PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Teknologi konstruksi bangunan akhir-akhir ini mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari pesatnya pembangunan yang dilakukan baik
di dalam negeri maupun di luar negeri. Tanah adalah himpunan mineral, bahan
organik dan endapan-endapan yang relatif lepas (loose) yang terletak di atas
batuan dasar (bedrock). Ikatan antara butiran yang relatif lemah dapat disebabkan
oleh karbonat, zat oraganik, atau oksida-oksida yang mengendap di antara
partikel-partikel. Tanah juga didefinisikan sebagai akumulasi partikel mineral
yang tidak mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena
pelapukan dari batuan. Semua macam tanah secara umum terdiri dari tiga bahan,
yaitu butiran tanahnya sendiri, serta air dan udara yang terdapat dalam rungan
antara butir-butir tersebut. Ruangan ini disebut pori (voids).
Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu
cabang dari ilmu teknik sipil. Ini adalah cabang dari ilmu teknik dimana mekanika
tanah khusus mempelajari tentang prilaku tanah serta sifat yang diakibatkan oleh
tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada tanah
itu sendiri. Dalam kajian mekanika tanah, hal yang paling penting dari tanah
adalah sifat tanahnya, oleh karena itu praktikum mekanika tanah sangat penting
dilakukan agar mengetahui lebih lanjut mengenai sifat-sifat tanah.
157
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Pendahuluan
lapangan perlu dilakukan penambahan pemadatan kembali, sampai
memenuhi persyaratan spesifikasi kepadatan lapangan sebesar 95%.
4.2 Saran
Praktikum mekanika tanah ini menghasilkan beberapa saran, mahasiswa
maupun penulis selanjutnya diharapkan serius dalam melaksanakan berbagi
percobaan, seperti:
1. Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada saat melaksanakan
praktikum.
2. Pemberian label pada sampel harus jelas agar tidak tertukar dengan sampel
lain.
3. Sebelum menimbang benda uji sebaiknya melakukan kalibrasi pada
timbangan benda uji, agar tidak ada kekeliruan dalam pengolahan data.
4. Pada mengolah sampel pada saat tes konsolidasi, uji pemadatan, maupun
analisis hidrometer hendaknya memeperhatikan prosedur kadar air
sebelumnya untuk menghemat waktu dan juga pengolahan datanya.
5. Teliti dalam pembacaan arloji sehingga mendapat hasil yang tepat karena hal
tersebut mempengaruhi nilai yang akan dicari.
6. Melakukan percobaan dengan kekompakan dan keseriusan serta pembagian
tugas yang merata saat menjani praktikum sehingga percobaan dapat
diselesaikan dengan waktu yang tepat dan efesien.