Anda di halaman 1dari 11

Alternatif apabila dijumpai tanah jelek :

A. Hindari lokasi tersebut.

B. Menyesuaikan keadaan tanah tersebut.


C. Mengganti atau membuang tanah yang jelek.

Bilamana lapisan tanah jelek tidak cukup tebal (30 – 40 cm) dan umumnya
lapisan tanah tsb sebagai tanah penutup (top soil) yang bersifat lunak,
compressible, dan memiliki kembang susut yang cukup tinggi. Dalam
prakteknya sering ditumbuhi tanaman liar (perdu/ilalang dll).

.4. Perbaikan tanah.


Ada 4 cara perbaikan tanah yaitu :
- Mekanis (pemadatan lapangan).
- Hidraulika (dewatering dangkal permukaan/open channel, dalam/deep
well, cut-off diafragma dll).
- Bahan tambah (stabilisasi semen, kapur, abu terbang, abu sekam padi,
abu ampas tebu, grouting dll).
- Bahan penguatan (reinforcement spt soil nailing,
geosintetik,geomembrane, geogrid dll).
Tujuan Perbaikan Tanah

Peningkatan Kuat Geser


Sifat-sifat Tanah Expansive
1. Kadar Air

Fase Tanah dan Batas-batas Konsistensi (Atterberg Limits)

2. Ukuran Butir

Diagram Pembagian Butir Tanah Lempung

3. Potensi Pengembangan

Hubungan Potensi Pengembangan vs Plasticity Index


4. Tekanan Pengembangan

Tekanan Pengembangan vs Batas-batas Konsistensi

5. Kepadatan kering

Kepadatan Kering vs Tekanan Pengembangan - Skala Biasa

Kepadatan Kering vs Tekanan Pengembangan - Skala Log


6. Pengaruh Cuaca

Pengaruh Cuaca vs Perubahan Kadar Air

7. Kekuatan Tanah

Hubungan antara Kekuatan Tanah vs Indeks Cair

8. Batas-batas Konsistensi dari Beberapa Jenis Tanah


9. Hubungan antara Indeks Plastisitas, Akitivitas dan Plastisitas Beberapa
Mineral Lempung

10. Hubungan antara Indeks Plastisitas vs Plastisitas Tanah Lempung

11. Hubungan antara Indeks Plastisitas vs Fraksi Lempung


12. Hubungan antara Plastisitas Indeks vs Batas Cair untuk Beberapa Jenis
Tanah

13. Koefisien Permeabilitas untuk Beberapa Jenis Tanah

14. Gradasi Berbagai Jenis Tanah dan Koefisien Permeabilitas


15. Kondisi Tanah Expansive

Kondisi dalam Keadaan Basah

Kondisi dalam Keadaan Kering


Konsep Slab on Ground
Konsep Slab on Ground pada dasarnya sama dengan konsep jalan raya yaitu
memanfaatkan tanah (bahan alam) sebagai bahan konstruksi yaitu pondasi.
Struktur jalan raya pada umumnya terdiri atas :
1. Tanah Dasar (Sub Grade).
2. Lapis Pondasi Bawah (Sub-Base Course) atau sering disebut sebagai tanah
dasar yang diperbaiki.
3. Lapis Pondasi (Base-Course) dan pada umumnya merupakan batu pecah
sedangkan
4. Lapis permukaan atau Lapisan aus (wearing course) dapat terbuat dari
hot-mixed sand asphalt atau rigid pavement (slab on ground). Lapisan
terakhir ini adalah lapisan yang langsung menerima beban kerja yang ada
di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai