TERAPAN] KELOMPOK 3B
BAB IV
PERCOBAAN KONSOLIDASI TANAH
SNI 6424-2008
4.1 Pendahuluan
Konsolidasi adalah proses berkurangnya volume atau berkurangnya rongga
pori dari tanah jenuh berpemeabilitas rendah akibat pembebanan. Proses ini terjadi
jika tanah jenuh berpemeabilitas rendah dibebani, maka tekanan air pori tanah
bertambah, akibatnya air mengalir kelapisan tanah dengan tekanan air pori yang
rendah yang diikuti dengan penurunan tanah. karena permeabilitas tanah rendah,
maka proses ini membutuhkan waktu (Hardiyatmo,2003).
Suatu bangunan air pada umumnya memerlukan parameter-parameter tanah
yang dapat digunakan dalam perhitungan dan analisis, khususnya untuk tanah
ekspensif yang mempunyai sifat mudah mengembang dan menyusut. Tanah
ekspensif tersebut nantinya memerlukan beberapa parameter-parameter berupa
persentase pengembangan dan tekanan pengembangan untuk kebutuhan desain
dan perhitungan.
4.2 Tujuan
Tujuan metode ini adalah untuk memperoleh parameter kompressibilitas dan
kecepatan konsolidasi tanah. Data ini digunakan untuk membuat perhitungan,
baik kecepatan penurunan maupun penurunan total satu bangunan (struktur)
ataupun timbunan.
4.3 Landasan Teori
Pengujian ini mengacu pada SNI 6424-2008. Standar ini menetapkan cara uji
pengembangan atau penuurunan suatu dimensi tanah kohesif untuk menentukan
besarnya pengembangan atau penurunan tanah kohesif yang relatif tak terganggu
atau yang dipadatkan. Cara uji dapat digunakan untuk memperoleh karakteristik
dan parameter-parameter pengembangan dari suatu tanha, yang digunkan sebagai
masukan dalam melakukan analisis dan antisipasi penanganan tanah ekspansif,
sehingga struktur aman.
Konsolidasi terjadi apabila memenuhi syarat-syarat seperti, tanah dalam
keadaan jenuh air, adanya beban yang bekerja diatasnya, dan adanya air yang
mengalir. Konsolidasi pada umumnya hanya terjadi dalam satu arah saja atau
IV-1
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
disebut juga (one dimensional consolidation). Arah dari gerak akibat pergerakan
tanah akibat beban tersebut hanya berupa gerak horizontal.
Parameter - parameter konsolidasi suatu tanah yaitu koefisien kompresi (Cc)
dan koefisien konsolidasi (Cv). Nilai koefisien kompresi (Cc) adalah kemiringan
garis penurunan dari garis konsolidasi tanah teoritis atau sama dengan garis
konsolidasi tanah asli dan nilai dari koefisien kompresi tersebut dapat membantu
dalam klasifikasi jenis tanah apa yang mengalami konsolidasi tersebut.
Tabel 4.1 Cc untuk berbagai Jenis Tanah
No Jenis Tanah Cc
1 Pasir Padat 0,005 - 0,001
2 Pasiir Tidak Padat 0,025 – 0,030
3 Lempung Agak Kasar 0,030 – 0,060
4 Lempung Kenyal 0,060 – 0,150
5 Lempung Medium Kenyal 0,015 – 1,000
6 Tanah Organik 1,000 – 4,500
7 Batu / Cadas 0
(Sumber : SNI-6424,2008)
4.4 Peralatan yang Digunakan
4.4.1 Peralatan uji konsolidasi
a. Alat pengeluar sampel dari tabung (Extruder)
b. Satu set alat konsolidasi
c. Cincin penahan dan sekrup
1. Cincin cetak benda uji dengan ketentuan
- Berdiameter minimal 50 mm, atau minimal 5 mm lebih
kecil daripada tabung benda uji bila dikeluarkan dengan
alat pengeluar benda uji
- Cincin harus kaku sehingga benda uji yang diberi tekanan
tidak mengubah diameter cincin melebihi 0,03 % dari
diameter cincin
d. Kertas Penyaring
e. Batu berpori dengan ketentuan :
- Terbuat dari silikon carbide, aluminium oksida atau logam lain
yang tidak berkarat jika bersentuhan dengan benda uji.
IV-2
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV-3
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV-4
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
TABEL PENURUNAN
(SNI 6428-2008)
IV-5
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
Paraf
CONSOLIDATION TEST
(SNI 6428-2008)
Pengujian Pengembangan
12
10
Angka Pori (e)
8
6
4
2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
P' (kN/m2)
IV-6
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
Paraf
4.7 Perhitungan
1. Kadar air sebelum percobaan:
Berat tanah basah sebelum-Berat tanah kering
Kadar air (%) = ×100%
Berat Tanah Kering
(4.1)
71,5-53,5
= × 100%
53,5
= 33,6%
IV-7
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
Cincin = 5,0 cm
Tinggi cincin = 2 cm
a. Mencari Tegangan
Beban
σ= ×10 (4.6)
V cincin
Keterangan,
Diameter cincin = 5 cm
Contoh Perhitungan Tegangan
Beban
a) σ = ×10
V cincin
0,5
= 1 ×10
x ( 3,14 ) x (5,0)2
4
= 0,25 kg/cm2
Beban
b) σ = ×10
V cincin
1
= 1 ×10
x ( 3,14 ) x (5,0)2
4
= 0,51 kg/cm2
Beban
c) σ = ×10
V cincin
IV-8
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
2
= 1 ×10
x ( 3,14 ) x (5,0)2
4
= 1,01 kg/cm2
Beban
d) σ = ×10
V cincin
4
= 1 ×10
× ( 3,14 ) ×(5,0)2
4
= 2,02 kg/cm2
Beban
e) σ = ×10
V cincin
8
=1 ×10 = 4,04 kg/cm2
× ( 3,14 ) ×(5,0)2
4
IV-9
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
53,5
= 1
x ( 3,14 ) × 5,02 x 2
4
= 1,36 gram
3. Tinggi Bagian Padat
Berat Tanah Kering
Hs =
Berat Jenis Tanah x Luas Cincin
53,5
= 1
( 2,7 ) ×( x3,14x 5,0 2 )
4
= 1,0092 cm
4. Angka Pori
Tinggi cincin -Tinggi bagian padat
e0 =
Tinggi Bagian Padat
2 - 1,0092
=
1,0092
= 0,9818
5. Derajat Kejenuhan
Kadar air x Berat Jenis Tanah
Sr =
Angka pori
0 ,34 ×2 , 7
=
0,9818
= 0,9350
IV-10
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
a. Perubahan tebal (didapat dari pembacaan 24 jam pada beban 8000 gr)
∆ H = 5,985 mm
c. Angka pori
e = e0 - ∆e
= 0,9818 – 0,5930
= 0,3888
d. Menentukan e1 dan e2
∆ e1 = 2,055/10,0920 = 0,2036
e1 = 0,9818 – 0,2036
= 0,7782
∆ e2 = 1,220/10,0920 = 0,2789
e2 = 0,9818– 0,2789
= 0,70287
∆ e3 = 2,695/10,0920 = 0,3600
e3 = 0,9818- 0,3597
= 0,6221
IV-11
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
∆ e4 = 3,100/10,0920 = 0,4588
e4 = 0,9818- 0,4588
= 0,5230
∆ e5 = 5,390/10,0920 = 0.5930
e5 = 0,9818 - 0,5930
= 0,3888
∆ e6 = 5,355/10,0920 = 0,5901
e6 = 0,9818 - 0,5901
= 0,3917
∆ e7 = 5,320/10,0920 = 0,5846
e7 = 0,9818 - 0,5846
= 0,3972
e. Indeks Kompresi
e4-e5
Cc = P5
Log
P4
0,5230-0,3888
= 5,985
log
4,63
= 1,2038
f. Tebal akhir
HI = H0 - ∆H
= 20 – 5,985
= 14,015 mm
g. ½ Tebal rata – rata
1 Ho+H1
d = ( )
2 2
1 2 +14,015
= ( )
2 2
= 4,0038 cm
h. Menentukan CV pada setiap pembebanan
- t√90 pada beban 0,5 Kg = 1,2 menit = 72 detik
- t√90 pada beban 1 Kg = 1,25 menit = 75 detik
- t√90 pada beban 2 Kg = 2,1 menit = 126 detik
IV-12
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV-13
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
CONSOLIDATION TEST
(SNI 6428-2008)
IV-14
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
1.3
1.2
1.1
1
0.9
0 1 2 3 4 5
P' (kg/m2)
Paraf
IV-15
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
Nilai Cc = 1.1299
Tabel 4.10 Tabel Cc untuk berbagai Jenis Tanah
No Jenis Tanah Cc
1 Pasir Padat 0,005 - 0,001
2 Pasiir Tidak Padat 0,025 – 0,030
3 Lempung Agak Kasar 0,030 – 0,060
4 Lempung Kenyal 0,060 – 0,150
5 Lempung Medium Kenyal 0,150 – 1,000
6 Tanah Organik 1,000 – 4,500
7 Batu / Cadas 0
Sumber : AASHTO (1972)
IV-16
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
1.3 1.3
1.33
1.33
1.33
1.335
1.4
1.5
1.6
Penurunan (mm)
1.62
1.7
1.8
1.85
1.9
2 2
2.02 2.03 2.035 2.035
2.1
0 1 2 3 4 5 6 7 8
t√𝟗
a t√90(menit)
𝟎
1,15xa
Keterangan:
=a = 6,4 menit
= t√90 = 1,2 m
IV-17
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
2.48 2.48
2.56
2.58 2.58
Penurunan (mm)
2.62
2.65
2.68 2.68
2.715
2.74
2.76
2.77 2.775
2.78 2.78
0 1 2 3 4 5 6 7 8
t√𝟗
𝟎 a t√90(menit)
1,15xa
Keterangan:
Keterangan:
= a = 2,0 menit
Paraf
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
3.29
3.302
3.34
3.39
3.38
3.4
Penurunan (mm)
3.42
3.49
3.5023.51
3.545
3.59 3.57
3.585
3.595 3.6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
t√𝟗
𝟎 a t√90(menit)
1,15xa
Keterangan:
=a = 2,9 menit
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
4
4.14.02
4.2
4.19
4.3 4.25
4.28
4.3
Penurunan (mm)
4.4 4.33
4.36 4.37 4.38 4.39 4.395
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.96
0 1 2 3 4 5 6 7 8
t√𝟗
𝟎 a t√90(menit)
1,15xa
Keterangan:
= a = 2,3 menit
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
Paraf
5.5
5.6
5.6
Penurunan (mm)
5.7
5.7
5.8
5.81
5.85
5.9
5.89
5.91
5.925 5.935 5.945 5.95 5.955 5.96
6
0 1 2 3 4 5 6 7 8
t√𝟗
𝟎 a t√90(menit)
1,15xa
Keterangan:
= a = 1,7 menit
Paraf
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
4.9 Kesimpulan
1. Pembacan arloji yang terbesar pada alat konsolidasi terjadi pada setelah 49
menit pada setiap pembebanan (24 jam).
2. Semakin besar perputaran waktu maka pembacaan arloji pada alat
konsolidasi semakin besar.
3. Kadar air sebelum terkonsolidasi dan sesudah terkonsolidasi adalah
33,6 % dan 26,2 %
4. Berat isi sebelum terkonsolidasi 1,82 gr/cm3 dan sesudah terkonsolidasi
adalah 1,71 gr/cm3.
5. Dari hasil percobaan, didapatkan Indeks Kompresi (Cc) = 0,308 yang
menunjukan jenis Tanah Organik.
6. Pada setiap pembebanan, didapat nilai Cv:
Pada beban 0,5 kg didapat Cv sebesar 0,0189 cm2/ detik.
Pada beban 1 kg didapat Cv sebesar 0,0181 cm2/ detik.
Pada beban 2 kg didapat Cv sebesar 0,0108 cm2/ detik.
Pada beban 4 kg didapat Cv sebesar 0,0378 cm2/ detik.
Pada beban 8 kg didapat Cv sebesar 0,0151 cm2/ detik.
Cv rata-rata sebesar 0,0201 cm2/ detik.
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
4.11 Dokumentasi
4.11.1 Alat dan Bahan
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
Gambar 4.44
Berat tanah kering
ditimbang tergenang
seluruhnya.
Gambar 4.45
Sampel tanah dihaluskan
tergenang seluruhnya.
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
Gambar 4.51
Gambar 4.50 Sampel didinginkan
Piknometer + tanah + air dalam desikator
dipanaskan dipanaskan
ditimbang ditimbang
ditimbang ditimbang ditimbang ditimbang
tergenang seluruhnya. tergenang seluruhnya.
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV- 18
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B
IV- 18