ANALISA TANAH
Disusun Oleh:
Nama : Viramitha Tualeka
Stambuk : 09320220345
Asisten
menjadi terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-
Rasa kasar dan licin diantara daya tahan terhadap tekanan dan kelekatan
gumpalan kecil (struktur tanah) ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan
curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur remah atau granular di tanah
lapisan atas (top soil) yaitu di horison A dan struktur gumpal di horison B atau
B. Kelas Struktur
lapisan terbawah hingga permukaan. Partikel ini terdiri dari pasir, debu,
batuan kerikil, batuan padat serta tanah liat dan terbentuk secara alami.
2.4 pH Tanah
Ketersediaan unsur hara bagi tanaman sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satu diantaranya adalah pH tanah. Tiap-tiap tanaman untuk
pertumbuhannya yang optimum pastinya akan membutuhkan pH tanah yang
berbeda-beda pula, demikian pula dengan organisme-organisme tanah yang
lainnya. Pada umumnya pH optimum untuk pertumbuhan tanaman dan
ketersediaan unsur hara didalam tanah adalah pH sekitar 6,5. Cara-cara ini
umumnya dipakai untuk menguji tanah yang ada di lapangan. pH tanah adalah
suatu ukuran dari aktifitas ion hidrogen dalam suatu larutan air tanah dan
dipakai sebagai ukuran kemasaman tanah (Fauzia A dkk, 2019).
Cara penetapan pH tanah dibagi kedalam dua golongan yakni cara
kalorimetri dan elektrometri. Dengan cara kolorometri menggunakan warna atau
petunjuk asam basa yang perubahan warnanya berhubungan erat dengan
aktifitas ion hidrogen. Cara-cara ini umumnya dipakai untuk menguji tanah di
lapangan. Cara elektrometri yaitu menggunakan alat pH meter yang sudah
dilengkapi dengan elektroda dan biasanya cara ini sering digunakan
dilaboratorium.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran pH
dengan elektrometris yaitu:
A. Perbandingan air dengan tanah
B. Kandungan garam dalam tanah
C. Keseimbangan CO2 udara dengan CO2 tanah
Perbandingan air dan tanah biasanya dipakai 2,5 : 1. Semakin tinggi
perbandingan ini, semakin tinggi pH tanah dan sebaliknya. Jika
perbandingan ini terlalu rendah, kontak antara larutan tanah dengan
elektroda tidak sempurna dan akibatnya pengukuran itu kurang teliti. Selain
dari air digunakan juga pearut KCl, dari hasil pengukuran ini disebut pH
KCl. Umumnya pH KCl lebih rendah dari pH H2O.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
3.2 Bahan
1. Indikator ( Percobaan IV )
2. Pereaksi Nessler
3. BaCl2 ( Barium Klorida )
4. Aquadest
5. Ammonium Asetat pH 4,8
6. AgNO3
7. KCl
8. HCl
9. Sampel tanah
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
No. Pengamatan
4.3 Grafik
4.4 Perhitungan
pOH1= 7,6
pOH2= 8,2
pOH 1+ pOH 2
pOH =
2
7,6+8,2
= = 7,9
2
pH =14− pOH
pH =14−7,9=6,1
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pH tanah yang telah kita lakukan adalah
terjadinya perubahan warna saat ditambahkan 7 indikator, dimana indikator
metil violet berubah warna menjadi violet, metil orange berubah warna menjadi
orange, metil merah berubah warna menjadi merah. Brontygmul biru menjadi
warna biru, phenol phytalen tidak memiliki perubahan warna, alizarin menjadi
warna merah dan kuning titan berubah warna menajadi kuning. Jadi tanah yang
baik adalah tanah yang dimana memiliki pH netral. Dan pada percobaan ini
didapat pH tanah 6,1 dan pada percobaan ini tidak terdapat SO 42-, Cl-, NH4+.
Pada percobaan identifikasi AgNo3, larutan tersebut dimana telah ada So4 dan
BaCl2 luratan tersebut tidak memiliki perubahan warna ataupun endapan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada perocbaan yg telah di lakukan mengenai analisa tanah. Analisa tanah
adalah aktivitas menganalisis sampel tanah untuk mengetahui kondisidan
karasteristik tanah, seperti nutrient, kontaminasi, komposisi, kesamaan dan
sebagainya. Analisis tanah menentukan tingkat kecocokan tanah terhadap
aktivitas pertanian dan jenis tanaman yang ditanam.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk laboratorium
Kami berharap untuk ruangan nya di tambah kipas agar tidak
kepanasan lagi. Dan ditambah fasiltas toilet di luar ruang asisten agar tidak
mengganggu asisten di ruangannya jika para praktikan ingin ke toilet.
5.2.2 Saran untuk asisten
Kami berharap kakak asisten tetap selalu dapat membimbing kami
dalam menyelesaikan laporan dengan baik dan selesai dalam jangka
waktu yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Aburizal, d. (2013). Penuntun Praktikum Ilmu tanah Umum. Fakultas Pertanian, IPB.
Dramawijaya. (2013). Materi Pokok Dasar-Dasar Ilmu Tanah, 1-6. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Foth, D. H. (2014). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Hanafiah, K. A. (2013). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Press.
Hardjowigeno, S. (2014). Ilmu Tanah. Jakarta: MediyatamaSarana Perkasa.
Suganda, d. (2017). Masalah tata tanah-tata lingkungan di Indonesia. Jurusan
Geografi FIPIA. Universitas Indonesia.l’
Koesuma, s. (2018). Analisa cekungan air tanah dalam di bagian barat kabupaten
grobogan, jawa tengah. Indonesian journal of applied physics, 8(1).
Sudinda, t. W. (2021). Analisis kestabilan lereng pada lokasi tambang batubara tanah
laut kalimantan selatan. Jurnal alami : jurnal teknologi reduksi risiko
bencana, 4(2).
Agustina, h., & dewi, v. A. K. (2020). Analisa erosi metode usle pada lahan sawit
kabupaten muara enim. Jurnal teknik pertanian lampung (journal of
agricultural engineering), 9(3).
Yamali, f. R. (2016). Analisa energi alat pemadat tanah lempung dilapangan. Jurnal
civronlit unbari, 1(1).
Wulandari, r. A., sukron, m., & efendi, r. (2020). Analisa hukum peralihan hak tanah
ulayat kaum yang belum didaftarkan di kabupaten dharmasraya. Jch
(jurnal cendekia hukum), 6(1).
Fauzi, a., sukobar, s., wahyudi, d. I., & moeljono, r. A. T. (2019). Analisa stabilitas
lereng dan alternatif penanganannya studi kasus proyek pekerjaan kanal
utama row 80 kawasan industri jiipe-gresik. Jurnal aplikasi teknik sipil,
17(2).