Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 1

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN JALAN

LINGKUP PEKERJAAN
DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi
Manajemen dan keselamatan Lalu Lintas

DIVISI 2. DRAINASE
Galian untuk selokan drainase dan saluran air
Pasangan Batu dengan Mortar
Saluran Beton bertulang pracetak U-40 -60

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


Galian Biasa
Galian Struktur dengan Kedalaman 0 - 2 meter
Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
Timbunan Biasa dari Galian
Timbunan Biasa Manual (NON MATERIAL)
Penyiapan Badan Jalan

DIVISI 4. PELEBAAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN


Lapis Pondasi Agregat Kelas B

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


Lapis Perekat - Aspal Cair
Laston Lapis Aus (AC-WC)
Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)
Bahan Anti Pengelupasan

DIVISI 7. STRUKTUR
Beton Mutu Sedang fc' 20 Mpa
Beton mutu rendah, fc= 10 Mpa
Baja Tulangan U32 Ulir
Pasangan Batu

DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR


Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor
Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
Rambu Informasi Jalan
Patok Pengarah
Patok Kilometer
Patok Hektometer
Rel Pengaman

DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN


pemeliharaan rutin bahu jalan
pemeliharaan rutin selokan, saluran air, galian dan timbunan
pemeliharaan rutin perlengkapan jalan
Pemeliharaan Rutin Jembatan

1.2. MOBILISASI
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup semua kegiatan mobilisasi peralatan dan personil yang
diperlukan dan semua fasilitas pendukung selama dalam masa pelaksanaan
pekerjaan, serta melakukan demobilisasi kembali terhadap semua peralatan dan
personil pada saat pekerjaan telah selesai.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 2

TAHAPAN PELAKSANAAN
Program Mobilisasi:
- Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
kontraktor harus melakukan rapat persiapan pelaksanaan untuk membahas semua
hal baik yang teknis maupun non teknis dalam kegiatan ini.
- Dalam waktu 14 hari setelah rapat persiapan pelaksanaan, kontraktor harus
menyerahkan program mobilisasi dan jadwal kemajuan pelaksanaan.
- Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi
yang disyaratkan dan harus mencakup semua informasi mengenai semua
pelaksanaan pekerjaan.

1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


Manajemen lalu lintas akan dilaksanakan dengan sebaik mungkin supaya
meminimalis kecelakaan dan mengutamakan keselamatan lalu lintas
manajemen lalu lintas ini meliputi :
Rambu dan marka akan terpasang dengan baik
Mengengendalian arus lalu lintas dengan menaruh petugas pengatur lalu
lintas disetiap titik pelaksanaan pekerjaan.

1.17 Penggujian CBR Lapangan dan Laporan


Peralatan
1. Mesin penetrasi (loading machine) dilengkapi alat pengukur beban berkapasitas
sekurang-kurangnya 4,45 ton atau 10.000 lb dengan kecepatan penetrasi sebesar
1,27 mm atau 0,05 per menit.
2. Cetakan logam berbentuk silinder diameter bagian dalam 152,4 0,6609 mm
atau 6 0,0026 dan tinggi 177,8 0,13 mm atau 7 0,005. Cetakan harus
dilengkapi leher sambung dengan tinggi 50,8 mm atau 2,0 dan keping alas logam
yang berlubang-lubang dengan tebal 9,53 mm atau 3/8 dan diameter lubang tidak
lebih dari 1,59 mm atau 1/16.
3. Piringan pemisah dari logam (sapacer disc) dengan dimeter 150,8 mm atau
515/16 dan tebal 61,4 mm atau 2,416.
4. Alat penumbuk sesuai dengan cara : Pengujian Pemadatan Ringan Untuk Tanah,
(SKBI 3.3.30. 1987/UDC. 624.131.43 (02)) atau Pengujian Pemadatan Berat Untuk
Tanah (SKBI 3.3.30.1987/UDC. 624.131.53.(02)).
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 3
5. Alat pengukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keping pengembangan
yang berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod logam, dan arloji peninjuk.
6. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 lb), diameter 194,2 mm atau 57/8
dengan lubang tengah berdiameter 54,0 mm atau 21/8.
7. Torak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm atau 1,95 luas 1935 mm2 atau
3 inchi2 dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm atau 4.
8. Dua buah arloji pengukur penetrasi, dengan ketelitian 0,01 mm atau 0,001.
9. Peralatan lain seperti talam, alat perata, dan tempat untuk rendam.
10. Alat timbang sesuai cara : Pengujian Pemadatan Ringan Untuk Tanah, (SKBI
3.3.30. 1987/UDC. 624.131.43 (02)) atau Pengujian Pemadatan Berat Untuk Tanah
(SKBI 3.3.30.1987/UDC. 624.131.53.(02)).
Benda Uji
Benda uji harus dipersiapkan menurut cara : Pengujian Pemadatan Ringan Untuk
Tanah, (SKBI 3.3.30. 1987/UDC. 624.131.43 (02)) atau Pengujian Pemadatan Berat
Untuk Tanah (SKBI 3.3.30.1987/UDC. 624.131.53.(02)).
1. Ambil contoh kira-kira seberat 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk
campuran tanah agregat.
2. Kemudian campur bahan tersebut dengan air sampai kadar air optimum.
3. Pasang cetakan pada keping alas dan timbang. Masukan piringan pemisah
(spacer disc) diatas keping alas dan pasang kertas saring diatasnya.
4. Padatkan masing-masing bahan tersebut di dalam cetakan dengan jumlah
tumbukan 10,35 dan 65 dengan jumlah lapis dan berat penumbuk sesuai cara :
Pengujian Pemadatan Ringan Untuk Tanah, (SKBI 3.3.30. 1987/UDC. 624.131.43
(02)) atau Pengujian Pemadatan Berat Untuk Tanah (SKBI 3.3.30.1987/UDC.
624.131.53.(02)). Bila benda uji akan direndam, periksa kadar airnya sebelum
dipadatkan. Bila benda uji tersebut tidak direndam, periksa kadar air dilakukan
setelah benda uji dikeluarkan dari cetakan.
5. Buka leher sambung dan ratakan dengan alat perata. Tambal lubang-lubang
yang mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir-butir kasar dengan
bahan yang lebih halus. Keluarkan piringan pemisah, balikan dan pasang kembali
cetakan berisi benda uji pada keping alas, kemudian timbang.
6. Untuk pemeriksaan CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk diperiksa. Bila
dikehendaki CBR yang direndam (soaked CBR)harus dilakukan langkah-langkah
berikut :
6.1. Pasang keping pengembangan diatas permukaan benda uji dan kemudian
pasang keping pemberat yang dikehendaki minimum seberat 4,5 kg atau 10 lb atau
sesuai dengan keadaan beban perkerasan. Rendam cetakan beserta beban didalam
air sehingga air dapat meresap dari atas maupun dari bawah. Pasang tripod beserta
arloji pengukur pengembangan. Catat pembacaan pertama dan biarkan benda uji
selam 4x 24 jam.
Permukaan air selama perendaman harus tetap (kira-kira 2,5 cm diatas permukaan
benda uji).
Tanah berbutir halus atau berbutir kasar yang dapat melakukan air lebih cepat
dapat direndam dalam waktu yang lebih singkat sampai pembacaan arloji
tetap.Pada akhir perendaman catat pembacaan arloji pengembangan.
6.2. Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit sehingga air
bebas mengalir habis. Jagalah agar selama pengeluaran air tersebut permukaan
benda uji tidak terganggu.
6.3. Ambil beban dari cetakan, kemudian cetakan beserta isinya ditimbang. Benda
uji CBR yang direndam telah siap untuk dilakukan pengujian.
Cara Pengujian
1. Letakan keping pemberat diatas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg
atau 10 lb atau sesuai dengan perkerasan.
2. Untuk benda uji yang direndam, beban harus sama dengan beban yang
dipergunakan waktu perendaman.
Pertama, letakan keping pemberat 2,27 kg atau 5 lb untuk mencegah
mengembangnya permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat.
Pemberatan selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan pada permukaan
benda uji.
3. Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban
menunjukan beban permulaan sebesar 4,5 kg atau 10 lb. Pembebanan permulaan
ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 4
permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji pengukur
penetrasi di-nol-kan.
4. Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati
kecepatan 1,27 mm/menit atau 0,05/menit. Catat pembacaan pembebanan pada
penetrasi 0,312 mm atau 0,0125; 0,62 mm atau 0,025; 1,25 mm atau 0,05;
0,187 mm atau 0,075; 2,5 mm atau 0,10; 3,75 mm atau 0,15; 5 mm atau 0,20;
7,5 mm atau 0,30; 10 mm atau 0,40; dan 12,5 mm atau 0,50.
5. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 12,5 mm atau 0,50.
6. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atas benda
uji setebal 25,4 mm atau 1.
7. Bila diperlukan kadar air rata-rata maka pengembalian benda uji untuk kadar air
dapat diambil dari seluruh kedalaman.
Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-kurangnya 100 gram untuk tanah
berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500 gram untuk tanah berbutir kasar.

2.1.(1). GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR


Pelaksanaan pekerjaan penggalian dilakukan dengan menggunakan Exavator pada
lokasi yang telah ditentukan, selanjutnya Excavator menuangkan material hasil
galian kedalam dump truk untuk selanjutnya membuang material hasil galian
keluar lokasi dan selanjutnya sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
tersebut. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru
menggunakan alat berat (cara mekanik), pembuangan hasil galian dengan dump
truck, sekaligus perapihan hasil galian oleh pekerja.

ANALISA PENGERAHAN ALAT & Material yang dikerahkan


MATERIAL Alat yang dikerahkan :

Excavator Tidak ada


Dump Truck
Alat Ukur
Alat Lainnya

D. ANALISA PENGERAHAN Aspek K3 :


PERSONIL & K3 Personil yang
dikerahkan adalah :

Pelaksana Memasang rambu


Petugas K3L peringatan
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 5
Tenaga Kerja
Rambu Peringatan : HATI-
HATI ADA PEKERJAAN GALIAN
TANAH
Menggunakan alat
pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

Mutu yang diharapkan :


Galian tanah yang rapi, dan mempunyai dimensi yang sesuai dengan gambar
kerja.

2.6.(1)Saluran Beton bertulang pracetak U-40 -60


Beton bertulang pracetak U-40 -60 akan dibuat dilokasi base camp
Urutan kerja pembuatan Gorong-gorong bipa beton bertulang:
1. Saluran Beton bertulang pracetak U-40 -60 dicetak di Base Camp
2. Flat Bed Truck mengangkut gorong-gorong jadi ke lapangan
3. Dasar gorong-gorong digali sesuai kebutuhan dan material backfill dipadatkan
dengan Tamper
4. Tebal lapis porus pada dasar gorong-gorong pipa 11 cm
5. Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
6. Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara manual dengan
menggunakan alat bantu
3.1.(1a) GALIAN BIASA
Pekerjaan Galian dilaksanakan dengan Excavator. Tanah yang di gali pada sisi jalan.
Selanjutnya hasil galian di tuang kedalam dump truk untuk membuang hasil galian
material keluar lokasi jalan. Galian dilaksanakan pada daerah pelebaran baik kanan
maupun kiri dari badan jalan yang akan diisi dengan Beton Mutu Sedang fc20 Mpa
dan dilaksakan sesuai dengan rencana.
LINGKUP PEKERJAAN
Pejerjaan ini mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan
tanah.
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL


Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan

Excavator Tidak ada


Dump Truck
Alat Ukur
Alat Lainnya
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 6
ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3 Aspek K3 :
Personil yang dikerahkan adalah :

Pelaksana Memasang rambu


Petugas K3L peringatan
Tenaga Kerja
Rambu Peringatan : HATI-
HATI ADA PEKERJAAN GALIAN

Menggunakan alat
pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

Mutu yang diharapkan :


Galian tanah sesuai yang direncanakan.

3.1.(6) GALIAN PERKERASAN BERASPAL TANPA COLD MILLING MACHINE


Daerah lapisan perkerasan yang telah mengalami kerusakan akan ditandai
kemudian Lapisan perkerasan dibongkar tanpa Cold Milling Machine. Hasil
bongkaran di muat kedalam dump truk. Dump truk membuang hasil galian keluar
lokasi.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pemberian tanda pada permukaan aspal yang akan di gali,
penggalian tanpa menggunakan mesin cold milling dan membuangan hasil galian
perkerasan dengan menggunakan dump truck ke luar lokasi.
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT & MATERIAL


Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan

Mesin Cold Milling Tidak ada


Dump Truck
Pilox/ Cat Warna Putih
Alat Lainnya

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL & K3


Personil yang dikerahkan adalah : Aspek K3 :
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 7
Pelaksana Memasang rambu
Petugas K3L peringatan
Tenaga Kerja
Rambu Peringatan : HATI-
HATI ADA PEKERJAAN GALIAN

Menggunakan alat
pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

Mutu yang diharapkan :


Galian Perkerasan sesuai dengan spesifikasi

3.2.(2) TIMBUNAN PILIHAN


LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pembersihan dan pembongkaran areal lokasi borrow pit,
penggalian, pemuatan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan material
yang diperoleh dari borrow pit yang telah disetujui untuk melaksanakan timbunan
pilihan dan bagian lain dari pekerjaan tersebut sebagaimana tercantum dalam
gambar dan spesifikasi pekerjaan.
URAIAN PELAKSANAAN
Pekerjaan dimulai dengan malakukan survey lokasi borrow pit. Material tanah di
borrow pit rencana tersebut diuji apakah memenuhi spesifikasi sebabai bahan
timbunan. Bila tidak memenuhi, maka dicari lokasi borrow pit yang memenuhi
spesifikasi.
Setelah didapatkan borrow pit yang tepat, dilanjutkan dengan pekerjaan galian
tanah pada area tersebut. Pekerjaan penggalian tanah ini menggunakan alat
excavator.
Untuk mengangkut material tanah dari borrow pit digunakan dump truck.
Di lokasi proyek, tanah dibongkar dan dihampar menggunakan motor grader.
Penghamparan tanah dilakukan selapis demi selapis horizontal dengan tebal yang
sama

dan dengan lebar sesuai dengan ketentuan dari Konsultan Pengawas dan sesuai
dengan garis, kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang tercantum pada
gambar kerja.
Lapisan tanah gembut (sebelum dipadatkan) tidak lebih dari 20 cm.
Setelah dihampar, tanah dipadatkan menggunakan vibratory roller hingga
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
Sebelum pekerjaan pemadatan tersebut, kontraktor melakukan percobaan untuk
memastikan besarnya kadar air optimum dan mengetahui hubungan antara jumlah
lintasan alat pemadatan dan kepadatan yang diperoleh dengan tanah sejenis itu.
Material timbunan yang tidak mengandung kadar air memadai ditambah kadar
airnya dengan cara disiram mendekati kadar air pemadatan. Untuk penyiraman ini
menggunakan water tanker.
Sedangkan material timbunan yang mengandung kadar air yang melebihi kadar
air yang diperlukan untuk mencapai kepadatan maksimum, dikeringkan terlebih
dahulu hingga mendekati kadar air pemadatan sebelum digunakan dalam
timbunan.
Pengeringan material yang basah dilakukan dengan cara dijemur dan diaduk-
aduk secara merata.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 8
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT &


MATERIAL Material yang dikerahkan
Alat yang dikerahkan :

Wheel Loader Tanah Pilihan


Dump Truck Material Lainnya
Motor Grader
Vibro Roller
Water Tank Truck
Alat Bantu Lainnya

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL &


K3 Aspek K3 :
Personil yang dikerahkan adalah :

Pelaksana Memasang rambu


Petugas K3L peringatan
Tenaga Kerja
Rambu Peringatan : HATI-
HATI ALAT BERAT SEDANG
BEROPERASI
Menggunakan alat
pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

Mutu yang diharapkan :


Lapisan yang telah dihampar sesuai dengan rencana.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 9
Material dihampar dan dipadatkan per layer sesuai denagan rencana

3.3 Penyiapan Badan Jalan


Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dilakukan setelah seluruh pekerjaan galian
tanah (cutting) untuk lereng-lereng gunung selesai dan telah memenuhi ketentuan
elevasi yang ditentukan dalam perencanaan serta telah disetujui oleh Direksi
Lapangan barulah dilakukan penyiapan badan jalan dengan ukuran sesuai gambar
rencana/bestek.
Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan sebagai berikut:
1. Motor Grader meratakan permukaan hasil galian
2. Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah
dipotong/diratakan oleh Motor Grader
3. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan
dengan alat bantu
6.1.(1a) LAPIS RESAP PENGIKAT - ASPAL CAIR
Dikerjakan secara mekanik dengan urutan kerja sebagai berikut Aspal dan minyak
Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair Permukaan
yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air Compresor.
Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas permukaan
yang akan dilapis. Angkutan Aspal dan Minyak tanah menggunakan Dump Truck.
Lapis Resap Pengikat ini dilaksanakan pada daerah pelebaran badan jalan diatas
LPA klas A yang sebelumya dipadatkan sekali lagi dengan tandem roller sebelum
penghamparan HRS Base serta dibersihkan dengan compressor baru disemprot
Lapis Resap Pengikat.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Dan dihampar diatas permukaan yang bukan beraspal.
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT &


MATERIAL Material yang dikerahkan
Alat yang dikerahkan :

Asphalt Sprayer Aspal


Air Compressor Kerosin / Minyak Tanah
Dump Truck Bahan Lainnya
Alat Lainnya
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 10
Mutu yang diharapkan :
Lapisan yang telah terhampar sesuai dengan rencana

6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)


Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, diangkut dengan dump truck
dan dihampar dengan asphal finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan
Pneumatic Tyre Roller. serta dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. Dilaksanakan
sesuai dengan rencana.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet untuk lapis perata,
lapis pondasi atau lapis campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal
yang dicampur di AMP, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut
diatas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT &


MATERIAL Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan

AMP + Laboratorium Aspal


Whell Loader Agregat Kasar
Dump Truck Agregat Halus
Asphalt Finisher Filler
Tandem Roller Kerosin
Pneumatic Tire Roller
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 11

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL


& K3 Personil yang dikerahkan Aspek K3 :
adalah :

Pelaksana Memasang rambu peringatan


Petugas K3L Rambu Peringatan : HATI-HATI ADA PEKERJAAN
Tenaga Kerja PENGASPALAN
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

6.3.(8) BAHAN ANTI PENGELUPASAN


LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan material aditif kelekatan dan anti pengelupasan
sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam spesifikasi pekerjaan.
URAIAN PEKERJAAN
- Pengadaan bahan material aditif kelekatan dan anti pengelupasan berdasarkan
syarat dan spesifikasi yang disyaratkan.
- Aditif kelekatan dan anti pengelupasan harus ditambahkan dalam bentuk cairan
ke dalam campuran agregat dengan menggunakan pompa penakar pada saat
proses pencampuran basah di pugmil.

- Proses pencampuran aditif kelekatan dan anti pengelupasan dengan agregat ini
dilakukan di mesin pencampuran panas yaitu AMP

TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT &


MATERIAL Alat yang dikerahkan : Material yang dikerahkan

Dump Truck Bahan Aditif Anti Pengelupasan


Peralatan Pengukuran Material lain yang diperlukan
Peralatan Lain yang diperlukan

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL


& K3 Personil yang dikerahkan Aspek K3
adalah :
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 12
Pelaksana Resiko:
Petugas K3L Terkena percikan aspal / bahan
Tenaga Kerja aditif
Operator Alat Berat Menggunakan alat pelindung diri
(APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

7.1(7a) Beton Mutu Sedang Dengan fc' = 20 MPa (K-250)


Penyelesaian pekerjaan ini dengan menggunakan material semen, pasir, krikil dan
air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan concrete mixer,
Beton di cor dalam bekisting yang telah disiapkan. Untuk menjaga mutu beton
maka dilakukan curing agar kuat tekan beton di dapatkan sesuai dengan rencana.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan material, pencampuran antara semen portland,
agregat halus, agregat kasar dan air pembentuk massa padat. Mutu beton yang
digunakan K-250 seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana dan spesifikasi
pekerjaan.
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT &


MATERIAL Material yang dikerahkan
Alat yang dikerahkan :

Concrete Mixer Agregat Kasar


Concrete Vibrator Pasir Beton
Water Tanker Kayu Bekisting
Alat Bantu Lainnya Paku
Multiplek 9 mm
Semen
Material Lainnya
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 13

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL &


K3 Aspek K3 :
Personil yang dikerahkan adalah :

Pelaksana Memasang rambu peringatan


Operator Alat
Petugas K3L Rambu Peringatan : GUNAKAN ALAT
Tenaga Kerja PELINDUNG DIRI Menggunakan alat
pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

Mutu yang diharapkan :


Bekisting kuat menahan beban beton, tidak melengkung dan rapi
Hasil pengecoran tidak keropos
Ukuran abutmen sesuai dengan gambar rencana

8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor


Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, diangkut dengan dump truck
dan dihampar dengan asphal finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan
Pneumatic Tyre Roller. serta dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. Dilaksanakan
sesuai dengan rencana.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet untuk lapis perata,
lapis pondasi atau lapis campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal
yang dicampur di AMP, serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut
diatas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan.
TAHAPAN DAN CARA PELAKSANAAN

ANALISA PENGERAHAN ALAT &


MATERIAL Material yang dikerahkan
Alat yang dikerahkan :
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN 14
AMP + Laboratorium Aspal
Whell Loader Agregat Kasar
Dump Truck Agregat Halus
Asphalt Finisher Filler
Tandem Roller Kerosin
Pneumatic Tire Roller

ANALISA PENGERAHAN PERSONIL


& K3 Aspek K3 :
Personil yang dikerahkan
adalah :
Pelaksana Memasang rambu peringatan
Petugas K3L Rambu Peringatan : HATI-HATI ADA PEKERJAAN
Tenaga Kerja PENGASPALAN
Menggunakan alat pelindung diri (APD)
Sarung tangan
Helm
Sepatu safety

Mutu yang diharapkan :


Permukaan yang rata sesuai spesifikasi
Elevasi sesuai dengan yang direncanakan

Anda mungkin juga menyukai