Jawab: Tekstur adalah perbandingan relatif antara fraksi pasir, debu dan liat, yaitu partikel tanah yang
diameter efektifnya 2 mm. Fraksi-fraksi tanah tersebut menuerut USDA adalah pasir (sand),
debu (silt) dan liat (clay). Di dalam analisis tekstur, fraksi bahan organik tidak diperhitungkan.
Bahan organik terlebih dahulu didestruksi dengan hidrogen peroksida (H2O2). Sedangkan
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (dalam bentuk persentase) fraksi–fraksi pasir, debu,
dan liat. Partikel-partikel pasir memiliki luas permukaan yang kecil dibandingkan debu dan liat
tetapi ukurannya besar. Semakin banyak ruang pori diantara partikel tanah semakin dapat
memperlancar gerakan udara dan air. Luas permukaan debu jauh lebih besar dari permukaan
pasir, dimana tingkat pelapukan dan pembebasan unsur hara untuk diserapakar lebih besar dari
pasir. Tanah yang memiliki kemampuan besar dalam memegang air adalah Fraksi Liat. Tekstur
tanah dapat dinilai secara kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif biasa digunakan surveyor
tanah dalam menetapkan kelas tekstur tanah di lapangan. Penentuan tekstur suatu contoh tanah
secara kuantitatif dilakukan melalui proses analisis mekanis. Proses ini terdiri atas pendispersian
agregat tanah menjadi butir-butir tunggal dan kemudian diikuti dengan sedimentasi.
Jawab: Struktur tanah merupakan susunan butir tanah secara alami membentuk agregat, antara
agregat-agregat tersebut dibatasi oleh suatu bidang belah alami. Struktur tersebut meliputi
bentuk, ukuran dan perkembangan.
Lempeng (platy): sumbu bidang horizontal lebih panjang dari sumbu vertikal.
Prisma (prismatic): sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu horizontal, bidang-bidang membentuk
sudut.
Gumpal bersudut (angular blocky): sumbu vertikal sama panjang dengan sumbu horinzontal, batas
dua bidang membentuk sudut lancip.
Kubus (blocky): seperti sudut, namun batas dua bidang membentuk sudut tegak lurus
Gumpal (sub-angular blocky): seperti kubus, batas bidang-bidang membentuk sudut membulat
Remah (crumb): seperti bola dengan ukuran agak besar, sangat berpori.
Jawab: Konsistensi Tanah merupakan manesfestasi gaya adhesi dan kohesi yang bekerja pada masa
tanah pada kondisi basah, lembab maupun kering yang diamati dengan cara meremas, memijat
atau memirid dengan tangan.
Konsistensi dalam keadaan basah (kadar air lebih dari kapasitas lapang) ditunjukan oleh adanya
kelekatan (derajat adhesi) dan plastisitas (derajat kohesi). memijit atau memirid tanah diantara
ibu jari dan telunjuk.
A. Memijit atau memirid tanah diantara ibu jari dan telunjuk. Derajat kelekatan
Tidak lekat : Tidak ada tanah tertinggal.
Agak lekat : Tanah tertinggal pada salah satu jari.
Lekat : Tanah tertinggal pada kedua jari.
Sangat lekat : sukar untuk melepaskan kedua belah jari Plastisitas.
Tidak plastis : Tidak dapat terbentuk gelintir tanah, masa tanah mudah berubah bentuk.
Agak plastis : terbentuk gelintir tanah, masa tanah mudah berubah bentuk
Sangat plastis : dapat terbentuk grlintir tanah, tahan terhadap tekanan.
Konsistensi dalam keadaan kering (kadar air kurang dari titik layu permanen)
Jawab: Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk meloloskan atau melewatkan air.
Permeabilitas tanah juga merupakan suatu kesatuan yang meliputi infiltrasi tanah dan bermanfaat
sebagai permudahan dalam pengolahan tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat
menaikkan laju infiltrasi sehingga menurunkan laju air larian. Permeabilitas tanah biasanya
diukur dengan istilah kecepatan air yang mengalir dalam waktu tertentu yang ditetapkan dalam
satuan cm/detik.
Jawab: Kadar lengas tanah adalah kandungan air yang terdapat dalam pori tanah Lengas tanah atau
kelembaban tanah merupakan air yang terikat secara adsorbtif pada permukaan butir-butir tanah.
Penyerapan air oleh perakaran tergantung pada persediaan kelembaban air dalam tanah.
Kapasitas simpanan tanah tergantung pada tekstur, kedalaman dan struktur tanah. Ketersediaan
lengas tanah tergantung pada potensial air, distribusi akar, dan suhu.
Dalam penentuan kadar lengas tanah terdapat beberapa cara yaitu : gravimetri,
tensiometri, alat tahanan listrik, membrane bertekanan (pressure membrane), neutron probe. Cara
gravimetri merupakan cara yang termjudah tapi paling teliti diantara cara lainnya. Kelemahan
cara gravimetri adalah memakan banyak waktu, tenaga dan tempat khususnya untuk
mengeringkan contoh tanah yang akan diuji kadar lengasnya. Kadar lengas tanah sering disebut
sebagai kandungan air yang terdapat dalam pori tanah.
Manfaat kadar lengas adalah mengetahui kebutuhan air untuk persawahan dan proses
irigasi, mengetahui kemampuan jenis tanah mengenai daya simpan air dan perhitungan Nilai
Perbandingan Dispersi (NPD). Faktor yang mempengaruhi kadar lengas tanah yaitu iklim,
kandungan bahan organik, fraksi lempung tanah, topografi, dan adanya bahan penutup tanah
(organik maupun anorganik)