Dosen pengampu:
Prof (Riset). Dr. Ir. Suyamto, MP.
Disusun oleh:
NAMA : BERLIANTI MUSTIKA P.
NPM : 21801032064
KELAS : AGRIBISNIS 3E
KELOMPOK : 4 CAMPURAN
BC = A + BX
B =
∑ x2 (
∑ xy ∑ x . ∑ y
−
n )
2 (∑ x )2
∑x −
n
A = ( ∑ny )−( B ( ∑n x ) )
ΣKA % Massa
BP =
n
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1 (Hasil Pengamatan Penetapan Batas Cair)
No. ∑ ∑ Ketukan Berat BTso + BTko +
BTso BTko KA%
Kaleng Ketukan Sebenarnya Kaleng kaleng kaleng massa
1 6 3,66 gr 25,66 gr 17,82 gr 22 gr 14,16 gr 55,37 %
1-10
2 8 3,72 gr 18,05 gr 12,92 gr 14,33 gr 9,2 gr 55,76 %
3 13 3,50 gr 17,76 gr 12,77 gr 14,26 gr 9,27 gr 53,83 %
11-20
4 15 3,77 gr 21,88 gr 15,67 gr 18,11 gr 11,9 gr 52,18 %
5 21 3,45 gr 18,17 gr 13,28 gr 14,72 gr 9,83 gr 49,75 %
21-30
6 28 2,33 gr 17,11 gr 12,33 gr 14,78 gr 10 gr 47,80 %
7 33 2,80 gr 24,70 gr 17,56 gr 21,9 gr 14,76 gr 48,37 %
31-40
8 40 2,87 gr 22,57 gr 16,32 gr 19,7 gr 13,45 gr 46,47 %
9 48 2,86 gr 20,88 gr 20,10 gr 18,02 gr 17,24 gr 49,77 %
41-50
10 50 3,56 gr 28,68 gr 15,48 gr 25,12 gr 11,92 gr 45,30 %
Perhitungan:
Menghitung BTso
Rumus: BTso = (BTso + BK) – BK
1. BTso = (25,66) - 3,66 = 22,00 gr 6. BTso = (17,11) – 2,33 = 14,78 gr
2. BTso = (18,05) - 3,72 = 14,33 gr 7. BTso = (24,70) – 2,80 = 21,90 gr
3. BTso = (17,76) - 3,50 = 14,26 gr 8. BTso = (22,57) – 2,87 = 19,70 gr
4. BTso = (21,88) - 3,77 = 18,11 gr 9. BTso = (28,68) – 2,86 = 25,82 gr
5. BTso = (18,17) - 3,45 = 14,72 gr 10. BTso = (20,88) – 3,56 = 17,32 gr
Menghitung BTko
Rumus: BTko = (BTko + BK) – BK
1. BTko = (17,82) – 3,66 = 14,16 gr 6. BTko = (12,33) – 2,33 = 10 gr
2. BTko = (12,92) – 3,72 = 9,20 gr 7. BTko = (17,56) – 2,80 = 14,76 gr
3. BTko = (14,26) – 3,50 = 9,27 gr 8. BTko = (16,32) – 2,87 = 13,45 gr
4. BTko = (18,11) – 3,77 = 11,90 gr 9. BTko = (20,10) – 2,86 = 17,24 gr
5. BTko = (13,28) – 3,45 = 9,83 g 10. BTko = (17,32) – 3,56 = 11,92 g
Perhitungan:
Menghitung KA% Massa
BTso−BTko
Rumus KA% Massa: x 100%
BTko
22−14,16 7,84
1. KA% Massa = x 100% = x 100%
14,16 14,16
= 55,37 %
14,33−9,20 5,13
2. KA% Massa = x 100% = x 100%
9,20 9,20
= 55,76 %
14,26−9,27 4,99
3. KA% Massa = x 100% = x 100%
9,27 9,27
= 53,83 %
18,11−11,90 6,21
4. KA% Massa = x 100% = x 100%
11,90 11,90
= 52,18 %
14,72−9,83 4,89
5. KA% Massa = x 100% = x 100%
9,83 9,83
= 49,75 %
14,78−10 4,78
6. KA% Massa = x 100% = x 100% = 47,80 %
10 10
21,90−14,76 7,14
7. KA% Massa = x 100% = x 100%
14,76 14,76
= 48,37 %
19,70−13,45 6,25
8. KA% Massa = x 100% = x 100%
13,45 13,45
= 46,47 %
25,82−17,24 8,58
9. KA% Massa = x 100% = x 100%
17,24 17,24
= 49,77 %
17,31−11,92 5,40
10. KA% Massa = x 100% = x 100% = 45,30 %
11,92 11,92
Jumlah KA% Massa = 504,6 %
Menghitung X.Y
Rumus = ∑ Ketukan Sebenarnya (X) x KA% Massa (Y)
Nomor Kaleng 1 : 6 x 55,37 = 332,22
Nomor Kaleng 2 : 8 x 55,76 = 446,08
Nomor Kaleng 3 : 13 x 53,83 = 699,79
Nomor Kaleng 4 : 15 x 52,18 = 782,7
Nomor Kaleng 5 : 21 x 49,75 = 1044,75
Nomor Kaleng 6 : 28 x 47,80 = 1338,4
Nomor Kaleng 7 : 33 x 48,37 = 1596,21
Nomor Kaleng 8 : 40 x 46,47 = 1858,8
Nomor Kaleng 9 : 48 x 49,77 = 2388,96
Nomor Kaleng 10 : 50 x 45,30 = 2265
Jumlah X.Y = 12752,91
X2
X2 = (Ketukan Sebenarnya)2
Nomor Kaleng 1 : 62 = 36
Nomor Kaleng 2 : 82 = 64
Nomor Kaleng 3 : 132 = 169
Nomor Kaleng 4 : 152 = 225
Nomor Kaleng 5 : 212 = 441
Nomor Kaleng 6 : 282 = 784
Nomor Kaleng 7 : 332 = 1089
Nomor Kaleng 8 : 402 = 1600
Nomor Kaleng 9 : 482 = 2304
Nomor Kaleng 10 : 502 = 2500
Jumlah X2 = 9212
Y2
Y2 = (KA% Massa)2
Nomor Kaleng 1 : (55,37)2 = 3065,84 %
Nomor Kaleng 2 : (55,76)2 = 3109,18 %
Nomor Kaleng 3 : (53,82)2 = 2896,60 %
Nomor Kaleng 4 : (52,18)2 = 2722,75 %
Nomor Kaleng 5 : (80,26)2 = 6441,67 %
Nomor Kaleng 6 : (47,80)2 = 2284,84 %
Nomor Kaleng 7 : (48,37)2 = 2339,66 %
Nomor Kaleng 8 : (46,47)2 = 2159,46 %
Nomor Kaleng 9 : (49,77)2 = 2477,05 %
Nomor Kaleng 10 : (45,30)2 = 2052,09 %
Jumlah Y2 = 25583,6 %
B =
∑ xy ∑ x . ∑ y
∑ x2
−
n ( )
2 (∑ x ) 2
∑x −
n
=
9212
−
10(
12752,91 262 x 504,6
)
2
( 262 )
9212−( )
10
1,38−13220,52
=
9212−6864,4
−13219,14
=
2347,6
= - 5,63
A = ( ∑ny )−( B ( ∑n x ) )
( 504,6 ) −( )
−5,63 ( 262 )
=
10 10
= 50,46 – (-147,51)
= 197,97
BC = A + BX
= 197,97+( (-5,63) x 25)
= 197,97 – 140,75
= 57,22 %
55.00%
55.37%
53.83%
53.00%
52.18%
Kadar Air (Y)
51.00%
49.75% 49.77%
49.00%
48.37%
47.00% 47.80%
46.47%
45.30%
45.00%
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Jumlah ketukan (X)
Tabel 3 (Hasil Pengamatan Penetapan Batas Plastis)
Perhitungan :
Menghitung BTso
Rumus: BTso = (BTso + BK) – BK
B1 = (18) - 3,37 = 14,63 gr
B2 = (17,29) - 3,56 = 13,73 gr
L3 = (20,03) - 3,20 = 16,83 gr
L4 = (17,09) - 3,48 = 13,61 gr
K5 = (17,95) - 3,52 = 14,43 gr
K6 = (16,83) - 2,30 = 14,53 gr
Menghitung BTko
Rumus: BTso = (BTko + BK) – BK
B1 = (12,94) - 3,37 = 9,57 gr
B2 = (12,65) - 3,56 = 9,09 gr
L3 = (14,03) - 3,20 = 10,83 gr
L4 = (12,62) - 3,48 = 9,14 gr
K5 = (15,97) - 3,52 = 12,45 gr
K6 = (12,37) - 2,30 = 10,07 gr
Perhitungan KA% Massa
BTso−BTko
Rumus KA% Massa: x 100%
BTko
14,63−9,57 5,06
B1 = x 100% = x 100% = 52,87 %
9,57 9,57
13,73−9,09 4,64
B2 = x 100% = x 100% = 51,05 %
9,09 9,09
16,83−10,83 6
L3 = x 100% = x 100% = 55,40 %
10,83 10,83
13,61−9,14 4,47
L4 = x 100% = x 100% = 48,91 %
9,14 9,14
14,43−12,45 1,98
K5 = x 100% = x 100% = 15,90 %
12,45 12,45
14,53−10,07 4,46
K6 = x 100% = x 100% = 44,23 %
10,07 10,07
Jumlah KA% Massa = 268,36 %
Menentukan BP Rata-rata KA % Massa
ΣKA % Massa
BP =
n
52,87+51,05+55,40+48,91+15,90+ 44,23
=
6
268,36
=
6
=44,73 %
Menentukan IP (Indeks Plastisitas)
IP = BC – BP
= 57,22 – 44,73
= 12,49 %
4.2 Pembahasan
Konsistensi tanah menunjukan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-
butir tanah (agregat tanah) dengan daya adhesi tanah dengan benda lain (Rawls
dan Pachepsky, 2002).
Pada praktikum penetapan konsistensi tanah ini, diperoleh nilai untuk Batas
Cair (BC) sebesar 57,22 %, Batas Plastis (BP) 44,73 % dan nilai IP sebesar 12,49
%. Angka yang didapat dari hasil perhitungan konsistensi tanah dengan
mengevaluasi angka-angka Atterbeg dapat diintrepretasikan dengan menggunakan
tabel parameter sebagai berikut :
Indeks
Kriteria Batas Cair
Plastisitas
Sangat rendah <20 0-5
Rendah 20-30 6-10
Sedang 31-45 11-17
Tinggi 46-70 18-30
Sangat tinggi 71-100 31-43
Ekstrim tinggi >100 >43
Sampel tanah yang digunakan dalam praktikum memiliki batas cair sebesar
57,22 % yang dapat diintrepretasikan masuk dalam kriteria tinggi, dan untuk
indeks plastisitasnya sebesar 12,49 % masuk dalam kriteria sedang. Semakin
besar nilai indeks plastis dan batas cair maka semakin baik pula tanah untuk
perkembangan tanaman. Karena jika indeks plastis semakin besar maka akar
semakin mudah untuk masuk kedalam tanah untuk mengambil bahan organik
yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut.
Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap perubahan bentuk
atau perpecahan. Keadaan ini ditentukan oleh sifat adhesi dan kohesi. Meskipun
struktur menentukan bentuk, ukuran dan agregasi alami tanah tertentu, konsistensi
tetap menentukan kekuatan dan keadaan alami gaya-gaya diantara partikel.
Konsistensi itu penting untuk dipertimbangkan dalam pengolahan tanah. Tanah
liat dapat menjadi begitu lekat bila basah seperti membuat tajak atau sangat sukar
dibajak. Konsistensi sangatlah penting dalam menentukan daya guna tanah secara
praktis. Konsistensi dipakai untuk menggambarkan sifat tanah yang sangat
penting yaitu hubungannya dengan pengolahan tanah dan pemadatan mesin
pertanian. Dengan mengetahui konsistensi tanah, akan mempermudah pengolahan
tanah karena tiap tanah mempunyai konsistensi yang berbeda-beda. Perilaku
tersebut diharapkan mampu membuat konsistensi tanah sesuai dengan jenis
tanaman yang ditanam sehingga mampu meningkatkan produksi pertanian.
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatlah rata-rata kadar air tiap kelas
ketukan sebagai berikut :
1-10 ketukan = 55,57 %
11-20 ketukan = 53 %
21-30 ketukan = 48,77 %
31-40 ketukan = 47,42 %
41-50 ketukan = 47,53 %
Hubungan antara kadar air dan jumlah ketukan bahwa jumlah ketukan dan
kadar air memiliki hubungan yang berkebalikan, dimana semakin besar kadar
airnya maka jumlah ketukan akan semakin sedikit. Pada kadar air yang tinggi,
tanah akan berada pada kondisi yang basah atau bisa dikatakan konsistensinya
basah. Konsistensi yang besar yaitu pada keadaan paling kering yang disebabkan
oleh adanya gaya kohesi. Konsistensi sedang pada waktu keadaan lembab karena
adanya gaya adhesi. Konsistensi rendah/sangat rendah apabila keadaan basah,
sangat basah atau jenuh air.
Beberapa faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah adalah :
Tekstur tanah
Tekstur tanah yang kasar daya plastisnya akan rendah karena pada tanah
yang teksturnya kasar sedikit mengandung liat sehingga menyebabkan daya
plastisitasnya rendah, begitu pula sebaliknya.
Kadar air tanah
Bila kadar air tanah tinggi, campuran tanah dan air akan menjadikan tanah
lembek seperti cairan sehingga mempengaruhi batas cair dan batas plastisnya.
Jenis liat
Ada banyak jenis liat, perbedaan kandungan jenis liat akan berpengaruh
pada daya lekat tanah tersebut dalam keadaan kering, lembab maupun basah.
Kandungan bahan organik
Kandungan bahan organik mempengaruhi daya serap tanah akan air, apabila
kandungan bahan organiknya sedikit maka kemampuan tanah untuk menyimpan
air juga menjadi rendah begitu juga sebaliknya sehingga hal ini juga berpengaruh
pada konsistensi tanah karena sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa kandungan
air tanah juga mempengaruhi konsistensi tanah.
Konsistensi tanah yang cocok untuk tanaman/ konsistensi tanah yang baik
adalah tanah yang memiliki konsistensi sedang dengan nilai indeks plastisitas
yang sedang. Karena apabila tanah terlalu plastis atau konsistensinya tinggi maka
pengolahan terhadap tanah tersebut akan semakin susah dan sulit untuk ditumbuhi
tanaman karena pada umumnya memiliki struktur tanah lempeng yang lebih
dominan. Begitu juga apabila konsistensinya rendah atau indeks plastisitasnya
rendah maka tanah tersebut memiliki struktur tanah yang lebih dominan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan dari praktikum yang telah
dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap perubahan bentuk
atau perpecahan. Keadaan ini ditentukan oleh sifat adhesi dan kohesi.
Dari praktikum didapatkan hasil Batas Cair (BC) sebesar 57,22 %, Batas
Plastis (BP) 44,73 % dan nilai IP sebesar 12,49 %. Untuk Batas Cair (BC)
masuk dalam kriteria tinggi dan untuk Indeks Plastisitas (IP) masuk pada
kriteria sedang.
Beberapa faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah yaitu: Tekstur
tanah, kadar air tanah, jenis liat, dan kandungan bahan organik.
Konsistensi tanah yang cocok untuk tanaman/ konsistensi tanah yang baik
adalah konsistensi sedang dengan nilai indeks plastisitas yang sedang.
5.2 Saran
Dalam penetapan lahan pertanian sebaiknya lebih dulu mengetahui
konsistensi tanah tersebut, agar dapat memperoleh atau mempermudah dalam
pengolahan tanah yang dimana tanah ditempat yang berbeda memiliki konsistensi
berbeda-beda. Dengan mengetahui hal tersebut dapat membuat konsistensi tanah
yang sesuai tanaman yang ditanam sehingga dapat membantu meningkatkan
produksi pertanian. Dan juga dapat mengurangi dampak erosi yang terjadi di
lahan pertanian. Konsistensi tanah yang cocok untuk tanaman/ konsistensi tanah
yang baik adalah konsistensi sedang dengan nilai indeks plastisitas yang sedang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Cahyono. 2008 .Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah Hutan. Fakultas
Kehutanan UGM .Yogyakarta
Handayani, Suci. 2008. Bahan Asistensi Praktikum Ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian UGM .Yogyakarta .
Mawardi, M. 2011. Tanah – air – tanaman : asa irigasi dan konservasi air. Bursa
ilmu.Yogyakarta.
Nurhidayati, 2006. Penuntun Praktikum Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Fakultas
Pertanian – Unisma. Malang.
Rawls, W. J Dan Y.A Pachepsky. 2002. Konsistensi Tanah dan struktur sebagai
prediktor retensi air. Ilmu Tanah Journal 66: 115-118.
Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-dasar ilmu tanah konsep dan kenyataan.
Kanisisus. Yogyakarta