PEMBANGUNAN
GALANGAN KAPAL
( Sebuah kasus di daerah Kalimantan )
Aditya Priyawardhana/4112100069
Dalam kasus ini telah diadakan survey untuk wilayah yang akan dibangun
galangan. Kapasitas galangan yang memenuhi untuk wilayah ini yaitu 1000
GT.
dimana:
l= panjang kapal.
s =jarak honizontal dari kemiringan 12 25
d = sarat kapal kosong.
h = tinggi block di atas rel.
k = konstanta
dimana
P
= beban total.
F1 + f2
W1
W2
10 ton = 40 ton.
F1
F2
masing
Dalam perencanaan, distribusi pekerjaan pelat perhari 0.835 ton, sehingga bila
dikerjakan selama 1 tahun = 0.835 x 300 hari = 250 ton. Bila dalam setahun
dilakukan pemesanan 12 kali, maka dalam sebulan sebesar 200,875 ton.
Kebutuhan pelat untuk gudang pelat dan profil sebagai berikut :
Dari perencanaan kebutuhan pelat itu masih terdapat allowance sebesar 27.216 ton
20.875 ton = 6.431 ton
material handling pada gudang pelat irencanakan menggunakan overhead crane 5
ton dengan pertimbangan jika hanya 70 % kemampuan angkat dari crane tersebut
mampu mengangkat 4 lembar pelat 12 mm secara bersamaan. Gudang pelat ini
direncanakan dengan ukuran 15 x 20 m
Mesin Las
Berdasarkan pengamatan elektroda las yang sering digunakan untuk pelat 8 dan 10 mm adalah elektroda las 3,2 mm ; 4 mm dan 5 mm sehingga
mesin las yang digunakan mempunyai kapasitas 400 A. Bila diambil kecepatan pengerjaan untuk mesin las 1 ton = 75 jam orang sehingga untuk
bobot pekerjaan per hari sebesar 0.835 Ton = 0.835 x 75 jam orang = 62.625 jam orang , dan duyt cycle mesin las 65 % ( 1 hari = 8 jam ). Maka
mesin las tersebut bisa digunakan 65 % x 8 jam = 5.2 jam. Sehingga dapat didapatkan jumlah mesin las minimum adalah sebesar = 62.625 / 5.2 =
12 buah
Alokasi tempat untuk Bengkel Persiapan dan Fabrikasi direncanakan dengan ukuran 25 x 20 m sedangkan material handlingnya dengan
menggunakan overhead crane 5 ton.
Alokasi tempat untuk Bengkel assembly direncanakan dengan ukuran 25 x 20 m dengan menggunakan material handling 20 ton.
Sehingga total alokasi tempat untuk bangunan dimana didalamnya terdapat gudang pelat & profil, bengkel fabrikasi dan bengkel assembly
luasnya sebesar 65 x 20 m.
Mesin Frais
Alokasi tempat yang disediakan 3 x 3 m
Mesin skrap
Dengan kapasitas maksimum benda kerja 900 mm, alokasi tempat yang disediakan 3x3 m.
Mesin gerinda,
Kapasitas mesin gerinda maksimum diameter disc 14 alokasi tempat yang disediakan 3x3 m
Kegunaan mesin ini adalah untuk membending pelat , kapasitasnya mesin press hidrolis adalah sebesar 200 ton.
Kecepatan mesin ini diestimasikan 120 menit untuk membentuk 1 lembar pelat dimulai dari persiapan sampai dengan proses bending berakhir, dalam
perhitungan diatas distribusi pekerjaan adalah 3.6 ton per hari sehingga estimasi jumlah pelat yang dikerjakan adalah 6 lembar pelat. Total waktu yang
diperlukan untuk pekerjaan tersebut adalah 720 menit, dengan asumsi menggunakan 1 (satu) buah mesin press pelat maka memerlukan waktu 2 hari (asumsi
1 hari = 6 jam)
Berdasarkan pengamatan elektroda las yang sering digunakan untuk pelat 8 dan 10 mm adalah elektroda las 3,2 mm ; 4 mm dan 5 mm
sehingga mesin las yang digunakan mempunyai kapasitas 400 A. Bila diambil kecepatan pengerjaan untuk mesin las 1 ton = 75 jam
orang sehingga untuk bobot pekerjaan per hari sebesar 36 Ton = 3.6 x 75 jam orang = 720 jam orang , dan duyt cycle mesin las 65 %
( 1 hari = 8 jam ). Maka mesin las tersebut bisa digunakan 65 % x 8 jam = 5.2 jam. Sehingga dapat didapatkan jumlah mesin las
minimum adalah sebesar = 720 / 5.2 = 138 buah
Gas cutter yang mampu memotong pelat tebal 14 mm dengan lebar max 3 m ,
Kecepatan mesin ini diestimasikan 60 menit dimulai dari proses penandaan sampai pemotongan 1 lembar pelat dimulai dari persiapan
sampai dengan proses pelurusan berakhir, dalam perhitungan diatas distribusi pekerjaan adalah 3.6 ton per hari sehingga estimasi jumlah
pelat yang dikerjakan adalah 6 lembar pelat. Total waktu yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut adalah 360 menit per hari, sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa 1 (satu) buah mesin potong pelat sudah memenuhi untuk kapasitas produksi,alokasi tempat yang disediakan 8m x
5m
Jawaban :
Menghitung Panjang Slip Way
No. 1
Data kapal :
Panjang kapal : 56,77 meter
Lebar kapal
: 10.49 meter
Sarat
: 4.75 meter
Kecepatan
: 8 knot
Sudut Kemiringan Slip Way : 1/16 (s =16)
Displasmen
: 2345.015 ton
Tinggi Blok
: 0,5 meter
DWT
: 1500
= 2345,015 1500
= 845.015 ton
Sarat Kapal Kosong
d = (LWT/ L.B.T. 1,025)
= 0,291 meter
Panjang Slip Way
L = 2l + s (d+h) + k
L= 2. 56,77 +16 ( 0,291 + 0,5) + 6
= 132,196 m
WI
W2
= 845,015 ton
= 40 ton
F1 + F2
= 7,5 9 % (diambil 9 %)
Kecepatan Tarik = 0,05 m/det
Safety Factor
= 10 %
= 3.576 0
P = (845,015 + 40) tg 3.576 + 9% (845,015 + 40)
= 205,763 ton = 205763 kg
No. 2
Perencanaan Gudang Pelat dan Profil
Ukuran utama kapal dengan kapasitas 1500 ton
adalah panjang 56,77 m x lebar 10,49 dan tinggi kapal
5,52 m ( berat baja kapal = 800 ton)
Estimasi berat baja yang akan direparasi adalah
sebesar = 1.67 % x 800 Ton = 13,36 Ton, apabila
waktu pengerjaan kapal tersebut selama 14 hari maka
distribusi pekerjaan pelat dan profil adalah sebesar =
13,36 Ton / 14 = 0,954 ton per hari.
Selama 1 tahun => 0.954 x 300 = 286,2 ton
Selama 1 Bulan => 286,2 : 12 = 23.85 ton
Perencanaan Gudang Pelat dan Profil
Distribusi kebutuhan pelat
Allowance sebesar 26.7057 23,85 = 2.856 Ton
Direncanakan menggnakan overhead crane 5 ton.
Gudang pelat direncanakan dengan ukuran 15x18
Meter.
No. 3