Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH


ACARA II
NILAI PERBANDINGAN DISPERSI

Disusun Oleh :
1. Auzai Syifaul I. ( 12893 )
2. Whisnu Agung ( 12915 )
3. Kirana Riyantika ( 12917 )
4. Tantriani ( 12928 )
5. Renold Saragih ( 12934 )
6. Irna Surya Bidara ( 12937 )

GOL/KEL : A2/3
Asisten : Rosyida Ismi Barroroh

LABORATORIUM TANAH UMUM


JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
ACARA II
NILAI PERBANDINGAN DISPERSI (NPD)

ABSTRAKSI
Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah, Acara II yang berjudul Nilai Perbandingan
Dispersi (NPD) dilakukan pada tanggal 26 Febuari 2013 di Laboratorium Tanah
Umum, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nilai NPD merupakan perbandingan antara partikel lempung dan debu yang mudah
terdispersi oleh air dengan kadar lempung dan debu keseluruhan dalam tanah.
Pengamatan NPD ini digunakan untuk mengetahui daya tahan tanah terhadap erosi.
Tujuan dilakukannya praktikum ini untuk menentukan Nilai Perbandingan Dispersi
(NPD) dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi NPD. Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah tanah alfisol, entisol, ultisol, rendzina dan
vertisol. Sampel tanah yang digunakan dalam praktikum ini memiliki diameter 2mm.
Metode yang digunakan dalam menentukan NPD adalah metode sedimentasi (analisis
granuler cara pipet). Dari hasil percobaan didapatkan hasil NPD tanah entisol
(85,66%) > ultisol (14,92) > vertisol (10,03%) > alfisol (8,96%) > rendzina (8,54%).

I. PENGANTAR gerakan aktif dimana tanah tidak dapat


Tanah sangat dibutuhkan makhluk menyerap air. Erosi dipengaruhi oleh faktor
hidup dalam kehidupannya. Tanah dari luar berupa iklim, topografi ,vegetasi
merupakan media tempat tumbuh berbagai dan kegiatan manusia, sedangkan faktor
jenis tumbuhan agar dapat memenuhi dari dalam adalah komposisi fraksi-fraksi
kebutuhan kebutuhan makhluk hidup penyusun tanah. Tanah yang mengandung
lainnya seperti manusia dan hewan. Tanah lebih banyak pasir dan debu dari pada
merupakan bahan di permukaan bumi hasil lempungnya maka tanah tersebut peka
transformasi bahan organik dan mineral terhadap erosi. Tanah yang lebih banyak
melalui proses gabungan anasir alami yaitu mengandung lempung maka tanah tersebut
bahan induk, iklim, topografi,dan tahan terhadap erosi.
organisme yang bekerja pada waktu Kecepatan aliran permukaan yang
tertentu. Bahan organik tanah berasal dari semakin besar dan kuat akan berpengaruh
batuan penyusun litosfer, sedangkan bahan pada penggerusan tanah atau daya kikisnya
mineral berasal dari tumbuhan dan hewan. terhadap tanah semakin besar, dengan
Tanah memiliki sifat dispersi. Salah demikian tanah yang terkikis atau terhanyut
satu penyebab pengikisan tanah adalah akan semakin besar.pada erosi dipercepat
erosi. Erosi tanah oleh air merupakan (accelerated erotion) akan menimbulkan
kerugian seperti banjir dan penurunan kesejahteraan manusia, hewan dan
produktivitas tanah. Pada erosi yang tumbuhan (Agehara and Warncke, 2005)
dipercepat volume penghanyutan tanah Tekstur tanah menurut USDA
lebih besar dibandingkan pembentukan adalah perbandingan relatif antar partikel
tanah sehingga penipisan tanah akan tanah yang terdiri atas fraksi lempung,
berlangsung terus dan menyebabkan lenyap debu dan pasir. Tekstur tanah bersifat
atau terangkut habibnya lapisan tanah permanen atau tidak mudah diubah dan
tersebut. Untuk menentukan seberapa mempunyai pengaruh yang besar terhadap
besarnya daya tahan tanah terhadap erosi sifat tanah yang lain seperti struktur,
digunakan metode sedimentasi (analisis konsistensi, kelengasan tanah,
granuler cara pipet). Tujuan dari praktikum permeabilitas tanah, run off, daya infiltrasi
ini adalah untuk mengetahui besarnya Nilai dan lain-lain. Jumlah partikel untuk setiap
Perbandingan Dispersi (NPD) dan faktor- berat tanah dan permukaan spesifik
faktor yang mempengaruhi NPD. meningkat cukup tinggi dengan
Tanah adalah lapisan permukaan menurunnya ukuran partikel. Makin kecil
bumi yang secara fisik berfungsi sebagai ukuran partikel maka makin besar
tempat tumbuh dan berkembangnya permukaan aktif. Sifat ini berperan penting
perakaran penompang tegak tumbuhnya dalam retensi air dan pertukaran ion.
tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan Tekstur tanah mempunyai hubungan yang
udara. Secara kimiawi tanah berfungsi dekat dengan kemampuan tanah mengikat
sebagai gudang dan penyuplai hara atau lengas, udara tanah, dan hara tanah.
nutrisi dan secara biologi berfungsi sebagai Tekstur juga mempunyai ruang perakaran
habitat biota yang berpartisipasi aktif tanaman, konsistensi dan keterolahan
dalam penyediaan hara dan zat-zat aditif tanah (Sutanto, 2005)
bagi tanaman (Majid,2009). Tanah Erosi adalah penyikiran dan
memiliki kualitas yang berbeda-beda pengangkutan sebagian atau seluruh
disetiap wilayah. Pada tahun 1994 Soil bagian tanah oleh air mengalir, angin, atau
Science Sosiety of America (SSSA) telah es bergerak. Proses ini adalah alami dan
mendefinisikan kualitas tanah sebagai termasuk proses geologi. Erosi tanah
kemampuan tanah untuk menampilkan berhubungan dengan aktivitas manusia
fungsi-fungsinya dalam penggunaan lahan sehingga manusia bisa disebut faktor yang
atau ekosistem untuk menopang menyebabkan erosi (Sutanto, 2002).Erosi
produktivitas biologis, mempertahankan dapat dibedakan menurut lokasi terjadinya
kualitas lingkungan dan meningkatkan dan agen (air, angin, dan es). Dalam proses
erosi ataupun sedimentasi terjadi proses Nilai Perbandingan Dispersi (NPD)
detachement, enteraiment,transportation rendah, hal tersebut mengindikasikan
dan deposotion tanah. Tanah yang hilang bahwa secara aktual hanya sedikit debu
mengacu pada sedimen dari bagian terkikis dan lempung yang didispersikan oleh air
dimana aliran air atau angin terjadi. Erosi (Partoyo, 2005).
adalah pengikisan tanah oleh air,
sementara pengikisan tanah oleh angin II. METODOLOGI
disebut deflasi (JToy et all., 2002) Praktikum Penentuan Nilai
Cara yang paling efektif untuk Perbandinan Dispersi dilaksanakan
mengendalikan erosi adalah menjaga pada tanggal 26 Febuari 2013 di
permukaan tanah tertutupi rumput atau Laboratorium Tanah Umum,
padang rumput. Oleh karena itu, daerah Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,
yang sangat rentan terhadap erosi air atau Universitas Gadjah Mada,
angin perlu dipertimbangkan untuk Yogyakarta. Bahan yang digunakan
program konservasi tanah. Tanah di Pulau dalam praktikum ini adalah contoh
Jawa dirugikan akibat erosi dan air tanah kering udara halus (Φ 2 mm)
permukaan run morf dapat memberikan yang terdiri dari tanah entisol,
kontribusi yang besar untuk menangani alfisol, ultisol, rendzina dan
masalah kualitas air permukaan. Dalam vertisol. Sedangkan alat-alat yang
studi yang dilakukan di Iowa State digunakan adalah beaker glass 500
University pada 40 asosiasi tanah. Craft ml untuk menambah air pada
and cowokers (proceeding of the nasional tabung sedimentasi hingga volume
sysposium on erosian and soil 800mL, botol pancar untuk
productivity, 1984) melaporkan bahwa menambahkan air pada tabung
dampak dari tanah longsor pada sedimentasi hingga volume tepat
produktivitas bergantung pada lapisan 1L, termometer untuk mengukur
bagian kesuburan (Mahdi, 2002). suhu di dalam air pada tabung
Nilai perbandingan dispersi (NPD) sedimentasi, tabung sedimentasi 1
adalah suatu nilai yang menunjukkan liter, cawan penguap atau porselin
kemantapan agregat oleh ikatan lempung 50 ml untuk tempat suspensi saat di
dan debu. Nilai Perbandingan Dispersi oven dan pipet volume 25mL untuk
(NPD) yang tinggi menunjukkan bahwa mengambil suspensi dari dalam
sebagian besar debu dan lempung mudah tabung sedimentasi.
didispersikan oleh air. Sebaliknya, apabila
Metode yang digunakan dalam a = 15 gram
percobaan ini adalah metode sedimentasi. b = 31,995 gram
Metode sedimentasi adalah metode analisi c = 32,045 gram
dengan di endapkan dahulu kemudian di KL tanah ø 2 mm : 9,635%
ambil sampelnya dan dioven. Setelah Kadar (debu+lempung) total = 98
itugunakan prinsip metode gravimerti. Kadar (debu+lempung) aktual =
Analisis metode gravimetri adalah proses ( D+ L ) aktual=¿
isolasi dan pengukuran berat suatu unsur ( c−b ) 1000
x x ( 100+ KL ) %
atau senyawa tertentu. Pada dasarnya a 25

pemisahan zat dengan gravimetri ( 32,045−31,995 ) 1000


( D+ L ) aktual= x x (100+ 9,635 )
15 25
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
( D+ L ) aktual=0,0033 x 40 x 109,635 %
Mula-mula cuplikan dilarutkan dalam
( D+ L ) aktual=14,916 %
pelarutnya yang sesuai, lalu ditambahkan
Nilai Perbandingan Dispersi=
zat pengendap yang sesuai. Endapan yang
[debu+lempung]aktual
terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan NPD= x 100 %
[debu+lempung ]total
atau dipijarkan, dan setelah itu ditimbang.
14,618
NPD= x 100 %
Kemudian jumlah zat yang ditentukan 98
dihitung dari faktor stoikiometrinya. NPD=14,916 %
Hasilnya disajikan sebagai persentase
bobot zat dalam cuplikan semua NPD adalah nilai
(Rivai,1994) perbandingan dispersi yang
( D+ L ) aktual=¿ digunakan untuk mengetahui daya
( c−b ) 1000 tahan tanah terhadap erosi atau
x x ( 100+ KL ) %
a 25 sebagai indikator erosi tanah.
Dalam praktikum ini, untuk
III. HASIL DAN PEMBAHASAN mengetahui NPD digunakan
Tabel 2.1. NPD Masing-Masing Jenis metode gravimetri yaitu
Tanah menghitung selisih berat lengas
Jenis Tanah Nilai NPD sebelum dan sesudah dikeringkan
Entisol 85,66%
Alfisol 8,94% untuk mengetahui nilai kelengasan
Ultisol 14,92% tanahnya. Setelah menghitung
Rendzina 8,56%
Vertisol 10,03% kadar lengas tanah, digunakan
Contoh Perhitungan : metode sedimentasi yaitu analisis
Tanah Ultisol granuler cara pipet untuk
menganalisis debu dan lempung reologi/litologi, mineralogi, dan
yang terdapat didalam tanah. biologi, termasuk karakteristik
Pada percobaan, dalam profil tanah seperti kedalaman
menuangkan air pada gelas beker tanah dan sifat-sifat dari lapisan
posisi gelas beker harus miring tanah. Selain itu,erodibilitas juga
agar partikel-partikel tanah tidak ditentukan pula oleh faktor-faktor
rusak karena arus dari air yang erosi lainnya, yakni erosivitas,
dituangkan untuk membasahi tanah topografi, vegetasi, fauna dan
yang akan diuji nilai perbandingan aktivitas manusia. Selain sifat fisik
dispersinya. Setelah suspensi dan tanah, faktor
telah digojog serta dipipet, maka pengelolaan/perlakuan terhadap
suspensi tersebut dituang kedalam tanah sangat berpengaruh terhadap
cawan penguap kosong dan dioven. tingkat erodibilitas suatu tanah. Hal
Pada saat pemipetan harus pada ini berhubungan dengan adanya
kedalaman 20 cm karena pada pengaruh dari faktor pengelolaan
kedalaman tersebut banyak tanah terhadap sifat-sifat tanah.
mengadung debu dan lempung Pengelolaan tanah dan tanaman
yang digunakan untuk mengetahui yang mengakumulasi sisa-sisa
nilai perbandingan dispersi dari tanaman berpengaruh baik terhadap
tanah tersebut. Hasil akhir yang kualitas tanah, yaitu terjadinya
diperoleh hanyalah tanah. Dalam perbaikan stabilitas agregat tanah,
hal ini tanah tersebut kehilangan air ketahanan tanah (shear strength),
yang merupakan salah satu dan resistensi/daya tahan tanah
penyebab terjadinya erosi. terhadap daya hancur curah hujan
Kepekaan tanah terhadap (splash detachment).
erosi, atau disebut erodibilitas Dari hasil percobaan dan
tanah yaitu mudah tidaknya suatu perhitungan diperoleh NPD Entisol
tanah tererosi (dihancurkan oleh sebesar 85,66%, Alfisol 8,94 %,
kekuatan jatuhnya butir-butir Ultisol 14,92 %, Rendzina 8,56 %,
hujan, dan/atau oleh kekuatan serta vertisol 10,03 %. Dari hasil
aliran permukaan). Erodibilitas tersebut dapat diketahui bahwa
tanah dipengaruhi oleh banyak Entisol merupakan nilai terbesar
sifat-sifat tanah, yakni sifat fisik, NPD diantara nilai NPD jenis tanah
mekanik, hidrologi, kimia, lainnya yaitu 85,66%, sedangkan
menurut penelitian Kurnia dan Tanah-tanah yang mengandung
Suwardjo (1984) entisol lempung, tahan terhadap erosi
mempunyai nilai dispersi tanah karena adanya gaya kohesi yang
sebesar 14% - 16%. Perbedaan tinggi antar partikel.
NPD ini dapat disebabkan karena Ciri utama pada tanah
perbedaan sampel tanah yang grumusol atau vertisol adalah
digunakan selain itu bahan induk adanya tekstur lempung dalam
tanah juga mempengaruhi nilai tanah. Dari percobaan yang di
NPD. lakuakn diketahui nilai
Dari hasil percobaan, tanah perbandingan dispersi tanah ini
alfisol memiliki nilai NPD sebesar adalah 10,03 % sedangkan menurut
8,94 sedangkan hasil penelitian penelitian Kurnia dan Suwardjo
dari Kurnia dan Suwardjo (1984) (1984), nilai dispersi tanah vertisol
tanah alfisol memiliki nilai NPD sebesar 22 - 27% . Perbedaan NPD
sebesar 16-25%. Perbedaan ini ini dapat disebabkan karena
dapat terjadi dikarenakan perbedaan sampel tanah yang
perbedaan jenis tanah pada sampel digunakan selain itu bahan induk
tanah yang digunakan. tanah juga mempengaruhi nilai
Pada tanah Ultisol atau NPD.
latosol, NPD bernilai 14,92 %. Tanah rendzina memiliki
Dari hasil penelitian Kurnia dan nilai NPD dari hasil percobaan
Suwardjo (1984) tanah ultisol sebesar 8,56 sedangkan menurut
memiliki nilai NPD berkisar 12%- hasil penelitian
19 %. Dengan nilai ini dapat Dalam bidang pertanian, Nilai
menunjukan bahwa tanah ini tahan Perbandingan Dispersi (NPD)
terhadap erosi. Sifat dominan yang digunakan untuk mengetahui
dimiliki oleh ultisol daintaranya ketahanan suatu jenis tanah
adalah stabilitas agregat yang terhadap bahaya erosi. Jadi dengan
tinggi dan berciri morfologi NPD kita dapat menentukan
umumnya merupakan tekstur tanaman apa yang baik untuk tanah
lempung sampai geluh. Stabilitas tersebut. Dimana tanah yang
agregat dan kandungan lempung memiliki ketahanan terhadap erosi
(liat) pada tanah ultisol bisa ditanami degan jenis tanaman
menyebabkan tahan terhadap erosi. yang memiliki perakaran serabut
yang tidak terlalu kuat mengikat membantu kelancaran pembuatan
partikel-partikel tanah. Selain itu laporan ini, antara lain kepada:
dengan NPD kita juga bisa 1. Ir. Suci Handayani, M.P. selaku
mengetahui tingkat kesuburan koordinator praktikum Dasar-dasar
tanah. Tanah dengan kandungan Ilmu Tanah
lempung yang tinggi biasanya tidak 2. Para asisten praktikum Dasar-dasar
terlalu bagus untuk ditanami karena Ilmu Tanah yang telah memberikan
perakaran biasanya sulit menembus bimbingan sehingga praktikum dan
tanah lempung sehingga penyelesaian laporan sementara ini
pertumbuhan akan terganggu. Dan dapat berjalan dengan lancar
secara otomatis hal tersebut juga 3. Pihak-pihak yang telah membantu,
akan menggangu proses produksi. baik dalam pelaksanaan praktikum
maupun dalam pembuatan laporan ini
IV. KESIMPULAN Kami menyadari bahwa
Nili NPD tanah sampel pembuatan laporan ini masih jauh
berturut-turut entisol > ultisol > dari sempurna. Kami mohon maaf
vertisol > alfisol > rendzina. apabila dalam laporan ini terdapat
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan. Semoga laporan yang
erosi adalah ikklim, tanah (tekstur telah kami susun ini dapat
tanah, struktur tanah, infiltrasi, memberikan manfaat bagi yang
kandungan bahan organik, relief, membaca.
lahan), topografi, vegetasi, serta
adanya campur tangan manusia. Yogyakarta, Maret 2013
Penyusun
V. PENGHARGAAN
Puji syukur kami panjatkan pada
Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayahnya,
sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Pada
kesempatan ini kami ingin
menyampaikan ucapan terimakasih DAFTAR PUSTAKA
kepada pihak-pihak yang telah
Agehara, S. and D. D. Warncke. 2005. Soil Integrated Crop Management 2:
moisture and temperature effect on 141-143.
nitrogen release from organic
nitrogen sources. Soil Science
Partoyo. 2005. Analisis Indeks Kualitas
Society of America Journal
Tanah Pertanian di Lahan Pasir
69:1844-1855.
Pantai Samas Yogyakarta. UPN
Veteran. Yogyakarta.
Jtroy, T. , F. George and G. Kenneth 2002.
Soil Erosion.Jhon Wiley and Son’s Rivai, H, 1994, Asas Pemeriksaan Kimia,
Inc NewYork. UI-Press, Padang.

Kurnia, U. dan H. Suwardjo. 1984. Sutanto. 2002. Analisis tanah, air, dan
Kepekaan erosi beberapa jenis jaringan tanaman. Jurnal Tanah
tanah di Jawa menurut metode 4:111-112.
USLE. Pembrit. Penel. Tanah dan
Pupuk 3: 17-20. Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Mahdi, A.K. 2000. Soil erosion an
agriculture production chall.

LAMPIRAN

Tabel 2.2 Nilai Perbandingan Dispersi Tanah


(D+L)aktual
Tanah a B c (D+L)total (%) NPD (%)
(%)
1
Alfisol 40,46 40,43 8,86 99 8,94
5
1 26,73
Entisol 26,785 12,853 15 85,68
5 9
1 31,99
Ultisol 32,045 14,618 98 14,92
5 5
1 34,03
Rendzina 34,058 7,36 86 8,56
5 5
1
Vertisol 46,37 49,49 962,87 96 10,03
5

Perhitungan
Rumus:
Kadar (debu+lempung) aktual
( c−b ) 1000
( D+ L ) aktual= x x ( 100+ KL ) %
a 25
Nilai Perbandingan Dispersi
( debu+lempung ) aktual
NPD= x 100 %
( debu+lempung ) total

1. Alfisol
Kadar (debu+lempung) aktual
( 40,46−40,43 ) 1000
( D+ L ) aktual= x x ( 100+ 10,84 ) %
15 25
( D+ L ) aktual=0,002 x 40 x 110,84 %
( D+ L ) aktual=8,86 %
Nilai Perbandingan Dispersi
8,86
NPD= x 100 %
99
NPD=8,94 %
2. Entisol
( 26,785−26,739 ) 1000
( D+ L ) aktual= x x (100+ 4,78 ) %
15 25
( D+ L ) aktual=0,003067 x 40 x 104,78%
( D+ L ) aktual=12,853%
Nilai Perbandingan Dispersi
12,853
NPD= x 100 %
15
NPD=85,68 %
3. Ultisol
Kadar (debu+lempung) aktual
( 32,045−31,995 ) 1000
( D+ L ) aktual= x x (100+ 9,635 ) %
15 25
( D+ L ) aktual=0,0033 x 40 x 109,635 %
( D+ L ) aktual=14,916 %
Nilai Perbandingan Dispersi
14,618
NPD= x 100 %
98
NPD=14,916 %
4. Rendzina
Kadar (debu+lempung) aktual
( 34,058−334,035 ) 1000
( D+ L ) aktual= x x (100+ 20,064 ) %
15 25
( D+ L ) aktual=0,0015 x 40 x 120,064 %
( D+ L ) aktual=7,36 %
Nilai Perbandingan Dispersi
7,36
NPD= x 100 %
86
NPD=8,56 %
5. Vertisol
Kadar (debu+lempung) aktual
( 49,49−46,37 ) 1000
( D+ L ) aktual= x x ( 100+15,73 ) %
15 25
( D+ L ) aktual=0,208 x 40 x 115,73 %
( D+ L ) aktual=962,87 %
Nilai Perbandingan Dispersi
962,87
NPD= x 100 %
96
NPD=10,03 %

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH
ACARA III
TEKSTUR TANAH
Disusun Oleh :
1. Auzai Syifaul I. ( 12893 )
2. Whisnu Agung ( 12915 )
3. Kirana Riyantika ( 12917 )
4. Tantriani ( 12928 )
5. Renold Saragih ( 12934 )
6. Irna Surya Bidara ( 12937 )

GOL/KEL : A2/3
Asisten : Rosyida Ismi Baroroh

LABORATORIUM TANAH UMUM


JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
ACARA III
TEKSTUR TANAH (KUALITATIF)

ABSTRAKSI
Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah, Acara 3 yang berjudul tekstur tanah (kualitatif)
dilakukan pada tanggal 5 Maret 2013 di Laboratorium Tanah Umum, Jurusan Tanah,
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum ini bertujuan
untuk menetapkan tekstur tanah secara kualitatif keadaan lembab dan basah. Definisi
tekstur adalah perbandingan relatif antara partikel tanah yang terdiri atas faraksi
lempung, debu, dan pasir. Tekstur tanah ditentukan berdasarkan perbandingan pasir,
debu, dan lempung, dan nama tekstur sesuai dengan fraksi yang dominan. Pada
praktikum ini digunakan tanah kering udara yang terdiri atas empat jenis yaitu
alfisol, entisol, ultisol, rendzina dan vertisol dengan diameter 2mm. Dari percobaan ini
digunakan metode kualitatif secara secara pilinan yaitu tanah dipilin dengan dibasahi
terlebih dahulu. Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa entisol memiliki tekstur
pasir geluhan, alfisol bertekstur lempung debuan, ultisol bertekstur geluh lempungan,
rendzina bertekstur lempung dan vertisol bertekstur lempung debuan.

I. PENGANTAR kekasarannya. Bila ternyata halus,


Tekstur tanah menunjukkan maka tanah ini memiliki
kasar atau halusnya suatu tanah. kandungan liat yang dominan dan
Tekstur merupakan perbandingan sebaliknya apabila kasar, maka
relatif pasir, debu, dan liat atau kandungan pasirnya dominan.
kelompok partikel dengan ukuran Tekstur tanah perlu dipelajari sebab
lebih kecil dari kerikil. Pada tanah berpengaruh penting pada
beberapa tanah, kerikil, batu dan tanaman melalui hubungannya
batuan induk dari lapisan-lapisan dengan udara dan air. Tanah
tanah yang ada juga mempengaruhi mempengaruhi pertumbuhan pohon
tekstur dan penggunaan tanah. terutama keberhasilan pembibitan.
Salah satu cara untuk menganalisis Selain itu juga, untuk mengetahui
kandungan liat, debu, dan pasir fraksi yang dominan dalam
dalam suatu massa tanah adalah proporsi dan komposisinya antara
dengan menggunakan metode jenis tanah satu dengan tanah yang
analisis kualitatif, yakni dengan lain yang berbeda-beda. Praktikum
merasakan tanah langsung dengan ini bertujuan untuk menetapkan
jari tangan. Sehingga dapat tekstur tanah secara kualitatif
diketahui tingkat kehalusan dan keadaan lembab dan basah.
Tekstur tanah adalah tanah berupa kecepatan infiltrasi,
kehalusan/ kekasaran bahan tanah penetrasi, dan kemampuan
pada perabaan berkenaan dengan pengikatan air oleh tanah. Tekstur
perbandingan berat antar fraksi tanah mempunyai hubungan erat
tanah. Dalam hal fraksi lempung dengan konsistensi struktur tanah.
merajai dibandingkan dengan Tekstur tanah menunjukkan kasar
fraksi debu dan pasir, tanah halusnya tanah. Berdasarkan atas
dikatakan bertekstur halus dan perbandingan banyaknya butir-
lempungan. Oleh karena tanah butir pasir, debu dan liat (Maaz,
bertekstur halus sering bersifat 1996)
berat dialah karena sangat liat dan Sejumlah kecil tanah yang
lekat sewaktu basah dank eras dibasahi dengan air dan dipilin
sewaktu kering, tanah yang dirajai sampai konsistensinya mantap
fraksi pasir disebut kasar, pasiran, untuk menentukan sampai berapa
atau ringan. Jika kadar ketiga fraksi jauh tanah-tanah tersebut
tanah kira-kira berimbang, tanah membentuk pita. Bentuk pita itu
disebut berstekstur sedang. Tanah dihubungkan dengan kandungan
yang dirajai fraksi debu disebut liat, ini digunakan untuk
bertekstur debuan. Jika fraksi mengkategorikan tanah-tanah
lempung banyak dan fraksi debu seperti lempung, lempung liat, dan
cukup, akan tetapi fraksi pasir liat. Tanah lempung yang terasa
sedikit tanah disebut bertekstur seperti pasir atau berpasir adalah
lempung debuan. Dalam hal fraksi lempung berpasir lempung
pasir banyak dan fraksi lempung berpasir, lempung yang terasa
cukup, akan tetapi fraksi debu sangat halus tinggi seperti lempung
sedikit, tanah dikatakan bertekstur berdebu. Hal yang sama digunakan
pasir lempungan (Notohadiprawiro, pada lempung liat dan liat pasir
1998). adalah lepas atau bebas tidak dapat
Perbandingan nisbi berat membentuk pita. Partikel pasir
zarah tanah (pasir, debu dan tidak terbentuk bola yang sempurna
lempung) disebut dengan tekstur, dan bungkusnya terutama tidak
yang menunjukkan kehalusan atau sempurna (Fort,1994). Dari ketiga
kekasaran suatu tanah. Tekstur fraksi tersebut partikel pasir
tanah menentukan tata air dalam mempunyai ukuran diameter paling
besar yaitu 2-0,05mm, debu lebih tampak. Lempung bersifat
0,002mm dan lempung <0,002mm lebih plastis dan lekat. Akibatnya
(penggolongan berdasarkan konsistensi tanah pada lapisan
USDA). Jumlah akar pada tanaman bawah sering memiliki konsistensi
makanan ternak yang tumbuh pada yang teguh pada kondisi lembab
tanah bertektur ringan lebih cepat dan lekat pada kondisi basah
disebabkan mudahnya intersepsi (Wiyogo dan Hasanudin, 2006)
akar pada pori-pori tanah yang Vertisol mempunyai tekstur
memang tersedia banyak pada yang tergolong pada liat berat
tanah ringan (Anonim,2005). dengan kandungan fraksi liat >
Tekstur tanah akan 60%. Tingginya kandungan fraksi
mempengaruhi kemampuan tanah liat berhubungan dengan bahan
dalam menyimpan dan induk tanahnya. Bahan induk
menghantarkan air. Tanah vertisol yang diteliti terdiri atas
bertekstur liat jika kandungan alluvium napal, peridotit, batu
liatnya > 35%. Tanah liat disebut kapur, volkan andesit dan dasitik
juga tanah berat karena sulit diolah. yang tergolong pada bahan mudah
Tanah bertekstur pasir jika lapuk, serta endapan banjir dan
kandungan pasir >70% dan lakustrin yang memang sudah halus
porositasnya rendah (<40%). ukuran butirnya (Prasetyo,2007).
Tanah bertekstur lempung jika Tekstur tanah ultisol bervariasi dan
tanah tersebut memounyai proporsi dipengaruhi oleh bahan induk
pasir, debu, dan liat sedemikian tanahnya. Tanah ultisol dari granit
rupa, sehingga sifatnya berada umumnya mempunyai tekstur yang
antara tanah pasir dan liat (Resman kasar seperti liat berpasir,
dan Bambang, 2006). sedangkan tanah ultisol dari batu
Kandungan bahan organik kapur, batuan andesit dan tufa
juga mempengaruhi terbentuknya cenderung mempunyai tekstur yang
struktur maupun konsistensi tanah. halus seperti liat dan liat halus
Fungsi bahan organik tanah antara (Prasetyo dan Suradikarta, 2006).
lain sebagai perekat butiran tanah.
Berkurangnya kandungan bahan II. METODOLOGI
organik pada lapisan bawah tanah Praktikum acara tekstur
menyebabkan sifat dari lempung tanah kualitatif ini dilakukan di
Laboratorium Tanah Umum, karena ujung-ujungnya melampaui
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, ujung beratnya sendiri setelah jari
Universitas Gadjah Mada, telunjuk sejauh < 2,5 cm, termasuk
Yogyakarta, pada hari Selasa, 5 kelompok geluhan; 2,5 – 5 cm
Maret 2013. Bahan yang digunakan kelompok geluh lempungan; dan >
berupa tanah kering udara ukuran 5 cm termasuk kelompok
Φ 2 mm dari lima jenis tanah yaitu lempungan. Dari hasil ketiganya
Entisol, Ultisol, Alfisol, Rendzina, tadi maka tanah dibuat bubur, lalu
danVertisol. Serta menggunakan digosok-gosokkan dengan jari pada
alat antara lain cawan porselen dan telapak tangan. Tanah terasa kasar
aquadest. merajai dapat merupakan lempung
Metode yang digunakan pasiran, geluh lempung pasiran,
dalam penentuan konsistensi tanah maupun geluh pasiran. Tanah
yaitu metode kualitatif. Mula-mula terasa halus licin merajai dapat
diambil segenggam tanah, merupakan lempung debuan, geluh
meremas-remasnya untuk lempung debuan atau geluh
melepaskan semua agregatnya debuan.Sedangkan bila terasa sama
sehingga akhirnya tanah menjadi rasa, maka geluhan menjadi geluh,
pasta liat (kadar air antara BG dan geluh lempungan menjadi geluh
BJ). Membasahi sedikit demi lempungan, dan lempung tetap
sedikit sambil meremas-remas jika menjadi lempung.
kurang basah. Mencoba
membentuk tanah seperti bola III. HASIL DAN PEMBAHASSAN
secara mengepal-ngepalnya, bila Tabel 3.1 Tekstur Tanah dari Berbagai
tidak dapat membentuk bola berarti Jenis Tanah
tanah bertekstur pasir. Bila dapat, No. Jenis Tanah Tekstur Tanah
mencoba membentuk tanah 1. Entisol Pasir Geluhan
Lempung
tersebut menjadi pita dengan cara 2. Alfisol
debuan
menekan dan mendorong hati-hati Geluh
3. Ultisol
dengan ibu jari dan alas jari Lempungan
telunjuk sampai ujung pita tanah 4. Rendzina Lempung
Lempung
melampaui ujung jari telunjuk. Bila 5. Vertisol
Debuan
tidak dapat, tanah bertekstur pasir
geluhan. Bila dapat, lalu patah
Tekstur tanah merupakan 2. Tanah Alfisol  lempung
salah satu sifat fisik tanah yang debuan
tidak mudah berubah kecuali jika 3. Tanah Ultisol  Geluh
terjadi pencampuran dengan tanah lempungan
lain atau akibat terkena erosi yang 4. Tanah Rendzina 
bertekstur berbeda. Tekstur tanah lempung
menunjukkan kasar atau halusnya 5. Tanah Vertisol  lempung
suatu tanah dan merupakan debuan
perbandingan nisbi (relatif) tiga Tanah entisol (regosol),
besar fraksi golongan tanah, yaitu mempunyai epipedon ochrik. Tidak
pasir, debu dan lempung. Hal termasuk bahan endapan baru,
tersebut yang mengakibatkan tidak menunjukkan sifat-sifat
tekstur setiap jenis tanah berbeda- hidromorfik, tidak bersifat
beda berdasarkan perbandingan mengembang dan mengkerut (sifat
dan komposisi fraksi-fraksi vertik), tidak didominasi bahan
penyusun tanah. Fraksi yang amorf (sifat andik). Tanah ini
dominant pada suatu tanah tertentu bertekstur kasar dengan kadar pasir
merupakan ciri dari jenis yang >60%, hanya mempunyai horizon
bersangkutan. histik/sulfuric disamping horizon
Metode penentuan tekstur ochrik sehingga tanah entisol
tanah yang digunakan pada termasuk dalam kelas tekstur pasir
percobaan ini adalah dengan geluhan. Hal ini sesuai dengan
penentuan kualitatif cara pilinan. penelitian yang dilakukan oleh
Hal ini dikarenakan metode Fares A. Dan Ashok K.A. dalam
kualitatif paling efektif dan cepat jurnal Evaluation of Capacitance
dalam menentukan jenis tekstur Probes for Optimal Irrigation of
tanah. Selain itu metode ini juga Citrus Through Soil Moisturing in
simpel tanpa membutuhkan banyak an Entisol Profile, menyebutkan
bahan dan alat. Dari percobaan bahwa tanah Entisol memiliki
penentuan tekstur tanah didapatkan tekstur tanah pasir sampai lempung
hasil sebagai berikut : berdebu. Tanah Entisol bahan
1. Tanah Entisol  pasir induknya adalah dari abu vulkan,
geluhan mergel atau napal dan pasir pantai.
Tanah entisol memiliki pori-pori
yang besar sehingga tanah ini peka Tanah ultisol termasuk
terhadap erosi dan kapasitas golongan tekstur geluh lempungan
infiltrasinya tinggi. Tanah Entisol karena dapat dibentuk pita dengan
memiliki luas permukaan yang panjang antara 2,5-5,0 cm dan
kecil sehingga kemampuan dalam ketika adonan dijadikan seperti
megikat air rendah karena bubur, saat digosok di telapak
komposisi penyusun tanahnya di tangan rasa kasar halus dan kasar
dominasi oleh pasir. Tanah jenis ini seimbang. Hal ini sesuai dengan
tergolong tanah yang kurang subur. penelitian yang dilakukan oleh
Tanah Alfisol masuk dalam B.H. Prasetyo dan D.A.
kelompok tekstur lempung debuan Suriadikarta dalam jurnal
karena tanah ini dapat dibentuk pita Karakteristik, Potensi, dan
yang panjangnya lebih dari 5 cm Teknologi Pengelolaan Tanah
dan ketika adonan di jadikan Ultisol untuk Pengembangan
seperti bubur saat digosok di Pertanina Lahan Kering di
telapak tangan terasa halus licin. Indonesia yang menyatakan bahwa
Hal ini sesuai dengan jurnal tanah Ultisol umumnya
penelitian yang dilakukan oleh D. mempunyai tekstur kasar seperti
Nursyamsi dan D. Setyorini dalam liat berpasir dan liat halus.
jurnal Ketersediaan P Tanah-Tanah Tanah Vertisol merupakan
Netral dan Alkalin, bahwa tanah tanah dengan kadar liat >40%,
Alfisol mempunyai tekstur bersifat mengembang dan
lempung debuan yang mempunyai mengkerut. Pada musim kering
kadar liat sebesar kurang lebih tanah keras dan retak-retak karena
63±12. Tanah ini mempunyai mengkerut, bila tanah basah
komposisi fraksi debu dan lempung menjadi lengket karena
yang tinggi dan fraksi pasir yang mengembang (Hardjowigeno,
rendah sehingga teras halus licin 1992). Komposisi debu dalam
saat dirasakan di telapak tangan. tanah vertisol lebih tinggi daripada
Tanah Alfisol berwarna kecoklatan, komposisi pasir. Sehingga tanah
agak halus, dan tergolong ke dalam vertisol termasuk dalam tekstur
tanah yang memiliki kesuburan lempung debuan. Dalam jurnal
sedang. Penelitian yang dilakukan oleh D.
Nursyamsi dan D. Setyorini dalam
jurnal Ketersediaan P Tanah-Tanah menentukan daya serap air dengan
Netral dan Alkalin, mereka indikasi pori-pori tanah tersebut.
menyebutkan bahwa hasil analisis Selain itu, tekstur tanah juga dapat
semi kualitatif mineral fraksi liat menentukan cara pengolahan suatu
menunjukkan bahwa tanah Vertisol lahan yang tepat dan dapat
didominasi oleh mineral liat menentukan tanaman yang tepat
smektit sehingga memiliki tekstur untuk ditanam.
liat. Hal ini sesai dengan Tekstur tanah ultisol
pengamatan, karena tandungan bervariasi dipengaruhi oleh bahan
lempung yang tinggi menyebabkan induk tanahnya. Tanah ultisol dari
tanah ini lengket ketika di basahi granit yang kaya akan mineral
dan pecah-pecah membentuk kuarsa, umumnya mempunyai
bongkah ketika mencapai kering tekstur yang kasar seperti liat
maksimum. Tanah ini juga mudah berpasir (Suharta dan Prasetyo,
tergenang oleh air sehingga cocok 1986). Ultisol pada umumnya
digunakan oleh lahan sawah atau mempunyai struktur sedang hingga
lahan tergenang air karena padi kuat dengan bentuk gumpal
merupakan tanaman yang cocok bersudut dan cenderung memiliki
dengan kondisi tergenang air. tekstur yang halus seperti liat
Tanah Rendzina termasuk (Subardja 1986 cit.Prasetya et al.,
golongan tekstur lempung karena 2005). Hal tersebut sama dengan
dapat di bentuk pita dengan hasil percobaan yang dilakukan
panjang lebih dari 5 cm dan ketika dengan menggunakan tanah ultisol.
adonan dijadikan seperti bubur, Ultisol bertekstur agak kasar,
saat digosok di telapak tangan rasa keduanya seimbang. Saat dibentuk
kasar dan halusnya seiimbang. gumpalan, gumpalan tersebut
Menurut (Nurcholis,2003) Tanah sangat lengket dengan yang lainnya
rendzina di cirikan kaya kerakal dan sangat kuat.
dan bertekstur geluh pasiran.
Manfaat tekstur tanah IV. KESIMPULAN
dibidang pertanian adalah untuk Dari hasil percobaan yang
mengetahui jenis tanah yang paling dilakukan, dapat disimpulkan
baik untuk dijadikan lahan bahwa tekstur setiap jenis tanah
pertanian karena tekstur tanah berbeda-beda berdasarkan
perbandingan dan komposisi Kami menyadari bahwa
fraksi-fraksi penyusun tanah yang pembuatan laporan ini masih jauh
terdiri dari pasir, debu dan dari sempurna. Kami mohon maaf
lempung. Tanah entisol termasuk apabila dalam laporan ini terdapat
kelompok pasir geluhan, alfisol dan kesalahan. Semoga laporan yang
vertisol termasuk kelompok telah kami susun ini dapat
lempung debuan, ultisol termasuk memberikan manfaat bagi yang
kelompok geluh lempungan dan membaca.
rendzina termasuk kelompok
lempung. Yogyakarta, Maret 2013
Penyusun
V. PENGHARGAAN
Puji syukur kami panjatkan DAFTAR PUSTAKA
pada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan hidayahnya, Anonim. 2005. Tekstur Tanah.
<http://lel tekstur
sehingga laporan ini dapat
tanah.ipb.ac.id>. Diakses
terselesaikan dengan baik. Pada tanggal 8 Maret 2013.
kesempatan ini kami ingin
Prasetyo, B.H. dan D.A. Suriadikarta.
menyampaikan ucapan terimakasih
2006. Karakteristik, potensi, dan
kepada pihak-pihak yang telah teknologi pengelolaan tanah ultisol
untuk pengembangan pertanina
membantu kelancaran pembuatan
lahan kering di Indonesia. Jurnal
laporan ini, antara lain kepada: Litbang Pertanian 25:39-47.
1. Ir. Suci Handayani, M.P. selaku
Fares, A. And Ashok K.A. 1998.
koordinator praktikum Dasar-dasar
Evaluation of capacitance probes
Ilmu Tanah for optimal irrigation of citrus
through soil moisturing in an
2. Para asisten praktikum Dasar-dasar
entisol profile. Irrig Sci. 19:57-64.
Ilmu Tanah yang telah memberikan
bimbingan sehingga praktikum dan Fort, H.O. 1994. Fundamental of Soil
Science. John Eiley and Sons Inc.
penyelesaian laporan sementara ini
Singapore.
dapat berjalan dengan lancar
3. Pihak-pihak yang telah membantu, Maaz, A. 1996. Soil Physics. Mc Graw
Hill Book Company. USA.
baik dalam pelaksanaan praktikum
maupun dalam pembuatan laporan ini
Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Prasetyo,B.H. dan D.A. Suriadikarta.2006.
Lingkungan. Dirjen Pendidikan Karakteristi,potensi,dan teknologi
Tinggi Depdikbud. Jakarta. pengelolaan tanah ultisol untuk
pengembangan pertanian lahan
kering di Indonesia. Jurnal Litbang
Nursyamsi, D. dan D. Setyorini. 2009.
Pertanian 25: 97-103.
Ketersediaan P Tanah-Tanah Netral
dan Alkalin. Jurnal Tanah dan Iklim.
30:25-36. Resman dan H. Bambang. 2006. Jurnal
Ilmu Tanah dan Lingkungan 6 : 101-
108.
Prasetyo,B.H. 2007. Perbedaan sifat-sifat
tanah vertisol dari berbagai bahan
induk. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Wiyono,A. Dan Hasanudin.2006. Aplikasi
Indonesia 9:20-31. taksonomi tanah pada tanah-tanah
yang berkembang dari bentukan karst
gunung kidul. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan 6:13-26.

Anda mungkin juga menyukai