Anda di halaman 1dari 4

Teori CBR

CBR (California Bearing Ratio)


1. CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR METHOD)
Pendahuluan
Metoda ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di kembangkan oleh
California State Highway Departement, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi
oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers).
Metode ini menkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di Laboratorium
atau di Lapangan dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan
perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur
(flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai
CBR.
Defenisi
CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan
beban Standar (Standard Load) dan dinyatakan dalam persentase. Dinyatakan
dengan rumus :
PT
CBR = x 100%
PS
Keterangan :
PT = beban percobaan (test load)
PS = beban standar (standar load)
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan
bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam
memikul beban
Percobaan -Percobaan CBR
Percobaan-percobaan ini dapat dilakukan :
1. Percobaan di Laboratorium
standar yang berlaku :
Bina Marga : PB 0113 76
ASTM : D 1883 73
AASHTO : T - 193 81
Tujuan : Untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan
maksimum
Alat-alat yang digunakan :
Alat yang digunakan sama dengan alat-alat percobaan pemadatan standar maupun
dengan modifikasi dengan spesifikasi seperti table berikut :
From mining engineering
From mining engineering

Cara melakukan percobaan :


Percobaan C.B.R biasanya menggunakan contoh tanah dalam kadar air optimum.
Metode yang digunakan dalam metoda 2 atau standar ASTM D 70 atau D 1557
70. diameter tabung = 6 inci = 15 cm dan tinggi = 5 sampai 7 inci = 12,50 cm sampai
17,50 cm.
Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan supaya
masuk ke dalam tanah dengan kecepatan tetap = 1,25 mm/menit dengan beban awal
= 0,05 kN.
Pembebanan pada pluyer diamati pada penetrasi berturut-turut : 0.625 ; 1,250 ;
1,875 ; 2,500 ; 3,750 ; 5,000 ; 6,250 dan 7,500 mm.
hasil perhitungan ini di plot dalam kertas kurva.
2. percobaan di Lapangan
Tujuan untuk melakukan nilali C.B.R asli di Lapangan sesuai dengan kondisi tanah
saat iut. Biasanya digunaka untuk perencanaan tebal lapisan perkerasan yang
perkerasan lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi.pemeriksaan
dilakukan dengan kondisi kadar air tanah tinggi.
Alat-alat yang digunakan:
a. Truk dengan pembebanan
b. Piston penetrasi dari logam
c. Timbangan
d. Dongkrak hidrolisis atau mekanik
e. Arloji beban atau arloji cincin penguji lengkap dengan cincin pengujinya (proving
ring)
f. Perlengkapan lainnya : rol meter, kunici dan lain-lain.
Cara melakukan percobaan :
1) Di Lapangan
a. Tanah digali di lokasi yang telah ditentukan dan kemudian dibuat deskripsi secara
visual
b. Tabung diletakkan dipermukaan tanah dan kemudian diberi beban melalui truk
dengan dibantu dongkrak sebagai alat penekan
c. Cotoh tanah diambil sebanya k 2 tabung
d. Contoh tanah dibersihkan dan tutup rapat dan dibawa ke Laboratorium
e. Satu contoh langsung diuji dan yang lain direndam selama 4 x 24 jam.
2) Di Laboratorium
a. Beban statis diletakkan pada bagian atas tabung untuk mencegah pengembangan
tanah dalam tabung
b. Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan
c. Pembebanan dimulai dengan beraturan sesuai dengan urutan waktu maupun
kedalaman yang ada pada forulir data.
d. Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir.
Jenis - Jenis CBR :
Berdasakan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dapat dibagi menjadi :

1) CBR Lapangan (CBR inplace atau field Inplace)


Digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di Lapangan sesuai dengan kondisi
tanah pada saat itu. Umum digunakan untuk perencanaan tebal perkerasan yang
lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi. Pemeriksaan ini dilakukan dala
kondisi kadar air tanah tinggi (musim penghujan), atau dalam kondisi terbuuk yang
mungkin terjadi. Juga digunakan apakah kepadatan yang diperoleh dengan sesuai
dengan yang kita inginkan
2) CBR lapangan rendaman (undisturbed soaked CBR)
Digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai CBR asli di Lapangan pada keadaan
jenuh air dan tanah mengalami pengembangan (swell) yang maksimum
Hal ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di daerah yang
lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi, terletak pada daerah yang badan
jalannya sering terendam air pada musim penghujan dan kering pada musim
kemarau. Sedangkan pemeriksaan dilakukan di musim kemarau.
Pemeriksaan dilakukan dengan menambil contoh tanah dalm tabung (mould) yang
ditekan masuk kedalam tanah mencapai kedalaman yang diinginkan. Tabung berisi
contoh tanah dikeluarkan dan direndam dalam air selama beberapa hari sambil
diukur pengembangannya. Setelah pengembangan tidak terjadi lagi, barulah
dilakukan pemeriksaan besarnya CBR.
3) CBR Laboratorium
Tanah dasar (Subgrade) pada konstuksi jalan baru dapat berupa tanah asli, tanah
timbunan atau tanah galian yang telah dipadatkan sampai menncapai kepadatan
95% kepadatan maksimum. Dengan demikian daya dukung tanah dasar tersebut
merupakan nilai kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tanah tersebut
dipadatkan. CBR ini disebut CBR laboratoium , karena disiapkan di Laboratorium.
CBR Laboratorium dibedakan atas 2 macam, yaitu CBR Laboratorium rendaman
dan BR Laboratorium tanpa rendaman
2) UKURAN BUTIR
Pembagian dari butir-butir tanah tergantung pada ukuran di dalam tanah Untuk
bahan yang berbutir kasar. Pembagian ini dapat ditentukan dengan menyaring, dan
untuk butir-butir yang halus digunakan suatu metoda pengukuran kecepatan
penurunan dalam air. Penentuan pembagian ukuran butir dengan metoda-metoda
tersebut dikenal sebagai analisis mekanis.
Ada sejumlah sistem-sistem klasifikasi ukuran butir yang dipakai, akan tetapi
British Standard Institution telah menerapkan sistem yang dikembangkan oleh
Massachusetts Institute of Technology, berhubung batas- batas pembagian utama
yang dipakai kira-kira bersangkutan dengan perubahan-perubahan penting di dalam
sifat-sifat teknis tanah.
From mining engineering
Analisis Kasar
Untuk analisis kasar, baik basah mapun kering dapat digunakan saringan. Dalam
kedua keadaan suatu contoh tanah yang dikeringkan dalam tungku ditimbang dan
dilewatkan melalui suatu kelompok saringan

Berat tanah kering yang tertahan diatas setiap saringan di catat dan dihitung
persentase dari contoh total yang melewati setiap saringan.
Analisis Halus
Teori analisis halus adalah berdasarkan kepada hukum Stike mengenai penurunan
(settlement), yaitu bola-bola kecil di dalam suatu cairan aka turun pada kecepatankecepatan yang berbeda, bergantung kepada ukuran bola tersebut.
thanks to aldy(mining engineering)
Posted by DADI IRAWAN at 9:16 PM

http://karpetilmusipil.blogspot.com/2010/01/cbr-california-bearing-ratio.html

Anda mungkin juga menyukai