Anda di halaman 1dari 63

SIDANG

Studi Efektivitas Metode Perbaikan


TUGAS AKHIR
Tanah Lunak antara Prefebricated
Vertical Drain (PVD) Dibandingkan
dengan Sand Drain Menggunakan
Analisis Pemodelan PLAXIS 3D
Oky Oktabira
22 2015 204
PENDAHULUAN
(Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Lingkup dan Batasan Penelitian)

KAJIAN PUSTAKA
(Tanah, Penurunan, Perbaikan Tanah,
Pemodelan dengan PLAXIS 3D)

Sistematika Presentasi METODOLOGI PENELITIAN


(Bagan Alir Metode Penelitian)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


(Analisis Kondisi Existing, dengan
PVD, dan dengan Sand Drain)

KESIMPULAN DAN SARAN


PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
3
Latar Belakang
1 2
Permeabilitas Kompresibilitas
Rendah yang cukup tinggi
Permasalahan yang sering
dijumpai dalam pelaksanaan
konstruksi adalah tanah lunak.
Penurunan yang akan terjadi cukup besar dan lama
Tentunya kondisi tanah tersebut
kurang menguntungkan secara
teknis.
PERBAIKAN TANAH DENGAN VERTICAL
DRAIN (PVD DAN SAND DRAIN)

4
Peta Penyebaran Tanah Lempung Lunak di Indonesia

5
Belum dilakukannya pemodelan PVD dan sand drain
1 dengan menggunakan PLAXIS 3D.

Belum dilakukannya identifikasi terhadap waktu


penurunan yang terjadi pada metode perbaikan tanah
2
Rumusan
lunak antara PVD dibandingkan dengan sand drain
menggunakan PLAXIS 3D

Masalah
Belum dilakuakannya identifikasi tegangan air pori
3 yang terjadi pada metode perbaikan tanah lunak antara
PVD dibandingkan dengan sand drain menggunakan
PLAXIS 3D

Belum dilakukannya identifikasi pengaruh kedalaman,


4 jarak/spasi, dan konfigurasi pada metode perbaikan
tanah lunak antara PVD dibandingkan dengan sand
drain menggunakan PLAXIS 3D 6
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui

Tujuan efektivitas metode perbaikan tanah lunak


antara PVD dibandingkan dengan sand
Penelitian drain terhadap waktu penurunan dan
tegangan air pori tanah berdasarkan jarak,
pola PVD dan sand drain dengan
menggunakan PLAXIS 3D

7
Menambah wawasan mengenai metode perbaikan tanah
terutama PVD dan sand drain yang dimodelkan di
1 PLAXIS 3D, serta perbandingan antara hasil dari
pemodelan tersebut.

Memberikan pertimbangan dalam pemilihan metode

Manfaat 2 perbaikan tanah lunak antara PVD dan sand drain


dengan timbuanan diatas tanah lunak.

Penelitian 3
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk
penelitian selanjutnya.

Mengembangkan minat penelitian bagi mahasiswa


4 teknik sipil Institut Teknologi Nasional Bandung,
terutama pada bidang mekanika tanah. Khususnya
dalam metode perbaikan tanah.
8
Lingkup Penelitian : Batasan masalah Penelitian :

1. Pemodelan material menggunakan model


1. Analisis keefektivifan Soft Soil.
metode perbaikan tanah 2. Data parameter tanah lunak diasumsikan.
3. Data parameter timbunan menggunakan
lunak antara PVD parameter pasir.
dibandingkan dengan 4. Efek smear zone diabaikan pada setiap
sand drain dilakuakan pemodelan.
dengan pendekatan 5. Model geometri yang digunakan adalah
3D.
numerik menggunakan 6. Metode perbaikan tanah yang digunakan

Lingkup dan program PLAXIS 3D.


2. Pemodelan numerik 7.
adalah PVD dan sand drain.
Memodelkan jarak sapasi PVD dan sand

Batasan Penelitian
drain 1 m, dan 2 m.
dilakukan pada saat fully 8. Memodelkan floating vertical drain
penetration 100% dengan dengan menggunakan PVD dan sand
menggunakan berbagai drain pada kedalaman 30 m (fully
kondisi seperti penetration).
9. Konfigurasi vertical drain yang digunakan
jarak/spasi, dan pola PVD adalah konfigurasi triangular dan square.
dan sand drain. 10. Diameter sand drain diameter ekuivalen
PVD.
11. Parameter sand drain menggunakan
parameter pasir.
12. Parameter PVD menggunakan fitur line 9
drain yang tersedia pada PLAXIS 3D.
13. Penurunan dibatasi pada penurunan
konsolidasi (consolidation settlemen)
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA

10
Tanah adalah material yang terdiri dari
butiran mineral-mineral padat yang tidak
terikat secara kimia satu sama lain dan dari
bahan-bahan organik yang telah melapuk
disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi
ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel

Definisi
padat tersebut (Das, 1988).

Umum Tanah

11
Klasifikasi
Batasan-batasan ukuran golongan jenis tanah yang telah di tetapkan
oleh beberapa organisasi internasiona :

Tanah
Ukuran Butir (mm)
Nama
Kerikil Pasir Lanau Lempung

Massachusset Institute of Technology (MIT) 4,75 - 75 0,075 - 4,75 0,005 - 0,075 0,001 - 0,005

U.S Department of Agriculture (USDA) 2 - 60 0,06 - 2 0,002 - 0,06 < 0,002

American Association of State Highway and


2 - 75 0,075 - 2 0,005 - 0,075 0,001 - 0,005
Transportation (AASHTO)

Unified Soil Classification System (USCS) 4,75 - 75 0,075 - 4,75 < 0,0075

Sumber : Bowles, 1997

12
Klasifikasi tanah berdasarkan sifat lekatnya :

Klasifikasi
1 Tanah Kohesif

Tanah
2 Tanah Non Kohesif

3 Tanah Organik

13
Karakteristik Tanah Lunak :
1. Kuat gesernya rendah.
2. Kadar airnya tinggi.
3. Kompresibilitasnya tinggi
4. Derajat kejenuhan tinggi.
5. Angka pori dan porositas tinggi.
6. Tekanan air pori awal tinggi.
7. Bila kadar air bertambah, maka kuat gesernya
berkurang.

Tanah 8.

9.
Bila struktur tanahnya terganggu, maka kuat
gesernya berkurang.
Bila tanahnya basah, maka akan bersifat plastis dan

Lunak 10.
mudah mampat.
Menyusut apabila kering dan mengembang apabila
basah.
11. Bertambah volumenya dengan bertambahnya
waktu akibat rangkak pada beban yang konstan.

Tanah lunak terbagi menjadi tiga yaitu tanah


lempung lunak (lempung anorganik), gambut,
dan lempung organik. 14
Nilai Umum Tanah Lempung Lunak :
No. Parameter Nilai
1 Kadar Air 80 - 100%
2 Batas Cair 80 - 100%
3 Batas Plastis 30 - 45 %
4 Lolos Saringan No.200 > 90%
5 Kuat Geser 20 - 40 kN/m2
Sumber : Toha, 1989

Tanah Nilai Korelasi pada Konsistensi Tanah Kohesif :


Consistency qu (kN/m2) NSPT ɣ (kN/m3)

Lempung
Very Soft < 25 <2 <16
Soft 25 - 50 2-4 16 - 19
Medium 50 - 100 4-8 17 -20

Lunak
Stiff 100 - 200 8 - 15 18 - 20
Very Stiff 200 - 400 15 - 30 19 - 22
Hard > 400 >30 >20

Sumber : Terzaghi &Peck (1967)


Korelasi N-SPT dengan Parameter Tanah Kohesif
N-SPT <4 3-5 6 - 15 6 - 25 25
Berat Isi ɣ (kN/m3) 14 - 18 16 - 18 16 -18 16 -20 > 20
Sudut Geser Dalam ɸ (°) < 25 20 - 50 30 -60 40 -200 > 100
Kepadatan Sangat Lunak Lunak Sedang Stiff Keras 15

Sumber : Soil Mechanics, William T., Whitman, Robert V., 1962


Nilai Angka Pori, Kadar Air, dan Berat Volume Kering
Kadar Air dalam Berat Volume
Tipe Tanah Angka Pori (e)
Keadaan Jenuh Kering (kN/m3)
Lempung Kaku 0,6 21 17
Lempung Lunak 0,9 - 1,4 30 - 50 11,5 - 14,5
Lempung Organik Lembek 2,5 - 3,2 30 - 120 6-8

Sumber : Mitchell, 1976

Tanah Nilai Perkiraan Modulus Elastisitas Tanah


Jenis Tanah E (kg/cm2)

Lempung
LEMPUNG
Sangat Lunak 3 - 30
Lunak 20 - 40

Lunak
Sedang 45 - 90
Berpasir 300 - 425
PASIR
Berlanau 50 - 200
Tidak padat 100 - 250
Padat 500 - 1000
PASIR DAN KERIKIL
Padat 800 - 2000
Tidak padat 500 - 1400
LANAU 20 - 200
LOSES 150 - 600 16
CADAS 1400 - 14000

Sumber : Bowles, 1997


Nilai Sudut Geser Tanah Dalam (ɸ)
Sudu Geser
Jenis Tanah
Dalam (°)
Kerikil Kepasiran 35 - 40
Kerikil Kerakal 35- 40
Pasir Padat 35- 40

Tanah
Pasir Lepas 30
Lempung Kelanauan 25 - 30
Lempung 20 - 25

Lempung
Sumber : Braja M Das, 1998

Lunak Kerikil Kasar


Nilai Koefisien Permeabilitas (k)
Jenis Tanah Koefisien Permaebilitas (cm/detik)
10 sd 103
Kerikil, Pasir Kasar dan Pasir Medium Kasar 10-3 s/d 103
Pasir, Lanau 10-4 s/d 10-3
Lanau Padat, Lanau Kelempungan 10-5 s/d 10-4
Lempung Kelanauan, Lempung 10-9 s/d 10-5
17
Sumber : Advanced Soil Mechanics, Braja M Das, 2008
Menurut Das, Braja M (1985) Penurunan dibagi tiga
kelompok besar, yaitu:

Penurunan 1 Penurunan segera (immediately settlement)

(Settlement)
2 Penurunan konsolidasi (consolidation settlement)

3 Penurunan sekunder / rangkak (creep)


18
Tahapan
Penurunan
Konsolidasi

Sumber: Prinsip-prinsip dasar geoteknika, Das, 1985


19
Dalam proses konsolidasi primer ada 3 jenis konsolidasi yaitu :

1 Under Consolidation
𝑃𝑐
𝑂𝐶𝑅 = <1
𝑃0

2 Normally Consolidated

Konsolidasi
𝑃𝑐
𝑂𝐶𝑅 = =1
𝑃0

Primer Besarnya penurunan :

𝑆𝑐 =
𝐶𝑐
𝐻 log
𝑃0 + ∆𝑃
1 + 𝑒0 𝑃0

3 Konsolidasi Berlebih (Over Consolidated)


OCR > 1
a. Untuk (Po + ΔP) ≤ Pc
20
𝐶𝑠 𝑃0 + ∆𝑃
𝑆𝑐 = 𝐻 log
1 + 𝑒0 𝑃0
b. Untuk (Po + ΔP) ≥ Pc
𝐶𝑠 𝑃𝑐 𝐶𝑐 𝑃0 + ∆𝑃
𝑆𝑐 = 𝐻 log + 𝐻𝑙𝑜𝑔
1 + 𝑒0 𝑃0 1 + 𝑒0 𝑃0

dimana :

Konsolidasi
OCR = over consolidation ratio
Pc = tekanan prakonsolidasi
P0 = tekanan vertikal efektif pada saat tanah tersebut diselidiki

Primer Sc
Cc
Cs
= penurunan konsolidasi
= compression index
= indeks pemuaian
eo = void radio
H = total tinggi tanah yang di tinjau
ΔP = kenaikan tegangan yang terjadi

21
Besarnya penurunan :

𝑡2
𝑆 = ෍ 𝐶 ′ 𝐻 log
𝑡1

𝐶∝
𝐶′∝ =

Konsolidasi 1 + 𝑒𝑝

Sekunder
∆𝐻𝑡
ൗ𝐻
𝑡
𝐶∝ =
log 𝑡2 − log 𝑡1

dimana :
𝐶∝ = koefisien konsolidasi sekunder

22
1 Koefisien Permeabilitas (k)

Faktor yang
Mempengaruhi 2 Beban yang diterapkan (B)
Kecepatan
Konsolidasi
3 Panjang Lintasan Drainase (l)

𝑙 = 𝐻0 single drainage (satu arah)

𝑙 = 𝐻0 Τ2 double drainage (dua arah)

23
Koefisien konsolidasi vertikal (Cv)
𝑇𝑣 × 𝐻2
𝐶𝑣 =
𝑡
Derajat Konsolidasi
• Untuk U ≤ 60%
2
𝜋 𝑈%
𝑇𝑣 =

Konsolidasi
4 100

• Untuk U > 60%

Arah Vertikal 𝑇𝑣 = 1,781 − 0,933 log 100 − 𝑈%

Waktu Konsolidasi
𝑇𝑣 × 𝐻2
𝑡=
𝐶𝑣

dimana :
Cv = Koefisien konsolidasi arah vertikal (cm2/detik) 24
Tv = Faktor waktu tergantung dari derajat konsolidasi
H = Tebal tanah
t = Waktu untuk mencapai derajat konsolidasi U% (detik)
Hubungan antara derajat konsolidasi arah radial (Ur) dan Waktu
(t), dinyatakan dalam faktor waktu sebagai berikut :

𝐶ℎ 𝑡
𝑇ℎ = 2
𝑑𝑒
𝑘ℎ
𝐶ℎ = 𝐶𝑣
𝑘𝑣

dimana :

Konsolidasi 𝐶ℎ = Koefisien konsolidasi arah horizontal

Radial
(cm2/detik)
𝑇ℎ = Faktor waktu konsolidasi horizontal
𝑘ℎ = koefisien permeabilitas arah horizontal
𝑘𝑣 = koefisien permeabilitas arah vertikal
𝑑𝑒 = diameter ekuivalen area yang terganggu

Derajat konsolidasi gabungan (Ugab) 25

1 − 𝑈𝑔𝑎𝑏 = 1 − 𝑈𝑣 1 − 𝑈𝑟
1 Preloading

Perbaikan
Tanah

26
2 Prefabricated Vertical Drain (PVD)

Perbaikan lebar 100 mm. ketebalan yang bervariasi antara 2- 5 mm

Tanah Pertimbangan untuk mememilih PVD :

1. Diameter Equivalen Drain (dw) : 2 in (50 mm) hingga 3 in (75 mm)


2. Discharge Capacity (qw) : paling sedikit 3500 ft3 (100 m3/year)

3. Material Strength, flexibelity and durability


27
4. Jacket filter characteristics dan jacket permeability
Terdapat dua pola pada pemasangan PVD :

1. Pola bujursangkar
𝑑𝑒 = 1,128 × 𝑆

2. Pola Triangular
𝑑𝑒 = 1,05 × 𝑆

Perbaikan
Tanah

28
De = Diameter ekuivalensi vertical drain
S = Jarak antar PVD (biasanya 1-5 m)
3 Sand Drain

Perbaikan
Tanah
Jarak drainase pasir diantara 1,5 sampai 6 m dari pusat ke pusat kolom
Diameter berkisar 25 cm sampai 45 cm

29
1. Lebih ramah lingkungan.

Keunggulan
PVD
2. Dapat mengurangi tingginya biaya.

dibandingkan 3. Pemasangan PVD lebih aman.


Sand Drain
4. PVD dapat menahan pergerakan lateral maupun
tekuk akibat gerakan tanah vertikal maupun
horizontal.

30
1. Membutuhkan jumlah pemasangan yang lebih
banyak untuk mempercepat proses
konsolidasi yang di inginkan.
Kekurangan 2. PVD harus terlindungi dari sinar matahari dan
PVD aliran air yang deras.
dibandingkan
Sand Drain
3. PVD tidak boleh digunakan untuk aliran
artesis dalam jangka waktu yang lama.

4. Biaya peralatan pemasangan PVD cukup


tinggi.

5. Pemasangan PVD lebih dalam dari 18 m 31

membutuhkan alat khusus.


Model soft soil (SS Model)

merupakan model yang digunakan

Model
untuk memodelkan perilaku tanah
lunak seperti lempung terkonsolidasi

Material
normal dan gambut.
Model ini paling baik digunakan untuk
situasi kompresi primer dan tidak
disarankan digunakan untuk kasus
galian.

32
METODOLOGI
PENELITIAN
33
Bagan Alir

34
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

35
Skema
Pemodelan

36
Parameter Tanah Soft Clay Medium Clay Timbunan
Material Model Soft Soil Soft Soil Mohr Coulomb
Drainage Type Undrained (A) Undrained (A) Drained
ɣunsat (kN/m3) 11,17 11,56 18
ɣsat (kN/m3) 12,17 12,56 19

Parameter
einit 4,69 4,14 0,5
λ 0,05 0,04 -

Tanah
κ 0,03 0,02 -
ν - - 0,2
Cc 0,6544 0,4729 -
Cs 0,1963 0,1182 -
E (kN/m2) - - 22000
c'ref (kN/m2) 8 7 10
ɸ' (phi) 18 16 35
kx = ky = kz 8,64x10-3 8,64x10-3 0,864
Ketebalan (m) 21 9 3 37
1. Jenis vertical drain : PVD dan sand drain.

2. PVD yang digunakan pada PLAXIS 3D yaitu


menggunakan line drain.

3. Diameter sand drain : 67,48 mm.

Spesifikasi
4. Jarak antar vertical drain : 1 m dan 2 m.

5. Kedalaman instalasi vertical drain : 30 m

Vertical Drain (100%)


6. Parameter pasir yang digunakan pada
sand drain
kx =
Parameter Material Drainage ɣunsat ɣsat E c'ref ɸ'
einit ν ky =
Tanah Model Type (kN/m3) (kN/m3) (kN/m2) (kN/m2) (phi)
kz
Mohr
Pasir Lepas Drained 18 19 0,5 22000 0,2 10 35 0,864
Coulomb

38
10 m

3m Timbunan

15 m

21 m

Pemodelan
Soft Clay

30 m

Geometri
Medium Clay 9m

30 m

39
Penentuan
Jaringan
Mesh

40
Kondisi Existing
1. Initial Phase
2. Phase 1 (Timbunan 1)
3. Phase 2 (Timbunan 2)
4. Phase 3 (Timbunan 3)

Tahapan
5. Phase 4 (Konsolidasi 90%)

Konstruksi
Kondisi dengan Vertical Drain
1. Initial Phase
2. Aktifasi vertical drain
3. Phase 1 (Timbunan 1)
4. Phase 2 (Timbunan 2)
5. Phase 3 (Timbunan 3)
6. Phase 4 (Konsolidasi 90%)

41
Waktu Penurunan

Analisis
Kondisi
Existing
(tanpa vertical
drain) 0

0.2

Penurunan (m)
0.4

0.6

0.8

1
Waktu penurunan = 630 hari
1.2
1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
42
Waktu (hari)
Tegangan air pori

Analisis
Kondisi
Existing
-3.50E+01
Tegangan Air
-3.00E+01 Pori Existing =
-31, 526
-2.50E+01

Pexcess (kN/m2)
-2.00E+01

-1.50E+01

-1.00E+01

-5.00E+00
43
0.00E+00
1.00E-02 1.00E-01 1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
Time (day)
Select Node

Analisis
Kondisi
Existing

44
Waktu Penurunan

Analisis
Kondisi
Tanah PVD 2 m persegi PVD 2 m segitiga

dengan PVD

PVD 1 m persegi PVD 1 m segitiga


45
Grafik Waktu Penurunan

0.00E+00
Waktu Penurunan :
PVD 2 m persegi = 125 hari
PVD 2 m segitiga = 119 hari
2.00E-01 PVD 1 m persegi = 100 hari
PVD 1 m segitiga= 80 hari

Besar Penurunan = 1m
Penurunan (m) 4.00E-01

6.00E-01

8.00E-01

1.00E+00

1.20E+00
1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
Waktu (hari)

PVD 2 m persegi PVD 2 m segitiga PVD 1 m persegi PVD 1 m segitiga

46
Tegangan air pori

Analisis
Kondisi
Tanah PVD 2 m persegi PVD 2 m segitiga

dengan PVD

PVD 1 m persegi PVD 1 m segitiga 47


Grafik Tegangan Air Pori
-1.20E+01

Tegangan Air Pori :


PVD 2 m persegi = -10,434
-1.00E+01 PVD 2 m segitiga= -9,737
PVD 1 m persegi = -3,525
PVD 1 m segitiga = -3,193

-8.00E+00

Pexcess (kN/m2)
-6.00E+00

-4.00E+00

-2.00E+00

0.00E+00
1.00E-02 1.00E-01 1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
Time (day)

PVD 2 m persegi PVD 1 m persegi PVD 2 m segitiga PVD 1 m segitiga

48
Select Node

Analisis
Kondisi
Tanah
dengan PVD

49
Waktu Penurunan

Analisis
Kondisi Tanah
dengan Sand PVD 2 m persegi PVD 2 m segitiga

Drain

PVD 1 m persegi 50
PVD 1 m segitiga
Grafik Waktu Penurunan
0.00E+00
Waktu Penurunan :
SD 2 m persegi = 441 hari
SD 2 m segitiga = 378 hari
2.00E-01 SD 1 m persegi = 346 hari
SD 1 m segitiga = 315 hari

Besar Penurunan = 1m
4.00E-01

Penurunan (m)

6.00E-01

8.00E-01

1.00E+00

1.20E+00
1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
Waktu (hari)

SD 2 m persegi SD 2 m segitiga SD 1 m persegi SD 1 m segitiga

51
Tegangan air pori

Analisis
Kondisi Tanah
dengan Sand PVD 2 m persegi PVD 2 m segitiga

Drain

PVD 1 m persegi PVD 1 m segitiga 52


GrafikTegangan
Grafik Waktu Penurunan
Air Pori
-1.40E+01

Tegangan Air Pori :


SD 2 m persegi = -12,484
-1.20E+01 SD 2 m segitiga = -11,349
SD 1 m persegi = -6,305
SD 1 m segitiga = -5,674
-1.00E+01

Pexcess (kN/m2 -8.00E+00

-6.00E+00

-4.00E+00

-2.00E+00

0.00E+00
1.00E-02 1.00E-01 1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
Time (day)

SD 2 m segitiga SD 2 m persegi SD 1 m persegi SD 1 m segitiga

53
Select Node

Analisis
Kondisi Tanah
dengan Sand
Drain

54
Rekapitulasi hasil pemodelan perbaikan tanah
dengan menggunakan PVD

Waktu Tegangan
Kedalaman
Jarak (m) Pola Penurunan (m) Penurunan Air Pori
(m)
(hari) (kN.m2)

Existing - - 1 630 -20,4


30 1 persegi 1 100 -3,53

Rekapitulasi 30
30
30
2
1
2
persegi
segitiga
segitiga
1
1
1
125
80
119
-10
-2,8
-9,74

Rekapitulasi hasil pemodelan perbaikan tanah


dengan menggunakan sand drain

Waktu Tegangan
Kedalaman
Jarak (m) Pola Penurunan (m) Penurunan Air Pori
(m)
(hari) (kN.m2)

Existing - - 1 629,9 -20,4


30 1 persegi 1 346 -22,1
30 2 persegi 1 441 -25,2 55

30 1 segitiga 1 315 -15,8


30 2 segitiga 1 378 -18,9
Grafik Waktu Penurunan (Gabungan)
0.00E+00

2.00E-01

4.00E-01 Existing
Total Deformation (m) SD 2 m persegi
SD 1 m persegi
6.00E-01 SD 2 m segitiga
SD 1 m segitiga
PVD 2 m persegi
8.00E-01 PVD 1 m persegi
PVD 2 m segitiga
PVD 1 m segitiga

1.00E+00

1.20E+00
1.00E-02 1.00E-01 1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
Time (day)

56
Grafik Waktu Penurunan (Gabungan)

-3.50E+01

-3.00E+01

-2.50E+01
Existing
PVD 2 m persegi
Pexcess (kN/m2

-2.00E+01 PVD 1 m persegi


PVD 2 m segitiga
PVD 1 m segitiga
-1.50E+01
SD 2 m segitiga
SD 2 m persegi
-1.00E+01 SD 1 m persegi
SD 1 m segitiga

-5.00E+00

0.00E+00
1.00E-02 1.00E-01 1.00E+00 1.00E+01 1.00E+02 1.00E+03
Time (day)
57
proses konsolidasi antara menggunakan
vertical drain (PVD dan sand drain) dan
tanpa menggunakan vertical drain,
maka proses konsolidasi tanah lempung
lunak terjadi relatif lebih cepat jika
dipasang vertical drain.

Pembahasan
metode perbaikan tanah yang
cepat dan efektif adalah
menggunakan PVD.

Pola pemasangan vertical drain berpengaruh


terhadap waktu penurunan dan tegangan air
pori. Pola pemasangan vertical drain segitiga
menghasilkan kapasitas pengaliran lebih besar
dan waktu penurunan lebih cepat. Karena
daerah aliran air pori lebih pendek jika 58

menggunakan pola segitiga.


Dalam memvariasikan jarak pemasangan antar
vertical drain didapatkan bahwa semakin dekat
jarak antar vertical drain, maka akan

Pembahasan memperpendek aliran air pori dalam arah


horizontal.

Metode perbaikan tanah lunak dengan


menggunakan PVD dengan jarak 1 m dan pola
pemasangan segitiga, menghasilkan waktu
penurunan yang paling cepat. Karena daerah alir
lebih pendek dan permeabilitas PVD yang lebih
besar.

59
KESIMPULAN DAN SARAN

60
1. Metode perbaikan tanah lunak dengan menggunakan PVD
menghasilkan waktu penurunan yang lebih cepat jika
dibandingkan dengan metode perbaikan tanah lunak
menggunakan sand drain. Karena PVD memiliki permeabilitas
lebih besar dibandingkan sand drain.
2. Kapasitas pengaliran PVD lebih besar jika di bandingkan
dengan sand drain, dapat dilihat dari waktu penurunan tanah

Kesimpulan dengan PVD lebih cepat.


3. Semakin kecil jarak spasi antar vertical drain, maka semakin
cepat waktu penurunan dan tegangan air pori semakin kecil.
Karena akan semakin pendek jarak aliran air tanah.
4. Pola pemasangan vertical drain berpengaruh terhadap waktu
penurunan dan tegangan air pori.
5. Pola pemasangan vertical drain segitiga menghasilkan
kapasitas pengaliran lebih besar dan waktu penurunan lebih
cepat.
6. Metode perbaikan tanah lunak dengan menggunakan PVD
dengan jarak 1 m dan pola pemasangan segitiga,
menghasilkan waktu penurunan yang paling cepat. 61
1. Perlu dilakukan pemodelan dengan variasi jarak, kedalaman,

Saran
dan variasi kondisi tanah lunak yang lebih banyak.

2. Perlu dilakukan dengan jumlah vertical drain yang lebih sedikit


atau lebih banyak.

3. Perlu dilakukan pemodelan dengan parameter permeabilitas


sand drain lebih variatif, agar dapat mensimulasikan gangguan
pengaliran (penyumbatan) pada sand drain drain.

62
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
63

Anda mungkin juga menyukai