Oleh:
DIO FLORENSIUS S.KEMBAREN
200301212
AET 4
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Konsistensi merupakan sifat tanah yang
menunjukkan derajat adhesi dan kohesi partikel
tanah pada berbagai tingkat kelengasan tanah.Dalam
bidang pertanian,pemahaman tentang konsistensi
tanah sangatlah penting khususnya dalam hal
pengolahan lahan atau tanah.Misalnya batas berubah
warna(BBW) yang rendah dan batas lekat(BL) yang
tinggi dapat dijadikan indicator bahwa tanah
tersebut mudah diolah karena tersedia rentangan
kadar lengas tanah lebar yang baik untuk mengolah
tanah.
Konsistensi tanah menunjukkan integritas antara
kekuatan dan kohesi butir-butir tanah(agregat tanah)
dengan daya adhesi tanah dengan benda lain.Daya
tersebut menentukan daya tahan tanah terhadap gaya
pengubah bentuk yang dapat berupa
pembajakan,pencangkulan,dan penggaruan.Menurut
Foth(1990),tanah yang baik dan mudah diloah
adalah tanah yang lunak dan tidak melekat pada alat
pengolahan tanah
Tanah yang lunak(tidak keras/lepas-lepas)
merupakan tanah yang mudah dipenetrasi oleh akar
tanaman sehingga memberikan kesempatan bagi
tanaman untuk berkembang dan tumbuh dengan
baik.Tanah yang tidak melekat pada tanah
menunjukkan bahwa dalam kondisi basah,tanah
hanya mengandung sedikit oksigen dan udara
lain.Padahal udara juga merupakan faktor penting
pada pertumbuhan tanaman.
Konsistensi tanah dibagi atas dua sifat,yaitu
kelekatan dan plastisitas.Kelekatan tanah diuji
dengan ibu jari dan jari telunjuk.Jika tidak ada tanah
yang melekat di jari tangan maka tanah tersebut
tidak lekat.Kelekatan bertambah seiring dengan
banyaknya tanah yang menempel.Plastisitas adalah
pengujian tanah dengan cara dibuat pasta kemudian
dibentuk menjadi huruf O,S,dan angka 8.Tanah yang
melekat menunjukkan bahwa tanah tersebut
memiliki adhesi tinggi sehingga mudah
menempel.Tanah yang plastis menunjukkan kohesi
antar agregatnya besar(Cullagh and Nelder,1989).
Pada tanah berbutir halus,plastisitas
menggambarkan kemampuan tanah untuk
berdeformasi pada volume tetap tanpa terjadi
retakan sehingga plastisitas merupakan salah satu
karakteristik yang penting.Pada umumnya,tanah
yang berbutir halus berada pada kondisi plastis
secara alamiah.Salah satu usaha untuk menurunkan
plastisitas tanah adalah dengan cara stabilitas
tanah.Hal tersebut dilakukan dengan cara
menambahkan bahan aditif berupa kapur.
Konsistensi merupakan bagian dari
rheologi.Rheologi merupakan ilmu yang
mempelajari perubahan-perubahan
bentuk(deformasi ) dan aliran(flow) suatu
benda.Sifat-sifat rheologi tanah dipelajari dengan
cara menentukan angka-angka Atterberg yaitu
angka-angka kadar air tanah pada beberapa macam
keadaan.Angka-angka tersebut penting untuk
menentukan pengolahan lahan.
Kekuatan tanah(tanah lempung) bergantung pada
kondisi strukturnya. Bila struktur aslinya telah
mengalami telah mengalami gangguan atau
perubahan dalam susunan partikel atau susunan
kimiawinya maka kekuatan tanahnya dapat
berkurang dari kekuatan tanah aslinya.Waktu dan
perubahan pada tegangan serta perubahan
lingkungan sejak terjadinya tanah dapat
menyebabkan tanah memiliki kekuatan yang lebih
tinggi dalam keadaan terganggu daripada keadaan
dipadatkan kembali.
Konsistensi tanah adalah derajat kohesi dan adhesi
diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan massa
tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan
berbagai kekuatan yang mempengaruhinya. Istilah
konsistensi tanah menunjuk pada tarik menarik antar
zarah tanah dalam suatu massa tanah atau menunjuk
pada ketahanannya terhadap pemisahan atau
perubahan bentuk.
1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk
mengetahui konsistensi tanah, definisi konsistensi tanah
dan macam macam konsistensi tanah.
2. TINJAUAN PUSTAKA Konsistensi merupakan bagian dari rheologi.Rheologi
merupakan ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan
bentuk(deformasi ) dan aliran(flow) suatu benda.Sifat-
sifat rheologi tanah dipelajari dengan cara menentukan
angka-angka Atterberg yaitu angka-angka kadar air tanah
pada beberapa macam keadaan.Angka-angka tersebut
penting untuk menentukan pengolahan
lahan(Anonim,2010).
Pada tanah berbutir halus,plastisitas
menggambarkan kemampuan tanah untuk
berdeformasi pada volume tetap tanpa terjadi
retakan sehingga plastisitas merupakan salah satu
karakteristik yang penting.Pada umumnya,tanah
yang berbutir halus berada pada kondisi plastis
secara alamiah.Salah satu usaha untuk menurunkan
plastisitas tanah adalah dengan cara stabilitas
tanah.Hal tersebut dilakukan dengan cara
menambahkan bahan aditif berupa
kapur(Enita,2011)
Pada tanah Entisol,konsistensi pada keadaan basah
berdasarkan pengujian berkonsistensi tidak lekat dan
tidak plastis.Pada saat kering konsistensinya agak
keras.Pada penelitian menunjukkan bahwa tanah tersebut
memiliki konsistensi agak lekat hingga lekat dan
memiliki plastisitas agak plastis(Suswati dkk.,2011).
Kandungan air tanah memiliki peran penting terhadap
lingkungan dan iklim. Kandungan air tanah
mempengaruhi hidrologi dan proses pertanian dan
berbagai proses lainnya. Demikian juga berdampak
pada sistem iklim melalui umpan balik atmosfer
(Anonim, 2010). Dalam kaitannya dengan daya
penyimpanan air, tanah pasiran mempunyai daya
pengikat terhadap lengas tanah pasiran yang didominasi
oleh pori-pori mikro satu. Oleh karena itu, air yang jatuh
ke tanah pasiran akan segera mengalami perkolasi dan air
kapiler akan mudah lepas karena adanya proses evaporasi
(Mukhid, 2010).
Keberadaan pohon dalam pola tanam agroforestry
selain berpengaruh terhadap produktivitas tanaman
bawah, memberikan kontribusi penting dalam konservasi
tanah yaitu jatuhan serasah dapat meningkatkan bahan
organik, mengurangi erosi dan menjaga ekosistem secara
keseluruhan. Pohon dengan akar dalam dapat
meningkatkan input hara dalam tanah dan memperbaiki
lingkungan (Sanchez et al., 1997 dalam Hardjowigeno,
2010).
Lokasi keempat tipe agroforestry relatif berdekatan
sehingga ketinggian tempat dan kondisi iklim relatif
tidak berbeda jauh. Ketinggian tempat pada lokasi
penelitian adalah 630 s/d 730 m dpl dengan curah hujan
di Kecamatan Panumbangan adalah 2000- 2.500
mm/tahun (Universitas Siliwangi, 2011).
Kandungan bahan organik tanah dapat menjadi sumber
karbon, stabilitas agregat, kemampuan menyimpan air,
menjadi unsur hara, menaikkan KTK, menurunkan berat
jenis tanah, medium berkembangnya populasi
mikroorganisme sehingga semakin banyak bahan organik
maka tanah menjadi semakin subur (USDA, 1996 dalam
Mindawati et al., 2010).
Sedangkan untuk peningkatan kesuburan tanah belum
terjadi karena bahan organik dari jenis pinus sulit
dihancurkan (Hardjowigeno, 2010).
Tanah pada jenis cepat tumbuh seperti Eucalyptus
urograndis umur dua (2) dan tiga (3) tahun cenderung
menyebabkan turunnya Ntotal tanah untuk keperluan
sintesa protein, enzim, klorofil dan senyawa lainnya.
Pada tegakan campuran dengan pertumbuhan lebih
lambat sebanding dengan penyerapan N yang lebih
lambat dan bahan organik lebih banyak, sehingga
kandungan N tanah lebih banyak Mindawati et al.,
(2010).
Kadar bahan organik tertinggi terdapat pada
penggunaan hutan sekunder, penumpukan vegetasi
terbanyak pada hutan sekunder dibandingkan dengan
tegalan dan kebun teh. Vegetasi hutan mempunyai
biomasa yang banyak sehingga menghasilkan serasah
yang banyak (Junedi, 2010). Salah satu manfaat dari
penelitian ini adalah untuk perbaikan input model
hidrologi yang lebih detil, misalnya model hidrologi
SWAT (Sunarti et al., 2008; Tarigan et al., 2016).
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
3. METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan
yaitu terdiri dari
3.2 Alat
sifat fisik, kimia
3.3 Prosedur Kerja
dan
biologi. Dengan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN bervariasinya
4.1 Hasil
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
4.2 Pembahasan
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
5. KESIMPULAN DAN SARAN Boix and
5.1 Kesimpulan
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
5.2 Saran
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
6. DAFTAR PUSTAKA
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki
sifat yang
bervariasi,
yaitu terdiri dari
sifat fisik, kimia
dan
biologi. Dengan
bervariasinya
sifat-sifat
tersebut, maka
tingkat
kesuburan pada
berbagai jenis
tanah berbeda-
beda pula,
karena
kesuburan suatu
tanah tergantung
pada sifat-sifat
tersebut. Oleh
sebab itu
diperlukan
pemahaman
mengenai
karakteristik
tanah sehingga
dapa
dimanfaatkan
sesuai dengan
potensinya
(Balai Penelitian
Tanah, 2003;
Boix and
Zinck, 2008;
Ferdinan et al.,
2013)
Tanah memiliki sifat yang bervariasi, yaitu terdiri
dari sifat fisik, kimia dan biologi. Dengan
bervariasinya sifat-sifat tersebut, maka tingkat
kesuburan pada berbagai jenis tanah berbeda-beda
pula, karena kesuburan suatu tanah tergantung pada
sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu diperlukan
pemahaman mengenai karakteristik tanah sehingga
dapadimanfaatkan sesuai dengan potensinya (Balai
Penelitian Tanah, 2003; Boix and Zinck, 2008;
Ferdinan et al., 2013)ohut. Bogor.
Hasil
Kering Lembab Basah
Anonim.2010.Konsistensi Tanah.<
http://h
it.ik.ipb.ac.id/2010/07/17/konsistens
/>.Diaksespada tanggal 9 Mei 2013.
Enita,Suardi.2011.Studi penurunan
plastisitas tanah-kapur.Rekayasa
Sipil 7 : 23-32.
Ferdinan, F., Jamilah dan Sarifuddin.
2013. Evaluasi Kesesuaian Lahan
Sawah Beririgasi di Desa Air Hitam
KecamatanLima Puluh Kabupaten
Batubara. Jurnal Online Agroekoteknologi,
1(2):338-347.
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah.
Akademika Pressindo. Jakarta.
Junedi, H. 2010. Perubahan sifat fisika
Ultisol akibat konversi hutan
menjadi lahan pertanian.
Jurnal Hidrolitan, 1: 10-14.
Kusumedi, N. dan N. A. Jariyah, 2010.
Analisis Finansial Pengelolaan
Agroforestri dengan Pola
Sengon Kapulaga di Desa Tirip,
Kecamatan Wadaslintang,
Kabupaten Wonosobo Jurnal
Sosial dan Ekonomi. Pusat Litbang Sosial
dan Ekonomi Vol 7 No 2 2010. Bogor.
Mindawati, N., A. Indrawan, I. Irdika dan O.
Rusdiana, 2010. Analisis Sifat-Sifat
Tanah dibawah Tegakan Eucalyptus
urograndis. Tekno Hutan Tanaman
Vol 3 No 1 . Puspr
Suswati,D.,Bambang Hendro S.,Dja’far
Shiddieq,dan Didik
Indradewa.2011.Identifikasi sifat
fisik lahan gambut Rasau Jaya III
Kabupaten Kubu Raya untuk
pengembangan
jagung.J.Tek.Perkebunan & PDSL 1
: 31-40.
Tarigan, S.D., K. Wiegand, C. Dislich, B.
Slamet, J. Heinonen and K. Meyer.
2016. Mitigationoptions for
improving the ecosystem
function of water flow regulation in a
watershed with rapid expansion of
oil palm plantations. Sustainability
of Water Quality and
Ecology, 8: 4-13. Doi:
10.1016/j.swaqe.2016.05.00.
Universitas Siliwangi, 2011. Materi
Presentasi Kerjasama BPTA dengan
Universitas Siliwangi
Tasikmalaya untuk Lokasi
Panumbangan. Tasikmalaya.
Tanah memiliki sifat yang bervariasi,
yaitu terdiri dari sifat fisik, kimia dan
biologi. Dengan bervariasinya sifat-sifat
tersebut, maka tingkat kesuburan pada
berbagai jenis tanah berbeda-beda pula,
karena kesuburan suatu tanah tergantung
pada sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai
karakteristik tanah sehingga dapa
dimanfaatkan sesuai dengan potensinya
(Balai Penelitian Tanah, 2003; Boix and
Zinck, 2008; Ferdinan et al., 2013)
Tanah memiliki sifat yang bervariasi,
yaitu terdiri dari sifat fisik, kimia dan
biologi. Dengan bervariasinya sifat-sifat
tersebut, maka tingkat kesuburan pada
berbagai jenis tanah berbeda-beda pula,
karena kesuburan suatu tanah tergantung
pada sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai
karakteristik tanah sehingga dapa
dimanfaatkan sesuai dengan potensinya
(Balai Penelitian Tanah, 2003; Boix and
Zinck, 2008; Ferdinan et al., 2013)
Tanah memiliki sifat yang bervariasi,
yaitu terdiri dari sifat fisik, kimia dan
biologi. Dengan bervariasinya sifat-sifat
tersebut, maka tingkat kesuburan pada
berbagai jenis tanah berbeda-beda pula,
karena kesuburan suatu tanah tergantung
pada sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai
karakteristik tanah sehingga dapa
dimanfaatkan sesuai dengan potensinya
(Balai Penelitian Tanah, 2003; Boix and
Zinck, 2008; Ferdinan et al., 2013)
Tanah memiliki sifat yang bervariasi,
yaitu terdiri dari sifat fisik, kimia dan
biologi. Dengan bervariasinya sifat-sifat
tersebut, maka tingkat kesuburan pada
berbagai jenis tanah berbeda-beda pula,
karena kesuburan suatu tanah tergantung
pada sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai
karakteristik tanah sehingga dapa
dimanfaatkan sesuai dengan potensinya
(Balai Penelitian Tanah, 2003; Boix and
Zinck, 2008; Ferdinan et al., 2013)
Tanah memiliki sifat yang bervariasi,
yaitu terdiri dari sifat fisik, kimia dan
biologi. Dengan bervariasinya sifat-sifat
tersebut, maka tingkat kesuburan pada
berbagai jenis tanah berbeda-beda pula,
karena kesuburan suatu tanah tergantung
pada sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai
karakteristik tanah sehingga dapa
dimanfaatkan sesuai dengan potensinya
(Balai Penelitian Tanah, 2003; Boix and
Zinck, 2008; Ferdinan et al., 2013)
Tanah memiliki sifat yang bervariasi,
yaitu terdiri dari sifat fisik, kimia dan
biologi. Dengan bervariasinya sifat-sifat
tersebut, maka tingkat kesuburan pada
berbagai jenis tanah berbeda-beda pula,
karena kesuburan suatu tanah tergantung
pada sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai
karakteristik tanah sehingga dapa
dimanfaatkan sesuai dengan potensinya
(Balai Penelitian Tanah, 2003; Boix and
Zinck, 2008; Ferdinan et al., 2013)
Ferdinan, F., Jamilah dan Sarifuddin. 2013.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Sawah
Beririgasi di Desa Air Hitam
Kecamatan Lima Puluh Kabupaten
Batubara. Jurnal Online
Agroekoteknologi, 1(2):338-347.