380/220 Volt/AC, 3 Phase, 4 wires

- Frekuensi : 50 Hz

9.7 Kabel Listrik


Kabel listrik dan peralatan listrik lainnya adalah untuk pemakaian di laut
dan memenuhi persyaratan kelas (BKI).
Pemasangan kabel-kabel pada dinding dipasang dengan bracket terbuat
dari bahan yang tahan karat.
Arah kabel harus diberi tanda dengan warna yang jelas. Kabel-kabel yang
dipasang berkelompok (in groups) harus diberi penyangga dan
penyusunannya harus sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan
kabel. Kabel yang menembus sekat dan geladak kedap air harus diberi
“cable gland”.
Kabel yang menembus balok geladak atau girder harus dilindungi dengan
“pelat cincin” (coaming or bushing).
Untuk keperluan SSB, VHF, PUBLIC ADDRESS SYSTEM dan RADAR,
disediakan alat pengubah arus (Rectifier) dengan kapasitas yang cukup
dan dilengkapi dengan instrumen pengukur, lampu-lampu indikator, dan
peralatan pengaman.

9.8 Lampu-Lampu
9.8.1 Umum
Komponen lampu-lampu pada kapal ini dikelompokkan menjadi :
a. Untuk lampu-lampu penerangan utama dipakai lampu neon dan
pendar dengan sistem tegangan 220 Volt/AC
b. Untuk lampu penerangan darurat 24 Volt/DC dipasang di rumah
kemudi, meja peta, gang-gang, tangga, kamar mesin, dan lokasi-lokasi
yang dianggap penting.
c. Lampu penerangan untuk gudang dari jenis kedap ledak.
d. Lampu-lampu penerangan untuk kamar mesin, kamar mandi/WC,
dapur dan ruangan-ruangan terbuka dari jenis yang kedap air
(waterproof).
e. Lampu navigasi, lampu jangkar, dan lampu NUC disuplai dengan listrik
tegangan 220 Volt/AC dan untuk lampu darurat disuplai dengan listrik
tegangan 24 Volt/DC.
f. Lampu-lampu yang terpasang (sesuai dengan gambar Sistem Jaringan
Listrik No.DTP 1910 01 309) terdiri dari :
 Lampu Penerangan

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 9-4


INSTALASI LISTRIK

 Lampu Navigasi
 Lampu Navigasi Darurat

9.8.2 Lampu Penerangan


Lampu-lampu yang diuraikan di bawah ini merupakan lampu tabung yang diletakkan
di langit-langit dengan kaca pelindung, kecuali disebutkan lain.

9.8.2.1 Lampu Penerangan di Geladak Atas

- Ruang navigasi : 2 x 80 watt

- Ruang Harbour : 1 x 40 watt


Genset
- Gudang : 1 x 40 watt

- Gangway nav. deck : 1 x 20 watt


(PS)
- Gangway nav. deck : 1 x 20 watt
(SB)
- Gangway nav. deck : 1 x 20 watt
(C)

9.8.2.2 Lampu Penerangan di Geladak Utama

- Ruang penumpang : 4 x 160 watt

- Toilet 1 : 1 x 15 watt

- Toilet 2 : 1 x 15 watt

- Gudang : 1 x 40 watt

- Ruang Genset utama : 1 x 40 watt

- Kabin crew jaga : 1 x 40 watt

- Café : 1 x 40 watt

- Gudang makanan : 1 x 40 watt

- Gangway main deck : 2 x 40 watt


(PS)
- Gangway main deck : 2 x 40 watt
(SB)
- Gangway main deck : 1 x 20 watt
(C)

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 9-5


INSTALASI LISTRIK

9.8.2.3 Lampu Penerangan di Geladak Bawah Air

- Underwater deck : 3 x 120 watt

- Ruang mesin (PS) : 1 x 40 watt

- Ruang mesin (SB) : 1 x 40 watt

9.8.3 Lampu Navigasi


- Lampu tiang utama (mast head light) : 2 x 120 watt

- Lampu kiri (merah) & kanan (hijau) : 2 x 60 watt

- Lampu buritan (stern light) : 1 x 60 watt

- Lampu jangkar (anchor light) : 1 x 60 watt

9.9 Perata Arus (Transformer)


Untuk menyediakan tenaga 220 V, 50 Hz, dipasang 3 (tiga) set
transformer, 1 (satu) Phase, tipe : Drip Proof, Air Cooler, Dry Marine Type,
Input Voltage 380 V, Output 220 V, 50 Hz.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL TRIMARAN GLASS BOTTOM 9-6


Bab 10
INVENTARIS, SUKU CADANG,
DAN PERKAKAS
10.1 Inventaris Geladak
10.1.1 Perlengkapan Geladak Navigasi
 Kursi kemudi : 2 Unit
 Kursi ABK : 2 unit
 Kursi berjemur : 8 unit
 Meja : 6 set
 Payung lipat : 6 set
 Dashboard : 1 Set
 AC split 1 PK : 2 Unit
 Kotak P3K : 1 Set
 Lampu ruangan : 4 Unit

10.1.2 Perlengkapan Ruang Penumpang


 Kursi Penumpang : 44 unit
 Public addressor : 1 Unit
 Karaoke dan TV : 1 set
 Loker : 2 unit
 AC split 1 PK : 5 unit
 Sound system : 1 set
 Kulkas : 1 unit
 Café set : 1 set
 Lemari penyimpanan : 1 set
 Kotak P3K : 1 set
 Lampu ruangan : 6 unit

10.1.3 Perlengkapan Toilet


 Toilet set : 2 set
 Lampu ruangan : 2 unit

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL KATAMARAN GLASS BOTTOM 10-1


INVENTARIS, SUKU CADANG & PERKAKAS

10.1.4 Perlengkapan Ruang Kru Jaga


 Kasur busa untuk 1 orang : 2 unit
 Bantal dan guling : 2 set
 Sarung bantal dan guling : 2 set
 Selimut : 2 set
 Seprai 1.8 x 1.2 m : 2 set
 Hangar & kain gorden : 1 unit
 Gantungan baju : 14 unit
 Cermin : 1 unit
 Lemari : 1 unit
 Lampu ruangan : 1 unit

10.1.5 Store/Gudang
 Alat kebersihan : 2 set
 Rak lifejacket : 1 unit
 Lampu ruangan : 1 unit

10.1.6 Perlengkapan Ruang Genset dan Kamar Mesin


 Gerinda listrik tangan + batu + sikat kawat : 1 set
 Bor listrik + mata bor : 1 set
 Martil, kikir, gergaji besi, dan pahat : 8 set
 Jangka sorong, micrometer dan rollmeter : 6 set
 Alat ukur diameter (jangka schemat) : 1 set
 Sounding meter : 1 unit
 Kunci shock : 1 Set
 Kunci pipa : 1 unit
 Kunci pas : 1 set
 Palu konde dan palu ketok : 2 set
 Amplas kasar dan halus : 20 lembar
 Sarung tangan : 2 set
 Packing klingerit (merah+hitam) dan terdapat kawat didalamnya 2
& 3 mm : 10 lembar
 Packing fire fly 0,5; 1 mm : 10 lembar
 Pelubang packing : 1 set
 Devcon : 10 set
 Kain asbes gas buang + kawat : 1 gulung
 Lampu senter 5 baterai : 2 unit
 Noise protector : 1 unit
 Ampere meter : 1 unit

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL KATAMARAN GLASS BOTTOM 10-2


INVENTARIS, SUKU CADANG & PERKAKAS

 Avometer : 1 unit
 Voltmeter : 1 unit
 Kotak P3K : 1 set
 1 (satu) set perkakas dan kunci-kunci untuk perawatan dan
perbaikan normal dari seluruh instalasi listrik : 1 set
 Lampu ruangan : 3 unit

10.2 Ruang Glass Bottom


- AC Split = 2 unit
- Kursi (kapasitas @ 22orang) = 2 unit
- Lampu Ruangan = 3 unit

10.3 Ruang Akses


- Tangga Akses main deck = 4 unit
- Tangga Akses navigation deck = 3 unit

10.4 Inventaris Kamar Mesin

10.5 Suku Cadang dan Perkakas


Untuk keperluan motor induk, motor bantu, dan peralatan lainnya harus
disediakan suku cadang dan perkakas sesuai dengan peraturan BKI.
Daftar suku cadang dan perkakas harus mendapat persetujuan pemesan
dan BKI. Suku cadang yang diperlukan selama masa pemeliharaan /
garansi harus disediakan oleh penyalur permesinan dan peralatan di lokasi
terdekat dan harus dapat didatangkan ke lokasi pangkalan kapal tidak
lebih dari 2 x 24 jam.

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL KATAMARAN GLASS BOTTOM 10-3

Anda mungkin juga menyukai