Metoda Test
DIN EN 965
DIN EN 964-1
DIN EN ISO
10319
Unit
g/m2
Mm
kN/m
Hasil
1000
6.80
35.0
60.0
DIN EN ISO
10319
DIN EN ISO
12236
DIN EN ISO
12956
DIN EN ISO
11058
EN ISO 10319
BAW MAG
BAW MAG
%
%
N
60
40
10000
%
mm
35
0,08
m/s
1,80x
l/sm2
18
kN/m
Mm
25 / 30
0,09-0,10
Features
Spesifikasi
Unit
Tolerance
M/kg
-7% - 7%
Yield (dry)
1500
Twist / Mt
65
Tensile strength
360
310
Elongation at break
15
12-18
60-70
Lubrication
Denier 6000,
breaking strength
37,5
Kgs
14-16
Kantong Geotekstil (Giant Sand Bag) harus dijahit dengan tipe jahitan
ganda (double lock stitch) dan dengan menggunakan benang jahit dengan
spesifikasi berikut :
15
Metoda
Test
EN ISO 9864
EN ISO
9863-1
EN ISO
10319
Unit
Hasil
g/m2
Mm
600
5.0
kN/m
25.0
46.0
Elongasi
arah mesin (md)
melintang arah mesin (cmd)
Gaya tekan
Ukuran bukaan efektif
Koefisien permeabilitas
EN ISO
10319
EN ISO
12236
EN ISO
12956
EN ISO
11058
%
%
N
Mm
m/s
60
40
6.300
0,08
3,0x
Features
Yield (dry)
Twist / Mt
Tensile strength
Elongation at break
Lubrication
Denier 6000,
breaking strength
Spesifikasi
1500
65
360
15
15
37,5
Unit
M/kg
N
%
%
Kgs
Tolerance
-7% - 7%
60-70
310
12-18
14-16
Karung Geotextile (Sand Bag) harus dijahit dengan tipe jahitan ganda
(double lock stitch) dan dengan menggunakan benang jahit dengan
spesifikasi berikut :
Bahan dasar polypropylene, single ply Z twisted,
Warna biru,
Guarantee UV-treated,
Dapat di-recycle,
Tanpa sambungan, serta
Tahan terhadap air laut.
Untuk benang penutup Karung Geotextile (Sand Bag) juga harus
memiliki spesifikasi khusus sebagai berikut :
Terbuat dari benang Polyester 100%.
Type benang adalah staple spun polyester.
Mass per unit benang adalah 300 gram/m2.
Tahan terhadap U.V dan air laut.
Ukuran benang : Nm 20/5.
Density liner benang adalah dtex 500x5.
Meter per kilo : 2.350 m 3%.
Elongitas : 16% 4%.
Strength : 95 N 3%.
Untuk menjaga kualitas jahitan, maka Karung Geotextile (Sand Bag)
harus dijahit dalam keadaan kering.
Karung Geotextile (Sand Bag) harus terisi penuh oleh pasir (padat).
b. Bambu
Jenis bambu pada pekerjaan ini adalah bambu ampel (Bambusa
Vulgaris), digunakan untuk cerucuk/pile, matras dan pasak.
2 cm dan panjang 20 cm
c. Tali Ijuk
yang digunakan sebagai pengikat bambu adalah tali yang berdiameter
8 mm, dengan ketentuan :
Pompa pasir yang digunakan adalah Pompa Pasir dengan Type Pompa
Sentrifugal. Pompa ini terdiri dari dua bagian penting, motor penggerak
dan mesin pendorong. Motor penggerak pada mesin pompa pasir yang
digunakan adalah mesin genset 28 pk. Motor ini berfungsi menggerakkan
mesin pendorong agar dapat menyedot pasir dan memompakannya ke
kantong geotekstil.
b.
c.
e.
h.
i.
j.
k.
l.
a. Rangkai matras bambu yang terdiri dari 1 lapis bambu, dengan jarak
antar as bambu 50 cm (arah memanjang dan melintang) kemudian diikat
agar menjadi satu kesatuan. Proses perangkaian bambu dilakukan di
darat.
b. Bambu untuk matras digabungkan dengan pasak dan tali ijuk. Tiga buah
bambu yang akan dipasak dibor dengan diameter tidak melebihi diameter
pasak 2 cm dengan panjang pasak 20 cm, sehingga untuk memasukkan
pasak, sedikit perlu dipaksa. Pastikan lubang tidak lebih besar dari
diameter pasak, agar pasak tidak mudah lepas.
c. Untuk pengikatan menggunakan tali ijuk pasak
8 mm sebanyak 4x
lilitan melingkar silang dan sisa ujung pasak yang keluar ikut masuk ke
dalam ikatan, pastikan ikatan kuat dan di tali mati.
d. Gabungkan per segmen matras bambu hingga panjang 20 meter (di darat)
Jika terlalu berat untuk ditarik maka bisa per 10 meter atau
menyesuaikan, Begitu seterusnya hingga 100 m.
EL 0.0 m
Bambu = 8cm
jarak 50cm
Bambu = 8cm
jarak 50cm
Potongan A-A
EL 0.0 m
Gambar
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
b.
Gambar kerja yang digunakan adalah gambar kerja yang sudah diperiksa
oleh Tim Teknis, disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen, diketahui
oleh SKPD teknis (Kepala Dinas Bina Marga dan SDA), dan
diketahui/disetujui oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan selaku
Penggunan Anggaran.
b.
b.
c.
2)
3)
4)
5)
6)
d.
e.
Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.
f.
manajemen
K3
konstruksi
a.
b.
Di tempat kerja harus selalu terdapat pekerja yang sudah terlatih dan/
atau bertanggung jawab dalam pertolongan pertama pada kecelakaan.
Ir. MARWATI
NIP. 19640607 199803 2 001