dengan kasat mata, tetapi longsoran bisa dikenali dalam waktu yang lama, karena material timbunan sudah mulai
turun dari keadaan awal.
2
Analisis Stabilitas Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid di Daerah Gunung Bohong, Cimahi Tengah, Jawa Barat
Dari data di atas dapat dibuat sketsa bidang longsor pada timbunan, kemudian dengan bantuan software
AutoCad dari sketsa di bawah didapat data luas, sudut, dan panjang lengkungan per-irisan.
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dihitung nilai faktor keamanan padaa timbunan dengan persamaan 1.
( ΔLn x C ) +(Wn cos αn tanф)
FS= 1
Wn sin αn
Dari persamaan di atas didapat nilai FS sebesar 1.314, dimana lereng timbunan tidak aman karena nilai FS masih
lebih kecil dari 1.5. Hal ini berarti lereng timbunan perlu diberi perkuatan.
5. Metodologi Penelitian
Dalam analisa geoteknik dalam evaluasi kelongsoran lereng timbunan di daerah Gunung Bohong ini, dilakukan
dari persiapan, mengidentifikasi kebutuhan data, mengidentifikasi masalah, menyiapkan studi pustaka yang akan
dipakai, melakukan analisa dan pembahasan sehingga didapat hasil dan kesimpulan. Seperti flowchart pada Gambar
5 berikut.
3
Analisis Stabilitas Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid di Daerah Gunung Bohong, Cimahi Tengah, Jawa Barat
6. Analisis Data
4
Analisis Stabilitas Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid di Daerah Gunung Bohong, Cimahi Tengah, Jawa Barat
Berdasarkan kondisi lapangan, geometrik potongan melintang dari lereng timbunan ini yaitu jalan dan timbunan
dengan tinggi 1 meter dan kedalaman lapisan tanah lunak sedalam 1 meter dengan beban kendaraan di atasnya yaitu
sebagai beban merata sebesar 16 kN/m2. Pemodelan menggunakan program Plaxis V20.
5
Analisis Stabilitas Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid di Daerah Gunung Bohong, Cimahi Tengah, Jawa Barat
6
Analisis Stabilitas Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid di Daerah Gunung Bohong, Cimahi Tengah, Jawa Barat
Gambar 13. Kondisi Lapangan Timbunan yang Diberi Perkuatan Dinding Penahan Batu Kali
Kesimpulan
Dari hasil analisa stabilitas lereng timbunan didapat alternatif penanganan untuk lereng timbunan dengan FS
sebesar 1.453 yaitu dengan digunakannya geogrid. Dengan pemasangan geogrid secara horizontal dapat
meningkatkan FS pada lereng timbunan menjadi 1.749. Namun untuk penerapan di lapangan, lereng timbunan sudah
diberi perkuatan sederhana dengan dibuatnya dinding penahan dari material batu kali.
Untuk pemasangan perkuatan geogrid masih perlu diperhatikan lagi cara pemasangannya agar lebih tepat dan
tidak menimbulkan efek yang lebih buruk lagi.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Xbal Meiprastyo, ST., M.Eng. selaku dosen pengampu yang
memberi bimbingan serta arahan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu memberi
semangat dan dukungan, tidak lupa kepada teman-teman yang sangat kooperatif dan selalu baik dalam berdiskusi.
Daftar Notasi
C = kohesi [kN/m2]
Ф = sudut geser dalam [°]
γ = berat volume kering [kN/m3]
γs = berat volume jenuh [kN/m3]
θ = kemiringan lereng [°]
H = kedalaman [m]
A = luas [m2]
Wn = berat segmen tanah [kN/m]
αn = sudut tiap irisan [°]
ΔLn =panjang lengkungan tiap irisan [m]
Σ = jumlah
FS = safety factor/faktor keamanan
e = angka pori
n = porositas
E = modulus young [kN/m²]
Daftar Pustaka
7
Analisis Stabilitas Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid di Daerah Gunung Bohong, Cimahi Tengah, Jawa Barat
Pratama, R.B., Muhibbi, I.M, A. Indrastono, D., & Hardiyati, Siti. (2014). Analisis Stabilitas Lereng Dan Alternatif
Penanganannya (Studi Kasus Longsoran Jalan Alternatif Tawangmangu STA 3+150 - STA 3+200,
Karanganyar). Jurnal Karya Teknik Sipil, 3(3), 573-585.
PT. Prima Geotex Indo. (2019). Apa Itu Georid dan Apa Saja Jenis Geogrid Yang Ada Di Indonesia. Retrieved June
26, 2022, from https://www.primageotex.co.id/apa-itu-geogrid.php